Tiga Judul Tentang Langit Tentang Bintang Adinda Retna Pradini
Tentang Bintang Oleh: Adinda Retna Pradini Copyright 2011 by Adinda Retna Pradini Penerbit Donat Sastra Publisher Desain Sampul: Henry Gunawan Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com Cetakan 1, November 2011 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) PRADINI, Adinda Retna Tentang Bintang/Adinda Retna Pradini-Surabaya: Donat Sastra Publisher, 2011. 115 Halaman ; 13 x 19 cm ISBN : 978-602-19489-1-0 2
Cuap-cuap Penulis Alhamdulillah, ini adalah buku pertama saya *sujud syukur*. Sebelumnya saya ingin menjelaskan perihal kenapa buku ini dinamakan Tentang Bintang? Jadi begini, sejak di bangku SMP saya sangat suka dengan bintang, karena bentuknya yang lucu, unik dan nggemesin. Sampai kesenangan terhadap benda angkasa ini saya wujudkan dengan cara mengoleksi segala sesuatu berbentuk, bergambar dan berupa bintang. Hingga sedewasa inipun saya ternyata masih suka dengan bintang, entah itu bentuk atau wujud aslinya di langit. Yang saya sesalkan adalah kenapa ibu saya dahulu tidak memberi saya nama Bintang saja? *abaikan* Inspirasi terbesar saya dalam menulis berasal dari apa yang saya lihat, dengar dan rasakan. Saya selalu mendedikasikan orang spesial di hidup saya sebagai Sang Bintang. Itulah alasan yang menguatkan saya untuk terus menulis hingga akhirnya lahirlah buku ini. Tentang Bintang disini mengandung maksud tentang seseorang yang telah mewarnai hari-hari saya *daleeem* Berkat dukungan dari dua rekan saya, yaitu penulis Tentang Hujan dan Tentang Awan, kini saya semakin mantab untuk terus terjun di dunia sastra. Tidak pernah ada kata terpaksa atau menyesal karena telah turut menjadi bagian dalam jiwa sastra. Karena saya cinta sastra. Hidup Sastra! Akhir kata, selamat membaca Tentang Bintang @dindaliciouz 3
Ucapan Terimakasih Allah S.W.T. atas segala anugerah-nya yang berlimpah. Keluargaku tersayang: Bapak, Ibu, Mbak, Mas, Arya, dan si Ciput alias Bima. Paradita Winenda Aditama, yang banyak memberikan saya inspirasi untuk tulisan-tulisan di buku ini. I LOVE YOU! Dua rekan terhebat saya, Fahmi Rachman Ibrahim (penulis Tentang Hujan) sekaligus sebagai editor dan juga sahabat saya serta Linda Astri Dwi Wulandari (penulis Tentang Awan), terimakasih telah mengajak saya untuk bergabung dalam Tiga Judul Tentang Langit dan menulis Tentang Bintang. Benar-benar ide yang amazing, kawan. www.nulisbuku.com yang telah berkenan untuk membantu penerbitan buku Tiga Judul Tentang Langit. Terimakasih. Terimakasih untuk Henry Gunawan yang telah berbaik hati mendesainkan cover untuk buku ini. Begitu pula Okky Dwi Fitri sebagai teman curhat saya yang paling setia. Teman-teman blogger, terutama untuk Maulana Nur Rachma dan Shafira Noor Kemala Puteri terimakasih atas waktunya yang sering berkunjung di blogku www.dindaliciouz.blogspot.com Teman-teman di AnMed Unair sebagai keluarga keduaku. Terimakasih atas pengalaman amazing yang telah kalian sumbangkan ke dalam hidupku. I LOVE YOU ALL, GUYS! Terakhir, untuk sang pembaca, terimakasih telah meluangkan waktunya untuk membaca Tentang Bintang 4
Daftar Isi Setitik dari Muara 8 Gundah 10 Satu Menit 11 Syair Rindu 13 Hujan 15 Buram 16 Galau. Bukan. Rindu. Benar 18 Gadis Kecil Penjual Koran 20 Gundah pada Separuh Jiwa 22 Kerinduan Sang Bulan 24 Sajak di Pembaringan 29 Tatkala Hujan 31 Sebulir Doa Untuknya 33 Menyulam Mimpi 35 Maaf Untukmu, Kawan 37 Malam Tempatku Merindu 39 You 41 Tertahan 42 Kuinginkan Rintik Maafmu 44 Berjanjilah 46 Nostalgia 48 Sahabatku 50 Mataku Menggila 52 April dan Kamu 54 5
Menggenggam Mimpi 56 Kopiku, Kopimu = Kopi Kita 59... 62 Kubiarkan Berlalu 65 Prologue 66 Lengkungan Palsumu 68 Mendung 70 Jika Cinta Itu Susah 72 Masih Tentang Gundah 73 Firasat 76 Penyesalan yang Tak Kunjung Usai 78 Aku Berhenti 79 Ironis! Miris! Egois! (Sebuah Sajak dari Mereka) 82 Aku Kini 86 Aku 88 Tentang Bintang 89 Mungkinkah Ini Cinta? 90 Aku Menemukanmu 92 Fiksi: Bintang Jatuh 94 Satu Tak Pernah Jadi Dua 96 Sore yang Gundah 98 AKU BENCI KOPI! 99 Tak Berpemilik 101 Tentang Kita 103 Dua Puluh Sendok KOPI 106 6
Fiksi: Dejavu 108 Tiga Fragmen Cairan dalam Gelasku 111 Lelaki di Seperempat Hatiku 113 7
Setitik dari Muara Setitik, lalu dua titik. Menetes perlahan dari muara berharga. Mereka terus bergulir. Tak peduli napas ini kian menyempit. Kehangatan palsu mendesak agar terus mengikuti. Hingga sang muara mendadak mati rasa. Dan terhimpit, lama-lama menjadi pasif. Kemudian akhirnya lenyap. Meninggalkan jejak yang tampak. Sekitarnya menjadi lekat. Lalu akan terkikis. Selanjutnya, menyisakan letih. 8
Itulah aku ketika menangis karena merindukanmu. *** (Desember 2010) 9