PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 111 TAHUN 2016 TENT ANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH NON PNS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GIANYAR,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH NON PNS.

PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 113 TAHUN 2016 TENT ANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MUSI BANYUASIN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR: 2>2> TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2017

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 115 TAHUN 2016 TENT ANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

a. bahwa dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan b. bahwa dalam pengangkatan pegawai non PNS, perlu adanya

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

SALINAN BUPATI BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 47 SERI E

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWATIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2014

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

BUPATI TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR BENGKULU. Gubernur Bengkulu tentang Pengangkatan dan

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2016

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

Diatur mengenai Asas, Prinsip, Nilai Dasar, Serta Kode Etik Dan Dan Kode

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA

Powered by TCPDF (

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 9-13 TAHLIII 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2015 Seri E Nomor 8 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

SURAT PERJANJIAN KERJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 16 TAHUN 2013

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEJABAT PENGELOLA NON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 53 TAHUN 2013

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENT ANG

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 111 TAHUN 2016 TENT ANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BLUD NON PNS PADA PPK-BLUD PUSKESMAS DI LINGKUNGAN KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang a. bahwa Sadan Layanan Umum Daerah Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Daerah dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas; b. bahwa Pola Pengelolaan Keuangan BLUD memberikan fleksibilitas dalam pengangkatan dan pemberhentian pegawai non PNS berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya; c. bahwa untuk mendukung pelaksanaan pelayanan dan kegiatan badan layanan umum pada unit kerja Puskesmas perlu didukung ketersediaan sumber daya manusia dan/atau pegawai profesional dengan kompetensi dan jumlah yang memadai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c, maka perlu menetapkan Pengangkatan Dan Pemberhentian Pegawai BLUD Non PNS pada PPK-BLUD Puskesmas di Lingkungan Kota Mojokerto, yang dituangkan dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur I Jawa Tengah I Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049) ; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ; 6. Peraturan Pemerintah Norn or 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Sadan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Sadan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja lnstansi Pemerintah untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas; 14. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pegawai BLUD Non PNS; 15. Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 5 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum ; 17. Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 31 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BLUD NON PNS PADA PPK-BLUD PUSKESMAS DI LINGKUNGAN KOTA MOJOKERTO.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini dimaksud dengan : 1. Kota adalah Kota Mojokerto. 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Mojokerto. 3. Walikota adalah Walikota Mojokerto. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto ; 5. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya diwilayah kerjanya. 6. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan paktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. 7. Sadan Layanan Umum selanjutnya disebut BLU, adalah instansi yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kediatannya disadarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 8. Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya dan laboratorium kesehatan meliputi semua kegiatan pelayanan kesehatan paripurna yang diberikan kepada seseorang atau badan dalam bentuk pelayanan rawat jalan, rawat darurat, rawat inap, pelayanan medik,pelayanan penunjang medik,pelayanan keperawatan dan rehabilitasi medik,pemeriksaan laboratorium kesehatan lainnya. 9. Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali. 10. Belanja adalah sejumlah pengeluaran dari rekening kas yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh BLUD.

11. Rekening kas BLUD adalah rekening tempat penyimpanan uang BLUD yang dibuka oleh Pemimpin BLUD pada bank umum untuk menampung seluruh penerimaan pendapatan dan pembayaran pengeluaran BLUD. 12. Kepala Puskesmas adalah Pemimpin BLUD yang mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLUD. 13. Pegawai BLUD Non PNS adalah setiap pegawai bukan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh Pemimpin BLUD untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan BLUD. 14. Formasi Pegawai adalah kebutuhan tenaga dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan untuk mendukung penyelesaian tugas Puskesmas. 15. Kesejahteraan adalah imbalan yang diberikan kepada BLUD Non PNS berupa jasa pelayanan, tambahan penghasilan (TPP) dan lain-lain imbalan sesuai keputusan pemimpin BLUD dan besarnya disesuaikan kemampuan BLUD. 16. Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD yang selanjutnya disingkat RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran suatu BLUD. BAB II ASAS, TUJUAN DAN PRINSIP Pasal 2 Pengangkatan dan pemberhentian pegawai BLUD Non PNS diselenggarakan berdasarkan asas keadilan, kesetaraan, kepatutan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Pasal 3 Tujuan pengangkatan dan pemberhentian pegawai BLUD Non PNS adalah untuk : a. Meningkatkan pelayanan prima Puskesmas; b. Memenuhi kebutuhan tenaga yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia di Puskesmas.

