BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi. Komunikasi

dokumen-dokumen yang mirip
PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa terdiri atas dua bagian, yaitu bentuk (form) dan makna (meaning).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB I PENDAHULUAN. memahami wacana dengan baik dan tepat diperlukan bekal pengetahuan

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bahasa juga merupakan interaksi antar manusia mengenal tiga

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Teks khotbah Idul Adha yang disampaikan di masjid Agung Surakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. Penggalan kalimat di atas berasal dari puisi yang berjudul Tirani yang

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi, manusia. perasaan, mengungkapakan kejadian yang dialami, bahkan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya telah dilakukan sejak jaman Yunani kuno dan Romawi kuno. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh, dan tidak perlu mengacu kepada isi yang rasional maupun isi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS V11 F SMP 1 MUHAMMADIYAH KARTASURA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pop melayu adalah salah satu genre musik asal Indonesia. Genre musik

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. proses bersosialisasi tersebut. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin

ANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian akhir tesis ini, penulis sajikan simpulan sebagai jawaban atas rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dapat berupa percakapan (lisan) dan tulisan. Apabila pesan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

KEHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMPN 6 BOJONEGORO

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat dilakukan melalui media lisan dan media tulis. Dalam hal ini, seseorang dapat memanfaatkan bahasa untuk berkomunikasi melalui ucapannya yang disebut bahasa lisan dan melalui tulisannya yang disebut bahasa tulis. Agar bahasa yang digunakan efektif dan komunikatif, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis, keduanya memerlukan kepaduan. Adanya kepaduan dari segi gramatikal maupun segi makna sangat diperlukan. Hal itu karena bahasa terdiri atas dua bagian, yaitu bentuk (form) dan makna (meaning). Sumarlam (2008: 23) menyatakan bahwa hubungan antarbagian dalam wacana (bahasa) itu dibedakan menjadi dua bagian, yaitu hubungan bentuk yang disebut kohesi (cohesion) dan hubungan makna atau hubungan semantis yang disebut koherensi (coherence). Untuk mencapai kepaduan, apabila dilihat dari segi hubungan bentuk atau sruktur lahirnya bersifat kohesif dan apabila dilihat dari segi hubungan makna atau struktur batinnya bersifat koheren. Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa digunakan dalam berbagai macam tempat dan suasana. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi dalam lingkungan keluarga, digunakan dalam berinteraksi di masyarakat, dan digunakan dalam proses pendidikan yang meliputi pendidikan tingkat dasar, 1

Pendidikan Menengah, Pendidikan Tingkat Atas, hingga Pendidikan di Perguruan Tinggi. Selain itu, bahasa juga digunakan dalam berbagai disiplin ilmu. Adapun diantaranya ialah disiplin ilmu kesehatan, ekonomi, hukum, dan bidang sastra. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi melalui karya sastra. Dengan kata lain, karya sastra menggunakan bahasa untuk menyampaikan maksud dan isi pesan yang terkandung di dalamnya. Sastra merupakan pengungkapan dari apa yang telah disaksikan dalam kehidupan. Sesuatu itu telah direnungkan dan dirasakan orang mengenai segi kehidupan yang paling menarik minat, yang hakikatnya adalah pengungkapan lewat bentuk bahasa. Suatu karya sastra puisi mempunyai ciri khas tertentu, yaitu kalimatnya tidak panjang lebar dan berbelit-belit. Penggunaan struktur gramatikalnya harus efektif, sehingga perlu adanya pelesapan atau pelesapan satuan lingual tertentu dalam bahasa yang digunakan. Dengan demikian, adanya kohesi elipsis dalam puisi, yaitu pelesapan satuan lingual tertentu dalam bahasa yang berupa kata, frasa, atau klausa sangat diperlukan. Sumarlam (2008: 31) menyatakan bahwa terjadinya peristiwa pelesapan akan menjadikan tuturan lebih efektif, efisien, wacananya menjadi padu (kohesif), dan memotivasi pembaca untuk lebih kreatif menemukan unsur-unsur yang dilesapkan, serta praktis dalam berkomunikasi. Pelesapan satuan lingual tertentu dalam puisi dapat membentuk bahasa puisi menjadi padu (kohesif). Antara baris atau bait dalam puisi yang mengandung unsur (konstituen) yang dilesapkan atau dihilangkan dengan 2

