Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya bahasa. Gaya bahasa atau Stile (style) adalah cara pengucapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya, kemudian hanya sekadar mendengarkannya saja atau meminta ke. stasiun radio untuk memutarkan lagu tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi melalui bahasanya yang padat dan bermakna dalam setiap pemilihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Saiful Hamzah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab 2. Landasan Teori. mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan semantik adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengajaran sastra sangat penting bagi kemajuan mutu pendidikan. Terutama

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. proses bersosialisasi tersebut. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

I. PENDAHULUAN. karya sastra penggunaan bahasa dihadapkan pada usaha sepenuhnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat Jepang merupakan masyarakat yang hidup dengan penuh semangat juang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

BAB I PENDAHULUAN. pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah salah satu kebudayaan dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang dan Indonesia adalah dua negara yang berbeda. Namun, kedua

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu daerah pasti memiliki suatu keunikan masing-masing. Keunikankeunikan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sehingga memberikan efek estetik di dalam karya sastra. berbahasa, demi pencapaian suatu efek estetika.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu oleh seseorang kepada orang lain. Dengan kata lain, untuk berkomunikasi. Menurut Keraf fungsi bahasa dapat diturunkan dari dasar motif pertumbuhan bahasa itu sendiri. Dasar dan motif pertumbuhan bahasa dalam garis besar dapat berupa menyatakan ekspresi diri, alat komunikasi, mengadakan integrasi, adaptasi sosial dan kontrol sosial. Majas merupakan ragam bahasa yang digunakan untuk memperhalus atau memperindah suatu hal yang ingin disampaikan. (Keraf, 2001:3) Sebagian besar orang menganggap gaya bahasa dan majas memiliki definisi yang sama. Namun sebenarnya, gaya bahasa tidak sama dengan majas. Gaya bahasa atau stile (style) adalah cara pengucapan bahasa dalam prosa, atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan. (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010:276) Salah satu unsur stile adalah retorika, yaitu merupakan salah satu cara penggunaan bahasa untuk memperoleh efek estetis sehingga menghasilkan suatu keindahan dalam menyampaikan suatu hal. Menurut Moeliono, majas (figure of speech) adalah kata atau ungkapan yang maknanya yang biasa atau harfiah diubah untuk menyiratkan kesan yang khusus. Kesan yang khusus itu tercapai oleh kiat membandingkan, mempertentangkan, mengasosiasikan ide, sifat atau gagasan. (Moeliono, 2001:69) Singkatnya, gaya bahasa adalah bagaimana cara seseorang menyampaikan atau mengungkapkan maksud atau pemikirannya dengan menggunakan kekreativitasannya agar hal yang disampaikan memiliki efek estetis, sedangkan majas merupakan bahasa kiasan, yang digunakan untuk membandingan suatu hal dengan hal yang lainnya untuk mendapatkan kesan tertentu.

