I. PENDAHULUAN. Setiap orang sering menderita kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. dipastikan kapan akan terjadinya. Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut yaitu

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 73

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

II. TINJAUAN PUSTAKA. bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

Dosen Pengampu: Ayub Torry Satriyo Kusumo, S.H., M.H. DISUSUN OLEH Asawati Nugrahani (E )

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abbas Salim, Asuransi Dan Manajemen, Raja Grafindo, Jakarta, 2003, Hal. 01

BAB I PENDAHULUAN. lain yang bersedia untuk menerima dan menanggung kerugian yang terjadi.

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak

I. PENDAHULUAN. rasa tidak aman yang lazim disebut sebagai risiko. kelebihan. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang mempunyai sifat-sifat

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.

BAB I PENDAHULUAN. berupa membayarkan sejumlah harga tertentu. mencukupi biaya pendidikan dan lainnya.

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan

I. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang

kemungkinan pihak debitor tidak dapat melunasi utang-utangnya sehingga ada

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemakaian kedua istilah ini mengikuti istilah dalam bahasa Belanda, yaitu assurantie

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Hal tersebut tertuang dalam Pasal 28 huruf H ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

I. PENDAHULUAN. lahirnya perusahaan yang menjalani berbagai kegiatan usaha untuk memajukan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

PERANAN POLIS ASURANSI JIWA DALAM PENUNTUTAN KLAIM (STUDI PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENPASAR)

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I. Perkembangan ekonomi Indonesia melalui perusahaan asuransi adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 24

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

ASPEK HUKUM KEPAILITAN PERUSAHAAN ASURANSI SHERLIN INDRAWATI THE / D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan,

I. PENDAHULUAN. meminjam uang. Dalam hal ini orang yang menyimpan uang disebut nasabah.

Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius ialah lembaga jaminan. Karena perkembangan ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi juga. baik yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah dimaklumi, bahwa dalam mengarungi hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

KESALAHAN PENERAPAN HUKUM OLEH HAKIM TERHADAP KEDUDUKAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL ASING VI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. atau jiwa seseorang dengan cara mengalihkan kerugian tersebut kepada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi DPP PPN Masa Pajak April sebesar Rp

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance.

BAB I PENDAHULUAN. tahun Putusan pailit ini dapat dikatakan menghebohkan, k arena tidak ada yang

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Modal yang bernilai besar dalam menjalankan usaha; baik dari modal harta

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

MAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : Disusun oleh : Kelompok 8

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman sekarang asuransi memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para. pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan hukum nasional dalam rangka mewujudkan. adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Masyarakat sangat bergantung dengan angkutan umum sebagai tranportasi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. Hubungan antara Risiko dengan Asuransi 11/8/2014

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEPAILITAN DAN PERUSAHAAN ASURANSI. Kepailitan berasal dari kata pailit dari bahasa Belanda Failliet.

PERLAKUAN BANK MUAMALAT INDONESIA TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM MUSNAHNYA BARANG JAMINAN DEBITUR OLEH PIHAK ASURANSI Sigit Somadiyono, SH.

I. PENDAHULUAN. Bahaya kebakaran pada kehidupan manusia banyak yang mengancam. keselamatan harta kekayaan, jiwa, dan raga manusia.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut biasanya bisa terjadi kapan saja dan bahkan tidak bisa diduga-duga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

I. PENDAHULUAN. Perasuransian mempunyai peran yang besar dan penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penyalur dana masyarakat yang bertujuan melaksanakan pembangunan

B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Ringkasan Informasi Produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Risiko seperti ini akan selalu ada dan rentan terjadi pada setiap orang, baik

BAB I PENDAHULUAN. pekerja/buruh dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan. menggunakan metode accrual basis dimana sumber utama dari

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak kejadian dalam hidup yang tidak dapat diduga. Bahkan hal

BAB I PENDAHULUAN. tumbangnya perusahaan-perusahaan skala kecil, menengah, besar dan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dilakukan baik menggunakan sarana pengangkutan laut maupun melalui

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN RANCANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 37 tahun 2004,

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN SUATU PERUSAHAAN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Surety Bond memiliki konsep sebagai penyedia jaminan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. melanda negara-negara yang sedang berkembang, Indonesia pun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia. Dalam menjalani hidup. keinginan untuk mengatasi ketidakpastian (uncertainty).