Pasal 4 Pengangkatan dan pemberhentian pegawai BLUD Non PNS diselenggarakan dengan prinsip netral, objektif, akuntabel, bebas, terbuka dan memperhatikan efektifitas dan efisiensi. BAB Ill STATUS KEPEGAWAIAN BLUD NON PNS Pasal 5 (1) Status kepegawaian pegawai BLUD non PNS terdiri dari pegawai BLUD Non PNS kontrak. (2) Pegawai non PNS berstatus kontrak merupakan pegawai BLUD non PNS yang dikontrak selama 1 (satu) tahun dan dapat diperbaharuhi apabila pegawai tersebut dibutuhkan dan memenuhi syarat yang ditentukan BLUD. (3) Pegawai non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), tidak dapat diangkat menjadi pegawai negeri sipil kecuali melalui seleksi penerimaan calon PNS sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB IV PENGANGKATAN PEGAWAI BLUD NON PNS Pasal 6 Perencanaan pegawai BLUD Non PNS disusun oleh (1) Pemimpin BLUD sesuai dengan kebutuhan berdasarkan analisis kebutuhan yang meliputi jumlah, jenis dan kualifikasi SOM serta kemampuan pembiayaan. (2) Kebutuhan pegawai non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan pola ketenagaan yang disusun oleh Dinas Kesehatan. (3) Kebutuhan pegawai non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan estimasi turn over pegawai, rencana bisnis dan kemampuan anggaran dalam RBA. Pasal 7 Pelaksanaan penerimaan pegawai non PNS sebagai berikut : (1) Seleksi penerimaan pegawai BLUD non PNS diselenggarakan oleh Panitia yang dibentuk oleh Pemimpin BLUD berdasarkan kebutuhan.

(2) Pengumuman lowongan formasi pegawai BLUD non PNS tetap dilakukan secara terbuka kepada masyarakat oleh Panitia Seleksi. (3) Dalam pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tertuang a. Jumlah dan jenis lowongan jabatan; b. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar; c. Alamat dan tempat lamaran ditujukan; dan d. Batas waktu pengajuan lamaran. (4) Seleksi penerimaan meliputi seleksi administrasi, seleksi akademik, wawancara, atau tes ketrampilan(skill test), tes psikolog dan tes kesehatan. (5) Tes ketrampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan bagi calon pegawai BLUD non PNS yang membutuhkan kompetensi tertentu untuk melakukan pekerjaan. (6) Materi seleksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi materi kompetensi dasar dan kompetensi bidang. (7) Pemimpin BLUD menetapkan dan mengumumkan hasil seleksi bagi pelamar yang dinyatakan lulus. (8) Pengangkatan pegawai BLUD non PNS yang lulus seleksi ditetapkan oleh Pemimpin BLUD dan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan. BAB V HUBUNGAN KERJA Pasal 8 Hubungan kerja antara Pemimpin BLUD dan pegawai BLUD non PNS dilakukan melalui perjanjian kerja (kontrak kerja). Pasal 9 Perjanjian kontrak kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 dibuat atas dasar: a. Kesepakatan kedua belah pihak; b. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan; c. Kemampuan dan kecakapan melakukan perbuatan hukum; d. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 10 (1) Perjanjian kontrak kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 dilakukan secara tertulis dan ditandatangani oleh Pemimpin BLUD dan pegawai BLUD Non PNS. (2) Perjanjian kontrak kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) sekurang-kurangnya memuat: a. Nama dan jabatan pemberi kerja; b. Nama,tempat dan tanggal lahir,pendidikan serta alamat pegawai BLUD non PNS; c. Lingkup kerja; d. Sifat hubungan kerja; e. Jangka waktu perjanjian; f. Hak, kewajiban dan tanggungjawab masing-masing pihak; g. Pengakhiran hubungan kerja; h. Sanksi; i. Penyelesaian perselisihan; j. Tuntutan hukum. BAB VI JANGKA WAKTU PERJANJIAN PEGAWAI BLUD NON PNS Pasal 11 (1) Perjanjian kontrak kerja untuk pegawai BLUD Non PNS dibuat dalam jangka waktu maksimal 1 (satu) tahun. (2) Perjanjian kerja untuk pegawai BLUD Non PNS dibuat hanya sekali pada saat dilakukan pengangkatan sebagai pegawai BLUD dan berlaku sampai dengan maksimal batas usia 56 tahun. (3) Pemimpin BLUD sebagai penanggung jawab pengelolaan BLUD akan melakukan penilaian kinerja dan evaluasi pada setiap triwulan. Pasal 12 (1) Pegawai BLUD Non PNS yang telah berusia 56 tahun dan tidak dikontrak kembali dapat diberikan penghargaan. (2) Jenis dan jumlah/besaran penghargaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas BLUD.

