WALIKOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 111 TAHUN 2016 TENT ANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BLUD NON PNS PADA PPK-BLUD PUSKESMAS DI LINGKUNGAN KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang a. bahwa Sadan Layanan Umum Daerah Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Daerah dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas; b. bahwa Pola Pengelolaan Keuangan BLUD memberikan fleksibilitas dalam pengangkatan dan pemberhentian pegawai non PNS berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya; c. bahwa untuk mendukung pelaksanaan pelayanan dan kegiatan badan layanan umum pada unit kerja Puskesmas perlu didukung ketersediaan sumber daya manusia dan/atau pegawai profesional dengan kompetensi dan jumlah yang memadai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c, maka perlu menetapkan Pengangkatan Dan Pemberhentian Pegawai BLUD Non PNS pada PPK-BLUD Puskesmas di Lingkungan Kota Mojokerto, yang dituangkan dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto.
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur I Jawa Tengah I Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049) ; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ; 6. Peraturan Pemerintah Norn or 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Sadan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Sadan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja lnstansi Pemerintah untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas; 14. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pegawai BLUD Non PNS; 15. Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 5 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum ; 17. Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 31 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BLUD NON PNS PADA PPK-BLUD PUSKESMAS DI LINGKUNGAN KOTA MOJOKERTO.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini dimaksud dengan : 1. Kota adalah Kota Mojokerto. 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Mojokerto. 3. Walikota adalah Walikota Mojokerto. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto ; 5. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya diwilayah kerjanya. 6. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan paktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. 7. Sadan Layanan Umum selanjutnya disebut BLU, adalah instansi yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kediatannya disadarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 8. Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya dan laboratorium kesehatan meliputi semua kegiatan pelayanan kesehatan paripurna yang diberikan kepada seseorang atau badan dalam bentuk pelayanan rawat jalan, rawat darurat, rawat inap, pelayanan medik,pelayanan penunjang medik,pelayanan keperawatan dan rehabilitasi medik,pemeriksaan laboratorium kesehatan lainnya. 9. Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali. 10. Belanja adalah sejumlah pengeluaran dari rekening kas yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh BLUD.
11. Rekening kas BLUD adalah rekening tempat penyimpanan uang BLUD yang dibuka oleh Pemimpin BLUD pada bank umum untuk menampung seluruh penerimaan pendapatan dan pembayaran pengeluaran BLUD. 12. Kepala Puskesmas adalah Pemimpin BLUD yang mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLUD. 13. Pegawai BLUD Non PNS adalah setiap pegawai bukan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh Pemimpin BLUD untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan BLUD. 14. Formasi Pegawai adalah kebutuhan tenaga dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan untuk mendukung penyelesaian tugas Puskesmas. 15. Kesejahteraan adalah imbalan yang diberikan kepada BLUD Non PNS berupa jasa pelayanan, tambahan penghasilan (TPP) dan lain-lain imbalan sesuai keputusan pemimpin BLUD dan besarnya disesuaikan kemampuan BLUD. 16. Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD yang selanjutnya disingkat RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran suatu BLUD. BAB II ASAS, TUJUAN DAN PRINSIP Pasal 2 Pengangkatan dan pemberhentian pegawai BLUD Non PNS diselenggarakan berdasarkan asas keadilan, kesetaraan, kepatutan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Pasal 3 Tujuan pengangkatan dan pemberhentian pegawai BLUD Non PNS adalah untuk : a. Meningkatkan pelayanan prima Puskesmas; b. Memenuhi kebutuhan tenaga yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia di Puskesmas.
Pasal 4 Pengangkatan dan pemberhentian pegawai BLUD Non PNS diselenggarakan dengan prinsip netral, objektif, akuntabel, bebas, terbuka dan memperhatikan efektifitas dan efisiensi. BAB Ill STATUS KEPEGAWAIAN BLUD NON PNS Pasal 5 (1) Status kepegawaian pegawai BLUD non PNS terdiri dari pegawai BLUD Non PNS kontrak. (2) Pegawai non PNS berstatus kontrak merupakan pegawai BLUD non PNS yang dikontrak selama 1 (satu) tahun dan dapat diperbaharuhi apabila pegawai tersebut dibutuhkan dan memenuhi syarat yang ditentukan BLUD. (3) Pegawai non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), tidak dapat diangkat menjadi pegawai negeri sipil kecuali melalui seleksi penerimaan calon PNS sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB IV PENGANGKATAN PEGAWAI BLUD NON PNS Pasal 6 Perencanaan pegawai BLUD Non PNS disusun oleh (1) Pemimpin BLUD sesuai dengan kebutuhan berdasarkan analisis kebutuhan yang meliputi jumlah, jenis dan kualifikasi SOM serta kemampuan pembiayaan. (2) Kebutuhan pegawai non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan pola ketenagaan yang disusun oleh Dinas Kesehatan. (3) Kebutuhan pegawai non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan estimasi turn over pegawai, rencana bisnis dan kemampuan anggaran dalam RBA. Pasal 7 Pelaksanaan penerimaan pegawai non PNS sebagai berikut : (1) Seleksi penerimaan pegawai BLUD non PNS diselenggarakan oleh Panitia yang dibentuk oleh Pemimpin BLUD berdasarkan kebutuhan.