Majas seringkali digunakan dalam berbagai karya sastra dan juga karya seni. Contohnya ada pada lirik lagu. Pada dasarnya, lirik lagu berupa puisi yang ditulis sebelum kemudian diberi tambahan musik sebagai pengiring. Dengan berbagai genre yang berbeda, musik turut melengkapi keindahan lirik lagu yang disampaikan kepada para pendengarnya. Musik bersifat universal. Semua orang dari berbagai kalangan mengenal musik. Oleh karena itu, musik, sebagai media penyampai informasi, memegang peranan penting dalam proses komunikasi antarmanusia. Musik merupakan perilaku sosial yang kompleks dan universal yang memuat sebuah ungkapan pikiran manusia, gagasan, ide-ide dari otak yang mengandung sebuah sinyal pesan yang signifikan. (Djohan, 2003: 7-8) Musik dapat mewakili pikiran seseorang atau kelompok tertentu. Selain untuk menyalurkan hobi dan bakat, musik juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran suatu bahasa. Karena lirik menggunakan simbol-simbol atau bahasa yang sifatnya tidak langsung, maka seringkali para musikus membuat lirik lagu mereka dengan menggunakan gaya bahasa atau majas tertentu. Penggunaan gaya bahasa atau penggunaan majas dapat membuat pesan yang ingin disampaikan dalam suatu lagu terdengar lebih indah meskipun akan sedikit sulit dimengerti karena terdapat keambiguitasan dalam pemaknaannya. Karya sastra dalam bentuk lirik lagu merupakan sebuah karya yang menarik untuk dibahas karena biasanya para penulisnya menggunakan majas tertentu dalam menuliskannya sehingga meskipun terdengar indah, namun agak sulit untuk diinterpretasikan. Penulis lirik lagu dalam bahasa Jepang pun seringkali menggunakan majas tertentu. Meskipun ada istilah dalam bahasa Jepang yang tidak bisa diterjemahkan secara harfiah, tetapi ada pula yang dapat dengan mudah diterjemahkan secara harfiah. Dewasa ini, budaya Jepang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Berbagai produk, iklan, film, bahkan kartun untuk anak-anak banyak berasal dari Jepang. Secara tidak langsung, kita turut mendengarkan lagu pada bagian awal maupun akhir film atau kartun yang ditayangkan, ataupun pada jingle iklan yang berasal dari Jepang. Karena ketertarikan tersebut, banyak yang kemudian menjadi suka lagu-lagu J-pop atau J-rock. Bahkan ada beberapa radio di Jakarta yang memiliki segmen khusus untuk memutarkan lagu-lagu Jepang karena melihat antusiasme masyarakat Indonesia terhadap lagu-lagu tersebut. Dengan antusiasme yang sedemikian besar, semakin banyak orang yang tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang. Akan tetapi, berbeda dengan bahasa Jepang yang digunakan sehari-

hari, bahasa Jepang di dalam lirik lagu memiliki tingkat keambiguitasan yang lebih tinggi. Pada dasarnya, bahasa Jepang sendiri juga ambigu karena memiliki banyak kata atau ekspresi yang memiliki lebih dari satu makna. Ketika mendengarkan suatu lagu, apalagi yang dinyanyikan dalam bahasa asing, tentunya para pendengar ingin memahami makna cerita dibalik lagu tersebut dengan cara berusaha mengartikan lirik lagu tersebut dalam bahasa Indonesia. Karena dalam suatu lagu biasanya menggunakan majas, akibatnya untuk memahami suatu lagu menjadi cukup sulit untuk diinterpretasikan maknanya karena tidak adanya pengetahuan dasar. Penulisan ini akan membahas majas yang terdapat dalam lagu Angel Trip yang dinyanyikan oleh band ber-genre rock asal Jepang, VAMPS. VAMPS adalah sebuah unit rock yang dibentuk oleh HYDE dan K.A.Z. pada tahun 2008. Baru 1 tahun dibentuk band ini kemudian melakukan tur Internasional pertamanya, 10 hari di Amerika. Dan pada tahun 2010 mereka melakukan world tour pertamanya. Pada awal pembentukannya VAMPS bernaung dibawah label VAMPROSE milik HYDE. Kemudian pada tahun 2013 mereka menandatangani kontrak dengan Delicious Deli Records. Penulis lirik lagu tersebut adalah vokalis band itu sendiri. Lirik lagu yang ia tulis berkisar tentang sex, pesta, dan cinta kepada istrinya. Oleh karena itu, penulis skripsi ini merasa tertarik menggunakan lirik lagu band VAMPS sebagai bahan untuk menganalisis pemaknaan majas. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi untuk menterjemahkan maksud dari suatu lagu, kita harus kembali lagi kepada penulis liriknya dengan menggunakan metode hermeneutika dengan rekonstruksi kognitif. Menurut Schleiermacher sebelum penafsiran yang tepat dari teks dimulai, penafsir harus mendapatkan pengetahuan yang baik tentang konteks historis teks itu. (Winfried Noth, 1990: 334 336) Sebagai contoh, salah satu band terkenal dari Jepang, VAMPS, seringkali menggunakan majas dalam lagu-lagunya. Band yang berdiri sejak tahun 2008 ini terkenal dengan perjalanan dan sex dalam liriknya. Meskipun menggunakan tema cinta, makna tersirat sex dalam liriknya masih sangat terasa. Salah satu contohnya adalah lagunya yang berjudul Angel Trip. Meskipun bernuansa cinta, namun lagu tersebut masih terasa unsur sex-nya, lirik lagu tersebut menggunakan gaya

