HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Eti Eliza NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) di dunia masih tergolong tinggi.

HUBUNGAN DUKUNGAN MERTUA DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS SEWON I BANTUL BULAN DESEMBER 2013 JULI 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sudah tercantum dalam Firman Allah SWT Al-Qur an, QS. Al- penyusuan dan apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun)

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di

BAB I PENDAHULUAN. enam bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit tersebut. Payudara

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan. Secara nasional, target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS BANTUL II TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup.

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PROSES MENYUSUI PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN EMOSI DAN FREKUENSI MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI DI RS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh: Wiwiningsih

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DINI DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu yang baru saja melahirkan dan diberikan kepada bayi langsung

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

HUBUNGAN STATUS IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. The World Health Report Tahun 2005 dilaporkan Angka Kematian Bayi Baru

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat sebagai makanan bayi (Maryunani, 2012). diberikan sampai usia bayi 2 tahun atau lebih (Wiji, 2013).

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Tri Wahyuni

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. oleh perangkat reproduksi yang dimilikinya, yaitu rahim dan semua bagiannya, untuk

Ihda Mauliyah*, Nawang Indah PS** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menyusui merupakan cara alami memberi makan bayi. Sejak terjadinya pembuahan, tubuh ibu mempersiapkan diri untuk

Motivator KIA. Buku Saku. Edisi 1, September Motivator KIA 1

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan dan kamatian ibu dan bayi. menurut World Health Organization

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

BAB I PENDAHULUAN. menunjukan bahwa 57% tenaga kerja Indonesia adalah wanita Indonesia.

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. pada tujuan ke 5 adalah mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dengan target

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

HUBUNGAN IMD DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI PUSKESMAS MLATI II SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya

protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang prematur.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

SURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG ABSTRAK

1

HUBUNGAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-36 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

BAB I PENDAHULUAN. Indikator Human Development Index (HDI). Tidak hanya di Indonesia,

ANALISIS PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI SECARA DINI MENURUT FAKTOR PENYEBABNYA PADA BAYI DI PUSKESMAS MARGADANA KOTA TEGAL TAHUN 2015

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU YANG BEKERJA DI POSYANDU MELATI SEMPU BUMIREJO LENDAH KULON PROGO KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

PERBEDAAN STATUS GIZI USIA 0-6 BULAN BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN TIDAK EKSKLUSIF DI BPS SURATNI BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditangani dengan serius. Ditinjau dari masalah kesehatan dan gizi, terhadap kekurangan gizi (Hanum, 2014).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

ST NURRAHMAH, S.ST AKADEMI KEBIDANAN KONAWE. Jl. Letj.DII Panjaitan No.217, Unaaha, Konawe Sulawesi Tenggara. Telp/Fax (0408)

KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI. Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemberian ASI dari ibu ke bayi yang dilakukan dengan baik dan benar.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organization (WHO)/United Nations International

Transkripsi:

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ani Rufaidah 201510104010 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh: Ani Rufaidah 201510104010 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 i

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA 1 Ani Rufaidah 2, Dwi Prihatiningsih 3 INTISARI Latar Belakang : Penggunaan dot dalam pemberian ASI dikhawatirkan dapat mempengaruhi keberhasilan proses ASI ekslusif. Penggunaan dot dapat menimbulkan efek yang menenangkan pada bayi dari pada menyusu langsung ke payudara ibu, hal ini disebabkan perbedaan mekanisme keluarnya ASI yang akan dihisap oleh bayi. Penggunaan dot dengan durasi yang lama akan menyebabkan bayi mengalami bingung putting sehingga berpengaruh terhadap ASI ekslusif. Tujuan : Untuk mengetahui Hubungan Pemberian ASI menggunakan Dot dengan Keberhasilan ASI Ekslusif pada Ibu Menyusui di Posyandu Wilayah Puskesmas Danurejan 1 kota Yogyakarta tahun 2016. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan waktu retrospektif. Analisa data yang digunakan adalah dengan teknik Chi Square. Hasil : Ibu yang memberikan ASI menggunakan dot pada bayi usia <1 bulan hanya 1 responden (2,8%), sedangkan pada bayi usia >1 bulan terdapat 35 responden (97,2%). Keberhasilan ASI ekslusif dari 36 responden yang berhasil memberikan ASI Ekslusif sebesar 21 responden (58,3%), dan yang tidak berhasil sebesar 15 responden (41,7%). Simpulan dan saran : Tidak tedapat hubungan antara ibu yang memberikan ASI menggunakan dot dengan Keberhasilan ASI Ekslusif. Ibu menyusui diharapkan bisa memberikan ASI ekslusif pada anaknya, dan menghindari pegenalan dot sejak dini karena akan menimbulkan efek yang kurang baik pada bayi yang akan diberikan ASI ekslusif. Kata Kunci : Penggunaan dot, ASI ekslusif, Ibu menyusui Kepustakaan : Ayat Al Qur an, 13 buku (2006-2014), 8 jurnal dan penelitian (2011-2014), 4 website Jumlah Halaman : i-xi, 58halaman, 1 gambar, 6 tabel, dan 17 lampiran. 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta iii

