BAB I PENDAHULUAN. dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Proses

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa untuk memahami nilai-nilai, norma, dan pedoman bertingkah laku karena

BAB I PENDAHULUAN. untuk membudayakan manusia (Dhiu, 2012:24). Subjek sentral dalam dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak berbakat atau juga disebut sebagai anak dengan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjaminan mutu pendidikan. memperbaiki sistem pendidikan. Pemerintah memperbaiki sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menyiapkan sumber daya manusia yang produktif. Hal ini berarti bahwa berhasil

BAB I PENDAHULUAN. dalam teknologi. Salah satu materi pokok yang terkait dengan kemampuan kimia

BAB I PENDAHULUAN. menurut Silberman dalam Sagala 2014:5, pendidikan merupakan suatu proses untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya IPTEK di era modern ini memberikan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. faktor salah satunya faktor internal berupa keterampilan proses.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan di setiap negara.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam situasi

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut segala aspek kehidupan, baik Pendidikan, Kesehatan, Spiritual, Budaya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memberikan apresiasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber daya manusia karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang. mengarah pada peningkatan hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN PES JLH LLS. Rata. Total Rata. % Nilai KIM. Kota Medan ,98 8,32 50,90 8,48

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan perubahannya, zat-zat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi dirinya, masyarakat dan bangsa. (Dhiu Margareta, 2012: 24),

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami pelbagai perubahan, termasuk dalam bidang pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. kelak dapat mengangkat harkat martabat bangsanya. kepribadian dan keterampilan memberikan hasil yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan syarat perkembangan. Pendidikan harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

I.PENDAHULUAN. menunjukkan kondisi ini adalah berdasarkan The Third Internasional

BAB I PENDAHULUAN. didik, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan (Dhiu, 2012: 25)

I. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga kemampuan afektif yang baik. Semua penilaian ini harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Masalah pada dasarnya merupakan hal yang sangat sering ditemui dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia tidak hanya bertujuan menemukan zat-zat yang langsung bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan manusia yang dewasa, berkualitas dan berdaya saing, pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan setiap manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan tidak dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan, kepribadian dan kemampuan individu, sehingga tercapai pola hidup pribadi sosial yang memuaskan. Pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang mengalami perkembangan menuju tingkat kedewasaanya. Perkembangan seorang anak didik dipengaruhi juga oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang kian pesat. Oleh karena itu, guru sebagai agen penanggung jawab atas perkembangan dan pertumbuhan seorang siswa harus mengelola pembelajaran dalam kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat bertumbuh dan berkembang menuju kedewasaan diri baik secara individu maupun sosial. Berdasarkan hasil observasi selama PPL, peneliti melihat begitu banyak perbedaan yang ada pada siswa, baik itu perbedaan kepribadian maupun perbedaan kemampuan berpikir dari setiap siswa. Setiap siswa memiliki kepribadian yang berbeda, perbedaan kepribadian dapat dilihat dari perbedaan sifat-sifat yang khas dari setiap siswa. Ada siswa yang sudah cukup diisyarati saja untuk menghentikan perbuatannya yang kurang layak, ada yang perlu ditegur, bahkan ada pula yang tidak cukup dengan ditegur dan membutuhkan tindakan lain yang lebih keras. (Suryabrata, 1984 :6-7)

