JURNAL 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SELF CONFIDENCE TO THE XI STUDENTS OF SMA NEGERI 4 KEDIRI ACADEMIC YEAR 2016/2017

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL STUDI KEMAMPUAN SOSIALISASI SISWA INTROVERT KARENA PERCERAIAN ORANG TUA DI SMK NEGERI 1 KEDIRI

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME

JURNAL STUDI KASUS PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII DI MTS NEGERI NGRONGGOT, KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2016/2017

JURNAL PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibentuk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan

EFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF THERAPY UNTUK MENGATASI KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

JURNAL STUDI KONSEP DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 2 PATIANROWO, KAB. NGANJUK SEMESTER I, TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN INTROVERT DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

III. METODE PENELITIAN. Metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia. Dalam keluarga komunikasi orang tua dan anak itu. sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.

BAB I PENDAHULUAN. kembar identik pun masih dapat dibedakan melalui sifat-sifat non-fisik yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melaju dengan pesat, untuk

JURNAL PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL STUDI KASUS KONFORMITAS KELOMPOK NEGATIF DI UPTD SMP NEGERI 1 SEMEN KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

JURNAL RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL INTERACTION WITH INDEPENDENCE PEERS TEENS ON STUDENTS CLASS X IN SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI LESSON YEAR 2016/2017

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran dunia pendidikan di Indonesia untuk memberikan layanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Suatu keluarga itu dapat berbeda dari keluarga yang

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karakter manusia sebagai makhluk sosial. membutuhkan manusia lainnya untuk berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk individu. Dalam kehidupannya, manusia selain sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Oleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. dasarnya, manusia berkembang dari masa oral, masa kanak-kanak, masa

BAB III METODE PENELITIAN. yang dihasilkan dari kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku orang-orang

BAB III METODE PENELIITIAN. sebagai metode yang dalam penelitiannya memperoleh data deskriptif. yang sedang terjadi di dalam masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adanya proses pengumpulan data melalui pengamatan dan wawancara. menemukan makna yang ada di balik data yang diteliti.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Harga diri pada remaja di panti asuhan dalam penelitian Eka Marwati (2013). Tentang

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAKEL TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK REINFORCEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. menganggap dirinya sanggup, berarti, berhasil, dan berguna bagi dirinya sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbatas pada siswa baru saja. Penyesuaian diri diperlukan remaja dalam menjalani

JURNAL. EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEHNIK BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA TERISOLIR DI MTs. HASANUDDIN PARE

I. PENDAHULUAN. luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besar siswa hanya berdiam diri saja ketika guru meminta komentar mereka mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tugas perkembangannya di periode tersebut maka ia akan bahagia, namun

JURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA

I. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terutama karena berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perasaan kurang percaya diri banyak terjadi pada remaja. Pada masa

Hubungan Self-Confidence Dengan Kecemasan Siswa Ketika Bertanya Di Dalam Kelas

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riesa Rismawati Siddik, 2014 Kontribusi pola asuh orangtua terhadap pembentukan konsep diri remaja

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK MENENTUKAN JURUSAN KE PERGURUAN TINGGI DI KELAS XII SMAN 2 KOTA PADANG PANJANG

KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN TINGKAT GEJALA STRES AKADEMIK KELAS VII SMPN 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu

KURANGNYA KONTROL DIRI SISWA DI LINGKUNGAN SMK NEGERI 2 BATAM

BAB I PENDAHULUAN. ke arah positif maupun negatif, maka intervensi edukatif dalam bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fahmi Dewi Anggraeni, 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan

KERANGKA PEMIKIRAN. Penelitian ini dimulai dengan melihat karakteristik orang tua tunggal dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang individu atau lebih,

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

JURNAL PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP PENGENDALIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Seluruh Subyek Hasil penelitian dengan mengunakan metode wawancara, tes

SELF CONFIDENCE (KEPERCAYAAN DIRI) CALON GURU MATEMATIKA DI KABUPATEN KARAWANG DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keberadaan kecerdasan emosional merupakan suatu kondisi yang

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diri untuk menghadapi keadaan-keadaan tersebut (Hurlock, 1990).