PENDAHULUAN Keberhasilan ASI Ekslusif secara nasional hanya 33,6% dan 35% menurut WHO Global Data Bank 2012. Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 (SDKI, 2012) menunjukkan bahwa sebanyak 27% bayi di Indonesia mendapatkan ASI ekslusif sampai dengan umur 4-5 bulan. Sementara data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan, cakupan pemberian ASI ekslusif di Indonesia baru mencapai angka 42%. Jika dibandingkan dengan target Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang mencapai 50%, maka angka tersebut masih jauh dari target. (Riskesdas, 2013). Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 (SDKI, 2012) menunjukkan bahwa sebanyak 27% bayi di Indonesia mendapatkan ASI ekslusif sampai dengan umur 4-5 bulan. Sementara itu, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan, cakupan pemberian ASI ekslusif di Indonesia baru mencapai angka 42%. Jika dibandingkan dengan target Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang mencapai 50%, maka angka tersebut masih jauh dari target. Jumlah bayi yang diberi ASI ekslusif di provinsi DIY pada tahun 2013 yaitu 16.055 bayi atau 66,7%. Pencapaian ASI ekslusif tertinggi yaitu terdapat di kabupaten sleman dengan jumlah cakupan mencapai 80,6% dan pencapaian ASI ekslusif terendah terdapat di kota Yogyakarta dengan jumlah cakupan 51,6 % (Dinkes DIY, 2013) Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan ASI Ekslusif selama 6 bulan yaitu 1 penggunaan dot, hasil dari penelitian memberikan kesimpulan bahwa penggunaan dot diawal kelahiran berpengaruh buruk pada pemberian ASI Ekslusif, hasil ini mendukung rekomendasi untuk menghindari penggunaan dot pada bayi susuan. Pengaruh penggunaan dot salah satunya yaitu dapat menyebabkan teknik menghisap yang salah pada bayi dan juga bisa mengakibatkan bayi mengalami bingung puting. Bingung puting ini bisa terjadi jika ibu yang biasa memberikan ASI lewat payudara, lalu memberi susu botol pada bayinya. Ketika akan diberikan ASI lagi dengan cara menetekkan, kemungkinan bayinya akan menolaknya. Hal tersebut bisa terjadi karena dot pada botol susu lebih lancar mengeluarkan susu dibandingkan puting payudara.. Beberapa kebijakan ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI ekslusif di Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 menginstruksikan kepada pemerintah daerah dan swasta untuk bekerjasama mendukung pemberian ASI ekslusif dan inisiasi Menyusui Dini (IMD). Melalui Peraturan Pemerintah ini, pemerintah memberikan hak pada perempuan untuk menyusui (termasuk ditempat kerja) dan melarang promosi pengganti ASI. Pemberian ASI ekslusif dan IMD bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan mencegah kekurangan gizi pada balita. Selain itu pemerintah juga sudah memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menyediakan fasilitas khusus ibu menyusui ditempat kerja agar ibu

