ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENILAIAN DAN EVALUASI KINERJA TERHADAP PENENTUAN GRADE REMUNERASI PEGAWAI

PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN EVALUASI KINERJA TERHADAP PENENTUAN GRADE REMUNERASI PEGAWAI PADA KANTOR IMIGRASI SURAKARTA TESIS

STUDI PERSEPSI REMUNERASI KEPUASAN KERJA DAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KANTOR IMIGRASI SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO

KONTRIBUSI INSENTIF, BUDAYA ORGANISASI, DAN ANALISIS PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

BAB I PENDAHULUAN. Remunerasi PNS lebih diartikan sebagai sistem penggajian dikaitkan

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

Diajukan Oleh: RETNO LIA MAYASARI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO

STUDY PERSEPSI REMUNERASI, KEPUASAN KERJA DAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KANTOR IMIGRASI SURAKARTA TESIS

B A B III METODOLOGI PENELITIAN. Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Maxfield, 1930 (dalam Nazir, 2003)

Kata kunci : Kompensasi, Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasi

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

PENGARUH KESIAPAN PEGAWAI MENUJU REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MANADO

PERAN BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, DAN PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BOYOLALI TESIS

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

Kata kunci : lingkungan kerja, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan prestasi kerja.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA KERJA, DAN SARANA PRASARANA TERHADAP PRESTASI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KOTA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ENYKA CUMALLA SARI B100

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Survei Pada Karyawan PD. BPR Bank Solo)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

Meithanita Denanda Jurusan Manajeman Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IX PABRIK GULA TASIKMADU

PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN NON MATERIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

Oleh : Ridwan Prayogo A

Universitas Diponegoro,

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Yayasan Sunan Kalijogo Jabung-Malang)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PGASCOM PALEMBANG

BAB III METODE PENELITIAN

FAJAR WIJAYA B

ABSTRAK. Kata Kunci: Stress Kerja, Disiplin Kerja, Kepuasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menurut Sugiyono (2012:11), penelitian asosiatif kausal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PADA PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PACITAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SOCFIN INDONESIA AEK PAMIENKE OLEH NURPAISYAH

ABSTRACT. Key words: Perception of compensation systems, employee motivation

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, perencanaan strategis, dan kinerja karyawan

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR CABANG BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus di DPPKAD Kabupaten Karanganyar)

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), yaitu. menjadi fokus perhatian untuk diteliti.

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Surve pada Cafe Kedai Mat Moen di Boyolali)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto Ps, dkk,

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN YANG DIMEDIASI OLEH SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

Transkripsi:

PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN EVALUASI KINERJA TERHADAP PENENTUAN GRADE REMUNERASI PEGAWAI PADA KANTOR IMIGRASI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Manajemen Oleh : ADITYO AGUNG NUGROHO NIM.: P.100 100 001 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ii

PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN EVALUASI KINERJA TERHADAP PENENTUAN GRADE REMUNERASI PEGAWAI PADA KANTOR IMIGRASI SURAKARTA Oleh: Adityo Agung Nugroho 1, Wahyuddin 2, Syamsuddin 3 Mahasiswa UMS Surakarta 1, Staf Pengajar UMS Surakarta 2, Staf Pengajar UMS Surakarta 3 Abstract The purpose of this study was to analyze the influence of employee performance appraisal and employee performance evaluations to determine the remuneration of employees Immigration grade Surakarta. Research conducted at the Office of Immigration Surakarta. The population in this study were all employees of the Immigration Surakarta by 61 employees. Samples taken as many as 61 employees by the sampling technique using saturated sampling technique. The regression analysis used in this study is the logistic regression analysis. The results of this study were (1) Effect of Performance Appraisal Grade Determination Of Remuneration. The results of binary logistic regression analysis found that the performance has a positive and significant impact on the determination of remuneration grade. This is indicated by the value of B for performance appraisal variables with significance level 0.427 0.008 <0.05. (2) Effect of Performance Evaluation Of Remuneration Grade Determination. The results of binary logistic regression analysis found that the performance evaluation has a positive and significant impact on the determination of remuneration grade. This is indicated by the value of B for the performance evaluation of variables with significance level 0.232 0.010 <0.05. (3) The dominant factor influencing Grade Remuneration Determination. Test results or expectations B Exp (B) indicates that the variable performance appraisals have the most large compared with the performance evaluation of the variable remuneration for grade determination. It is shown from the value of Exp (B) variable performance assessment for the greatest 1.533 compared with variable performance evaluation. Keywords: performance assessment, performance evaluation, and determination of remuneration grade Pendahuluan Grade remunerasi adalah tingkatan tunjangan yang diterima pegawai berdasarkan kinerja yang dicapai masing-masing pegawai. Sehingga dalam menentukan grade remunerasi diperlukan penilaian kinerja dan evaluasi kinerja. Penilaian kinerja merupakan sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, 1