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2007 tentang waralaba (selanjutnya disebut PP No. 42 Tahun 2007) dalam

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia akan berkembang apabila manusia itu sendiri dapat

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan bisnisnya, suatu perusahaan pasti ingin mendapatkan

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

PERAN ASURANSI KEPADA PERUSAHAAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI DARAT YANG MENGALAMI KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang sering menderita kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak terduga, misalnya mendapat kecelakaan dalam perjalanan di darat, di laut atau di udara. Jika kerugian ini hanya sedikit maka kerugian tersebut dapat ditutup dengan uang simpanan dan kerugian itu tidak begitu terasa. 1 Namun apabila uang simpanan tidak mencukupi untuk membayar kerugian itu, maka orang akan betulbetul menderita. Untuk itulah, jaminan perlindungan terhadap keadaan-keadaan tersebut di atas sangat diperlukan oleh setiap masyarakat yang ingin mengantisipasi dirinya apabila mengalami kerugian baik jiwa maupun ekonomi. 2 Masyarakat yang khawatir atas resiko keselamatan hidupnya, membuat pemikiran bahwa perlunya suatu lembaga atau suatu usaha yang dapat menanggung setiap resiko yang diderita oleh masyarakat. Resiko diartikan sebagai kerugian yang tidak pasti, terdapat dua unsure didalamnya, yaitu ketidakpastian dan kerugian. 3 Salah satu lembaga yang dibutuhkan tersebut adalah jasa asuransi. Jasa asuransi atau perasuransian dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha 1 Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance/ Produk Kerjasama Antara Bank dan Perusahaan Asuransi, http://skripsiskripsis1.blogspot.com/2014/04/skripsihukum-aspek-perlindungan-hukum.html, diakses pada tanggal 21 Agustus 2014 pukul 19.00. 2 Ibid 3 Abdulkadir Muhammad, 2011, Hukum Asuransi Indonesia, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, hlm. 118.

2 Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung bila terjadi suatu evenemen atau kerugian. 4 Dalam Pasal 1 angka 2 UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Perasuransian, diatur pula bahwa objek asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya. 5 Dalam perasuransian terdapat berbagai jenis asuransi yang berfungsi untuk melindungi benda yang diasuransikan sesuai dengan asuransi yang digunakan oleh tertanggung. Jika ditinjau dari sifatnya asuransi terdiri dari asuransi wajib dan asuransi sukarela. 6 Asuransi wajib yaitu asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sedangkan Asuransi sukarela adalah asuransi yang dilakukan secara sukarela dan sematamata dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas sesuatu yang dipertanggungkan. 7 Jika ditinjau dari fungsinya jenis asuransi dibagi menjadi berberapa jenis antara lain asuransi kerugian, asuransi jiwa dan reasuransi. 8 4 Yusuf Shofie, 2003, Perlindungan Pemegang polis asuransi dan Instrumen-instrumen Hukumnya, Bandung, Citra Aditya Bakti, hlm. 179. 5 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Perasuransian 6 Fera Zikriyah, Pengelolaan Asuransi dan Dana Pension, http://ferazikriyah90.blogspot.com/2011/04/pengelolaan-asuransi-dan-dana-pensiun.html, diakses pada tanggal 29 Agustus 2014 pukul 23.30. 7 Ibid 8 Ibid

3 PT Prudential Life Assurance adalah suatu perusahaan yang dapat digolongkan sebagai perusahaan asuransi yang bergerak pada bidang asuransi jiwa. Pada tanggal 7 April 2004 Lee Boon Siong yang merupakan agen dari PT Prudential Life Assurance memohonkan pailit PT Prudential Life Assurance ke Pengadilan Niaga. Dengan semua saksi dan alat bukti yang diperlihatkan dalam Pengadilan Niaga tersebut, pada tanggal 27 April 2004 Pengadilan Niaga mengeluarkan putusan dengan nomor putusan 13/Pailit/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst. Pada putusan Pengadilan Niaga tersebut dinyatakan PT Prudential Life Assurance pailit yang didasarkan pada pertanggungan PT Prudential Life Assurance kepada Lee Boon Siong selaku agen asuransi yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, serta terdapat kreditor lain yang masih memiliki perjanjian hutang terhadap PT Prudential Life Assurance. Pada dasarnya kedudukan agen asuransi pada perusahaan asuransi adalah sebagai penerima kuasa dari perusahaan asuransi yang hubungannya dapat ditinjau dari perjanjian keagenan yang dilakukan oleh agen terhadap perusahaan asuransi. Apabila suatu Perusahaan Asuransi telah dimohonkan pailit oleh agen asuransi ke pengadilan niaga, maka disamping status agen dalam perusahaan asuransi perlu dipertanyakan, ada pula hak pemegang polis asuransi lain yang mengalihkan resikonya kepada perusahaan asuransi yang harus dilindungi apabila klaimnya tidak dibayarkan secara penuh sesuai dengan haknya. Seperti yang telah dijelaskan bahwa perusahaan asuransi akan memberikan ganti kerugian apabila terjadi evenemen. Apabila belum terjadinya evenemen dan perusahaan sudah mengalami pailit, maka perlindungan terhadap pemegang polis akan semakin tidak jelas kedudukannya.

