BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendapat Surakhmad (1994:131) yang menyatakan bahwa metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (2002:15) Metode penelitian adalah cara yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Pabundu Tika (2005:4) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Cimahi, Jl. Sukarasa No. 136 Cimahi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis dan mendeskripsikan data

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti diharapkan mendapatkan responden yang menggunakan handphone Nokia

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data. Penggunaan metode yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian

Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN. Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No.103, Pekanbaru. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan yaitu pada bulan

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN. Untuk meneliti suatu masalah, seorang peneliti harus menggunakan metode tertentu,

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

No Nama Kelas Jumlah Mahasiswa 1. Teknik Tekstil Teknik Tekstil Teknik Tekstil 3 20 Jumlah 60

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian dapat dibedakan berdasarkan tujuan, pendekatan, bidang ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahun yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. pelaksanaan kuliah kerja nyata dan program pengalaman lapangan di Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dalam penelitian ini perlu dikemukakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini adalah Desa Wonorejo Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau.

METODE PENELITIAN. sekarang, yang dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

Transkripsi:

42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara/langkah dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis, serta menginterpretasikan data. Hal ini sejalan dengan pendapat Surakhmad (1994:131) yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Dalam hal ini, cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2007:56) metode deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variable atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan mencari hubungan variable itu dengan variable yang lain. Penelitian deskriptif di sini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran tentang pengaruh lingkungan terhadap pola-pola kejahatan yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu lingkungan sebagai variabel bebas (X) dan pola-pola kejahatan sebagai variabel terikat (Y).

43 B. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi, dan studi literatur. 1. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti terhadap kondisi lingkungan lembaga pemasyarakatan untuk melihat secara langsung berbagai gambaran aktifitas yang dilakukan oleh responden dalam lembaga pemasyarakatan terutama dihubungkan dengan latar belakang kejahatan yang dilakukannya. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Menurut Nasution (1992:122) observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas tentang kehidupan sosial yang wajar dan sebenarnya sukar diperoleh dengan metode-metode lain. Observasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Instrumen yang digunakan di dalam obervasi adalah dengan menggunakan lembar observasi. Lembar panduan observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data mengenai besaran pengaruh lingkungan dan faktor-faktor yang melatarbelakangi seseorang melakukan kejahatan. 2. Angket Menurut Sugiyono (2009:142) angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

44 Dalam penelitian ini angket disebarkan kepada para responden untuk menggali dan mengungkapkan hal-hal atau informasi berkaitan dengan pola-pola kejahatan sehingga terkumpul data yang lebih lengkap, akurat dan konsisten. 3. Wawancara Teknik wawancara dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung antara penanya dan responden. Sebagaimana Moleong (2000:135) mengemukakan bahwa : Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan di wawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Tujuan wawancara ialah untuk menjaring data berkenaan dengan rencana pelaksanaan tindakan, pandangan dan pendapat para narapidana terhadap pengaruh lingkungan terhadap perbuatan yang telah dilakukannya. Menurut Nasution (1996:73) wawancara dilakukan untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi. 4. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan dengan mengumpulkan berbagai dokumen dengan tujuan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam melakukan penelitian. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:206) bahwa : Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.

45 Melalui studi dokumentasi ini, peneliti dapat memperkuat data hasil observasi, angket dan wawancara yang telah dilaksanakan tentang berbagai hal. Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalis dokumendokumen resmi, catatan-catatan penting yang dimuat media massa, baik cetak maupun elektronik tentang berbagai bentuk modus kejahatan yang berkembang di masyarakat. 5. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan dengan cara mempelajari sumber-sumber tertulis berupa buku, jurnal, makalah, hasil-hasil penelitian yang relevan dengan kajian tentang pola-pola kejahatan. Metode ini dipilih atas dasar alasan bahwa dalam sumber-sumber tertulis tersebut akan dapat diperoleh ungkapan pemikiran dan pernyataan sikap dari para pakar, praktisi, atau pengamat dalam bidang yang menjadi pusat perhatian penelitian ini. C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Data yang diperoleh dari responden akan bermakna apabila organisasi pengolahannya dilakukan sesuai prosedur atau ketentuan yang berlaku. Mengikuti langkah yang dikemukakan oleh E. Daniel & Nanan Wasriah (2005:86), maka langkah yang ditempuh pada waktu mengelola data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain : a. Seleksi Data Yaitu memilih data dari alat pengumpul data (instrumen) mengecek apakah lengkap atau belum lengkap, data dalam keadaan rusak atau baik, dan apabila

46 ada data yang belum lengkap maka sebaiknya dilengkapi dulu/ dikembalikan pada responden. b. Klasifikasi Data Klasifikasi data yang dimaksud adalah mengkelompokan data yang akan dilakukan oleh petugas pengumpul data berdasarkan instrumen yang digunakan, masalah, tempat, jenjang responden, lokasi, dan lainnya. c. Pengkodean (coding) data Setelah instrumen dilakukan berdasarkan kelompok tertentu, selanjutnya dilakukan pengkodean, yaitu memberi simbol tertentu untuk memudahkan pengolahan data. d. Penskoran (scoring) data Menurut E. Daniel & Nanan Wasriah (2005:86) penskoran adalah memberi skor pada setiap pertanyaan maupun keseluruhan instrumen dengan nilai/harga tertentu. 2. Analisis Data Setelah peneliti melakukan pengolahan data maka langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah analisis data. Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data sebelumnya telah dikumpulkan. Adapun tujuan dari analisa data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisa data yang penulis