baris atau bait puisi yang terdapat penulisan unsur tersebut akan saling berhubungan. Setiap akan memahami penulisan baris atau bait yang mengandung unsur pelesapan, pembaca harus memperhatikan unsur yang dilesapkan sebelumnya. Kepaduan tersebut dibutuhkan untuk menjaga pemahaman pembaca terkait isi yang disampaikan. Pelesapan unsur tertentu juga dapat menjadikan puisi lebih praktis. Meskipun bisa dituliskan secara lengkap, namun akan lebih praktis jika penggunaan unsur yang sama tidak ditulis semuanya. Selain itu, penggunaan kohesi gramatikal elipsis juga dapat mencapai keekonomoisan berbahasa. Dalam hal ini, puisi yang diciptakan tidak terlalu banyak menggunakan satuan lingual tertentu yang sudah disebutkan sebelumnya. Adanya satuan lingual yang sama dapat dilesapkan agar bahasa yang digunakan tidak terkesan boros dan berlebihan. Sesuatu yang paling penting adalah dengan adanya pelesapan satuan lingual tertentu juga dapat mengaktifkan pikiran pembaca terhadap hal-hal yang tidak diungkapkan dalam bahasa tersebut. Ketika membaca puisi yang menggunakan pelesapan satuan lingual tertentu, maka pikiran pembaca pun akan aktif mencari tahu tentang apa sesuatu yang tidak diungkapkan tersebut. Sebagai contoh, peneliti akan mengutip penggunaan elipsis pada salah satu puisi karya Emha Ainun Najib yang menjadi objek dalam penelitian ini. Fenomena penggunaan elipsis pada puisi yang berjudul Ditanyakan Kepadanya antara lain seperti berikut. 1. Ditanyakan kepadanya siapakah pencuri (bait 1 baris 1) Jawabnya: Ø ialah pisang yang berbuah mangga (bait 1 baris 2) 3

2. Ditanyakan kepadanya siapakah penumpuk harta (bait 2 baris 1) Jawabnya: Ø ialah matahari yang tak bercahaya (bait 2 baris 2) 3. Ditanyakan kepadanya siapakah pemalas (bait 3 baris 1) Jawabnya: Ø bumi yang memperlambat waktu edarnya (bait 3 baris 2) Terdapat fenomena pelesapan pada tiga contoh tersebut. Contoh (1), kalimat pada baris kedua melesapkan kata pencuri yang sebelumya telah ditulis pada baris pertama. Contoh (2), kalimat pada baris kedua melesapkan frasa penumpuk harta yang sebelumnya juga ditulis pada baris pertama. Contoh (3), kalimat pada baris kedua melesapkan konstituen yang sebelumnya telah ditulis pada baris pertama bait ketiga, yaitu kata pamalas dan pada baris kedua bait kedua, yaitu ialah. Konstituen-konstituen seperti itu dilesapkan sebanyak dua belas kali, karena pola yang digunakan pada tiap bait sama. Jadi, puisi yang berjudul Ditanyakan Kepadanya mempunyai dua belas bait dan tiap bait terdapat elipsis sebanyak satu kali. Jika ditulis secara utuh, maka kalimat-kalimat tersebut akan menjadi seperti berikut. 1. Ditanyakan kepadanya siapakah pencuri (bait 1 baris 1) Jawabnya: pencuri ialah pisang yang berbuah mangga (bait 1 baris 2) 2. Ditanyakan kepadanya siapakah penumpuk harta (bait 2 baris 1) Jawabnya: penumpuk harta ialah matahari yang tak bercahaya (bait 2 baris 2) 3. Ditanyakan kepadanya siapakah pemalas (bait 3 baris 1) Jawabnya: pemalas ialah bumi yang memperlambat waktu edarnya (bait 3 baris 2) Penelitian ini mengkaji peran bahasa dalam sebuah puisi, yaitu kohesi gramatikal elipsis yang digunakan pada kumpulan puisi Seribu Masjid Satu Jumlahnya: Tahajud Cinta Seorang Hamba (SMSJ:TCSH) karya Emha Ainun Najib. Pemilihan puisi Emha Ainun Najib didasarkan karena ia seorang 4