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta)

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

BAB III METODE PENELITIAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Transkripsi:

JURNAL STUDI KASUS KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 A CASE STUDI OF SELF CONFIDENCE TO THE XI STUDENTS OF SMA NEGERI 4 KEDIRI ACADEMIC YEAR 2016/2017 Oleh: AMANDASARI SANTOSO 12.1.01.01.0020 Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M.Pd. 2. Galang Surya Gumilang, M.Pd. BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

STUDI KASUS KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 AMANDASARI SANTOSO 12.1.01.01.0020 FKIP Bimbingan dan Konseling Mandhasari.santoso@gmail.com Dra. Khususiyah, M.Pd. dan Galang Surya Gumilang, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman yang dialami peneliti saat PPL 2, bahwa ada beberapa siswanya yang mengalami masalah Kepercayaan diri. Akibatnya masa-masa remaja yang seharusnya banyak dilakukan di luar rumah dan bergaul bersama teman-teman sebayanya tidak dapat dilakukan beberapa siswa ini karena kurangnya rasa percaya diri yang mereka miliki. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan bagaimana diskripsi kepercayaan diri siswa saat berkomunikasi dan bersosialisai. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana deskripsi kepercayaan diri siswa saat berkomunikasi? (2) Bagaimana deskripsi kepercayaan diri siswa saat bersosialisasi? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini melibatkan dua informan yaitu YR dan LS siswa kelas XI SMA NEGERI 4 KEDIRI. Penelitian ini melibatkan proses wawancara 2-3 kali proses wawancara setiap informannya dan dokumentasi sebagai bukti. Hasil penelitian ini adalah mendapatkan data yang tentang deskripsi kepercayaaan dirii siswa saat berkomunikasi dan bersosialisasi dari kedua informan YR dan LS ditunjukan padaa hasil wawancara sebagai berikut : Menurut penjelasan YR pada saat itu, dia merasa tidak percaya diri karena YR merasa berbeda cara bergaul dengan teman-temannya sehingga membuat YR sering merasa malu dan ragu untuk melakukan sesuatu hal. Sedangkan hasil wawancara dengan LS adalah sebagai berikut: Menjadi tidak percaya diri karena badannya yang gendut, pendiam, menutup diri dan tidak berkomunikasi dan bersosialisasi dengann teman-temannya, adalah luapan emosi LS yang selalu di ejek teman-temannya. Saran yang diberikan bagi Guru Bimbingan dan Konseling (BK): Agar lebih jeli melihat apa saja yang dialami oleh siswa sekolah tersebut, danbagi sekolah: Semoga setelah diadakannya penelitian ini diharapkan mampu memberikan wadah yang lebih luas bagi pihak Bimbingan dan Konseling untuk menggali informasi pada saat setelah penerimaan siswa baru. Kata kunci: Kepercayaan diri, Siswa kelas XI SMAN 4 KEDIRI FKIP BIMBINGAN DAN KONSELING 2