perilaku, dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang, sehingga karyawan, organisasi, dan masyarakat semuanya memperoleh manfaat, dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan salah satu tolok ukur kerja individu. Dengan kata lain penilaian kinerja individu dapat dilakukian berdasarkan 3 (tiga) kreteria yaitu: tugas individu, perilaku individu, dan ciri individu (Basri, 2005: 15). Sehingga dengan penilaian kinerja yang tepat, grade remunerasi dapat ditentukan dengan tepat pula. Evaluasi kinerja pegawai adalah tolok ukur penentuan grade remunerasi dalam rangka sistem penggajian berbasis kinerja, karena sebesar apapun penghasilan yang diterima pegawai semestinya dapat memenuhi kebutuhan hidup pegawai dan sesuai dengan kinerja yang diberikan kepada pegawai tersebut. Evaluasi kinerja merupakan alat yang baik untuk menentukan apakah pegawai telah memberikan hasil kerja yang memadai dan sudah melaksanakan aktivitas kinerja sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi (Moeheriono, 2009: 63). Sehingga dengan evaluasi kinerja yang baik, grade remunerasi dapat ditentukan dengan tepat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anonymous (2006) menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara kualifikasi yang didapatkan dan tingkat remunerasi, namun remunerasi berapapun besarnya berdampak pada kepuasan kerja pegawai. Kepantasan gaji tanpa harus memiliki pendidikan sesuai memungkinkan meningkatkan kepuasan pegawai. Dalam penelitian ini 18% responden mengatakan gaji yang pantas dihubungkan dengan tingkat pendidikan, namun 83% mengatakan bahwa hal itu dihubungkan dengan tingkat pekerjaan. Lebih dari 56% responden menerima gaji yang rata- rata mengalami kenaikan 6%. Bonus yang diberikan berkaitan dengan kinerja dan kepuasan kerja seorang pegawai. 2

Penelitian Colvin (2007) yang memperkenalkan dua konsep, pengaruh tindakan dan pengaruh insentif, dua konsep tersebut digunakan untuk membantu menjelaskan hubungan antara perilaku karyawan dan strategi organisasi. Dalam menjelaskan hubungan antara perilaku karyawan dan strategi organisasi, langkah pertama adalah menguji permasalahan dalam tindakan, langkah kedua mengembangkan kemampuan karyawan untuk mengidentifikasi dan melibatkan karyawan dalam tindakan. Perilaku karyawan yang efektif mendorong ke arah perwujudan tujuan dari strategi organisasi. Perilaku karyawan yang efektif dapat ditimbulkan oleh pemberian kompensasi dari insentif dan yang didistribusikan secara merata. Hasil penelitian Santone (2008) yang menyimpulkan bahwa banyak penelitian yang telah membuktikan pentingnya peran kompensasi dalam ketertarikan pegawai dan ketertarikan pemilik dalam sebuah organisasi, hal ini mengurangi permasalahan perusahaan. Sebuah studi menyatakan bahwa variasi banyaknya pegawai meningkat secara signifikan setelah adanya pengenalan perancanaan kompensasi. Kelompok tersebut menganggap bahwa perancanaan insentif membutuhkan manajemen yang mengarah pada keuntungan dengan adanya resiko tinggi yang harus diambil. Kompensasi selalu mempengaruhi kinerja pegawai dan kepuasan kerja pegawai. Komponen dasar kompensasi yaitu gaji, liburan, dan asuransi kesehatan dengan gaji yang sesuai dengan kinerja pegawai. Hasil penelitian Zivnuska (2004) mengindikasikan bahwa hubungan timbal balik politik organisasi dan manajemen dalam strategi pengembangan organisasi, memicu peningkatan kinerja para pegawai. Penemuan ini menunjukkan bahwa perluasan organisasi yang sesuai dengan harapan individu karyawan merupakan kunci untuk mendapatkan tingkat kinerja yang tinggi. Pengembangan organisasi dengan strategi manajemen yang baik merupakan tipe yang spesifik dari tingkah laku politik organisasi untuk mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengembangan organisasi yang disertai dengan strategi manajemen yang baik secara positif berhubungan dengan harapan para pekerja. Pengembangan organisasi secara 3

