PENGENALAN BAHAN-BAHAN Kimia

dokumen-dokumen yang mirip
SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN- BAHAN KIMIA MENURUT EROPA (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY-EEC)

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn

Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances)

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH KIMIA Oleh: Regina Tutik Padmaningrum Staff Jurdik Kimia, FMIPA, UNY

Keselamatan Kerja di Laboratorium

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PRAKTIKUM K3 PENGENALAN DAN PENGGOLONGAN BAHAN KIMIA BERDASARKAN TANDA BAHAYA. Disusun Oleh : Mega Sukma Mentari ( )

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Penanganan Bahan Kimia di TFME

TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

PENGENALAN DAN PELABELAN BAHAN KEMIKALIA BERBAHAYA, Dosis untuk HEWAN COBA, DAN SYMBOL DI LABORATORIUM

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3

Material Safety Data Sheet

PENGETAHUAN DASAR ALAT DAN BAHAN KIMIA DI DALAM LABORATORIUM DISUSUN OLEH: SELLEN GURUSMATIKA AK

PERATURAN DALAM PENGELOLAAN B3

Sumber Bahaya di lab. 1. Bahaya fisik (bakar, gores, dll) 2. Bahaya bahan kimia (korosif, karsinogenik) 3. Bahaya bahan biologi (bakteri, virus dll)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

Aryadita Minanda Budi Wiratmaka Eppy Nurul C Handini Citraswari Harini Merdekawati Neo Husien N Rahmawati Tri Rohani

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

TATA TERTIB PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK LINGKUNGAN

MSDS NaCl (natrium klorida)

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT. BINA KARYA KUSUMA

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

Pengenalan Bahan Kimia

Frase R & S. Pendahuluan

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

I Ketut Lasia Lab. Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha Abstrak

MATERIAL SAFETY DATA SHEET ANILINE 99%

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

KATA PENGANTAR. Indralaya, Koordinator Praktikum, Ir. Siti Nurul Aidil Fitri, M.Si. iii

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Material Safety Data Sheet. : Asam Laurat

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene

Material Safety Data Sheet. : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi

SAFETY DATA SHEET (according to EC directive 93/112/EC) Update : Version: 2.7 Date : MIRACLE S240

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BAHAN KIMIA DI RUMAH

LEMBARAN DATA KESELAMATAN

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G

LEMBARAN DATA KESELAMATAN

BERKENALAN DENGAN ILMU KIMIA

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Lembar Data Keamanan Bahan Butyl glycol ether

PERAWATAN BAHAN PRAKTIKUM KIMIA

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

Keselamatan kerja di laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Perlakuan dan pembuangan limbah kimia dari pekerjaan laboratorium sehari-hari

SINTESIS KLOROFORM. I. TUJUAN 1. Membuat kloroform dengan bahan dasar aseton dan kaporit. 2. Menghitung rendemen kloroform yang terbentuk.

CLASSIFICATION OF DANGEROUS GOODS

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY

Material Safety Data Sheet. : Minyak Turpentin

Lembaran Data Keselamatan Bahan

DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA

Lembar Data Keamanan Bahan Sabutol

Lembaran Data Keselamatan Bahan

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABORATORIUM KIMIA. Oleh : Sunarto * Pendidikan Kimia FMIPA UNY Yogyakarta

Lembaran Data Keselamatan Bahan

PT. Kao Indonesia Chemicals

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAN KIMIA

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Lembar Data Keamanan Bahan Ethanol 99.9/UN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

RANGKUMAN KESELAMATAN STRATEGI PRODUK GLOBAL EMAL 10G

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Material Safety Data Sheet. : Metil Asetat

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

1,4-DIKLOROBENZEN-D4 1,4-DICHLOROBENZENE-D4

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PT. BINA KARYA KUSUMA

Ag2SO4 SIFAT FISIKA. Warna dan bentuk: serbuk putih BM: Titik leleh (derajat C) : tidak ada. Titik didih: 1085 C. Tekanan uap: tidak berlaku

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Transkripsi:

