BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia guna menimbulkan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat menyerap pengetahuan sebanyak-banyaknya dan sekaligus mempraktekkannya

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu mata pelajaran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu unsur sosial terkecil dalam kehidupan umat

BAB I PENDAHULUAN. karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di

BAB I PENDAHULUAN. yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang andal. Kualitas SDM sangat penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan zaman yang semakin maju serta pola pikir. manusia yang semakin berkembang banyak membawa dampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

Peran Guru dalam Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Anak pada Pendidikan Anak Usia Dini Yanuarita Niken P. I Pendahuluan Pendidikan Anak

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. karna masa ini merupakan masa emas bagi seorang anak. yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

BAB I PENDAHULUAN. menyosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena dengan pendidikan dapat membentuk manusia

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dalam pasal 3 telah ditegaskan fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Inilah sebabnya mengapa Islam sangat memperhatikan masalah keluarga dari pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh Allah SWT. yang disebut dengan sunnatulllah. Jadi, tidak seorangpun di

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki nilai yang strategi dan urgen dalam pembentukan

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan formal tempat pengabdian guru dan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I P E N D A H U L U A N. sebagai individu yang bermasyarakat dan berguna. Lebih jauh lagi. Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Karakter guru mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ajaran agama Islam tidak hanya mengajarkan agar seseorang cerdas dari segi pendidikan namun juga harus memiliki akhlak terpuji seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau mendapatkan pujian dari Allah SWT. Sebagaimana firman-nya dalam alqur an surah Al-Qalam ayat 4 : Ayat diatas menjelaskan bahwa betapa mulianya akhlak Rasulullah dan karena akhlak mulialah sehingga beliau mendapat pujian dari Allah SWT. Justru itu hendaknya dimulai dari sekarang menanamkan pembiasaan akhlak terpuji itu saat anak dalam usia dini sehingga nanti mereka diharapkan berakhlak seperti Rasulullah SAW. Masa umur 3-5 tahun pada umumnya muncul gejala kenakalan, anak sering menentang kehendak orang tua, kadang-kadang menggunakan kata-kata yang kasar. Gejala ini umumnya tampak pada anak-anak usia tersebut. 1 Dalam program kegiatan belajar yang harus disiapkan ialah dapat menanamkan dan menumbuhkan sejak dini pentingnya pembinaan perilaku yang dapat dilakukan melalui pembiasaan yang baik, hal itu menjadi dasar dalam 1 Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2004), cet ke 3, h.85 1

2 pembentukan pribadi anak yang sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh masyarakat. 2 Pembiasaan merupakan salah satu metode untuk perubahan akhlak yang sangat memungkinkan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan akhlak pada anak, dan mengingat pada masa tersebut anak-anak belum bisa berfikir logis. 3 Dalam dunia pendidikan yang lazim disebut penddidik adalah orang tua, guru, dan pemimpin masyarakat atau orang yang telah dewasa dan untuk menanamkan akhlak terpuji perlu dilaksanakan sejak usia dini dan orang tua memerlukan seseorang yang dapat membantu membimbing yaitu guru sebagai orang tua kedua. Menurut Zakiyah Daradjat menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional, karena guru itu telah menerima dan memikul beban dari orang tua untuk mendidik anak-anak. Dalam hal ini orang tua tetap sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak- anaknya, sedangkan guru merupakan tenaga professional yang membantu orang tua untuk mendidik anak-anak pada jenjang pendidikan sekolah. 4 Meskipun guru bukan merupakan pendidik utama namun guru juga ikut bermetode dalam memberikan pendidikan dan menanamkan perilaku yang baik agar kelak anak-anak tersebut menjadi orang yang berakhlak mulia. 2 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2005), h. 118 3 Moh Zuhri, Dalam Ihya Ulumuddin Imam Al-Ghazali Jilid V, (Semarang : Asy-Syifa, 1994), h. 117 4 Suparlan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta : Hikayat, 2006,) h. 11