(2) Pengumuman lowongan formasi pegawai BLUD non PNS tetap dilakukan secara terbuka kepada masyarakat oleh Panitia Seleksi. (3) Dalam pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tertuang a. Jumlah dan jenis lowongan jabatan; b. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar; c. Alamat dan tempat lamaran ditujukan; dan d. Batas waktu pengajuan lamaran. (4) Seleksi penerimaan meliputi seleksi administrasi, seleksi akademik, wawancara, atau tes ketrampilan(skill test), tes psikolog dan tes kesehatan. (5) Tes ketrampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan bagi calon pegawai BLUD non PNS yang membutuhkan kompetensi tertentu untuk melakukan pekerjaan. (6) Materi seleksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi materi kompetensi dasar dan kompetensi bidang. (7) Pemimpin BLUD menetapkan dan mengumumkan hasil seleksi bagi pelamar yang dinyatakan lulus. (8) Pengangkatan pegawai BLUD non PNS yang lulus seleksi ditetapkan oleh Pemimpin BLUD dan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan. BAB V HUBUNGAN KERJA Pasal 8 Hubungan kerja antara Pemimpin BLUD dan pegawai BLUD non PNS dilakukan melalui perjanjian kerja (kontrak kerja). Pasal 9 Perjanjian kontrak kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 dibuat atas dasar: a. Kesepakatan kedua belah pihak; b. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan; c. Kemampuan dan kecakapan melakukan perbuatan hukum; d. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 10 (1) Perjanjian kontrak kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 dilakukan secara tertulis dan ditandatangani oleh Pemimpin BLUD dan pegawai BLUD Non PNS. (2) Perjanjian kontrak kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) sekurang-kurangnya memuat: a. Nama dan jabatan pemberi kerja; b. Nama,tempat dan tanggal lahir,pendidikan serta alamat pegawai BLUD non PNS; c. Lingkup kerja; d. Sifat hubungan kerja; e. Jangka waktu perjanjian; f. Hak, kewajiban dan tanggungjawab masing-masing pihak; g. Pengakhiran hubungan kerja; h. Sanksi; i. Penyelesaian perselisihan; j. Tuntutan hukum. BAB VI JANGKA WAKTU PERJANJIAN PEGAWAI BLUD NON PNS Pasal 11 (1) Perjanjian kontrak kerja untuk pegawai BLUD Non PNS dibuat dalam jangka waktu maksimal 1 (satu) tahun. (2) Perjanjian kerja untuk pegawai BLUD Non PNS dibuat hanya sekali pada saat dilakukan pengangkatan sebagai pegawai BLUD dan berlaku sampai dengan maksimal batas usia 56 tahun. (3) Pemimpin BLUD sebagai penanggung jawab pengelolaan BLUD akan melakukan penilaian kinerja dan evaluasi pada setiap triwulan. Pasal 12 (1) Pegawai BLUD Non PNS yang telah berusia 56 tahun dan tidak dikontrak kembali dapat diberikan penghargaan. (2) Jenis dan jumlah/besaran penghargaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas BLUD.
BAB VII HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PEGAWAI BLUD NON PNS Pasal 13 (1) Hal-hak normatif pegawai BLUD Non PNS, meliputi ; a. Penghasilan berupa gaji atau honor dan penghasilan lain yang ditetapkan oleh Pemimpin BLUD; b. Cuti; c. Perlindungan dan keselamatan kerja; d. Penghargaan yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas; e. Pengembangan kompetensi SOM. (2) Perlindungan kerja sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) berupa: a. Jaminan Kesehatan; b. Jaminan Kecelakaan Kerja; c. Jaminan Kematian; d. Bantuan Hukum. Pasal 14 Pegawai BLUD Non PNS mempunyai kewajiban : a. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah yang sah; b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang; d. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, disiplin, kesadaran dan tanggung jawab; f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun diluar kedinasan; g. Menyimpan rahasia jabatan serta rahasia profesi, dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan dan rahasia profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. Pasal 15 Pegawai BLUD Non PNS dilarang ; a. Melakukan mogok kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. Melakukan pelayanan yang diskriminatif; c. Memberikan keterangan palsu;
d. Menggunakan obat-obatan terlarang atau narkoba, berjudi di dalam atau diluar lingkungan kerja; e. Melakukan perbuatan asusila di dalam atau diluar lingkungan kerja; f. Melakukan tindakan kejahatan, misalnya mencuri, menipu, menggelapkan dan memperdagangkan barang terlarang baik didalam maupun diluar lingkungan kerja; g. Menganiaya dan atau berkelahi, menghina secara kasar atau mengancam pimpinan dan keluarganya, teman sejawat didalam dan atau diluar lingkungan kerja; h. Membujuk pimpinan, teman kerja atau orang lain untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan kesusilaan; 1. Dengan sengaja atau karena kecerobohan merusak barang dan atau fasilitas milik Puskesmas; j. Mencemarkan nama baik pimpinan, teman kerja atau institusi Dinas Kesehatan atau Puskesmas; k. Menerima suap, hadiah atau gratifikasi untuk kepentingan pribadi atau pihak lain; I. Menggunakan dan atau memanfaatkan fasilitas Puskesmas untuk usaha lain/kepentingan pribadi baik di dalam maupun diluar jam kerja. BAB VIII PEMBINAAN, PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN KINERJA Bagian Kesatu Pembinaan Pasal 16 Pembinaan Pegawai BLUD Non PNS diselenggarakan untuk meningkatkan kinerja pegawai melalui kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan penilaian kinerja. Bagian Kedua Pengembangan Pasal 17 (1) Pengembangan Pegawai BLUD Non PNS bertujuan untuk membangun pegawai yang profesional, bertanggungjawab, memiliki komitmen terhadap perwujudan kinerja, disiplin, mandiri, produktif, inovatif dan bertata nilai.
