BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasien gagal ginjal kronis jumlahnya tergolong besar pada tahun 2012. Terdapat pasien gagal ginjal kronis sebanyak 3425 di provinsi Jawa Tengah, sedangkan di kota Pati terdapat 349 pasien gagal ginjal kronik yang seharusnya menjalani hemodialisis, tetapi dari data rekam medis RSUD RAA Soewondo Pati yang melakukan hemodialisis hanya 122 pasien. Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan irreversibel. Ginjal berfungsi sebagai sistem ekskresi dan endokrin, sehingga jika terdapat kerusakan pada sistem ekskresi akan menyebabkan menumpuknya zat toksin dalam tubuh yang kemudian menyebabkan sindrom uremia, sedangkan kerusakan pada sistem endokrin akan menyebabkan terganggunya metabolisme tubuh (Baradero, M, 2009). Pada pasien gagal ginjal kronik apabila diberikan terapi hemodialisis, maka mereka dapat bertahan hidup lebih lama lagi. Hemodialisis merupakan terapi utama yang dilakukan 2 kali dalam seminggu, yang bertujuan untuk mengeluarkan sisa metabolisme protein dan mengoreksi gangguan keseimbangan cairan 1
dan elektrolit. Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal yang utama para penderita gagal ginjal terminal. Hemodialisis dapat dilakukan pada pasien gagal ginjal akut dan kronik. Penyulit yang mungkin timbul harus diantisipasi untuk mencegah terjadi komplikasi (Sylvia & Lorraine, 2006). Pasien yang menjalani hemodialisis mengalami berbagai masalah yang bisa berpengaruh pada berbagai dimensi kehidupan pasien meliputi biopsikososiosprititual. Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual, muntah, nyeri, lemah otot, odema, adalah sebagai manifestasi klinik pada pasien ini. Menurut teori Lawrence Green, faktor perilaku dibagi menjadi 3 bagian yaitu faktor predisposisi, pendorong dan penguat. a. Faktor predisposisi (predisposing factor) adalah faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang. Faktor ini meliputi pengetahuan, sikap kepercayaan, keyakinan, kebiasaan, nilai, norma sosial, budaya, dan faktor sosio-demografi. b. Faktor pendorong (enabling factor) adalah faktor yang memungkinkan terjadinya perilaku. Faktor ini meliputi lingkungan fisik, sarana kesehatan atau sumber-sumber khusus yang mendukung, dan keterjangkauan sumber dan fasilitas kesehatan. 2
c. Faktor penguat (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain. (Maulana, 2009) Melihat pentingnya perilaku dalam meningkatkan keberhasilan terapi hemodialisis, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengetahui perilaku pasien gagal ginjal kronis dan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi hemodialisis di instalasi hemodialisis RSUD RAA Soewondo Pati. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik menjelaskan: Bagaimana perilaku pasien gagal ginjal kronis dan kepatuhan pasien dalam menjalani hemodialisis di instalasi hemodialisis RSUD RAA Soewondo Pati. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan perilaku pasien gagal ginjal kronis dan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi hemodialisis. 3
1.3.2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan faktor predisposisi (kepercayaan, keyakinan, nilai dan budaya) pasien gagal ginjal kronis dalam menjalani hemodialisis. b. Mendiskripsikan faktor pendorong (sarana kesehatan atau sumber-sumber khusus yang mendukung, keterjangkauan sumber dan fasilitas kesehatan.) pasien gagal ginjal kronis dalam c. Mendiskripsikan faktor penguat (sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain) pasien gagal ginjal kronis dalam d. Mendiskripsikan kepatuhan pasien gagal ginjal kronis dalam 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Instansi Kesehatan RSUD RAA Soewondo Pati Memberikan masukan dalam upaya peningkatan faktor perilaku dan kepatuhan pasien dalam menjalani hemodialisis 1.4.2. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian serta sebagai syarat kelulusan sarjana kedokteran di FK UKWMS. 4
1.4.3. Pada Institusi Pendidikan Kedokteran Sebagai tambahan referensi untuk mahasiswa skripsi selanjutnya dan kegiatan belajar mengajar di FK UKWMS. 5