3 Membahas mengenai seorang guru yang berada dilingkungan sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal karena diadakan disekolah atau tempat tertentu, mempunyai jenjang dan dalam kurun waktu tertentu, serta berlangsung mulai dari TK (taman kanak-kanak) sampai PT (perguruan tinggi) berdasarkan aturan resm : yang telah ditetapkan. Pada umumnya lembaga formal adalah tempat yang paling memungkinkan seseorang untuk meningkatkan pengetahuan dan paling mudah untuk membina generasi muda. 5 Lembaga pendidikan formal yang didirikan masyarakat untuk belajar bagi anak-anak yang berumur 4 tahun keatas, yaitu PAUD merupakan suatu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak-anak usia 4-6 tahun, dimana tempat tersebut untuk mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak, menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik. 6 Berakhlak terpuji atau berakhlakul mahmudah adalah suatu hal yang harus ditanamkan sejak anak-anak mulai tumbuh dan berkembang, karena pendidikan akhlak sangat penting sekali agar seseorang berkepribadian mulia bahkan rasul sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak. Oleh karena itu orang tua adalah merupakan orang yang utama dan pertama untuk memberikan dan menanamkan akhlak yang mulia, namun melihat keadaan masalah yang ada pada PAUD An-Najah yang mana latar belakang orang tua anak-anak tidak mengenyam pendidikan yang cukup sehingga mereka tidak tahu bagaimana 5 Abu Ahmadi, Nur uhbiyati, Ilmu pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), h. 162 6 Nur uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : CV Pustaka setia, 1998), h. 233,234

4 sebenarnya cara yang tepat dan baik untuk memberikan dan menanamkan pembiasaan akhlak terpuji pada anak-anak mereka, hingga para guru di PAUD An-Najah berperan penting dalam menanamkan pembiasaan akhlak terpuji agar kelak anak-anak didiknya menjadi orang yang berakhlak mulia. Pada penjajakan awal penulis memperhatikan bahwa guru-guru di PAUD An-Najah sudah menerapkan akhlak terpuji kepada anak-anaknya. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan sehari-hari anak yang mulai dibiasakan oleh gurunya untuk berprilaku akhlak terpuji seperti mengucapkan salam apabila masuk kelas, bersalaman dengan sesame teman dan guru, sebelum memulai dan sesudah pelajaran mereka membaca do a, meminta izin kepada guru apabila ingin keluar dari kelas, patuh kepada perintah guru, tolong menolong,,menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, disiplin, meminta maaf apabila bersalah dan memberi maaf apabila ada yang minta maaf. Sehubungan dengan hal itu, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan dan mengadakan penelitian pada guru tersebut dengan judul Metode Guru Dalam Menanamkan Pembiasaan Akhlak Terpuji Pada Anak-anak PAUD An-Najah Desa Bahalayung Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala. B. Penegasan judul Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul diatas, maka penulis merasa perlu memberikan penjelasan terhadap judul tersebut, yaitu :

5 1. Metode, menurut etimologi istilah metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 7 Metode disini maksudnya ialah suatu jalan yang digunakan guru di PAUD dalam menanamkan suatu pembiasaan akhlak terpuji kepada anak-anak PAUD An-Najah Desa Bahalayung Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala. 2. Guru, yaitu dalam pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikam ilmu pengetahuan kepada anak didik. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia. 8 Disini maksudnya guru yang membimbing anak-anak di PAUD An-Najah Desa Bahalayung Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala. 3. Menanam, yang berasal dari kata tanam dengan awalan me dan akhiran an yang artinya meletakkan atau menaruh bibit. Dan bibit yang dimaksud adalah perilaku baik atau mulia agar kelak dapat menjadi orang yang mulia. 9 Dimaksud disini ialah metode guru dalam menanamkan pembiasaan akhlak terpuji pada anak-anak PAUD An-Najah Desa Bahalayung Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala. 4. Pembiasaan, adalah berasal dari kata dasar biasa dan memilikin awalan pe dan akhiran an yang artinya suatu proses, cara, perbuatan dalam 2002), h. 40 7 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 8 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), h. 31 9 Desi Anwar, Kamus Bahasa Indonesia Modern, (Surabaya : Amelia, 2002), h. 363