budayawan sekaligus sastrawan yang kental dengan keislamannya. Karyanya telah beredar banyak di Bangsa Indonesia ini. Tidak hanya Emha Ainun Najib yang mampu membuat karya sastra puisi yang mampu beredar di kalangan masyarakat luas. Akan tetapi kekentalannya terhadap agama Islam menjadikan ia berbeda dengan sastrawan maupun budayawan yang lain. Karyanya, sebagian besar bernuansa Islami. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk mengidentifikasi peggunaan kohesi gramatikal elipsis pada salah satu karyanya yang islami tersebut. Kumpulan puisi Seribu Masjid Satu Jumlahnya: Tahajud Cinta Seorang Hamba (SMSJ:TCSH) karya Emha Ainun Najib merupakan salah satu karya dari sekian banyak karyanya yang beredar di masyarakat. Puisi ini bernuansa islami. Isinya masih kental dengan keislaman. Selain itu, struktur lahirnya juga tidak lepas dari penggunaan aspek-aspek kohesi gramatikal. Sebagian kohesi gramatikal yang digunakan ialah bentuk elipsis. Maka dari itu, penggunan kohesi gramatikal bentuk elipsis dalam puisi tersebut perlu diteliti guna menemukan pola kohesi gramatikal yang padu. Kohesi gramatikal dalam penelitian ini akan mengkaji kepaduan gramatikal bentuk elipsis yang terdapat pada kumpulan puisi SMSJ:TCSH karya Emha Ainun Najib. Bagaimana penggunaan elipsisnya, bentuk-bentuk elipsis apa saja yang digunakan, serta pola pemakaiaannya akan dianalisis. Keterpautan antara kata, frasa, maupun kalimat yang satu dengan yang lain akan teridentifikasi secara jelas. 5

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, ada tiga masalah yang perlu dianalisis dalam penelitian ini.. A. Bagaimana bentuk-bentuk kohesi gramatikal elipsis pada kumpulan puisi Seribu Masjid Satu Jumlahnya: Tahajud Cinta Seorang Hamba karya Emha Ainun Najib? B. Bagaimana posisi kohesi gramatikal elipsis pada kumpulan puisi Seribu Masjid Satu Jumlahnya: Tahajud Cinta Seorang Hamba karya Emha Ainun Najib? C. Bagaimana pola kohesi gramatikal elipsis pada kumpulan puisi Seribu Masjid Satu Jumlahnya: Tahajud Cinta Seorang Hamba karya Emha Ainun Najib? C. Tujuan Penelitian Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. 1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk kohesi gramatikal elipsis pada kumpulan puisi Seribu Masjid Satu Jumlahnya: Tahajud Cinta Seorang Hamba karya Emha Ainun Najib? 2. Mendeskripsikan posisi kohesi gramatikal elipsis pada kumpulan puisi Seribu Masjid Satu Jumlahnya: Tahajud Cinta Seorang Hamba karya Emha Ainun Najib? 6

3. Mendeskripsikan pola kohesi gramatikal elipsis pada kumpulan puisi Seribu Masjid Satu Jumlahnya: Tahajud Cinta Seorang Hamba karya Emha Ainun Najib? D. Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian di atas, setidaknya ada dua manfaat dalam penelitian ini. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan yang bermanfaat terhadap khasanah ilmu bidang linguistik, terutama penggunaan kohesi gramatikal bentuk elipsis pada karya sastra puisi. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaaat antara lain. a. Bagi penulis, untuk mengetahui bagaimana penggunaan kohesi gramatikal bentuk elipsis dalam sebuah karya sastra puisi. b. Bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai wawasan dan bahan perbandingan serta referensi terhadap penelitian yang relevan. 7