I. LATAR BELAKANG Rasa percaya dirii ini berkaitan dengan individu itu sendiri. Rasa percaya diri dalam seseorang akan ikut menemukan keberhasilan dalam mencapai segala tujuannya. Karena semua orang ingin menginginkan agar dirinya mampu menghadapi segala sesuatu dengan tenang. Seperti yang di sebutkan dalam UU No..39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 11, Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak. Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. (Fatimah dalam Hamdan : 2009). Fenomena yang terjadi di SMAN 4 KEDIRI ada 2 orang siswa kelas XI IPS yang memiliki sikap tidak percaya diri sehingga membuat mereka menjadi seseorang yang jarang berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini yang mendorong peniliti untuk meneliti bagaimana kepercayaaan diri siswa saat berkomunikasi dan sosialisasi. Hasil wawancara dengan YR dan LS diperoleh data sebagai berikut : karena merasa berbeda cara bergaul dengan teman-temannya yang lain YR menjadi siswa yang AMANDASARI SANTOSO 12.1.01.01.0020 tidak percaya diri, pendiam serta jarang berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman- berkmunikasi dan temannya.saat bersosialisasi YR selalu takut, ragu-ragu, gemetar, dan sampai mengeluarkan keringat dingin untuk menyampaikan pendapatnya, YR lebih suka berkomunikasi lewat sosialmedia yang dia miliki karena tidak harus berhadapan langsung dengan lawan bicaranya. Sedang hasil wawancara dengan LS karena dia malu dengan postur tubuhnya yang gendut dan tidak sama seperti teman-temannya yang lain maka LS menjadi siswa yang tidak percaya diri dan enggan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan temantemannya, LS lebih memilih menjadi pendiam dan menyendiri saat di sekolah. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada beberapa siswa, peneliti menyimpulkan siswa tersebut tidak percaya diri karena selalu merasa berbeda dengan lingkungan merasa rendah dirii sehingga membuat siswa tersebut merasa minder atau tidak percaya diri saat besosialisai dengan teman atau guru. Hasil wawancara dengan Guru BK, di peroleh data bahwa: sekitarnya dan selalu berkomunikasi dan YR dan LS memang sama-sama memiliki sikap tidak percaya diri,lebih suka berdiam diri dari pada harus bersosialisasi dengan teman-temannya.hal ini juga membuat guru mata pelajaran sangat sulit untuk berkomunikasi dengan mereka. Dari hasil wawancara dengan Guru mata BK di atas dapat memperkuat data 3

bahwa YR dan LS memiliki sikap kurang percaya diri saat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman atau Guru. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang penting sebagai sarana untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Dari kepercayaan diri yang dimiliki, kesuksesan dan keberhasilan hidup seseorang seseorang akan dapat diprediksikan. Individu yang percaya diri biasanya selalu bersikap optimis dan yakin akan kemampuannya dalam melakukan sesuatu.sebalikya,individu yang rasa percaya dirinya rendah akan mengalami hambatan-hambatan dalam hidupnya, baik dalam berinteraksi dengan individu lain maupun dalam pekerjaan (Idrus,dkk: 2008). Kepercayaan diri pada seseorang tidak muncul begitu saja melainkan ada pihak-pihak yang memberi dukungan sehingga pada diri individu tersebut tumbuh kepercayan diri. Menurut Hurlock (2014) yang dimaksud rasa percaya diri adalah kesan (image) karakteristik dirinya, yang mencangkup karakter fisik, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi. Siswa yang kurang percaya diri antara lain pasif dalam komunikasi, tidak adanya keberanian untuk bertanya dan menanggapi penjelasan guru serta grogi kalau disuruh maju ke depan kelas. Dampak dari semua itu bermuara pada bidang kehidupan karir siswa,yaitu siswa mengalami hambatan dalam merencanakan dan menentukan menentukan pilihan study lanjutnya (Mastur,dkk : 2012). Penelitian dari (Muslihin : 2014) Setiap siswa memiliki rasa percaya diri yang berbeda-beda, ada yang rasa percaya dirinya tinggi dan ada pula yang memiliki rasa percaya diri rendah. Sikap seseorang yang menunjukkan diri antara lain setiap berbuat sesuatu yang penting dan penuh tantangan sering dihadapi dengan sikap keragu-raguan, tidak yakin, cemas, cenderung menghindar, mudah patah semangat, dan tidak berani tampil di depan orang banyak. Rasa tidak percaya diri yang ada pada diri mereka akan membuat mereka takut untuk melakukan dan mencoba sesuatu. merasa tidak mampu dan takut berbuat salah. Ini membuat mereka tidak mengetahui kemampuan atau potensi apa yang mereka miliki dan akan semakin mengubur kemampuan atau potensi yang dimilikinya. Rasa tidak pilihan karir atau dirinya tidak percaya tidak punya inisiatif, Mereka akan selalu percaya diri dapat menyerang siapa saja tanpa membedakan golongan tua maupun muda dan pria maupun wanita. Hal tersebut sangat mengganggu kehidupan pribadi maupun 4