2012 PENGENALAN BAHAN-BAHAN Kimia NUR RATNA SARI DIII ANALIS KIMIA 9/29/2012

I. Tujuan : PENGENALAN BAHAN KIMIA Untuk dapat menjelaskan tentang jenis, sifat serta simbol-simbol bahaya bahan kimia. II. Dasar teori: Di dalam kegiatan pratikum kimia, bahan kimia merupakan bahan utama, oleh karena itu kita perlu memiliki pengetahuan tentang bahanbahan kimia khususnya yang sering digunakan di dalam pratikum. Pengetahuan tentang bahan kimia yang dimiliki diantaranya dimaksudkan agar kita mampu menangani bahan kimia secara baik. Dengan demikian kegiatan pratikum akan berjalan lancar dan kecelakaan karena ketidaktahuan dapat dihindarkan. 2.1 Bahan-bahan Kimia biasanya dibuat dalam 4 tingkat kemurnian yaitu: 2.1.1 Tingkat Teknik (Technical Grade) 2.1.2 Tingkat Farmasi (Pharmaceutical Grade) 2.1.3 Tingkat Murni (Chemically Pure/CP) 2.1.4 Tingkat Pereaksi (Analyzed Grade) 2.2 Penggolongan Bahan Kimia berdasarkan sifat kimianya: 2.2.1 Bahan Kimia Mudah terbakar 2.2.2 Bahan pengoksidasi 2.2.3 Bahan mudah Meledak 2.2.4 Bahan Radioaktif 2.2.5 Bahan Korosif 2.2.6 Bahan Toksik 2.3 Pengenalan Simbol Bahaya (Hazard Symbol) 2.3.1. Inflammable substances (bahan mudah terbakar) 2.3.2 Explosive (bersifat mudah meledak) Huruf kode: E Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya explosive dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3 Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)

2.3.3 Oxidizing (pengoksidasi) Huruf kode: O Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya oxidizing biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9 Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat. 2.3.4 Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) Huruf kode:f+ Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya extremely flammable merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0 o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35 o C). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12 Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas) 2.3.5 Highly flammable (sangat mudah terbakar) Huruf kode: F Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya highly flammable adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21 o C). Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering. 2.3.6 Flammable (mudah terbakar) Huruf kode: tidak ada Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya flammable. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21 o C dan +55 o C dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (flammable)

Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin. 2.4 Bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan 2.4.1 Very toxic (sangat beracun) Huruf kode: T+ Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya very toxic dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Frase-R untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin 2.4.2 Toxic (beracun) Huruf kode: T Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya toxic dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker. Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan R25 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik). 2.4.3 Harmful (berbahaya) Huruf kode: Xn Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya harmful memiliki resiko merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan R22 Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).

2.5 Bahan-bahan yang merusak jaringan (tissue destroying substances) 2.5.1 Corrosive (korosif) Huruf kode: C Bahan dan formulasi dengan notasi corrosive adalah merusak jaringan hidup. Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%). 2.5.2 Irritant (menyebabkan iritasi) Huruf kode : Xi Bahan dan formulasi dengan notasi irritant adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer. 2.5.3 Bahan berbahaya bagi lingkungan Huruf kode: N Bahan dan formulasi dengan notasi dangerous for environment adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi. Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53. Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin. III. Alat dan Bahan 3.1 Alat pada pratikum ini tidak digunakan peralatan khusus 3.2 Bahan Bahan Kimia p.a beserta kemasannya atau kemasan bahan kimia p.a. IV. Cara Kerja 1. Amatilah kemasan bahan kimia yang disediakan 2. tulislah informasi mengenai bahan kimia tersebut mengikuti format isian yang telah disediakan

V. Hasil dan pembahasan 1) Nama : Chloroform Simbol : Berbahaya (harmful) Rumus molekul : CHCl3 Massa Jenis : 1,47 kg /L Berat molekul : 119,38 g/mol Kemurnian : p.a ( 99,0 99,4% ) 47 (menyebabkan cacat kelahiran) 20/22 (berbahaya jika terhirup dan terkena kulit) 38 (Iritasi kulit) 40 (kemungkinan risiko dampak yang tak terpulihkan) 48 (berbahaya akibat kerusakan serius bagi kesehatan karena pemajanan yang berkepanjangan) 53 (hindari pemajanan-dapatkan instruksi khusus sebelum penggunaan) 36/37 (kenakan pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai ) 2) Nama : Xylene Simbol : Berbahaya Rumus molekul : C8H10 Massa Jenis : 0,86 kg/l Berat molekul : 106,17 g/mol Kemurnian : p.a ( 99,8% ) 10 (mudah terbakar) 20/21 (berbahaya jika tertiup dan terkena kulit) 38 (iritasi kulit) 25 (hindari kontak dengan mata) 3) Nama : Anilin Simbol : Beracun Rumus molekul : C6H5NH2 Massa Jenis : 1,03 kg/l Berat molekul : 93,13 g/mol Kemurnian : p.a ( 99,5% ) berbahaya bagi lingkungan Berat isi : 250 ml 20/21/22 (berbahaya jika tertiup, terkena kulit dan tertelan) 40 (kemungkinan resiko dampak yang tak

