BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan layanan data dengan kecepatan tinggi memerlukan suatu jaringan yang mempunyai kehandalan, efisiensi dan mampu memberikan kepuasaan akan layanan jaringan kepada pelanggan. Jaringan telekomunikasi data diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan pada setiap saat serta mampu menjamin ketersediaan jalur pada layer akses. Salah satu provider atau penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia serta sebagai IT Solution selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Permasalahan yang dihadapi oleh penyedia jasa telekomunikasi saat ini salah satunya adalah jaringan pelanggan perusahaan perbankan. Jaringan tersebut mengalami gangguan pada jalur layer akses yang menggunakan transmisi serat optik, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk penanganannya. Layanan yang ada pada jaringan perusahaan perbankan tersebut yaitu jaringan Multi Protocol Label Switching Layer (MPLS) yang menghubungkan dari kantor cabang ke kantor pusat. Mengatasi permasalahan ini maka dilakukan penambahan jalur transmisi baru melalui radio microwave sebagai jalur cadangan dengan penerapan sistem redundansi failover IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing pada perangkat router provider di pelanggan bank tersebut. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang melatarbelakangi penulisan tugas akhir ini adalah 1. Bagaimana IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing menangani kondisi jika terjadi kegagalan pada jalur serat optik sebagai jalur utama? 2. Bagaimana kemampuan recovery time untuk IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing dalam menangani kegagalan pada jalur serat optik sebagai jalur utama? 1
3. Bagaimana kemampuan reliabilitas dan availabilitas untuk IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing dalam menangani kegagalan pada jalur serat optik sebagai jalur utama? 1.3. Tujuan & Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : 1. Mengetahui prinsip kerja dari metode IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing dalam menangani kegagalan pada jalur serat optik sebagai jalur utama. 2. Menghitung nilai Key Performance Indicator (KPI) pada segi reliabilitas dan availibitas dari IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing dalam menangani kegagalan pada jalur serat optik sebagai jalur utama. 3. Menghitung nilai performansi recovery time dari IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing dalam menangani kegagalan pada jalur serat optik sebagai jalur utama dengan parameter yang sudah di tentukan. 1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : 1. Metode IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing dapat digunakan untuk menangani kegagalan pada jalur serat optik sebagai jalur utama. 2. Metode IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing dapat menjadikan jaringan telekomunikasi yang handal dan stabil 3. Dengan terjaminnya jaringan telekomunikasi di perusahan perbankan tersebut memberikan Key Performance Indikator (KPI) pada provider yang baik. 2
1.4. Ruang Lingkup & Batasan Penelitian 1.4.1. Ruang Lingkup Penelitian ini difokuskan untuk mengatasi layanan terputus dan lamanya downtime setelah terjadinya kegagalan pada jalur serat optik sebagai jalur utama. Dalam tugas akhir ini akan di bahas mengenai : 1. Metode IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing ini di implementasikan pada salah satu pelanggan provider yang bergerak pada bidang perbankan. 2. Metode IP Service-Level Agreement (SLA) dan Floating Static Routing ini di implementasikan di kantor cabang yang menghubungkan ke kantor pusat. 1.4.2. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Perancangan sistem redudansi yang dibangun pada jaringan eksisting provider yang memberikan layanan MPLS pada pelanggan perbankan. 2. Penerapan sistem redudansi pada layer akses jaringan Metro-Ethernet lokasi kantor cabang. 3. Menggunakan routing static pada router provider 4. IP SLA yang diterapkan adalah operasi ICMP 5. Tidak membahas tentang kompleksitas algoritma protokol routing pada layer core dan distribusi provider. 6. Menggunakan IPv4. 7. Service yang digunakan adalah FTP dan tidak membahas tentang pembuatan FTP server. 8. Sistem keamanan diasumsikan tidak ada masalah. 9. Pengujian performansi sistem redudansi dengan menghitung lama waktu recovery time jaringan sehingga dapat dianalisa Mean Time to Restore (MTTR) sebelum dan sesudah diterapkan sistem redudansi. Jaringan sistem redundansi berhasil dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai reliabilitas dan availabilitas 10. Paramater uji yang digunakan adalah : 3
(i) Packet Loss (ii) Latency (iii) Traceroute (iv) Avarage Delay (v) Throughput 1.5. Metode Pengumpulan Data Merupakan metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian dan menjadikannya informasi yang akan digunakan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi. 1. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan judul skripsi melalui membaca buku-buku dari perpustakaan dan mencari referensi artikel serta ebook dari internet. 2. Studi Literatur Pada tahap ini penulis dalam melakukan penelitian akan menjadikan bahan studi literature sejenis sebagai acuan untuk mengetahui kekurangan maupun kelebihan dari sistem yang telah dibuat sebelumnya 1.5.1. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan oleh penyusun dalam pembuatan tugas akhir ini adalah metode Network Development Life Cycle (NDLC) : 4
Gambar 1.1 Metode Network Development Life Cycle 1. Analysis Disini akan dilakukan analisa masalah pada jaringan komputer saat ini dan mencari solusi yang paling efektif dan efisien untuk menyelesaikannya. Study literature akan menjadi sumber informasi tentang emulator yang akan digunakan, routing protocol, system yang akan dirancang, mekanisme kerja IP SLA, floating static route, QoS, serta hal-hal yang berkaitan dengan pengerjaan penelitian ini. 2. Design Perancangan lingkungan jaringan untuk diterapkan pada skenario yang akan disimulasikan pada emulator untuk menilai kinerja menggunakan parameter yang sudah ditentukan. 3. Simulation Prototyping Pelaksanaan simulasi terhadap IP Service-Level Agreement (IP SLA) dan Floating Static Routing berdasarkan analisis yang telah dilakukan, serta disimpulkan hasil yang diperoleh dari simulasi untuk menilai kinerja dalam meningkatkan performansi jaringan. 5
4. Implementation Penerapan IP Service-Level Agreement (IP SLA) dan Floating Static Routing pada jaringan komputer eksisting berdasarkan hasil perancangan dan simulasi. 5. Monitoring Pengamatan pada jaringan komputer yang sudah diimplementasikan IP Service-Level Agreement (IP SLA) dan Floating Static Routing, serta disimpulkan hasil yang diperoleh dari implementasi untuk menilai kinerja dalam meningkatkan performansi jaringan. 6. Management Pembuatan kebijakan untuk mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur reliability terjaga. 1.6. Sistematika Penulisan Laporan Laporan hasil penelitian ini disusun menurut sistematika sebagai berikut: 1. Pendahuluan Membahas Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Metodelogi Penelitian serta Sistematika Penulisan. 2. Landasan Teori Memaparkan teori-teori yang didapat dari sumber-sumber yang relevan untuk digunakan sebagai panduan dalam penelitian serta penyusunan Skripsi. 3. Analisis Sistem Menjelaskan tentang gambaran sistem serta deskripsi dari hasil analisis sistem yang akan dijadikan sebagai petunjuk untuk perancangan pada tahapan berikutnya. 4. Perancangan Sistem Berisi tentang Perancangan topologi jaringan yang akan diterapkan sesuai dengan kebutuhan. 6
5. Implementasi Dan Testing Menjelaskan mengenai kebutuhan hardware, software dan pengujian dari implementasi yang diterapkan. 6. Penutup Mengemukakan kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian dan penulisan Skripsi ini, serta saran-saran untuk pengembangan selanjutnya, agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang. 7