(2) Pengembangan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui : a. Pendidikan; dan/atau b. Pelatihan. (3) Pengembangan pegawai BLUD Non PNS dilaksanakan berdasarkan analisa kompetensi dan analisa kebutuhan pendidikan/pelatihan. (4) Pengembangan pegawai BLUD Non PNS dilaksanakan pada institusi pendidikan yang terakreditasi dan institusi pelatihan yang berkualitas baik. (5) Pegawai BLUD Non PNS yang telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan dan tidak melaksanakan tugas dan/atau memutuskan hubungan kerja dengan Puskesmas, wajib mengembalikan seluruh biaya pendidikan dan pelatihan yang telah dikeluarkan oleh Puskesmas. Bagian Ketiga Penilaian Kinerja Pasal 18 (1) Penilaian kinerja pegawai BLUD non PNS dilaksanakan secara obyektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan. (2) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja. (3) Penilaian sasaran kerja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : a. Ukuran atau jumlah banyaknya hasil kerja yang dicapai; b. Ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai; dan c. Ukuran lamanya setiap hasil kerja yang dicapai. Bagian Keempat Kesejahteraan Pasal 19 (1) Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai BLUD Non PNS dapat diberikan jasa pelayanan atau remunerasi. (2) Besaran jasa pelayanan atau remunerasi sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
BAB IX SANKS I Pasal 20 (1) Pemimpin BLUD menjatuhkan sanksi kepada pegawai BLUD Non PNS yang melakukan pelanggaran terhadap larangan dan tata tertib yang berlaku pada Puskesmas. (2) Jen is sanksi sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) terdiri atas ; a. Teguran lisan; b. Teguran Tertulis yang berupa surat pernyataan I sampai Ill; c. Pembebasan tugas sementara; d. Pemutusan hubungan kerja. BAB X PEMBERHENTIAN Pasal 21 (1) Pemberhentian Pegawai BLUD Non PNS dilaksanakan apabila a. Mengundurkan diri; b. Mencapai batas usia 56 tahun; c. Meninggal dunia; d. Melanggara perjanjian kerja; e. Masa perjanjian kerja habis; f. Melakukan tidak pidana dengan ancaman hukuman pidana; g. Tidak masuk kerja selama 46 hari kerja secara akumulatif dalam satu tahun; h. Berhalangan tetap karena sakit sehingga tidak dapat melaksanakan tugas; i. Perampingan organisasi atau kebijakan Pemimpin BLUD yang mengakibatkan pengurangan pegawai; j. Tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati. (2) Pemberhentian pembayaran gaji atau honor pegawai BLUD non PNS yang diberhentikan, dilakukan mulai bulan berikutnya sejak d iberhentikan. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Pemimpin BLUD Puskesmas.
Pasal 23 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Serita Daerah Kota Mojokerto. Ditetapkan di pada tanggal Mojokerto 3Q -'Jese:mb.afr 2016 VI/AILIIIKOTA IMOJIOIKEIRTO ttd diundangkan di Mojokerto pada tanggal.,o Desember 2016 SEIKIRETAIRIIS IDAERAIH IKOTA IMOJIOIKEIRTO IMAS 1 UD YUINUS ttd IMAS AGOES INIIIRIBIITO.IM.\ l.,s.ih.,m.si. P@rnbin utam M dv NIP 19570917198309 1001 BERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016 NOMOR 111 Salrnan sesual dengan asll nya KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd PUDJI HARDJONO._SH NIP. 19600729 1 198503 1 007