Kemampuan berpikir kritis dari siswa telah dibuktikan pada saat peneliti melaksanakan kegiatan PPL, yakni pada proses pembelajaran di kelas. Ada beberapa siswa yang sering melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang kritis di saat mereka belum memahami betul tentang materi yang disampaikan. Selain itu ada juga beberapa siswa yang sering menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan tanpa menunggu giliran atau inisiatif dari mereka sendiri. Hal ini terbukti juga dari hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia di SMA Negeri 3 Kupang, partisipasi aktivitas siswa dalam hal bertanya, mengajukan ide, menemukan konsep dan keterampilan proses saat pelajaran kimia berlangsung kurang begitu nampak. Banyak siswa yang hanya menghafal rumus tetapi tidak mengerti konsep yang dipelajari sehingga kemampuan berpikir kritis yang ada dalam diri siswa menjadi tidak terlatih dengan baik. Untuk menghindari sikap siswa yang demikian, maka dalam proses pembelajaran, siswa harus dilatih kemampuan berpikir kritisnya, misalnya sebuah soal yang dituntut untuk memiliki jawaban seperti, apa yang diketahui, ditanyakan, dijawab, runtutan penyelesaian dan bagaimana caramendapatkan jawaban secara akurat dan jelas.jika siswa dapat membiasakan diri untuk berpikir kritis berarti siswa tersebut mampu membentuk keterampilan berpikir secara sistematis dan akan mahir dalam membentuk kerangka berpikir atau jalan pikiran untuk memproses, memandang dan memahami segala sesuatu. Bahkan, seseorang akan memiliki kecakapan dalam mengambil keputusan. Kemampuan berpikir kritis itu sendiri merupakan kemampuan yang memberikan rasionalisasi terhadap sesuatu dan mampu memberikan penilaian terhadap sesuatu tersebut. (Arifin, 2012 : 23). Kemampuan berpikir kritis juga merupakan kemampuan tingkat tinggi

yang meliputi analisis, sintesis, evaluasi dan kreativitas yang menjadi salah satu kemampuan siswa menurut taksonomi Bloom. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru BK SMA Negeri 3 Kupang salah satu penyebab masalah ini adalah kurangnya kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Melihat permasalah tersebut, maka untuk mengatasinya guru perlu menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dan tidak membuat siswa bosan atau pasif. Kondisi ini terbukti dengan rendahnya hasil belajar kimia kelas XI MIA 3 yang ditandai dengan nilai rata-rata kuis, tugas dan ulangan dari sebagian besar siswa masih berkisar antara 55-70, ini membuktikan bahwa hasil ini masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan nilai KKM sekolah yaitu 78. Hal ini terbukti dalam data nilai rata-rata ulangan pada materi pokok sistem koloid kelas XI MIA 3 SMANegeri 3 Kupang selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ulangan Sistem koloid Semester Genap Siswa Kelas XI MIA 3 SMAN 3 Kupang No Tahun Ajaran Jumlah Nilai Rata-rata Sistem koloid Jumlah skor Rata-rata 1. 2011-2012 38 2.850 75 2. 2012-2013 40 3.060 76,5 3. 2013-2014 41 3.198 78 Sumber : Administrasi Nilai Siswa SMAN 3 Kupang 2011-2014 Atas dasar ini peneliti mencoba menerapkan pendekatan scientific. Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran scientific yang melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan dan menyimpulkan. Alasan peneliti memilih materi pokoksistem koloid yang diterapkan dengan menggunakan pendekatan scientific karena pada materisistem koloid, dimana siswa

melakukan praktikum dan siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Pada pendekatan ini siswa belajar menemukan sendiri, berpikir secara kritis dan mampu memecahkan masalah pada kegiatan praktikum sehingga siswa lebih memahami materi atau konsep yang diperoleh dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran di sekolah juga masih menekankan pada aspek ketuntasan pengetahuan siswa, sedangkan materi pokok sistem koloidselain menekankan ketuntasan belajar kognitif siswa, juga perlu adanya ketuntasan keterampilan diri dalam hal ini aspek psikomotor siswa. Pada dasarnya sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloidmempunyai beberapa sifat, antara lain efek tyndall, gerak brown, pengendapan, sifat kelistrikan, elektroforesis dan koagulasi. Pembuatan sistem koloid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara dispersi dan cara kondensasi (Rahardjo,2014 : 266). Berdasarkan deskripsi yang dikemukakan pada latar belakang di atas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOIDSISWA KELAS XI MIA3SMANEGERI 3 KUPANG TAHUN AJARAN 2014/2015. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana efektifitas pembelejaran dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015?