tetap bisa menyusui bayinya (Kemenkes,2013) Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta pada tanggal 2 Februari 2016 didapatkan hasil jumlah balita yang mendapatkan ASI ekslusif usia 0-6 bulan pada tahun 2015 yaitu 12,5%. Hasil dari survey sementara penggunaan dot pada bayi usia 7-23 bulan di posyandu wilayah puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta pada bulan Mei 2016 terdapat 28% balita yang menggunakan dot. METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode Analitik Korelasi dengan pendekatan waktu Retrospektif. Pengambilan lokasi Penelitian yaitu di Posyandu Wilayah Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta. Pada karya tulis ilmiah ini responden yang digunakan adalah sebanyak 36 responden dengan teknik pengambilan sample total sampling, dimana sampel yang diambil telah memenuhi kriteria penelitian yaitu Ibu yang mempunyai bayi usia 7-23 bulan dan memberikan ASI menggunakan dot saat bayi usia dibawah 6 bulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.2 Karakteristik Responden di Posyandu Wilayah Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta Karakteristi k Frekuens i Presentas e Usia 20-35 tahun 27 75 % >35 tahun 9 25 % Total 36 100 % 2 Paritas Primipara 21 58,3 % Multipara 15 41,7 % Total 36 100 % Pendidikan SMP 5 13,9 % SMA 20 55,6 % PT 11 30,6 % Total 36 100 % Berdasarkan table 4.2 dapat diketahui bahwa usia responden paling banyak yaitu usia 20-35 tahun sebanyak 27 responden (75 %), dan responden yang berusia >35 tahun sebanyak 9 responden (25 %). Berdasarkan paritas responden paling banyak adalah seorang primipara yaitu sebanyak 21 responden (58,3 %), dan jumlah multipara sebanyak 15 responden (41,7 %). Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SMA sebanyak 20 responden (55,6 %), sedangkan paling sedikit adalah responden yang berpendidikan SMP yaitu sebanyak 5 responden (13,9 %). Tabel 4.4 Hubungan Intensitas Senam Hamil * Kecemasan Primigravida Trimester III dalam Menghadapi Persalinan ASI Ekslusif Frekuensi Presentase Berhasil 21 58,3 % Tidak berhasil 15 41,7 % Total 36 100 % Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar ibu berhasil dalam memberikan ASI Ekslusif, yaitu 21 responden (58,3 %), dan ibu yang tidak berhasil memberikan ASI Ekslusif sebesar 15 responden (41,7 %). Ketidakberhasilan pemberian ASI ekslusif dapat dilihat dari kuesioner,

yaitu sebagian besar responden pernah memberikan susu formula sebelum bayi berusia 6 bulan sebesar 52,9 % responden, ibu yang menyediakan susu formula saat bepergian jauh sebesar 20,5% responden, ibu pernah memberikan selain ASI sebelum 6 bulan sebesar 35,2 % responden, ibu yang pernah memberikan madu sebelum bayi berusia 6 bulan sebesar 8,8% responden. Tabel. 4.4 Pemberian ASI menggunakan dot di Posyandu Wilayah Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta Pemberian ASI menggunakan Frekuensi Presentase dot Awal 1 2,8% Akhir 35 97,2 % Total 36 100 % Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar ibu memberikan ASI menggunakan dot di akhir yaitu saat usia bayi > 1 bulan sebesar 35 responden (97,2 %). Dan ibu yang memberiakan ASI menggunakan dot diawal atau saat usia bayi <1 bulan hanya satu responden (2,8 %) Hasil analisa data menunjukkan bahwa ibu yang memberikan ASI menggunakan dot di awal usia bayi hanya ada 1 responden (6,7 %), dan hasilnya ibu tidak berhasil dalam memberikan ASI ekslusifnya, sedangkan ibu yang memberikan ASI menggunakan dot di akhir usia bayi dan berhasil memberikan ASI ekslusifnya sebesar 21 responden (100 %) dan ibu yang 3 memberikan ASI menggunakan dot di akhir usia bayi dan tidak berhasil memberikan ASI ekslusifnya sebesar 14 responden (93,3%). Hasil uji analisis Chi Square antara pemberian ASI menggunakan dot dengan keberhasilan ASI ekslusif sebesar 1,440 dan nilai signifikan (p) adalah 0,417, artinya nilai X 2 hitung < X 2 tabel (3,841) dan nilai signifikan p value > 0,05, sehingga H 0 diterima dan H a ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI menggunakan dot dengan keberhasilan ASI ekslusif Responden penelitian ini sebagian besar memberikan ASI menggunakan dot dan berhasil memberikan ASI ekslusif, dikarenakan tinggal bersama suaminya dan mendapatkan dukungan dan motivasi yang baik untuk tetap memberikan ASI ekslusif, sesuai dengan penelitian yang menyimpulkan bahwa penggunaan dot dan hubunganya dengan penyapihan dini ternyata lebih berkaitan dengan adat kebiasaan, motivasi dan faktor psikologis. Peneliti lain juga mengatakan bahwa penggunaan dot tidak berhubungan langsung dengan penyapihan dini atau ASI ekslusif, karena durasi pemberian ASI lebih sering berkaitan dengan cara dan tehnik dalam proses menyusui. Responden yang berhasil memberikan ASI ekslusif kemungkinan besar durasi pemberian ASI menggunakan payudara langsung lebih sering dibandingkan dengan menggunakan dot, sehingga bayi masih tetap bisa stabil untuk menyusu sampai usia 6 bulan tanpa gangguan yang berarti, hal ini didukung oleh teori penelitian yang