spesifik berhubungan dengan hasil kerja karyawan yang mempunyai dampak bermacam-macam seperti kepuasan kerja, kepuasan pimpinan, mengurangi kecenderungan karyawan untuk berpindah, dan tekanan kerja. Hasil penelitian Carlson (2007) untuk meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan dengan cara melakukan pembinaan terhadap pegawai secara kontinyu, mengikutkan karyawan dalam suatu pelatihan dan pengembangan, pemilihan tenaga kerja, mempertahankan semangat kerja karyawan, penggunaan pemikiran kinerja, dan upah yang bersaing lebih penting untuk perusahaan yang menunjukkan peningkatan penjualan yang tinggi daripada perusahaan yang menunjukkan peningkatan penjualan yang rendah. Sebagai tambahan, hasil penelitian telah menguji penggunaan upah dalam bentuk materiil dan non materiil, dan keuntungan-keuntungan untuk tingkatan yang berbeda dalam perusahaan perseorangan mampu menimbulkan motivasi. Penemuan-penemuan ini menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang menunjukkan peningkatan penjualan yang tinggi dan menerapkan upah dalam bentuk materiil dan non materiil mampu menimbulkan prestasi kerja. Kantor Imigrasi Surakarta merupakan organisasi sektor publik yang membutuhkan pelaksanaan tugas yang efektif. Dengan adanya penilaian kinerja sebagai bahan evaluasi kinerja pegawai diharapkan setiap pegawai Kantor Imigrasi Surakarta dapat memperoleh grade remunerasi yang sesuai dengan kemampuan kerja masing-masing pegawai, sehingga setiap pegawai dapat memperoleh tunjangan remunerasi berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Namun remunerasi yang diberlakukan mulai Januari 2011 di Kantor Imigrasi Surakarta belum sepenuhnya mencapai tujuan diberikan remunerasi sebagai upaya peningkatan kinerja pegawai dimana kinerja adalah ukuran mutlak besaran tunjangan yang diterima setiap pegawai. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka penelitian ini akan mengkaji pengaruh penilaian kinerja dan evaluasi kinerja terhadap penentuan grade remunerasi Pegawai Kantor Imigrasi Surakarta. Berdasarkan uraian latas belakang masalah di atas, dapat disimpulkan dalam perumusan masalah adalah pe apakah terdapat pengaruh variabel penilaian 4

kinerja pegawai dan evaluasi kinerja pegawai terhadap penentuan grade remunerasi pegawai Kantor Imigrasi Surakarta?. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya pengaruh penilaian kinerja pegawai dan evaluasi kinerja pegawai terhadap penentuan grade remunerasi pegawai Kantor Imigrasi Surakarta. Manfaat penelitian ini untuk Kantor Imigrasi Surakarta adalah dengan diketahuinya evaluasi kinerja merupakan bagian terpenting dalam proses penilaian kinerja pegawai, maka dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang dalam rangka penentuan grade remunerasi. Untuk penulis, dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan di bidang manajemen sumber daya manusia yang telah diperoleh melalui perkuliahan dengan mengamati praktek sumber daya manusia yang senyatanya di lapangan. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Pemilihan metode yang tepat dalam penelitian sangat mempengaruhi hasil penelitian (Sugiyono, 2008: 2). Penelitian dilakukan di Kantor Imigrasi Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor Imigrasi Surakarta dengan jumlah populasinya sebesar 61 orang. Mengingat besarnya populasi kurang dari 100 orang, maka sampel penelitian ditetapkan sebesar 61 orang. Pengambilan sampel sebesar 61 orang ini berdasarkan pendapat Arikunto (2006: 112) yang mengatakan apabila jumlah subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, namun apabila subjek dalam populasi jumlahnya besar sampel dapat diambil antara 10 30% dari jumlah populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sampling 5

jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007: 124). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Adapun penyusunan skala pengukuran digunakan metode Likerts Summated Ratings (LSR) dengan alternatif pilihan 1 sampai dengan 5 jawaban untuk kuesioner variabel independen, dengan ketentuan sebagai berikut: bobot skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS), bobot skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS), bobot skor 3 untuk jawaban netral (N), bobot skor 4 untuk jawaban setuju (S), bobot skor 5 untuk jawaban sangat setuju (SS). Untuk mengetahui skore grade remunerasi digunakan kuesioner dengan alternatif jawaban YA dan TIDAK, dengan skor 1 (satu) untuk jawaban YA, dan skor 0 (Nol) untuk jawaban TIDAK. Untuk mengukur validitas dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk, pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS. Butir pertanyaan dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel, namun sebaliknya jika r hitung kurang dari r tabel maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan oneshot atau pengukuran sekali saja, disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Croanbach Alpha lebih besar 0,60. Metode yang digunakan pada penelitian ini regresi logistik binari (binary logistic regression). Regresi logistik binari merupakan suatu model regresi dimana variabel hasil (outcome) merupakan probabilitas mendapatkan dua kategori nilai berdasarkan fungsi nonlinier dari kombinasi linier sejumlah variabel prediktor (Wahyuddin, 2004: 36). Pada penelitian ini, analisis untuk membedakan antara pegawai yang mendapatkan grade remunerasi tinggi dan pegawai yang mendapatkan grade remunerasi rendah, dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut ini: D grade =β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + υ 6

Di mana D grade adalah dummy grade (dimana nilai 1 adalah grade remunerasi tinggi, sedangkan nilai 0 adalah grade remunerasi rendah), X 1, X 2, masing-masing adalah penilaian kinerja (X 1 ), evaluasi kinerja (X 2 ), dan faktor error (υ). Menurut Ghozali (2004: 218) bahwa uji ketepatan model regresi digunakan untuk menilai ketepatan model regresi dalam penelitian ini diukur dengan nilai Chi-Square dengan Uji Hosmer and Lemeshow. Pengujian ini dengan melihat nilai goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi Square pada tingkat signifikan 5%. Hasil Penelitian Hasil penyebaran angket yang dilakukan terhadap 61 responden, ternyata kembali semuanya. Jadi dalam penelitian ini sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 61 responden. Pengujian validitas yang dilakukan terhadap variabel penilaian kinerja (X1) diketahui bahwa korelasi antara ke 15 butir pertanyaan dengan nilai sig <0,05, sehingga semua butir pertanyaan tentang penilaian kinerja dinyatakan valid. Hasil validitas untuk variabel evaluasi kinerja (X2) dapat diketahui bahwa korelasi antara ke 15 butir pertanyaan dengan nilai sig < 0,05, sehingga semua butir pertanyaan tentang evaluasi kinerja dinyatakan valid. Sedangkan hasil validitas penentuan grade remunerasi (Y) dapat diketahui bahwa korelasi antara ke 15 butir pertanyaan terdapat 3 butir pertanyaan dengan nilai sig > 0,05 yang dinyatakan tidak valid, sedangkan sisanya 12 butir pertanyaan dengan nilai sig < 0,05 yang dinyatakan valid. Sehingga butir pertanyaan variabel penentuan grade remunerasi yang layak digunakan dalam penelitian sebanyak 12 butir, karena yang 3 butir tidak valid dan harus dibuang atau didrop. Hasil pengujian reliabiltias yang dilakukan terhadap variabel penilaian kinerja (X 1 ), evaluasi kinerja (X 2 ) dan penentuan grade remunerasi (Y), semuanya reliabel karena memiliki koefisien Alpha lebih besar dari 0,60. Dengan demikian kuesioner yang telah diuji cukup memenuhi kelayakan instrumen penelitian. 7