4 Kelemahan pemegang polis asuransi adalah tingkat kesadaran pemegang polis asuransi akan haknya masih rendah. 9 Hal ini terutama disebabkan oleh rendahnya pendidikan pemegang polis asuransi dibidang perasuransian. 10 Oleh karena itu, adanya Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan menjadi landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan lembaga perlindungan pemegang polis asuransi swadaya masyarakat untuk melakukan upaya pemberdayaan pemegang polis asuransi melalui pembinaan dan pendidikan pemegang polis asuransi (konsumen). Pentingnya perlindungan hukum bagi pemegang polis asuransi yang klaimnya tidak dibayarkan secara penuh sesuai dengan haknya disebabkan posisi pemegang polis asuransi yang dianggap lemah karena pemegang polis asuransi tidak mengerti harus mengajukan klaim kepada siapa apabila perusahaan asuransi yang menjadi penanggungnya saja telah dinyatakan pailit. Perlindungan hukum bagi pemegang polis asuransi adalah suatu masalah yang besar, dengan persaingan global yang terus berkembang terutama perlindungan terhadap pemegang polis suatu perusahaan asuransi. 11 Pemegang polis asuransi tentu tidak tahu apa yang harus dilakukan apabila terdapat sengketa pada perusaahan asuransi yang menjadi pengalihan resikonya. Perlindungan hukum yang diberikan oleh Negara sangat dibutuhkan guna memberikan jaminan kepada pemegang polis untuk mendukung 9 Yusuf Shofie, 2003, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya, Bandung, Citra Aditya Bakti, hlm. 187. 10 Ibid 11 Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance/ Produk Kerjasama Antara Bank dan Perusahaan Asuransi, http://skripsiskripsis1.blogspot.com/2014/04/skripsihukum-aspek-perlindungan-hukum.html, diakses pada tanggal 21 Agustus 2014 pukul 19.00.

5 dan mengambil haknya apabila terjadi sengketa yang terjadi seperti pada kasus PT Prudential Life Assurance. Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik untuk membahas masalah yang menyangkut perlindungan pemegang polis asuransi yang dirasa masih sedikit informasi untuk penulis ketahui tentang Perlindungan Hukum bagi pemegang Polis. Adanya rasa keingintahuan yang besar dari diri penulis untuk mengkaji mekanisme perlindungan pemegang polis asuransi terhadap perusahaan asuransi yang telah dinyatakan pailit atas permohonan agen asuransi, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul Perlindungan Pemegang Polis Asuransi Terhadap Perusahaan Asuransi yang Dinyatakan Pailit Atas Permohonan Agen Asuransi (Studi Putusan Nomor 13/Pailit/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst).

6 B. Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini ada beberapa masalah yang dirumuskan dan dicari penyelesainnya secara ilmiah. Beberapa masalah tersebut sebagai berikut: 1. Bagaimana status dan akibat hukum agen asuransi atas kepailitan perusahaan asuransi? 2. Bagaimana perlindungan hukum bagi pemegang polis asuransi terhadap perusahaan asuransi yang dinyatakan pailit atas permohonan agen asuransi? C. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup permasalahannya adalah: 1. Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup kajian materi penelitian ini adalah ketentuan hukum mengenai perlindungan pemegang polis asuransi terhadap perusahaan asuransi yang dinyatakan pailit atas permohonan agen asuransi. Bidang ilmu ini adalah hukum keperdataan, khususnya hukum Perdata Ekonomi. 2. Ruang lingkup objek kajian Ruang lingkup objek kajian adalah mengkaji kepailitan pada suatu perusahaan asuransi tentang bagaimana perlindungan pemegang polis asuransi terhadap perusahaan asuransi yang telah dinyatakan pailit atas permohonan agen asuransi.

7 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan memahami status dan akibat hukum agen asuransi atas kepailitan perusahaan asuransi. 2. Untuk mengetahui dan memahami perlindungan pemegang polis asuransi terhadap perusahaan asuransi yang dinyatakan pailit atas permohonan agen asuransi. E. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran dan perkembangan pengetahuan ilmu hukum ekonomi mengenai kepailitan. 2. Kegunaan Praktis a. Menambah pengetahuan bagi peneliti mengenai perlindungan pemegang polis asurasi yang mengalami kasus kepailitan b. Menambah bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan referensi yang dapat digunakan untuk penelitian lanjutan yang berkaitan dengan permasalahan dan pokok bahasan kepailitan