dilakukan oleh Mauliyah tahun 2011, bahwa bayi memiliki pola menyusu yang stabil biasanya dicapai setelah usia 1 bulan. Dan penelitian ini hampir sebagian besar responden memberikan ASI menggunakan dot di akhir usia bayi yaitu >1 bulan. Responden yang memberikan ASI menggunakan dot di akhir dan tidak berhasil dalam memberikan ASI ekslusif yaitu sebesar 14 responden. Ketidakberhasilan responden dalam memberikan ASI ekslusif ini selain menggunakan dot juga responden memberikan makanan pendamping ASI sebelum usia bayi 6 bulan, yang mana pemberian MPASI lebih besar pengaruhnya pada kegagalan ASI ekslusif dibandingkan dengan hanya penggunaan dot saja. dilihat dari sosial ekonomi responden yang tidak berhasil memberikan ASI ekslusif sebagian besar merupakan ibu bekerja yang mana durasi pemberian ASI menggunakan dot nya lebih sering dibandingkan dengan menyusu langsung ke payudara ibu, hal ini kemungkinan besar mengakibatkan bayi menemukan kesenangan dengan menghisap dot sehingga tidak berselera lagi untuk menetek (IDAI, 2013). Dan sangat memungkinkan responden kurang mendapatkan dukungan dan motivasi dari suami dikarenakan sebagian suami responden bekerja dari pagi sampai sore, peneliti menyimpulkan kurangnya waktu kebersamaan antara ibu, ayah dan anak akan memperkecil bentuk dukungan akan berhasilnya ASI ekslusif. Di dalam Al Qur an QS. Al Baqarah ayat 233 menjelaskan tentang pentingnya ASI ekslusif yaitu: 4 Artinya: para ibu hendaklah menyusui anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupanya. Janganlah seseorang ibu mendaerita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, mak tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembeyaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Ayat diatas menjelaskan bahwa ASI ekslusif sangatlah penting bagi pertumbuhan dan kesehatan anak dari lahir sampai usia 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungan antara pemberian ASI menggunakan dot dengan keberhasilan ASI ekslusif, hal itu menandakan bahwa ibu yang mempunyai kewajiban diluar rumah dan tetap ingin memberikan ASI ekslusif masih ada kemungkinan untuk bisa memberikan ASI secara ekslusif, tentunya harus di iringi dengan pengetahuan yang cukup mengenai manajemen pemberian ASI ekslusif. Jika ingin menggunakan dot, maka gunakan setelah anak usia 1 bulan sesuai dengan penjelasan yang telah

diuraikan sebelumnya. Dan juga durasi menggunakan dot lebih diperpendek dibandingkan dengan durasi menetek langsung melalui payudara. Sehingga kemungkinan kecil akan mempengaruhi keberhasilan ASI ekslusif. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan di Posyandu Wilayah Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta adalah: 1. Sebagian besar dari responden di posyandu wilayah puskesmas Danurejan 1 kota Yogyakarta, memberikan ASI menggunakan dot diakhir usia bayi yaitu usia >1 bulan, sebanyak 35 (97,2 %) responden. 2. Pemberian ASI Ekslusif di posyandu wilayah puskesmas Danurejan 1 kota Yogyakarta sebagian besar dalam kategori berhasil yaitu sebanyak 21 responden (58,3%). 3. Tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI menggunakan dot dengan keberhasilan ASI ekslusif di posyandu wilayah puskesmas Danurejan1 kota Yogyakartadengan nilai korelasi Chi Square 1,440 dan nilai signifikan (p) adalah 0,417, dan nilai signifikan p value > 0,05. Oleh karena itu, Bagi ibu menyusui diharapkan untuk tetap menghindari penggunaan dot ketika memberikan ASI, dikarenakan lebih banyak efek samping yang merugikan bagi bayi. DAFTAR RUJUKAN Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 233. Dinas Kesehatan Daerah Istimewah Yogyakarta. 2013. Profil Kesehatan Daerah Istimewah Yogyakarta tahun 2013. Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta. 2014. Profil Kesehatan Tahun 2015 Kota Yogyakarta (Data Tahun 2014). Febriana, Fenti. 2010. Hubungan Pemberian ASI/susu formula melalui Dot Pada Neonatus Usia 0-1 Bulan Dengan Kejadian Bingung Puting Di BPS.Ny. Umi Salamah, Amd. Keb Desa Jatikalang-Prambon- Sidoarjo. Jurnal Kesehatan. Academia. Hartini, Susi. 2014. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Keberhasilan Asi Ekslusif Pada Bayi Umur 6-12 Bulan Di Puskesmas Kasihan II Yogyakarta Tahun 2014. Skripsi. Universitas Aisyiyah Yogyakarta. IDAI. (2013) 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui. Ikatan Dokter Anak Indonesia. www.idai.org.diakses 19 Januari 2016.. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 5

Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.. 6