terpulihkan) 48/23/24/25 (Beracun: bahaya kerusakan yang serius bagi kesehatan dengan pemajanan yang berkepanjangan melalui hirupan, kontak dengan kulit dan jika tertelan) 50 (sangat beracun bagi organisme air) 28 (setelah terjadi kontak dengan kulit, segera cuci dengan banyak (akan dirinci oleh pabrik)). 4) Nama : Toluene Rumus molekul : C6H5CH3 Massa Jenis : 0,87 kg/l Berat molekul : 92,14 g/mol Kemurnian : p.a ( 99,5% ) 11 (sangat mudah terbakar) 20 (berbahaya apabila tertiup) 16 (jaga agar jauh dari dari sumber penyalaan) 25 (hindari kontak dengan mata) 29 (jangan mengosongkan ke dalam saluran) 33 (lakukan tindakan pencegahan terhadap pembungan statis) Simbol : berbahaya sangat mudah terbakar 5) Nama : n Hexane Rumus molekul : CH3(CH2)4CH3 Massa Jenis : 0,66 kg/l Berat molekul : 86,18 g/mol Kemurnian : p.a ( 99%) Berat isi : 2,5 L 11(sangat mudah terbakar) 38 (iritasi kulit) 48/20 (berbahaya:bahaya yang serius bagi kesehatan dengan pemajanan yang Berkepanjangan melalui hirupan)

51/53 (beracun terhadap organisme air, dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka panjang pada lingkungan air) 62 (kemungkinan resiko gangguan kesuburan) 65-67 9 (jaga agar wadah berada di tempat yang berventilasi yang baik) 6 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok) 29 (jangan mengosongkan ke dalam saluran) 33 (lakukan tindakan pencegahan terhadap pembuangan statis) 36/37 (kenakan pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai) 61 (hindari pembuangan ke lingkungan. Mengacu pada instruksi khusus atau lembar data keselamatan) 62 (jika tertelan jangan dimuntahkan: cari pertolongan medis segera dan tunjukkan wadah atau label ini) Simbol : Sangat mudah terbakar berbahaya berbahaya bagi lingkungan 6) Nama : Benzene Rumus molekul : C6H6 Massa Jenis : 0,88 kg/l Berat molekul : 78,11 g/mol Kemurnian : p.a ( 99,7% ) Berat isi : 1Liter 45 (dapat menyebabkan kanker) 11 (sangat mudah terbakar) 23/24 (beracun jika terhirup dan terkena kulit) 9 (jaga agar wadah berada di tempat yang berventilasi baik) 16 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok) 29 (jangan mengosongkan ke dalam saluran) Simbol : Sangat mudah terbakar beracun (toxic)

7) Nama : Formaldehyde Simbol : Beracun Rumus molekul : HCOOH Massa Jenis : 1,09 kg/l Kemurnian : p.a ( 37 38% ) Berat isi : 2,5 Liter 23/24/25 (beracun jika terhirup, terkena kulit dan tertelan) 34 (menyebabkan luka bakar) 39/23/24/25 (beracun: dampak bahaya sangat serius dan tak terpulihkan melalui hirupan, kontak dengan kulit dan jika tertelan) 40 (kemungkinan resiko dampak yang terpulihkan) 43 (dapat menimbulkan kepekaan jika terkena kulit) 26 (dalam hal terjadi kontak dengan mata,segera bilas dengan banyak air dan cari pertolongan medis) 36/37/39 (kenakan pakaian pelindung, sarung tangan dan pelindung mata atau wajah yang sesuai) 45 (bila terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak sehat, cari pertolongan medis segera (tunjukkan label bilamana memungkinkan)) 51 (gunakan hanya di ruangan yang berventilasi baik) 8) Nama : i-butanol Simbol : Berbahaya Rumus molekul : CH3(CH2)3OH Massa Jenis : 0,81 kg/l Berat molekul : 74,12 g/mol Kemurnian : p.a ( 99,5% ) 10 (mudah terbakar) 20 (berbahaya apabila terhirup) 16 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok) 9) Nama : n-amil Alcohol Simbol : Berbahaya Rumus molekul : CH12O Massa Jenis : 0,01 kg/l Berat molekul : 88,15 g/mol Kemurnian : p.a ( 98,5% )

10 (mudah terbakar) 20 (berbahaya apabila terhirup) 24/25 (hindari kontak dengan kulit dan mata) 10) Nama : Ethanol Absolut Simbol : sangat mudah terbakar Rumus molekul : C2H5OH Massa Jenis : 0,79 kg/l Berat molekul : 46,07 g/mol Kemurnian : p.a ( 99,8% ) 11 (sangat mudah terbakar) 7 (dapat menimbulkan kebakaran) 16 (jaga agar jauh dari sumber penyalaan-dilarang merokok) VI. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan dari Pengenalan Bahanbahan Kimia dapat disimpulkan bahwa Bahan Kimia yang digunakan dalam praktikum kimia dasar mempunyai jenis, sifat serta simbol-simbol bahaya bahan kimia berbeda-beda. Daftar Pustaka http://internetcyberwarrior.blogspot.com/2012/02/mengenal-bahan-kimia.html