hubungan sosial masyarakat. Tanpa disadari hal ini membuat kita menjadi kurang aman, tidak ingin maju, tidak bahagia, suka uring-uringan dan berbagai macam efek negatif lainnya. Dengan adanya permasalahan tersebut, sehingga perlu diadakannya penelitian mengenai Studi Kasus Kepercayaan diri siswa kelas XI SMA NEGERI 4 KEDIRI Tahun pelajaran 2016/2017 II. METODE PENELITIAN Penelitian ini mengunakan rancangan Kualitatif deskriptif, yaitu menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi saat ini tanpa melakukan hipotesis atau membuat prediksi tidak mencari hubungan atau menjelaskan hubungan. Denzin dan Lincoln (dalam Basrowi,dkk :2008) Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang di dasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif, perspektif, strategi dan model yang dikembangkan sangat beragam. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah studi kasus karena dalam penelitian ini peneliti berfokus pada satu masalah yang dialami informan dengan mempelajari latar belakang keadaan informan sekarang dan interaksi informan dengan lingkungan sekitar baik secara individu maupun kelompok. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh dengan wawancara baku terbuka yaitu pada bagian wawancara terstruktur menurut moleong (2105) wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-penyyataan yang akan diajukan. Peneliti yang menggunakan jenis wawancatra ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesi petanyaan-pertanyaann disususn dengan rapi dan ketat. Dan hasil foto sudah banyak di pakai sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif. Foto menghasilkan cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah. Bogan dan biklen (dalam Moleong : 2015). Menurut Moleong (2015) dalam pengecekan keabsahan temuan terdapat empat kriteria yang di gunakan yaitu Kriterium derajat (Credibility), keteralihan (Transferability), Kebergantungan kepastian (Confirmability). Uji keabsahan data dalam penelitiann ini menggunakan uji Kepercayaan (Credibility) pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga penemuan dapat menggunakan jenis kerja. Untuk itu Dokumentasi berupa data deskriptif yang kepercayaan (Dependality), dan tingkat kepercayan di capai; kedua, 5

mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan pembuktian oleh peneliti ganda yang sedang di teliti. Dengan teknik Triangulasi, menurut Moleong (2015) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang sesuatu yang lain di luar keperluan pengecekan dengan jalan pada kenyataan memanfaatkan data itu untuk atau sebagai pembanding terhadap data itu III. HASIL DAN KESIMPULAN Dari hasil wawancara dengan informan YR yang menyebutkan bahwa: YR merasa takut dan memerlukan adaptasi yang cukup lama dengan orang yang baru dia kenal. Sikap kurang percaya diri ini akhirnya berlanjut sampai YR duduk dibangku Sekolah Menegah Atas (SMA) yang ditandai dengan malu- selalu merasa malu, ragu-ragu,dan cemas. Menurut penjelasan YR pada saat itu dia merasa tidak percaya diri karena YR merasa berbeda cara bergaul dengan teman-temannya sehingga membuat YR sering merasa malu dan ragu untuk melakukan sesuatu hal, misalnya saat berkomunikasi secara langsung dan besosialisasi dengan orang baru.. Hal tersebut sesuai dengan pengertian percaya diri menurut Widjaja (2016) kepercayaan diri adalah satu aspek kepribadian yang terbentuk melalui interaksi individu dengan lingkungannya, dan menurut Hurlock (2014) yang dimaksud rasa percaya diri adalah kesan (image) karakteristik dirinya, yang mencangkup karakter fisik, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi. Dari wawancara dengan informan LS yang menyebutkan bahwa: LS memang memiliki sikap tidak percaya diri sejak ia duduk dibangku Sekolah Dasar (SD), karena saat itu LS selalu di ejek dengan teman-temannya karena memiliki badan yang gendut. Karena selalu di ejek oleh temantemannya. LS sempat melakukan diet pada saat ia duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), tetapi hasilnya belum maksimal,dan membuat LS tambah tidak percaya diri. Menjadi tidak percaya diri, pendiam, menutup diri dan tidak berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman-temannya, adalah luapan emosi LS yang selalu di ejek teman-temannya baik di sekolah ataupun di lingkungan rumah Hal tersebut sesuai dengan pengertian percaya diri menurut Menurut Hurlock (2014) yang dimaksud rasa percaya diri adalah kesan (image) karakteristik dirinya, yang mencangkup karakter fisik, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi, dan menurut Widjaja (2016) kepercayaan diri kepribadian yang adalah satu aspek terbentuk melalui interaksi individu dengan lingkungannya, 6