bahasa dan majas. Namun, tidak semua orang dapat mengerti maksud yang disampaikan karena seringkali terjadi kesalahan dalam mengartikan lirik lagu tersebut akibat keambiguitasan makna. Adakah perbedaan dalam arti cinta yang mengacu pada sex? Dengan dalam arti cinta yang mengacu pada makna sebenarnya? Oleh karena itu, agar dapat memahaminya dengan lebih baik, pemahaman mengenai majas harus lebih ditingkatkan. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengidentifikasi majas yang terdapat dalam lagu VAMPS agar dapat memudahkan memahami isi lagu tersebut dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang majas. 1.3 Pembatasan Masalah Penulis membatasi pembahasan ini dengan menganalisa lirik lagu Angel Trip dalam album SEX BLOOD ROCK N ROLL (25 September 2013) menggunakan metode hermeneutik yang ditulis oleh HYDE, vokalis dari grup musik asal Jepang bernama VAMPS. VAMPS terkenal dengan lirik mereka yang bertema cinta namun cenderung sex. Penulis mengambil tema tentang cinta dalam menganalisis majas yang digunakan oleh penulis lirik lagu tersebut. 1.4 Perumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah analisis dengan teori pengkajian puisi dapat menunjukkan perbedaan sex dan cinta dalam lirik lagu Angel Trip? 2. Bagaimana perbedaan sex dan cinta dalam lirik lagu Angel Trip dapat dianalisis melalui majas dan metode hermeneutik? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah penelitian yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penulis membuat penelitian ini adalah:

1. Agar penulis skripsi dan juga pembaca dapat mengerti penggunaan teori pengkajian puisi dalam lirik lagu Angel Trip dari VAMPS. 2. Dapat menganalisis perbedaan sex dan cinta melalui kepribadian penulis lirik lagu dengan menggunakan metode hermeneutik sehingga dapat memahami dan mengerti lebih baik lagi makna yang ingin disampaikan dalam lagu tersebut. 1.6 Kerangka Teori Penulis menggunakan konsep-konsep yang mendukung dan relevan dalam bidang sastra, yaitu teori pengkajian puisi dan metode hermeneutik rekonstruksi kognitif dari Schleiermacher untuk memudahkan penganalisisan majas yang digunakan di dalam lagu Angel Trip karya VAMPS berupa lirik lagu yang ditulis dalam bahasa Jepang. Teori Pengkajian Puisi Kata puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis, yang berarti penciptaan, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut sebagai poem atau poetry. Menurut Waluyo, dalam bukunya yang berjudul Apresiasi Puisi, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata kata kias (imajinatif). Walaupun singkat atau padat, namun berkekuatan. Kata kata itu mewakili makna yang lebih luas dan lebih banyak. Karena itu kata kata dicarikan konotasi atau makna tambahannya dan dibuat bergaya dengan bahasa figuratif. Hal ini menimbulkan banyak makna dikarenakan pengkonsentrasian atau pemadatan kata kata dalam puisi. (Waluyo, 2002:1) Eksponensial (Lambang) Dalam puisi, banyak digunakan lambang atau simbol untuk menggantikan suatu benda dengan hal/benda lain. Menurut Waluyo terdapat jenis jenis lambang dalam puisi, yaitu: Lambang benda memberi makna tambahan pada benda untuk mengganti atau menambahkan makna sesungguhnya.

