MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 07 PENGUAT DAYA

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL

MODUL 05 TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

RANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER

PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran

MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

PENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY )

PENGUAT DAYA BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

MODUL 04 PENGENALAN TRANSISTOR SEBAGAI SWITCH

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

Modul 05: Transistor

I. Tujuan Praktikum. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.

Rangkaian Penguat Transistor

TRANSISTOR Oleh : Agus Sudarmanto, M.Si Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Modul Elektronika 2017

Transistor Bipolar BJT Bipolar Junction Transistor

Prinsip kerja transistor adalah arus bias basis-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter.

MODUL 02 SIMULASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA

MODUL 08 Penguat Operasional (Operational Amplifier)

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Penguat Kelas A dengan Transistor BC337

OPERATIONAL AMPLIFIERS (OP-AMP)

BAB VII ANALISA DC PADA TRANSISTOR

Transistor Bipolar. III.1 Arus bias

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

Transistor Bipolar. oleh aswan hamonangan

BAB VF, Penguat Daya BAB VF PENGUAT DAYA

MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL I TAHAP OUTPUT PENGUAT DAYA

Modul 04: Op-Amp. Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat

PERTEMUAN 9 RANGKAIAN BIAS TRANSISTOR (LANJUTAN)

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

KATA PENGANTAR. Surabaya, 13 Oktober Penulis

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Bias dalam Transistor BJT

MODUL II MERANCANG PENGUAT COMMON EMITTER SATU TINGKAT

Dioda-dioda jenis lain

MODUL - 04 Op Amp ABSTRAK

Gambar 1 Tegangan bias pada transistor BJT jenis PNP

PERTEMUAN 1 ANALISI AC PADA TRANSISTOR

PERCOBAAN 7 RANGKAIAN PENGUAT RESPONSE FREKUENSI RENDAH

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200 PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF

Laporan Praktikum Elektronika Fisika Dasar II PENGUAT DAYA AUDIO

Penguat Inverting dan Non Inverting

Penguat Emiter Sekutu

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM

Karakteristik Transistor. Rudi Susanto

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

Breadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )?

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

Materi 6: Transistor Fundamental

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

Solusi Ujian 1 EL2005 Elektronika. Sabtu, 15 Maret 2014

Gambar 1.1 Rangkaian Dasar Komparator

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1

Merangkai Rangkaian Pada Kit Praktikum Laboratorium Dasar Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

Modul 4. Asisten : Catra Novendia Utama ( ) : M. Mufti Muflihun ( )

MODUL I TEGANGAN KERJA DAN LOGIKA

[LAPORAN PENGUAT DAYA KELAS A] BAB I PENDAHULUAN

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN PENGUAT AUDIO KLAS B (PUSH-PULL)

Modul 3. Asisten : Catra Novendia Utama ( ) : Derina Adriani ( )

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR DAN SUMBER ARUS

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

MODEL SISTEM PENGUAT DAYA AUDIO RAGAM LINIER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

1. Pengertian Penguat RF

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

MODUL III PENGUAT DENGAN UMPAN BALIK

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN

GERBANG LOGIKA DIGITAL

Materi 5: Bipolar Junction Transistor (BJT)

PERANCANGAN CATU DAYA DC TERKONTROL UNTUK RANGKAIAN RESONANSI BERBASIS KUMPARAN TESLA

Simulasi Karakteristik Inverter IC 555

Transkripsi:

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA & INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi Rev.

1 TUJUAN Memahami perbedaan konfigurasi dan prinsip kerja antara penguat daya kelas B dan AB Mengamati fenomena crossover distortion Memahami efisiensi penguat daya kelas B dan AB Memahami aplikasi penguat daya dalam bidang elektronika 2 PERSIAPAN Mempelajari prinsip kerja transistor Mempelajari penguat daya kelas B dan AB Mempelajari datasheet transistor NPN BD139 Mempelajari datasheet transistor PNP BD140 3 PERALATAN PRAKTIKUM Transistor BD139 dan BD140 Resistor: R L = 100Ω, R 1 = R 2 = 10kΩ Dioda 1N4005 2 buah Breadboard Multimeter Signal generator Catu daya Osiloskop 4 DASAR TEORI Dalam dunia elektronika, penguatan merupakan salah satu aspek penting dalam mendapatkan output yang diinginkan. Hal ini dikarenakan sinyal masukan yang biasanya diperoleh kurang tinggi, sehingga dibutuhkan suatu rangkaian penguat yang akan menguatkan dayanya yang juga biasa disebut sebagai rangkaian power amplifier. Komponen yang berperan dalam penguatan daya ini adalah transistor. Jenis amplifier sendiri bisa dikategorikan berdasar kelasnya, coupling, dan rentang frekuensi yang akan mempengaruhi besar penguatan yang diberikan. Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan terhadap penguat kelas B dan AB. Penguat kelas A Pada penguat kelas ini, transistor akan terus beroperasi sepanjang waktu. Ini artinya aliran arus dari kolektor sebesar 360 o, seperti terlihat pada gambar keluaran sinyalnya. Dengan penguat kelas ini, sinyal dapat diayunkan melewati batas range maksimum tanpa khawatir terjadi saturasi atau cut off pada transistor, yang akan menyebabkan distorsi pada sinyal. Gambar 1. Rangkaian Penguat Kelas A Gambar 1.1 Sinyal output rangkaian penguat kelas A 2

