BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu cara, prosedur, dan alat ukur untuk memandu dalam melakukan proses penelitian. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap suatu permasalahan serta alternatif bagi kemungkinan yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah (Azwar, 1998,p.4). 3.1 Pendekatan Penelitian. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya (Kriyantono, 2009,p.56). Untuk mengetahui strategi kreatif yang dilakukan oleh BBM diperlukan pengumpulan data sedalam-dalamnya melalui wawancara dan observasi. 3.2 Jenis Penelitian. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat membuat pemaparan secara sistematis, faktual, akurat tentang fakta dan sifat obyek (Kriyantono, 2006,p.69). 34
3.3 Unit Amatan dan Unit Analisa. Dalam penelitian ini yang menjadi unit amatan adalah program acara BBM, dan tim BBM. Sedangkan yang menjadi unit analisanya adalah strategi kreatif program acara yang dilakukan oleh tim BBM. 3.4 Penentuan Lokasi Penulis melakukan penelitian ini disalah satu stasiun televisi lokal di Surabaya, yaitu JTV. Penulis memilih JTV karena JTV adalah salah satu stasiun televisi lokal yang hampir disetiap program acaranya menggunakan bahasa lokal Suroboyonan. 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Sumber Informasi. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber informasi adalah : 1. Produser BBM, informasi mengenai kondisi umum perusahaan dan gambaran proses strategi kreatif program yang dilakukan oleh tim BBM dalam proses produksi. 2. Kepala produksi JTV, informasi lebih mendalam mengenai proses produksi dan kendala-kendala yang dihadapi selama proses produksi berlangsung. 3. Kepala program JTV, informasi mengenai alasan penempatan jadwal tayang BBM, dan prosedur-prosedur yang harus dilakukan. 35
3.5.2 Jenis Data 1. Data primer diperoleh langsung dari informan yang ditemui di lapangan. Data ini diperoleh melalui wawancara dengan Produser BBM, Kepala bagian produksi JTV, Kepala program JTV, dan informan-informan lain yang terkait dengan data yang dibutuhkan. 2. Data sekunder diperoleh dari sumber-sumber pustaka yang sudah ada, seperti artikel, buku, dan data-data perusahaan seperti profil perusahaan dan rundown program acara BBM. 3.5.3 Teknik Pengumpulan Data. 1. Wawancara Wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Materi wawancara adalah tema yang ditanyakan kepada informan, berkisar antara masalah atau tujuan penelitian. (Bungin, 2007,p.108). 36
2. Observasi. Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. (Bungin, 2007,p.115). 3.6 Teknik Analisa Data. Analisa data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisa data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. (Sugiyono, 2010,p.91). 37
1. Data Reduction (Reduksi Data). Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilah hal-hal yang pokok, mefokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 2. Data Display (Penyajian Data). Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Dalam melakukan display data, selain dengan teks naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja), dan chart. 3. Conclusion Drawing/Verification. Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang 38
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh buktibukti yang valid dan konsisiten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remangremang atau gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. 3.7 Validitas Data. Teknik triangulasi data adalah teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini. Menurut Kriyantono (2009:70), analisis triangulasi yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia. Di sini jawaban di cross-check dengan dokumen yang ada. Menurut Dwidjowinoto ada beberapa macam triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi waktu, triangulasi teori, triangulasi periset, dan triangulasi metode. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik validitas data triangulasi sumber dan triangulasi teori. Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya, membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara. Teknik triangulasi teori yaitu memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu dan dipadu. 39
3.8 Proses Penelitian. Penulis melakukan proses pra-penelitian pertama kali di JTV, dengan tujuan agar penulis bisa melihat lebih jelas lagi masalah yang akan diteliti. Dalam hal perijinan untuk melakukan wawancara dengan narasumber, penulis mendapat sedikit masalah. Hampir satu bulan ijin untuk melakukan wawancara baru bisa dilaksanakan. Yang menjadi kendala dalam melakukan penelitian adalah menentukan waktu untuk melakukan wawancara, terutama dengan kepala produksi BBM. Sebagai penulis, harus pintar mencuri waktu walaupun hanya sebentar. Dari pihak stasiun televisi hanya memberikan waktu 2 minggu untuk melakukan wawancara dengan para narasumber. Pada saat melakukan proses wawancara, penulis baru menyadari bahwa program acara B-CAK yang akan diteliti, ternyata sudah diganti dengan program acara baru, yaitu BBM. Pedoman pertanyaan yang akan diajukan mengalami sedikit perubahan. Penulis juga mengalami hambatan dalam hal memberikan pertanyaan. Karena harus membagi konsentrasi antara mendengarkan dan mencatat pernyataan dari narasumber. Seringkali penulis baru bisa mengembangkan pertanyaan setelah proses wawancara selesai. Penulis harus sering bolak-balik ke JTV untuk melakukan proses wawancara kembali. 40