Hasil data pengujian model regresi logistik binari dengan variabel dependen penentuan grade remunerasi (D remunerasi ) diperoleh persamaan sebagai berikut: D remunerasi = -37,203 + 0,427 X 1 + 0,232 X 2 (6,955)*** (6,655)*** Persamaan di atas dapat ditafsirkan bahwa variabel penilaian kinerja dan evaluasi kinerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penentuan grade remunerasi pegawai di Kantor Imigrasi Surakarta. Uji ketepatan model regresi dalam penelitian ini menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of fit Test. Hasil penelitian SPSS diperoleh nilai Goodness adalah 1,009 dengan nilai signifikan sebesar 0,998 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model dapat diterima. Berdasarkan nilai Exp(B) menunjukkan bahwa variabel penilaian kinerja mempunyai pengaruh yang paling besar (nilai Exp(B) =1,533) terhadap penentuan grade remunerasi dibandingkan variabel evaluasi kinerja. Hal ini menunjukkan, bahwa variabel penilaian kinerja memberikan pengaruh yang paling besar dibandingkan variabel lain. Pembahasan 1. Pengaruh Penilaian Kinerja (X 1 ) terhadap Penentuan Grade Remunerasi (Y) Hasil analisis regresi binari logistik diketahui bahwa nilai B variabel penilaian kinerja adalah sebesar 0,427 dengan nilai signifikan sebesar 0,008 yang berarti < 0,05. Hal ini membuktikan bahwa variabel penilaian kinerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penentuan grade remunerasi. Adanya pengaruh penilaian kinerja, terhadap penentuan grade remunierasi membuktikan bahwa semakin baik penilaian kinerja pegawai, maka semakin tinggi grade rumenerasi, sebaliknya semakin rendah penilaian kinerja pegawai, maka semakin rendah grade remunerasi. Remunerasi merupakan strategi organisasi dalam upaya mengubah perilaku pegawai agar dapat bersikap lebih profesional, dengan adanya penilaian kinerja diharapkan dapat mendorong terwujudnya tujuan ogranisasi 8

yang baik. Hal ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Colvin (2007) memperkenalkan dua konsep, pengaruh tindakan dan pengaruh insentif, dua konsep tersebut digunakan untuk membantu menjelaskan hubungan antara perilaku karyawan dan strategi organisasi. Dalam menjelaskan hubungan antara perilaku karyawan dan strategi organisasi, langkah pertama adalah menguji permasalahan dalam tindakan, langkah kedua mengembangkan kemampuan karyawan untuk mengidentifikasi dan melibatkan karyawan dalam tindakan. Perilaku karyawan yang efektif mendorong ke arah perwujudan tujuan dari strategi organisasi. Perilaku karyawan yang efektif dapat ditimbulkan oleh pemberian kompensasi dari insentif dan yang didistribusikan secara merata. Dan sekaligus mendukung penelitian Anonymous (2006) yang menyatakan bahwa remunerasi berapapun besarnya berdampak pada kepuasan kerja pegawai. Kepantasan gaji tanpa harus memiliki pendidikan sesuai memungkinkan meningkatkan kepuasan pegawai. 2. Pengaruh Evaluasi Kinerja (X 2 ) terhadap Penentuan Grade Remunerasi (Y) Hasil analisis regresi binari logistik menunjukkan bahwa nilai B variabel evaluasi kinerja adalah sebesar 0,232 dan nilai signifikan sebesar 0,010 yang berarti < 0,05. Hal ini membuktikan bahwa variabel evaluasi kinerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penentuan grade remunerasi. Adanya pengaruh evaluasi kinerja terhadap penentuan grade remunierasi membuktikan bahwa semakin tinggi nilai evaluasi kinerja yang diukur dari aspek kecakapan, ketepatan, kesamaan persepsi dengan tujuan yang diharapkan, hasil pencapaian kinerja yang maksimal pada batas yang ditentukan organisasi, tingkat kesulitan pekerjaan, maka semakin tinggi grade remunerasi pegawai. Grade remunierasi merupakan perencanaan yang secara langsung berdampak pada kompensasi yang akan diterima oleh setiap pegawai, dengan demikian setiap pegawai berharap untuk memperoleh grade remunierasi yang tinggi. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi grade remunerasi yang 9

