LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Perawatan Bagi Wanita Nifas

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

PENGERTIAN MASA NIFAS

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Referat Fisiologi Nifas

NIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

Mata Kuliah Askeb III (Nifas)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang

SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harapan seseorang (Arifin dan Rahayu, 2011). diartikan sebagai rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kepada : Yth. Ny.I. Di tempat. Saya sebagai mahasiswa Prodi D. III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukiyah (2011) dalam Prawirohardjo (2002) masa nifas. pada kondisi tidak hamil (Varney, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku konsumsi makan seperti halnya perilaku lainnya pada diri seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan yang diberikan oleh seorang tenaga kesehatan. dalam pelayanan mempengaruhi kualitas hasil dam melayani pasien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan pulih dalam waktu 3 bulan (Anggraini, Y, 2010).

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM. Nur Hasana* dan Irma Damayanti** ABSTRAK

PERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

PENGKAJIAN PNC. kelami

MANFAAT ASI BAGI BAYI

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV )

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan. Pada masa ini terjadi perubahan sistem -sistem dalam tubuh, atau

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. N di Puskesmas Kedungwuni I mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber

Cara Mencuci Tangan yang Benar

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu tidak pernah merupakan sesuatu yang datang tiba-tiba, mutu selalu

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB I PENDAHULUAN kelahiran dibandingkan 16 per kelahiran di negara maju. Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007, hlm.3-4). telinga (Notoatmodjo, 2003, hlm. 121).

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

GAMBARAN PERAWATAN IBU NIFAS OLEH TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAN BALIMO KOTA SOLOK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. I P 1 POST PARTUM HARI KE-14 DENGAN SUB INVOLUSI UTERI. Siti Aisyah* Al-Masruroh** ABSTRAK

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium. Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT

BAB I PENDAHULUAN. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012; h. 87).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat. Dari segi biologis,

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

BAB I PENDAHULUAN. dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisiologis, emosional dan sosial (Prawirohardjo, 2014). Masa nifas. berlanjut hingga 6 minggu (Fraser, 2009).

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum (Saleha, 2009).

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR. : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten

Transkripsi:

LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN MASA NIFAS Disusun oleh : DIANI NURCAHYANINGSIH 1211030043 PROGRAM STUDI KEBIDANAN D III FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2015 Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok bahasan : Masa Nifas Sub Pokok Bahasan : Pengertian Masa Nifas,Tahapan masa nifas, Pengeluaran lochea, Perawatan masa nifas, Pendidikan kesehatan masa nifas, Perawatan payudara dan puting datar Sasaran : Klien masa nifas dengan permasalahnnya dan keluarga Target : Ny. N Waktu : 45 menit Hari/tanggal : 25 Maret 2015 Tempat : Rumah Ny.D Rw4 Desa Sokaraja Tengah, Sokaraja I. Latar Belakang Di negara maju maupun negara berkembang, perhatian utama bagi ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada masa kehamilan dan persalinan, sementara keadaan yang sebenarnya justru merupakan kebalikannya, oleh karena risiko kesakitan dan kematian baca selengkapnya ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa pasca persalinan. Keadaan ini terutama disebabkan oleh konsekuensi ekonomi, di samping ketidak tersediaan pelayanan atau rendahnya peranan fasilitas kesehatan dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang cukup berkualitas. Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan juga menyebabkan rendahnya keberhasilan Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

promosi kesehatan dan deteksi dini serta penatalaksanaan yang adekuat terhadap masalah dan penyakit yang timbul pada masa pascapersalinan. Oleh karena itu, pelayanan pascapersalianan harus terselenggara pada masa nifas atau puerperium untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi, serta pelayanan pemberian ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu. II. Tujuan instruksional a. Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan mengetahui tentang masa nifas. b. Khusus: Setelah mengikuti proses penyuluhan klien dan keluarga diharapkan mampu menjelaskan: 1. Pengertian masa nifas 2. Tahap-tahapan masa nifas 3. Pengeluaran lochea 4. Perawatan masa nifas 5. Pendidikan kesehatan masa nifas 6. Perawatan payudara dan puting datar III. Materi (terlampir) IV. Metode a. Ceramah b. Diskusi Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

V. Media a. Leaflet VI. Kegiatan Penyuluhan No Kegiatan Respon klien/keluarga Waktu 1 Pendahuluan : Menyampaikan salam Menjelaskan tujuan Apersepsi 2. Penjelasan Materi : - Membalas salam - Mendengarkan - Memberikan respon 5 menit 1. Pengertian masa nifas 2. Tahap-tahapan masa nifas 3. Pengeluaran lochea 4. Perawatan masa nifas 5. Pendidikan kesehatan masa nifas 6. Perawatan payudara dan puting datar 3. Penutup : - Mendengarkan dan memperhatikan 30 menit a. diskusi b. Menyimpulkan hasil penyuluhan c. Memberikan salam penutup VII. Evaluasi Evaluasi proses : - Menanyakan hal yang belum jelas - Aktif bersama dalam menyimpulkan - Membalas salam 10 menit - Klien aktif bertanya dan menjawab mengenai masa nifas Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

