Negara Kesatuan Republik Indonesi. Ketika dibentuknya Pemerintahan Darurat Republik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ( ) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR Lembaga Indonesia ASA

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

ANGGARAN DASAR. Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

KEPUTUSAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2013

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

FORMATIF 1 I. Isilah tiitk-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semua.

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

UNDANG -UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang kompeten dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

DUTA PERTAMINA MENGABDI

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

MEKANISME DAN PROSEDUR PENGUSULAN CALON PAHLAWAN NASIONAL DAN PERINTIS KEMERDEKAAN

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

Sambutan Presiden RI pd Hari Veteran Nasional, di Balai Sarbini, Jakarta, tgl.11 Agt 2014 Senin, 11 Agustus 2014

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi

Pemenuhan Hak-Hak Veteran Republik Indonesia Oleh: Yeni Handayani *

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA Gedung Pusgiwa FMIPA UI Depok

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PEMOHON Kasmono Hadi, S.H, sebagai Pemohon.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA. Oleh: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1959

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA

BERBAGAI ANCAMAN TEHADAP KEUTUHAN NKRI (6 X 40 Menit)

BUPATI BURU. Assalamu alaikum wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara keluarga besar Tentara Nasional Indonesia yang berbahagia,

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR fc» TAHUN 2017 TENTANG

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila dan Implementasinya (Bag. 2) Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA 17-AN BULAN DESEMBER 2015 DAN PERINGATAN HARI NUSANTARA SERTA PERINGATAN HARI BELA NEGARA KE-67 TAHUN 2015

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 10/TAP/BPM FMIPA UI/IV/13.

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

KEMENTERIANRISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS KEORGANISASIAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME

BUPATI BANYUWANGI. Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Ulasan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV. akhirnya menghasilkan sejumlah kesimpulan.

UNDANG-UNDANG NO.7 TAHUN 1967 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PJ. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU PENASIHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-40 KORPRI TAHUN 2011

Transkripsi:

BELA NEGARA MELALUI TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI Banyak yang belum mengetahui bahwa tanggal 19 Desember dideklarasikan sebagai Hari Bela Negara, merupakan moment penting dalam sejarah mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesi. Ketika dibentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Kehadiran Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), bertujuan mengisi kekosongan Pemerintahan Republik Indonesia akibat penahanan Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta di Yogyakarta, PDRI memberikan jawaban terhadap eksistensi Pemerintahan Republik Indonesia kepada para penjajah.lahirnya PDRI pada tanggal 19 Desember 1948, menjadi dasar penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006. Hal ini merupakan pengakuan terhadap PDRI sebagai rangkaian sejarah Republik Indonesia. Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara Nasional Indonesia. Padahal berdasarkan pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. Bela negara juga merupakan filosofi yang bertujuan agar setiap individu dapat mengamalkan dan menerapkan kebaikan menjalankan hak dan kewjiban berbangsa mematuhi peraturan yang berlaku dalam negara dengan agar setiap individu mampu mengamalkan kaidah kaidah yang berlaku dalam negara tersebut, sehingga mempertahankan Negara dengan tekat dan pendirian yang kokoh.

UPN Veteran jawa Timur sebagai mengimlementasikan Nilai Nilai Belanegara Melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi UPN Veteran. Rektor UPN Veteran Jawa Timur Prof.DR.Ir Teguh Soedarto,MP berkomitmen mengimplementasikan belanegara dalam denyut pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Upaya menumbuhkan semangat berkebangsaan dan bernegara bagi civitas akademika. UPN Veteran Jawa Timur disebut juga sebagai kampus belanegara tercermin dari pelaksanaan tridhama perguruan terkait dengan bidang akademik maupun non akademik terintegrasi dengan nilai-nilai bela Negara. Sejak dini, mahasiswa mulai dikenalkan, dibentuk karakternya melalui kegiatan Program Pengenalan Kampus (PPdan K ). Program PP dan K terdapat berbagai lomba diantaranya lomba Baris berbaris nilai filosofi yang tertanam adalah nilai kepatuhan, kedisiplinan kekompakan, memupuk jiwa kebersamaan.. Di bidang pendidikan, terdapat matakuliah Belanegara, dijadikan sebagai matakuliah wajib bagi mahasiswa semester III, memiliki bobot 3 sks, untuk 2 sks dilaksanakan dikelas, dan 1 sks dalam bentuk outbond. Bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat, implementasi belanegara diarahkan pada kegiatan kuliah kerja nyata, mahasiswa dan dosen dipacu untuk bisa menghasilkan inovasi teknologi. Berupa Produk Teknologi Tepat Guna (TTG) agar dapat diaplikasikan di berbagai daerah di Indonesia sesuai potensi daerah masing-masing. Rektor UPN Veteran Jawa Timur melalui kegiatan tersebut setidaknya karakter mahasiswa akan terbentuk, diharapkan pendidikan belanegara ini akan tertanam dalam diri mereka, sehingga dapat mendarmabaktikan dedikasinya sebagai pionir-pionir pembangunan.

