digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berkembang dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan atau hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat menentukan daya saing bangsa, dengan demikian, sektor pendidikan harus terus menerus ditingkatkan mutunya. Adanya kesenjangan dalam mutu pendidikan disebabkan faktor sarana dan prasarana yang belum memadai, sumber daya manusia yang belum memadai dan masih terbatas dan juga kurikulum yang belum siap untuk menyongsong masa yang akan datang. Penerapan dan pengembangan kurikulum berbasis ICT adalah salah satu langkah strategis dalam menyongsong masa depan pendidikan Indonesia. Hal ini sesuai dengan kebijakan yang ada dalam Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005 2006 Kurikulum masa depan bukan sekedar mengikuti Tren Global melainkan merupakan suatu langkah strategis didalam upaya meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan kepada masyarakat (Munir, 2008:02). Secara geografis dan sosial ekonomis Indonesia, penerapan dan pengembangan kurikulum berbasis ICT akan menjadi tulang punggung sistem 1
digilib.uns.ac.id 2 pendidikan masa yang akan datang. Dengan penerapan kurikulum berbasis ICT yang akan dikembangkan harus mampu mengangkat harkat dan nilai-nilai kemanusiaan dengan terciptanya layanan pendidikan yang lebih bermutu dan efisien, sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia didalam zaman global dan kompetitif ini. Pengembangan kurikulum ICT pada masa yang akan datang perlu diarahkan pada terwujudnya system pendidikan terpadu yang dapat membangun bangsa yang mandiri, dinamis dan maju. Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam selama ini masih konvensional. Dalam sistem konvensional, proses transfer of knowledge dilakukan dengan menggunakan papan tulis (white board) sebagai sarana utama, ruangan dikelola dengan format yang statis dan guru menjadi satu-satunya informan yang ahli dalam bidangnya (teacher centered). Di era globalisasi saatini ICT (Information, Communication and Technology) menjadi kebutuhan yang mendasar dalam menentukan kualitas dan efektifitas proses pembelajaran. (Alhammudin dalam http://jurnal.upi.edu/file). Keterbatasan sumber belajar juga membawa dampak pada kurangnya pemahaman dan pengamalan siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.maka Pemanfaatan Pembelajaran Berbasis ICT untuk proses pembelajaran sangat baik dan dianjurkan, mengingat pentingnya dunia pendidikan. ICT (Information, Communication and Technology) menjadi kebutuhan yang mendasar dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah Bagaimanakah Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT.Cara Meningkatkan Motivasi dan Prestasi belajar
digilib.uns.ac.id 3 Siswa dalam pembelajaran berbasis ICT. Motivasi Belajar Siswa dengan dilakukannya Pembelajaran Berbasis ICT dan Dampak ICT terhadap prestasi siswa. Sebagai sekolah menengah pertama tertua yang ada dikota Kudus, SMPN 1 Kudus berusaha terus mengembangkan kemampuan internalnya secara terus menerus. Salah satu upaya tersebut tercermin dari ditetapkannya SMPN 1 Kudus sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN) sejak tahun pelajaran 2004/2005. Sebelumnya sekolah ini juga pernah menerima blok grant Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) dan Contextual Teaching and Learning (CTL) selama tiga tahun pelajaran. Melalui program block grant dan SSN tersebut, tenaga pendidik di SMPN 1 Kudus yang berjumlah 51 orang, 90% berlatar belakang pendidikan S1, mayoritas telah memiliki kompetensi dalam mengembangkan pembelajaran CTL/PAKEM serta model pembelajaran non konvansional lainnya. Mulai tahun pelajaran 2007/2008, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jendral Menejemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional Nomer: 543/ C3/ Kep/2007 Tanggal 14 Maret 2007 tentang Penetapan Sekolah Menengah Pertama sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SMP RSBI). Pada tahun pertama program RSBI ini, dengan dukungan pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus, SMPN 1 Kudus membuka tiga kelas RSBI dengan jumlah rombongan belajar masing-masing kelas sebanyak 24 peserta didik. Ditinjau dari faktor peserta didik, intake siswa SMPN 1 Kudus selama ini tergolong tinggi dibanding SMP lain di kota Kudus. Minat dan motivasi belajar