Lampiran 1 MATERI PENYULUHAN MASA NIFAS A. Pengertian Masa Nifas 1. Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 8 minggu atau dalam agama islam disebut 40 hari.(mochtar R, 1998 ) 2. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan. (Pusdiknakes, 2003:003). B. Tahap-tahap masa Nifas Masa nifas terbagi menjadi 3 tahapan yaitu : 1. Puerpurium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan jalan. 2 Puerperium intermedial yaitu suatu masa dimana kepulihan menyeluruh organ-organ reproduksi yang lamanya 6 8 minggu. 3 Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat sempurna baik selama hamil atau sempurna berminggu minggu, berbulan bulan atau tahunan, terutama bagi ibu hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. (Mochtar R, 1998). Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

C. Pengeluaran lochea Pengeluaran lochea terdiri dari : a. Lochea rubra ( hari ke 1 2) Terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vernix caseosa, lanugo, dan mekonium b. Lochea sanguinolenta (hari ke 3 7 ) Terdiri dari : darah bercampur lendir, warna kecoklatan. c. Lochea serosa ( hari ke 7 14) Berwarna kekuningan. d. Lochea alba ( hari ke 14 selesai masa nifas) Hanya merupakan cairan putih, lochea yang berbau busuk dan terinfeksi disebut lochea purulent. D. Perawatan Masa Nifas Perawatan puerperium dilakukan dalam bentuk pengawasan sebagai berikut : Rawat gabung ( roming in ) Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama. Tujuannya agar terbentuk ikatan antara ibu dan bayinya dalam bentuk kasih sayang ( bounding attachment ), sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya, memberikan ASI sehingga kelancaran pengeluaran ASI terjamin. a. Pemeriksaan umum meliputi kesadaran penderita, keluhan yang terjadi setelah persalinan. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

b. Pemeriksaan khusus meliputi pemeriksaan fisik, tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus. c. Payudara Perawatan payudara sudah dimulai sejak hamil sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi mulai disusui, isapan pada puting susu merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oxitosin dikeluarkan oleh hipofisis. Produksi akan lebih banyak dan involusi uteri akan lebih sempurna. d. Lochea; lochea rubra, lochea sanguinolenta e. Luka jahitan Luka jahitan apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda infeksi ( kalor, dolor, turbor, dan tumor ). f.mobilisasi Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring ke kiri dan kekanan serta diperbolehkan untuk duduk, atau pada hari ke 4 dan ke- 5 diperbolehkan pulang. b. Diet Makan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayuran dan buahbuahan. c. Miksi Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya, paling tidak 4 jam setelah kelahiran. Bila sakit, kencing dikaterisasi. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

d. Defekasi Buang air besar dapat dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila sulit bab dan terjadi obstipasi apabila bab keras dapat diberikan laksans per oral atau perektal. Jika belum biasa dilakukan klisma. e. Kebersihan diri Anjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh, membersihkan daerah kelamin dengan air dan sabun, dari vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang kemudian anus, kemudian mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan kelamin. k. Menganjurkan pada ibu agar mengikuti KB sendini mungkin setelah 40 hari (16 minggu post partum) l. Imunisasi Menganjurkan ibu untuk selalu membawa bayinya ke RS, PKM, posyandu atau dokter praktek untuk memperoleh imunisasi. E. Pendidikan Kesehatan Masa Nifas 1. Gizi Pendidikan kesehatan gizi untuk ibu menyusui antara lain: konsumsi tambahan 500 kalori setiap hari, makan dengan diet berimbang, minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, tablet zat besi harus diminum selama 40 hari pasca bersalin dan minum kapsul vitamin A ( 200.000 unit ). 2. Kebersihan diri Pendidikan kesehatan kebersihan diri untuk ibu nifas antara lain: menganjurkan kebersihan seluruh tubuh; mengajarkan ibu cara Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

membersihkan daerah kelamin; menyarankan ibu untuk mengganti pembalut; menyarankan ibu untuk cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin; jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, menyarankan untuk menghindari menyentuh daerah luka. 3. Istirahat / tidur Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal istirahat/tidur meliputi: menganjurkan ibu untuk cukup istirahat; menyarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah secara perlahan-lahan; menjelaskan pada ibu bahwa kurang istirahat akan pengaruhi ibu dalam jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi serta diri sendiri. 4. Pemberian ASI Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam pemberian ASI sangat bermanfaat, karena pemberian ASI merupakan cara yang terbaik untuk ibu dan bayi. Oleh karena itu, berikan KIE tentang proses laktasi dan ASI; mengajarkan cara perawatan payudara. 5. Latihan/ senam nifas Pendidikan kesehatan tentang latihan/senam nifas meliputi: mendiskusikan pentingnya pengembalian otot-otot perut dan panggul kembali normal; menjelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari dapat bantu mempercepat pengembalian otot-otot perut dan panggul kembali normal. 6. Hubungan seks dan Keluarga Berencana Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