Lambang warna memberi makna tambahan pada warna untuk mengganti atau menambah makna sesungguhnya, warna hitam melambangkan kesedihan, warna putih kesucian, warna biru harapan, dan sebagainya. Lambang bunyi artinya makna khusus yang diciptakan oleh bunyi bunyi atau perpaduan tertentu. Misalnya bunyi suling yang mendayu dayu mengingatkan kita akan tanah pasundan (Priangan). Lambang suasana artinya peristiwa atau keadaan yang tidak digambarkan seperti apa adanya, tetapi diganti dengan keadaan lain (Waluyo, 2002:4-7). Menurut Minedrop, disebut juga symbolic approach - kita harus memperhatikan eksponen eksponen yang terdapat dalam suatu karya sastra misalnya dalam bentuk kata, objek atau benda atau orang yang mempresentasikan simbol. Metode Hermeneutik Secara etimologis, kata hermeneutik berasal dari bahasa Yunani hermeneuein yang berarti mentafsirkan. Maka, kata benda hermeneia secara harfiah dapat diartikan sebagai penafsiran atau interpretasi. Schleiermacher menulis sebagai berikut: Semenjak seni berbicara dan seni memahami berhubungan satu sama lain, maka berbicara hanya merupakan sisi luar dari berpikir, hermeneutik adalah bagian dari seni berpikir itu, dan oleh karenanya bersifat filosofis (Schleiermacher, 1977:97). Schleiermacher (via Adian, 2006) menjelaskan tugas seorang hermeneut adalah membawa kembali kehendak makna yang menjadi jiwa suatu teks. Proses interpretasi harus masuk menembus segala dogmatisasi penafsiran untuk sampai pada maksud si pengarang melalui daya intuisi yang dimiliki manusia. Dalam menginterpretasi konsep psikologis, diperlukan suatu pendekatan intuitif atau metode firasat. Menurut Palmer (2005:101), [metode] firasat adalah bahwa ketika seseorang mentransformasikan dirinya ke dalam diri orang lain untuk menangkap individualitasnya secara langsung. Dalam proses interpretasi ini, seseorang dapat keluar dari dirinya sendiri dan mentransformasikan dirinya ke dalam diri pengarang agar proses psikoligis pengarang dapat diketahui secara langsung dan

lebih terasa mendalam. Metode firasat menyatakan bahwa sebuah teks mungkin asing atau terkesan biasa bagi pembaca. Keasingan suatu teks dapat diatasi dengan mencoba memahami kejiwaan pengarang. 1.7 Metode Penelitian Penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu memaparkan masalah dari data yang ada untuk kemudian menganalisis data-data tersebut dengan terperinci dan sistematis. Penulis juga menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan cara meneliti objek yang akan diteliti, memahami masalahnya, untuk kemudian membuat penafsiran secara objektif berdasarkan hasil penelitian. Sumber data yang digunakan oleh penulis berasal dari buku-buku dan situs-situs internet yang menyediakan lirik lagu dari band VAMPS. Dalam satu lagu terkadang memiliki beberapa terjemahan yang berbeda dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu penulis menerjemahkan ulang lagu yang akan digunakan sebagai data yang akan dianalisis. 1.8 Sistematika Penyusunan Skripsi BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penyusunan skripsi. BAB II : PROFIL BAND VAMPS Pada bab ini, penulis membahas biografi dari band VAMPS, perjalanan karir dan karya karya band VAMPS, biografi sang vokalis sekaligus pengarang lagunya HYDE.

BAB III : ANALISIS HERMENEUTIK DALAM LIRIK LAGU ANGEL TRIP Pada bab ini, penulis menganalisis makna cinta dan sex dalam lirik lagu Angel Trip karya VAMPS yang ada pada album Beast tahun 2010 dengan menggunakan acuan teori pengkajian puisi dan metode hermeneutik. BAB IV : KESIMPULAN Berisi tentang kesimpulan berdasarkan interpretasi analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta opini dan pendapat penulis mengenai makna dalam majas perbandingan yang digunakan dalam lagu VAMPS.