Serba Serbi Peringatan Hari Bela Negara Nasional 2013 di UPN Veteran Jawa Timur Hari Bela Negara yang diperingati setiap tgl 19 desember mempunyai arti yang signifikan bagi UPN Veteran Jawa Timur. Kampus UPN Veteran Jawa timur yang disebut kampus Bela Negara memperingati Hari bela Negara dengan menggelar berbagai Kegiatan ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan makna peringatan hari Bela Negara, untuk menggugah kesadaran, membangkitkan semangat dan membumikan perjuangan dari seluruh jajaran dan komponen masyarakat dan bangsa Indonesia dalam usaha Bela Negara. Adapun tujuannya adalah untuk mengintensifkan dan memperluas makna dari suatu peringatan, melalui kegiatankegiatan bersama, baik akademik maupun non akademik,melalui kegiatan yang melibatkan civitatas akademika seta pengurus Puspa Wimaya terintegrasi dari berbaga ipihak dari TNI, birokat, praktisi, akademisi, termasuk mahasiswa dan pelajar untuk membangun trend saya siap bela Negara, menjadi perekat rasa persatuan dan kesatuan. 1. Upacara bendera, diikuti oleh 3 (tiga) UPN tgl 19 desember 2013 2. Lomba pidato perjuangan 3. Lomba karya tulis ilmiah 4. Lomba pameran foto 5. Ziarah taman makam pahlawan tgl 18 Desember 2013 6. Bhakti sosial oleh Pengurus Puspa wimaya

Sejarah Hari Bela Negara. Hari Bela Negara (HBN) adalah hari bersejarah Indonesia yang jatuh pada tanggal 19 Desember untuk memperingati Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh M. Sjafruddin Prawiranegara di sumatra Barat pada tanggal 19 Desember 1948. Keputusan ini ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden No. 28 Tahun 2006. Keputusan presiden ini ditetapkan dalam upaya mendorong semangat kebangsaan dalam Bela Negara dalam rangka mempertahankan kehidupan berbangsa dan bernegara yang memjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Tanggal 19 Desember 1948 menjadi salah satu hari yang bersejarah bagi bangsa indonesia, dimana pada waktu itu di deklarasikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berpusat di Bukittinggi, Sumatra Barat. PDRI dibentuk oleh rakyat yang dipelopori oleh M. Sjafruddin Prawiranegara dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), setelah presiden dan wakil presiden serta sejumlah menteri ditawan oleh Belanda. Namun dalam kondisi amat kritis tersebut, para pemimpin bangsa pada waktu itu mengambil satu keputusan memberikan mandat untuk membentuk Pemerintahan darurat Republik Indonesia di Sumatra Barat. Jika PDRI tidak ada, mungkin dapat dikatakan Republik Indonesia akan lenyap dalam peta politik dunia. Bahkan, penjajah Belandapada waktu itu dengan leluasa mengatakan bahwa pemerintahan Indonesia telah bubar karena pemimpinnya ditawan dan daerah-daerah jatuh ditangan mereka. Dengan inisiatif politik dan penuh rasa tanggung jawab Sjafruddin Prawiranegara mengadakan rapat membentuk PDRI tanggal 19 Desember 1948. Pemerintah Darurat yang bersifat mobile ini berbasis pada beberapa tempat antara lain Bidar Alam, Sumput Kuddus, Halabban, Dan koto tinggi. Inisiatif M. Sjafruddin Prawiranegara mendapat dukungan luas dari

kalangan rakyat. Pada akhirnya kedaulatan dan kemerdekaan RI dapat dipertahankan. Oleh sebab itu PDRI merupakan salah satu mata rantai sejarah kemerdekaan Indonesia yang sangat penting untuk kita kenang, ingat, dan ditempatkan dalam rangkaian sejarah kemerdekaan Nasional. Meskipun PDRI tidak pernah ditampilkan secara resmi, namun selama ini tidak diakui sebagai mata rantai sejarah perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tahun 2006, atas usulan pemerintah provinsi Sumatra Barat kepada Pemerintah Pusat, akhirnya Presiden SBY mengeluarkan Keputusan No. 28 Tahun 2006. Dengan lahirnya Kepres No.28 Tahun 2006, berarti perjuangan rakyat Indonesia umumnya dan Sumatra Barat khususnya telah mendapat pengakuan secara nasional. Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia oleh M. Sjafruddin Prawiranegara di Sumatra Barat telah disah kan. Salah satu diskriminasi sejarah mulai diluruskan. Bahkan, perlakuan negara terhadap jasa besar seseorang terhadap eksistensi bangsa Indonesia telah dinilai objektif dan profesional. Sebagai contohnya M. Sjafruddin Prawiranegara yang sempat menjadi Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) telah diakui keberadaannya. Padahal pada masa Orde Baru, otkoh yang terkait dengan gejolak pemerintahan revolusioner Republik Indonesia (PRRI) ini dianggap pemberontak. Sampai-sampai salah satu rentetan sejarah Republik ini dihilangkan tanpa jejak. M. Sjafruddin Prawiranegara selain jasanya sebagai presiden PDRI, dia juga ikut memberi konstribusi besar terhadap kemunculan Bank Indonesia. Ia mengusulkan supaya BI sebagai Bank sentral yang menjadi lembaga Independen dan tidak dibawah dominasi Pemerintah. Dan pada tahun 1999, yakni pada masa pemerinyahan BJ. Habibie, gagasan M. Sjafruddin Prawiranegara menjadi landasan Undang-Undang BI. Ditetapkannya hari PDRI

sebagai Hari Bela Negara (HBN) merupakan satu bentuk kebanggaan Sumatra Barat, karena pertama kalinya sejarah dipulau jawa ditetapkan sebagai hari nasional. Untuk itu kita sebagai penerus Bangsa haruslah tetap menjaga dan menbela Negara Indonesia. Bela Negara bukan dalam arti berperang tetapi menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia. Diambil dari berbagai sumber. Sumber : (API40)