IV. PENUTUP 1. Simpulan Hasil dari diperoleh data deskripsi kepercayaan diri siswa saat berkomunikasi dan deskripsi kepercayaan bersosialisasi sebagai berikut: Deskripsi kepercayaan diri siswa saat berkomunikasi a. Informan YR diperoleh data sebagai berikut : YR selalu merasa malu-malu, ragu-ragu,dan cemas misalnya saat berkomunikasi secara langsung dengan orang baru dia kenal. Pada saat di kelas YR juga menunjukan sikap kurang percaya diri misalnya pada saat ada penjelasan Guru yang tidak YR pahami YR hanya diam saja dan tidak berani bertanya. b. Informan LS diperoleh data sebagi berikut: LS memang memiliki sikap tidak percaya diri terutama pada saat berkomunikasi LS sangat pendiam karena LS tidak Percayaa diri dengan betuk tubuhnya yang gendut, LS juga tidak memiliki keberanian untuk bertanya dan menanggapi penjelasan Guru yang belum LS pahami. Deskripsi kepercayaan diri siswa saat bersosialisaii a. Infoman YR diperoleh data sebagai berikut: penelitian ini diri siswa saat YR mengatakan bahwa dirinya memang mempunyai sikap tidak percaya diri karena cara bergaul YR dengan teman-temannya berbeda YR merasa kalau teman-temannya suka ramai,dan suka memilih-milih teman. Sedangkan yang di inginkann YR adalah karakter teman yang suka membaca, yang tidak suka ramai dan tidak memilih-milih teman. b. Infoman LS di peroleh data sebagai berikut: Sedangkan informan LS mengatakan bahwa dirinya tidak percaya diri karena LS memiliki fisik yang gendut sehingga menyendiri LS lebih dari suka pada bersosialasi dengan temanyang temanya selalu menjadkan LS sebagai bahan ejekan di sekolah. 2. Saran a. Bagi guru bimbingan dan konseling diharapkan dapat lebih jeli melihat apa saja yang dialami tersebut latar belakang masing-masing siswa. b. Bagisekolah semoga setelah adanya diharapkan oleh siswa sekolah dengan mengetahui penelitian ini mampu memberikan wadah yang lebih luas bagi pihak Bimbingan dan Konseling untuk menggali informasii diawal saat setelah penerimaan siswa baru agar penanganan lebih mudah dan cepat dilakukan. 7

V. DAFTAR PUSTAKAA Basrowi,dan Suwandi.(2008).Memahami penelitian kualitataif. Jakarta. Rineka Cipta. Hamdan.(2009).Hubungan Antara Kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi Pada siswa SMUN 1 Setu Bekasi.Jurnal.Universitas Guadarma. Widjaja,Hendra. (2016). Berani tampil beda dan percaya diri,tutorial lengkap tampil beda dan percaya diri di segala situasi,yogyakarta.arsaka. Hurlock, E.B. (2014). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan (terjemahan istiwiyanti). jakarta. Erlangga. Idrus,Muhammad dan Romiati,Anas.(2008).Hubungan Keprcayaan Diri Remaja Dengan Pola Asuh Orang Tua Etnis Jawa Mastur,DYP.Sugiharto,dan Sukiman.(2012).Konseling Kelompok dengan Teknik Restrukturisasi Kogntif untuk Meningkatkan Kepecayaan Diri Siswa kelas VII SMPN 4 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012.Jurnal.Univeritas Negeri Semarang Moleong.Lexy J. 2012.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda. Muslihin.(2014).Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadapa Peningkatan Rasaa Perccaya diri.jurnal.ikip Veteran Semarang. 8