6 menjadikan terbiasa. 10 Dan dimaksud suatu proses atau cara dengan melalui pembiasaan disengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan baik. 5. Akhlak terpuji yaitu watak, tabiat, budi pekerti yang merupakan sebuah pondasi dasar yang utama dalam pembentukan pribadi manusia yang seutuhnya. 11 pembiasaan akhlak terpuji yaitu menghormati orang tua dan guru, terbiasa mengucap dan menjawab salam, menjaga kebersihan,terbiasa membaca do a sebelum dan sesudah kegiatan, jujur, tolong menolong, mudah meminta maaf dan memberi maaf. 6. Anak yang dimaksud disini adalah anak yang berumur tiga tahun sampai enam tahun, yang mana anak pada usia ini sangat senang bermain dan sangat membutuhkan perhatian, tanpa perhatian maka anak akan berbuat semaunya. Oleh sebab itu peran dan tanggung jawab guru sangat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. 7. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah salah satu unit lembaga pendidikan sebelum pendidikan dasar, yang merupakan suatu Metode pembinaanyang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal dan informal. 12 10 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 552 11 Mahmud Ahmad As-Sayyid, Mendidik Generasi Quran,(Jakarta: Pustaka Mantiq, 1992), h. 125 12 Mansur, Op-Cit, h. 83

7 Dan PAUD yang dimaksud disini adalah PAUD An-Najah yaitu PAUD Kelompok Bermain (KB). Jadi yang dimaksud dengan judul diatas adalah suatu jalan yang digunakan guru PAUD An-Najah dalam menanamkan pembiasaan akhlak terpuji kepada anak-anak sejak dini yaitu dengan memberikan berupa keteladanan, kisah, selalu mengingatkan, nasehat, pembiasaan, dan pengawasan dengan tujuan agar tertanam kebiasaan akhlak terpuji pada diri anak. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah pokok yang akan diteliti, sebagai berikut : 1. Bagaimana metode guru dalam menanamkan pembiasaan akhlak terpuji pada anak-anak PAUD An-Najah Desa Bahalayung Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi metode guru dalam menanamkan pembiasaan akhlak terpuji pada anak-anak PAUD An-Najah Desa Bahalayung Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala? D. Alasan Memilih Judul Adapun beberapa alasan yang mendasari penulis memilih judul dalam penelitian ini adalah :

8 1. Karena akhlak terpuji merupakan hal yang sangat penting dan kurang sempurna seseorang tanpa akhlak yang mulia, dan hal itu harus ditanamkan dari sejak dini agar kelak dewasa menjadi kebiasaan baik yang tak pernah lepas dari jiwanya. 2. Secara psikologis anak-anak yang dalam usia tersebut adalah masa-masa yang bagus dalam penanaman pembiasaan untuk berperilaku baik dan mulia. 3. Guru di PAUD merupakan bagian yang turut ikut serta bertanggung jawab dan berusaha dalam membantu menanamkan suatu pembiasaan yang baik yaitu akhlak terpuji. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui metode guru dalam menanamkan pembiasaan akhlak terpuji pada anak-anak PAUD An-Najah Desa Bahalayung Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi metode guru dalam menanamkan pembiasaan akhlak terpuji pada anak-anak PAUD An-Najah Desa Bahalayung Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala.

9 F. Signifikasi Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan ; 1. Menambah wawasan peneliti mengenai masalah yang diteliti. 2. Sebagai bahan informasi bagi guru PAUD dan orang tua untuk lebih memahami dan menanamkan pembiasaan akhlak terpuji pada anak diusia tersebut. 3. Hendaknya diketahui bahwa akhlak merupakan bagian pondasi penting bagi agama islam agar kelak generasi muda menjadi generasi yang beradab. 4. Sebagai bentuk sumbangan penulis bagi perpustakaan IAIN Antasari pada umumnya dan bagi perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin pada khusunya. G. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan, memuat latar belakang masalah, penegasan judul, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan teori yang berisi tentang pengertian pendidikan akhlak, pengertian akhlak terpuji, Macam-macam akhlak terpuji antar sesama manusia, Metode guru dalam menanamkan pembiasaan akhlak terpuji, dan faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam menanamkan pembiasaan akhlak terpuji.

10 Bab III Metode Penelitian yang berisikan tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, yang berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup, yang berisi tentang simpulan dan saran.