BAB VII HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PEGAWAI BLUD NON PNS Pasal 13 (1) Hal-hak normatif pegawai BLUD Non PNS, meliputi ; a. Penghasilan berupa gaji atau honor dan penghasilan lain yang ditetapkan oleh Pemimpin BLUD; b. Cuti; c. Perlindungan dan keselamatan kerja; d. Penghargaan yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas; e. Pengembangan kompetensi SOM. (2) Perlindungan kerja sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) berupa: a. Jaminan Kesehatan; b. Jaminan Kecelakaan Kerja; c. Jaminan Kematian; d. Bantuan Hukum. Pasal 14 Pegawai BLUD Non PNS mempunyai kewajiban : a. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah yang sah; b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang; d. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, disiplin, kesadaran dan tanggung jawab; f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun diluar kedinasan; g. Menyimpan rahasia jabatan serta rahasia profesi, dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan dan rahasia profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. Pasal 15 Pegawai BLUD Non PNS dilarang ; a. Melakukan mogok kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. Melakukan pelayanan yang diskriminatif; c. Memberikan keterangan palsu;

d. Menggunakan obat-obatan terlarang atau narkoba, berjudi di dalam atau diluar lingkungan kerja; e. Melakukan perbuatan asusila di dalam atau diluar lingkungan kerja; f. Melakukan tindakan kejahatan, misalnya mencuri, menipu, menggelapkan dan memperdagangkan barang terlarang baik didalam maupun diluar lingkungan kerja; g. Menganiaya dan atau berkelahi, menghina secara kasar atau mengancam pimpinan dan keluarganya, teman sejawat didalam dan atau diluar lingkungan kerja; h. Membujuk pimpinan, teman kerja atau orang lain untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan kesusilaan; 1. Dengan sengaja atau karena kecerobohan merusak barang dan atau fasilitas milik Puskesmas; j. Mencemarkan nama baik pimpinan, teman kerja atau institusi Dinas Kesehatan atau Puskesmas; k. Menerima suap, hadiah atau gratifikasi untuk kepentingan pribadi atau pihak lain; I. Menggunakan dan atau memanfaatkan fasilitas Puskesmas untuk usaha lain/kepentingan pribadi baik di dalam maupun diluar jam kerja. BAB VIII PEMBINAAN, PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN KINERJA Bagian Kesatu Pembinaan Pasal 16 Pembinaan Pegawai BLUD Non PNS diselenggarakan untuk meningkatkan kinerja pegawai melalui kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan penilaian kinerja. Bagian Kedua Pengembangan Pasal 17 (1) Pengembangan Pegawai BLUD Non PNS bertujuan untuk membangun pegawai yang profesional, bertanggungjawab, memiliki komitmen terhadap perwujudan kinerja, disiplin, mandiri, produktif, inovatif dan bertata nilai.