Pendidikan kesehatan tentang seks dan keluarga berencana yaitu: hubungan seks dan KB dapat dilakukan saat darah nifas sudah berhenti dan ibu sudah merasa nyaman; keputusan untuk segera melakukan hubungan seks dan KB tergantung pada pasangan yang bersangkutan. 7. Tanda-tanda bahaya masa nifas Pendidikan kesehatan tanda-tanda bahaya masa nifas meliputi: berikan pendidikan kesehatan tanda bahaya masa nifas untuk mendeteksi komplikasi selama masa nifas. Tanda bahaya berupa: perdarahan dan pengeluaran abnormal, sakit daerah abdomen/punggung, sakit kepala terus menerus/penglihatan kabur/nyeri ulu hati, bengkak pada ekstremitas, demam/muntah/sakit saat BAK, perubahan pada payudara, nyeri/kemerahan pada betis, depresi postpartum. F. Perawatan Payudara Merawat payudara tidaklah sulit caranya dengan kita rajin membersihkan payudra terutama putingnya Bila puting payudara ibu berukuran besar, atau tenggelam, atau rata, variasi bentuk puting ini bisa lebih menyulitkan pelekatan, namun bukannya tidak bisa menyusui. Bagaimanapun sebagian besar ibu yang dikatakan memiliki puting tenggelam atau rata, ternyata tidak. Kenyataannya, puting yang terlihat rata hampir selalu normal, namun kita hidup di masyarakat dimana pemberian botol adalah hal yang normal, sehingga jika ibu tidak Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

memiliki puting yang terlihat seperti ujung botol dot, puting mereka akan dikatakan rata. 1. Ibu sebaiknya mulai memerah ASI, dan ASI pertama itu (kolostrum), baik sendiri atau dicampur dengan air gula, diberikan pada bayi, lebih baik jika diberikan dengan menggunakan jari (baca dibawah dan lembar informasi Memberi Minum dengan Jari atau Cangkir/Finger and Cup Feeding). Ibu harus mulai memerah ASI segera setelah diputuskan untuk memberi minum bayi tidak langsung dari payudara atau memerlukan cairan tambahan. Lihat lembar informasi Memerah ASI / Expressing Milk. Bila mengalami kesulitan untuk memerah kolostrum (seringkali memerah dengan tangan lebih baik daripada menggunakan pompa ASI di hari2 pertama), maka air gula dapat diberikan dalam harihari pertama. Dengan memberi minum bayi menggunakan jari, kebanyakan bayi akan mulai menghisap dan sebagian besar akan cukup sadar untuk mencari payudara. Saat bayi bisa menghisap dengan baik, penggunaan jari harus dihentikan dan bayi mulai menyusu pada payudara (seringkali satu atau dua menit menggunakan jari akan membantu bayi). Lihat di video Memberikan minum dengan jari untuk pelakatan di website nbci.ca). Memberi minum dengan jari adalah prosedur untuk mempersiapkan bayi menyusu pada payudara, bukan metode utama untuk menghindari botol, walau jari dapat digunakan untuk menghindari penggunaan botol juga, pemberian ASIP dengan cangkir adalah pilihan yang lebih baik dari pada dengan menggunakan jari. Jadi penggunaan jari dilakukan sebelum melekatkan bayi pada payudara, untuk mempersiapkan bayi menyusu pada payudara. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

2. Sebelum pulang dari Rumah Sakit, pemberian bantuan ahli harus segera diatur agar ibu dan bayi bisa mendapat bantuan di hari keempat atau paling lambat hari kelima. Banyak bayi yang tidak mampu melakukan pelekatan dengan baik pada hari-hari pertama akan bisa melekat dengan sempurna ketika produksi ASI ibu meningkat di sekitar hari ketiga dan keempat. Bantuan yang didapatkan pada saat-saat ini menghindari timbulnya asosiasi negatif pada payudara yang dibentuk oleh bayi seiring waktu berjalan. 3. Penggunaan nipple shield/ penyambung puting yang dimulai sebelum produksi ASI ibu melimpah (hari keempat atau kelima) adalah tindakan yang buruk; faktanya, saya yakin hal ini seharusnya tidak dilakukan. Penggunaan penyambung puting sebelum ASI keluar tidak memberikan kesempatan untuk belajar. Lebih jauh lagi, penggunaannya secara tidak tepat (seperti yang biasa kita lihat), penyambung puting bisa mengakibatkan penurunan produksi ASI dan bayi akan menolak menyusu pada payudara tanpa penyambung puting. Baca dibawah tentang pentingnya menjaga produksi ASI dengan baik. Bagaimana Menjaga dan Meningkatkan Pasokan ASI * Perah ASI sesering mungkin setidaknya 8 kali sehari, menggunakan pompa ASI yang direkomendasikan yang bisa memerah kedua payudara secara bersamaan. Waktu terbaik untuk memerah ASI adalah sesaat setelah bayi menyusu. Lihat lembar informasi Memerah ASI/Expressing Milk. Beberapa ibu menemukan bahwa memerah dengan tangan lebih mudah dan sama produktifnya dengan Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015