Permasalah umum di atas didasarkan pada : a. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015? b. Bagaimana ketuntasan indikator dalam pembelajaran kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokoksistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015? c. Bagaimana ketuntasan hasil belajar kimia dalam pembelajaran kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015? 2. Bagaimana kepribadian siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015? 3. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015? 4. Hubungan a. Adakah hubungan kepribadian terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015? b. Adakah hubungan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015?

c. Adakah hubungan kepribadian dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materipokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015? 5. Pengaruh a. Adakah pengaruh kepribadian terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015? b. Adakah pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materipokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015? c. Adakah pengaruh kepribadian dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokoksistem koloidsiswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui efektifitas pembelejaran dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Tujuan umum di atas didasar pada tujuan khusus yakni untuk : a. Untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015.

b. Untuk mendeskripsikan ketuntasan indikator dalam pembelajaran kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. c. Untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar kimia dalam pembelajaran kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokoksistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui kepribadian siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. 4. Hubungan a. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kepribadian terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. b. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. c. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kepribadian dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015.

5. Pengaruh a. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepribadian terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. b. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokoksistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. c. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepribadian dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistemkoloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari peneliti adalah : 1. Bagi Peneliti a. Mendapat pengalaman pembelajaran yang berharga dengan menerapkan pendekatan Scientificyang kelak dapat diterapkan di sekolah pengabdian. b. Sebagai kesempatan bagi peneliti untuk memperluas wawasan pembelajaran melalui pendekatan Scientific. c. Dapat dijadikan bahan masukan untuk memperoleh ilmu dalam membuat karya ilmiah khususnya untuk memenuhi salah satu tugas akhir sebagai satu syarat bagi peneliti untuk memperoleh gelar sarjana. 2. Bagi Siswa

a. Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. b. Meningkatkan semangat belajar siswa c. Meningkatkan hasil belajar kimia 3. Bagi Guru a. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang lebih tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar kimia dan aktivitas mental belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kimia. b. Membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa dalam kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran kimia. 4. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan baik bagi sekolah yang mungkin dapat memperbaiki KKM Kimia, sebagaimana yang ditetapkan oleh sekolah, yang berdampak meningkatkannya mutu pendidikan di sekolah. E. Batasan Penelitian Adapun yang menjadi batasan penelitian ini diantaranya : 1. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Kupang 2. Subyak penelitian adalah siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015

3. Hasil belajar kimia yang dilihat dari aspek kognitif C 1 (pengetahuan), C 2 (pemahaman), C 3 (aplikasi), C 4 (menganalisis), C 5 (mengevaluasi), C 6 ( mencipta), aspek psikmotor dan aspek afektif. 4. Materi pokok yang digunakan adalah Sistem Sistem koloid 5. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Scientific. F. Batasan Istilah Pembatasan (penegasan) defenisi suatu istilah mutlak diperlukan, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul skripsi dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para pembaca. Adapun istila-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut : 1. Penerapan adalah penggunaan suatu metode tertentu menurut aturan atau kaida tersendiri.(skripsi. Kolo, Luis. 2011 : 5) 2. Pendekatanscientific merupakan proses pembelajaran yang dirancang agar siswa secara aktif mengkontruksi konsep, prinsip melalui tahap-tahap mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikankonsep, hukum, atau prinsip yang ditemukan. (Modul Pelatihan Implememtasi Kurikulum 2013). 3. Kepribadian adalah proses dinamis di dalam diri yang terus menerus dilakukan terhadap sistempsikofisik (fisik dan mental) sehingga terbentuk pola penyesuaian diri yang unik atau khas pada setiap orang terhadap lingkungan.( Purwanto, 2004 : 155) 4. Kemampuan berpikir kritis adalah proses berpikir seseorang dalam menemukan suatu kebenaran. ( Iskandar, 2012 :81).

5. Hasil belajar kimia adalah hasil yang dicapai seseorang setelah menjalani suatu proses pembelajaran. Hasil belajar kimia dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran kimia pada materi pokok sistem koloid.(skripsi. Kolo, Luis. 2011 : 5).