(2) Pengembangan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui : a. Pendidikan; dan/atau b. Pelatihan. (3) Pengembangan pegawai BLUD Non PNS dilaksanakan berdasarkan analisa kompetensi dan analisa kebutuhan pendidikan/pelatihan. (4) Pengembangan pegawai BLUD Non PNS dilaksanakan pada institusi pendidikan yang terakreditasi dan institusi pelatihan yang berkualitas baik. (5) Pegawai BLUD Non PNS yang telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan dan tidak melaksanakan tugas dan/atau memutuskan hubungan kerja dengan Puskesmas, wajib mengembalikan seluruh biaya pendidikan dan pelatihan yang telah dikeluarkan oleh Puskesmas. Bagian Ketiga Penilaian Kinerja Pasal 18 (1) Penilaian kinerja pegawai BLUD non PNS dilaksanakan secara obyektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan. (2) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja. (3) Penilaian sasaran kerja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : a. Ukuran atau jumlah banyaknya hasil kerja yang dicapai; b. Ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai; dan c. Ukuran lamanya setiap hasil kerja yang dicapai. Bagian Keempat Kesejahteraan Pasal 19 (1) Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai BLUD Non PNS dapat diberikan jasa pelayanan atau remunerasi. (2) Besaran jasa pelayanan atau remunerasi sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.

BAB IX SANKS I Pasal 20 (1) Pemimpin BLUD menjatuhkan sanksi kepada pegawai BLUD Non PNS yang melakukan pelanggaran terhadap larangan dan tata tertib yang berlaku pada Puskesmas. (2) Jen is sanksi sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) terdiri atas ; a. Teguran lisan; b. Teguran Tertulis yang berupa surat pernyataan I sampai Ill; c. Pembebasan tugas sementara; d. Pemutusan hubungan kerja. BAB X PEMBERHENTIAN Pasal 21 (1) Pemberhentian Pegawai BLUD Non PNS dilaksanakan apabila a. Mengundurkan diri; b. Mencapai batas usia 56 tahun; c. Meninggal dunia; d. Melanggara perjanjian kerja; e. Masa perjanjian kerja habis; f. Melakukan tidak pidana dengan ancaman hukuman pidana; g. Tidak masuk kerja selama 46 hari kerja secara akumulatif dalam satu tahun; h. Berhalangan tetap karena sakit sehingga tidak dapat melaksanakan tugas; i. Perampingan organisasi atau kebijakan Pemimpin BLUD yang mengakibatkan pengurangan pegawai; j. Tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati. (2) Pemberhentian pembayaran gaji atau honor pegawai BLUD non PNS yang diberhentikan, dilakukan mulai bulan berikutnya sejak d iberhentikan. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Pemimpin BLUD Puskesmas.

Pasal 23 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Serita Daerah Kota Mojokerto. Ditetapkan di pada tanggal Mojokerto 3Q -'Jese:mb.afr 2016 VI/AILIIIKOTA IMOJIOIKEIRTO ttd diundangkan di Mojokerto pada tanggal.,o Desember 2016 SEIKIRETAIRIIS IDAERAIH IKOTA IMOJIOIKEIRTO IMAS 1 UD YUINUS ttd IMAS AGOES INIIIRIBIITO.IM.\ l.,s.ih.,m.si. P@rnbin utam M dv NIP 19570917198309 1001 BERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016 NOMOR 111 Salrnan sesual dengan asll nya KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd PUDJI HARDJONO._SH NIP. 19600729 1 198503 1 007