Penguat kelas B Penguat daya kelas B atau biasa disebut dengan push-pull amplifier menggunakan 2 transistor (NPN dan PNP) dengan konfigurasi pemasangan yang saling bertolak belakang. Hal ini untuk menandakan bagian positive half cycle dan negative half cycle yang akan meloloskan sinyal dalam kondisi bolak-balik. Karena masih berpotensi terdapat cacat, maka dibutuhkan keadaan forward bias pada tiap emitternya. Gambar 2 Sinyal output rangkaian penguat kelas B Pada gambar keluaran sinyal penguat kelas B, rangkaian akan berfungsi saat tegangan pada transistor berada di atas tegangan cut off yakni di kisaran 0,6 0,7 volt. Namun karena dalam kasus ini digunakan tegangan yang berfluktuasi cepat (AC) atau bolak baik sesuai dengan frekuensi yang diberikan maka kestabilan transistor harus dijaga. Hal lain yang perlu diwaspadai adalah bahwa arus kolektor pada kaki transistor cukup sensitif terhadap perubahan suhu yang timbul akibat adanya beda tegangan pada tiap kaki transistor. Untuk mengatasi panas tersebut, dapat digunakan heat sink atau kelongsong bakar untuk menjaga suhu pada kaki transistor tetap stabil. Penguat kelas AB Untuk menghindari kenaikan temperatur yang akan mengarah pada terjadinya crossover distortion, maka pada penguat daya kelas AB ini digunakan dioda yaitu membuat tegangan bias pada dioda emitter. Besar penguatan daya yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan berikut A p = P out P in (1) P in = V in I in (2) P out = V out I out (3) Sedangkan efisiensi dari penguat daya dapat dihitung dengan cara membandingkan daya keluaran yang dihasilkan dengan daya dc yang diberikan pada amplifier oleh sumber dc. η = P out 100% P dc (4) P dc = 2V CC Ic dc (5) (ketika V CC = -V EE) 5 TUGAS PENDAHULUAN 1. Sebutkan perbedaan antara transistor NPN dan PNP! [nilai: 20] 2. Apa yang dimaksud dengan penguat daya kelas B? Gambarkan rangkaiannya dan jelaskan cara kerjanya! [nilai: 15] 3. Apa yang dimaksud dengan penguat daya kelas AB? Gambarkan rangkaiannya dan jelaskan cara kerjanya! [nilai: 15] 4. Sebutkan kelebihan dan kekurangan tiap penguat daya kelas A, B, dan AB! [nilai : 15] 5. Apa yang dimaksud dengan crossover distortion? Jelaskan! [nilai : 15] 6. Buat simulasi rangkaian penguat daya kelas B dan AB dengan menggunakan perangkat lunak Proteus, perlihatkan gambar rangkaian serta respon output terhadap input yang dihasilkan. Catatan: rangkaian penguat daya menggunakan transistor BD139 dan BD140, nilai V CC = - V EE = 5V, tegangan input (AC) 2V rms, dan besar resistor sesuai dengan nilai yang tertera pada gambar 3 dan 4 [nilai: 20] 3

6 LANGKAH PERCOBAAN 1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3. 2. Berikan tegangan V CC = +5V dan V EE = -5V dengan menggunakan catu daya. 3. Atur signal generator pada frekuensi 1kHz. 4. Atur amplitudo tegangan input (V RMS) dari signal generator hingga salah satu (atau kedua) transistor mulai tersaturasi. 5. Ukur arus input, arus output, arus kolektor (Ic dc), serta tegangan input dan output (V RMS). 6. Tuliskan hasil pengukuran yang diperoleh pada log aktivitas. 7. Bandingkan antara daya input dan output serta hitung penguatannya. 8. Hitung Efisiensi penguat daya untuk setiap input yang berbeda. 9. Variasikan tegangan input dengan range 0,1 V hingga mencapai tegangan input mendekati 0V. 10. Foto salah satu sinyal input dan output yang tergambar di osiloskop. 11. Lakukan kembali langkah 2-10 untuk rangkaian pada gambar 4 (penguat daya kelas AB). Gambar 3. Rangkaian Penguat Kelas B Gambar 4. Rangkaian Penguat Kelas AB 7 TUGAS LAPORAN 1. Jelaskan prinsip kerja penguat daya kelas B dan AB! 2. Apakah ada pengaruh variasi input terhadap hasil keluaran? Jelaskan! 3. Pada rangkaian penguat daya kelas B, apa yang terjadi saat tegangan yang diberikan kurang dari tegangan cutoff transistor? Mengapa hal tersebut terjadi? Jelaskan! 4. Pada rangkaian penguat daya kelas AB, apa yang terjadi saat tegangan yang diberikan kurang dari tegangan cutoff transistor? Mengapa hal tersebut terjadi? Jelaskan! 5. Bandingkan hasil percobaan penguatan daya antara kelas B dan AB! Apa kesimpulan yang didapat? 8 REFERENSI [1] Malvino, Albert. 2006. Electronic Principles 7 th Edition. McGraw-Hill. USA. Hlm 376. 4

LOG AKTIVITAS Nama : NIM : Shift : Penguat Kelas B Data tegangan dan arus output terhadap input yang diberikan. V in (V RMS) I in (ma) V out (V RMS) I out (ma) Ic dc (ma) 5

Gambar sinyal input dan output Pengolahan data P in(mw) P out(mw) Penguatan Daya P dc (mw) Efisiensi (%) 6

Penguat Kelas AB Data tegangan dan arus output terhadap input yang diberikan. V in (V RMS) I in (ma) V out (VRMS) I out (ma) Ic dc (ma) 7

Gambar sinyal input dan output Pengolahan data P in(mw) P out(mw) Penguatan Daya P dc (mw) Efisiensi (%) 8

9