47 lakukan didasarkan pada persentase dari alternatif jawaban yang diberikan responden. Dengan cara di atas, diharapkan dapat tergambar frekuensi jawaban responden terhadap item pertanyaan yang peneliti ajukan. Pedoman analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Membuat tabel dengan lajur kolom nomor urut, alteratif jawaban, frekuensi yang diobservasikan dan persentase (%) b. Mencari frekuensi yang diobservasikan (F) dengan jalan menjumlahkan tally setiap alternatif jawaban c. Mencari perhitungan persentase dengan menggunakan acuan rumus sebagai berikut : P = F x 100 N Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang menjadi pilihan responden atas item pertanyaan yang diajukan N = Jumlah sampel penelitian 100 = Bilangan tetap Untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan dan penyajian hasil penelitian, penulis menafsirkan data sebagai berikut: 100% = Seluruhnya 90% - 99% = Sebagian besar

48 51% - 89% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya 25% - 49% = Kurang dari setengahnya 0% - 24% = Sebagian kecil Dengan berpedoman pada perhitungan di atas, maka setiap jawaban yang diperoleh dapat diketahui persentasenya. Dari presentase (%) tersebut, penulis memberi penafsiran untuk kemudian mengemukakan analisa yang berlandaskan teori dan konsep maupun hasil temuan yang telah ada sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran jelas tentang permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi penelitian ini adalah seluruh karakteristik pola-pola kejahatan pada dua lembaga pemasyarakatan di Jawa Barat, yaitu: Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Cirebon yang beralamat di Jl. Kesambi No. 38 Cirebon, dan Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Sumedang yang beralamat di Jl. Prabu Geusan Ulun No. 40 Sumedang. 2. Sampel penelitian Menurut Sugiyono (2005:57) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili populasi). Adapun yang

49 menjadi sampel dalam penelitian ini adalah para narapidana (warga binaan penjara) pada dua lembaga pemasyarakatan tersebut yang dipilih secara acak (random sampling). Penentuan sampel dengan menggunakan random sampling bertujuan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel wilayah. Pemakaian metode tersebut untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing wilayah. Penentuan banyaknya sampel penelitian berdasarkan pada rumus penghitungan sebagai berikut : n = d X N Keterangan : n = besar sempel N = besar populasi d = tingkat kepercayaan/ ketetapan yang diinginkan Untuk mengambil penentuan dan penjabaran sampel populasi yang diambil, Suharsimi Arikunto (1996 : 120) mengatakan menggunakan ketentuan sebagai berikut : Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung setidaknya dari : a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena ini menyangkut banyak sedikitnya data. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang beresiko besar, tentu saja jika sample besar, hasilnya akan lebih besar.).

50 E. Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) tahap persiapan; (2) tahap pelaksanaan; (3) tahap analisis data; dan (4) tahap pembuatan kesimpulan. Penjelasan dari keempat tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Peneliti meminta surat pengantar dari Fakultas ke Kesbang untuk melaksanakan penelitian dengan tujuan mencari data awal pengaruh lingkungan terhadap pola-pola kejahatan. b. Peneliti meminta surat pengantar dari Kesbang Kabupaten Sumedang dan Kesbang Kabupaten Cirebon untuk melaksanakan penelitian dengan tujuan mencari data awal pengaruh lingkungan terhadap pola-pola kejahatan. c. Peneliti meminta surat pengantar dari Kanwil Kementrian Hukum & HAM Provinsi Jabar ke LP Kabupaten Sumedang dan LP Kabupaten Cirebon untuk melaksanakan penelitian dengan tujuan mencari data awal pengaruh lingkungan terhadap pola-pola kejahatan. d. Peneliti meminta izin kepada kepala LP Kabupaten Sumedang dan LP Kabupaten Cirebon. 2. Tahap Pelaksanaan a. Peneliti melakukan observasi dan mengumpulkan data awal dengan dokumentasi sempel yang akan di gunakan dalam penelitian

51 b. Peneliti mendatangi sampel penelitian yang setuju berpartisipasi dalam penelitian ini. Peneliti menghitung sampel minimal yang telah ditetapkan yang kemudian dijadikan responden dalam penelitian. c. Pengumpulan data dilakukan peneliti sendiri dengan menggunakan kuesioner dan wawancara terhadap responden yang telah menyetujui untuk dijadikan responden dengan cara menandatangani lembar menjadi responden. Sebelum kuesioner dibagikan, peneliti memberikan penjelasan mengenai tata cara pengisian angket. d. Mendistribusikan angket penelitian kepada sampel dan memohon agar sampel penelitian menjawab semua pertanyaan yang tersedia. e. Peneliti mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi responden dan akan melengkapi kekurangan dengan memberikan penjelasan kembali pada responden yang belum jelas. f. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan oleh peneliti dan data yang diperlukan telah diisi lengkap oleh responden sehingga layak untuk dijadikan data dalam penelitian. g. Peneliti kemudian mewawancarai responden untuk menegaskan dan memperdalam hasil kuesioner yang telah di isi responden. 3. Tahap Analisis Data a. Mengumpulkan hasil data yang diperoleh. b. Mengolah dan menganalisis hasil data yang diperoleh yang bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. 4. Tahap Pembuatan Kesimpulan

52 Pada tahap ini, peneliti membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan. F. Jadwal Penelitian Untuk mempermudah dan lebih sistematis dalam penyusunan skripsi ini, maka harus dibuatlah jadwal penelitian. Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan oleh penulis selama penyusunan skripsi. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No Kegiatan Bulan 8 9 10 11 12 2 4 1 Pra penelitian 2 Pengajuan judul 3 Penyusunan proposal 4 Penyusunan BAB I 5 Penyusunan BAB II 6 Penyusunan BAB III 7 Penelitian lapangan 8 Penyusunan BAB IV 9 Penyusunan BAB V 10 Penyempurnaan skripsi 11 Sidang skripsi 12 Wisuda Sumber (dibuat oleh peneliti, 2011)