berdasarkan evaluasi kinerja, maka kompensasi yang diterima oleh pegawai akan semakin tinggi, hal ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Santone (2008) yang menyimpulkan bahwa adanya pengenalan perancanaan kompensasi mampu mengatasi permasalahan persuahaan, dan dengan perancanaan insentif yang baik berdampak pada kinerja pegawai. 3. Faktor yang paling dominan mempengaruhi Penentuan Grade Remunerasi Berdasarkan hasil pengujian dari kedua variabel yang ada yaitu penilaian kinerja dan evaluasi kinerja yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap penentuan grade remunerasi pegawai di Kantor Imigrasi Surakarta adalah variabel penilaian kinerja, yang dibuktikan dengan hasil uji ekspektasi B atau Ekp (B) sebesar 1,533 dan variabel evaluasi kinerja sebesar 1,261. Dengan demikian variabel penilaian kinerja adalah variabel yang memberikan pengaruh paling besar terhadap penentuan grade remunerasi dibandingan dengan variabel evaluasi kinerja. Penutup Hasil analisis regresi binari logistik diperoleh bahwa penilaian kinerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penentuan grade remunerasi. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai B variabel penilaian kinerja sebesar 0,427 dengan taraf signifikan 0,008 < 0,05. Hasil analisis regresi binari logistik diperoleh bahwa evaluasi kinerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penentuan grade remunerasi. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai B variabel evaluasi kinerja sebesar 0,232 dengan taraf signifikan 0,010 < 0,05. Hasil uji ekspektasi B atau Exp (B) menunjukkan bahwa variabel penilaian kinerja mempunyai pengaruh yang paling besar dibanding dengan variabel evaluasi kinerja terhadap penentuan grade remunerasi. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai Exp (B) variabel penilaian kinerja sebesar 1,533 paling besar dibandingkan dengan variabel evaluasi kinerja. 10

Penelitian ini menyarankan bahwa penilaian kinerja mempunyai pengaruh yang dominan terhadap grade remunerasi, untuk itu diharapkan agar dalam dalam melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai, benar-benar dilakukan secara obyektif dan trasnsparan sehingga tidak menimbulkan kesan adanya penilaian yang berdasarkan rasa suka tidak suka (like and disklike). Selain itu sebaiknya setiap pegawai perlu diberikan pemahaman tentang pointpoint penilaian kinerja, sehingga setiap pegawai mampu mengukur kinerja individu. Daftar Pustaka Anonymous. 2006. Job Satisfaction and Remuneration in The Science Sector. Australasian Biotechnology. Volume 16 Number 3: 26-28. Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta, Jakarta. Basri A. F. M., & Riva. V, 2005, Performance appraisal. Jakarta: PT Raja. Grafindo Carlson, Dawn S.; Nancy Upton; and Samuel Seaman. 2007. The Impact of Human Resource Practise and Compensation Design on Performance: An Analysis of Family Owned SMEs. Journal of Small Business Management. Academic Research Library. Colvin, Alexander J.S and Wendy R. Boswell. 2007. The Problem of Action And Interest Aligment: Beyond Job Requirements and Incentive Compensation. Human Resource Management Review. Volume 17: 38-51. Ghozali, Imam, 2004, Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Moeheriono, 2009, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Bogor: Ghalia Indonesia. Santone, Thomas J.; Sigler, Kevin J.; Britt, Raymond. 2008. The Strategic Compensation Planning Process. Benefits Quarterly, Academic Research Library. Volume 9 Number 4: 85-96. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. 11

Wahyuddin, M., 2004. Industri dan Orientasi Ekspor: Dinamika dan analisis Spasial, Muhammadiyah University Press. Surakarta. Zivnuska, Suzanne; Kacmar, K. Michele; Witt. L.A; Carlson, Dawn S. and Bratton, K. Virginia. 2004. Interactive Effects of Impression Management and Organizational Politics on Job Performace. Journal of Organizational Behavior. InterScience. 12