digilib.uns.ac.id 4 siswa pada umumnya tinggi. Berbagai prestasi akademik dan non akademik, baik tingkat Kabupaten Kudus maupun tingkat provinsi, banyak diraih oleh siswa SMPN 1 Kudus, baik dalam bidang mata pelajaran (olimpiade), siswa berprestasi, olahraga, seni dan bahasa. Pada tahun pelajaran 2008/2009 tingkat kelulusanya mencapai 99,34% dengan rata-rata nilai Ujian Nasional 8,37. Kondisi internal siswa tersebut mendorong sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang dapat memberikan layanan sesuai dengan tingkat dan jenis kecerdasan siswa sehingga pada muaranya prestasi siswa dapat dikembangkan secara optimal. Dari sisi sarana dan prasarana, SMPN 1 Kudus masih terus berupaya memenuhi sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai. dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 27 peserta didik, sekolah memiliki 25 ruang kelas dengan ruang penunjang berupa sebuah ruang perpustakaan, dua ruang laboratorium bahasa, dua ruang laboratorium IPA, satu musholla, dua ruang laboratorium komputer, satu ruang media, sarana olahraga dan lapangan upacara, serta satu ruang laboratorium keterampilan/kesenian. Sarana penunjang pengembangan pembelajaran yang berbasis Iptek berupa komputer dan jaringan internet cukup memadai. Hal tersebut memicu semangat warga sekolah untuk menitik beratkan pengembangan sekolah yang salah satunya pada pengoptimalan pendidikan yang berbasis teknologi dan kecakapan hidup. Berangkat dari kondisi inilah penulis bergerak untuk mengadakan penelitian di SMPN 1 Kudus dengan pertimbangan agar penulis dapat menggali dan Mengetahui Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis ICT dalam Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa. Untuk itu penulis
digilib.uns.ac.id 5 Agama Islam Berbasis ICT di SMPN 1 Kudus. Penerapan Pembelajaran Pendidikan B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis ICT di SMPN 1 Kudus? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis ICT di SMPN 1 Kudus? 3. Bagaimana penilaian pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis ICT di SMPN 1 Kudus? 4. Apakah kendala dan cara mengatasinya pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis ICT di SMPN 1 Kudus? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: 1. Perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis ICT di SMPN 1 Kudus. 2. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis ICT di SMPN 1 Kudus. 3. Penilaian pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis ICT di SMPN 1 Kudus.
digilib.uns.ac.id 6 4. Kendala dan cara mengatasinya pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis ICT di SMPN 1 Kudus. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam ilmu manajemen pendidikan, khususnya penerapan pembelajaran berbasis multimedia di sekolah menengah pertama. b. Sebagai bahan informasi bagi penelitian lanjutan untuk meneliti masalah-masalah yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis multimedia. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Lembaga Dengan pembelajaran berbasis ICT (Information, Communication and Technology) ini, dapat menjadi bahan pertimbangan lembaga atau sekolah dalam menentukan cara yang lebih baik dalam proses belajar mengajar. b. Bagi Guru Penerapan pembelajaran berbasis ICT (Information, Communication and Technology) ini akan mempermudah guru dalam mengelola pembelajaran yang efektif dan menyenangkan di kelas.
digilib.uns.ac.id 7 c. Bagi Peserta Didik Pembelajaran yang dikemas dengan multimedia mampu membuat peserta didik aktif, termotivasi, dan senang dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan pembelajaran. d. Bagi Peneliti Penelitian mengenai pembelajaran berbasis multimedia menambah wawasan penulis sebagai bahan untuk memperluas penelitian yang lebih lanjut.