BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL


BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek


TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

TINJAUAN ALAT & BAHAN BANGUNAN. yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek menjadi lebih efisien. Alat

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan peralatan

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing.

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB III BAHAN BANGUNAN DAN ALAT

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain.

Bab V. Metode Pelaksanaan Kerja

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR GAMBAR...

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN


METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.


MEKANISME KERJA JIB CRANE

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti :

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN

Transkripsi:

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna mendukung kelancaran pembangunan tersebut. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas, maupun waktu yang tersedia. Demikian juga dengan cara penggunaannya, harus mengikuti prosedur pengoperasian dan perawatannya sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan pada proyek pembangunan Apartemen Taman Anggrek Residence untuk pekerjaan Pelat, Balok, Kolom, Shearwall, dan Corewall yaitu: 4.1.1 Theodolit Alat ukur ini digunakan untuk menentukan as bangunan dan titik titik as kolom pada tiap tiap lantai bangunan agar bangunan yang dibuat tidak miring. Dalam penggunaannya alat ini dibantu oleh rambu ukur, yaitu alat bantu ukur berbahan aluminium yang diberi skala pembacaan. IV - 1

Gambar 4.1 Theodolit 4.1.2 Waterpass Waterpass merupakan alat ukur yang digunakan untuk menentukan elevasi dari pelat lantai, balok, dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat marking pada kolom. Gambar 4.2 Waterpass IV - 2

4.1.3 Bar Cutter Bar Cutter digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai dengan kebutuhan panjang dari baja tulangan itu sendiri. Cara kerja dari bar cutter ini yaitu dengan menggunakan tenaga listrik, dan membutuhkan dua orang pekerja, dimana seorang pekerja mengarahkan posisi besi, dan seorang lagi mengoperasikan bar cutter. Gambar 4.3 Bar Cutter 4.1.4 Bar Bender Bar Bender digunakan untuk membengkokkan baja tulangan sesuai dengan peruntukkan, seperti pembengkokkan sengkang, pembengkokkan pada sambungan / overlap tulangan kolom, balok, plat, dan dinding geser. Alat ini bekerja dengan menggunakan daya listrikdan memakai sistem hidrolis, sehingga dapat dengan mudah membengkokkan besi baja. IV - 3

Gambar 4.4 Bar Bender 4.1.5 Trafo Las Alat ini digunakan untuk mengelas (menyambung) baja tulangan dengan baja tulangan yang lain. Alat ini bekerja dengan bantuan listrik. Gambar 4.5 Trafo Las IV - 4

4.1.6 Bekisting Bekisting dipasang pada saat sebelum pengecoran. Bekisting berfungsi untuk menampung dan membentuk beton sesuai dengan bentuk yang telah di desain. Sebelum dipasang, bagian permukaan ratanya diberi cairan pelumas supaya pada saat pelepasan, beton tidak akan menempel pada bekisting. Bekisting yang digunakan pada proyek Taman Anggrek Residences ini milik PT. Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi. Bahan yang digunakan : a. Plywood untuk plat dan balok dengan ukuran 15 mm. b. Plywood untuk kolom dan shear wall dengan ukuran 18 mm. Umur pemakaian : a. Kolom dan sher wall digunakan 3 sampai 4 kali pakai. b. Plat dan balok digunakan 4 sampai 5 kali pakai. Gambar 4.6 Bekisting IV - 5

4.1.7 Scaffolding Alat ini digunakan untuk penyangga, biasanya digunakan untuk menyangga bekisting pada saat pengecoran plat lantai dan balok. Dan juga dapat di fungsikan sebagai tangga. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Satu set scaffolding terdiri dari : 1. Main Frame yang merupakan penyangga utama, berfungsi memikul beban yang diterima dari bekisting. 2. U Head Jack, adalah bagian yang dipasang pada bagian paling atas dari Main Frame sebagai tempat untuk meletakkan Horry Beam. 3. Base Plat adalah bagian yang dipasang pada bagian paling bawah dari Main Frame sebagai alat untuk menyalurkan beban dari Main Frame ke tanah atau pelat lantai di bawahnya. Gambar 4.7 Scaffolding IV - 6

4.1.8 Besi Penyangga (Pipe Support) Tiang penyangga adalah tiang yang dipasang segera setelah scaffolding pada pengecoran pelat dibuka. Tiang penyangga ini dipasang karena beton belum mencapai kekuatan yang diharapkan sedangkan diatasnya sudah akan dipasang scaffolding dan bekisting untuk pengecoran lantai berikutnya. Tiang penyangga ini dipasang pada jarak tertentu dan dilepas setelah beton berumur 28 hari. Gambar 4.8 Pipe Support IV - 7

4.1.9 Kompressor Udara (Air Compressor) Digunakan untuk pekerjaan pembersihan, diantaranya : bekisting yang akan dicor dibersihkan dari debu debu yang menempel supaya pada saat pengecoran diharapkan mutu dan kulitas beton tidak terganggu. Gambar 4.9 Compressor 4.1.10 Vibrator Alat ini digunakan untuk memadatkan beton pada saat pengecoran supaya tidak ada rongga-rongga udara yang ada di dalamnya dan meratakan adukan agar menyebar ke segala arah. Terdiri dari ujung penggetar dan kabel penghubung dengan mesin diesel. Cara kerjanya dengan menggetarkan ujung getar lalu di masukkan dalam adonan beton hingga ke sela-sela bekisting dan tulangan sesaat setelah dilakukan pengecoran. IV - 8

Gambar 4.10 Vibrator 4.1.11 Concrete Bucket Alat ini digunakan untuk menampung ready mix yang berada di truck mixer, kemudian diangkut oleh tower crane untuk dibawa ke lokasi pengecoran. Dalam pengerjaannya, dibutuhkan satu orang sebagai operator concrete bucket yang bertugas untuk membuka atau mengunci agar beton tidak tumpah saat dibawa ke area pengecoran. Kapasitas dari concrete bucket itu sendiri yaitu 0,8 m 3. Alat ini biasa digunakan untuk pekerjaan pengecoran pada kolom, shear wall, dan core wall. Dalam menunjang kerja dari concrete bucket sendiri, digunakan pipa tremie. Pipa Tremie adalah pipa yang digunakan untuk mengatur tinggi jatuh beton pada saat pengecoran. Alat ini dipasang pada ujung bawah concrete bucket. Usahakan beton yang keluar dari ujung pipa tremie sedekat mungkin dengan permukaan beton lama, agar agregat kasar tidak terlepas dari adukan beton. IV - 9

Gambar 4.11 Concrete Bucket 4.1.12 Concrete Pump Alat ini digunakan untuk mengecor, dimana lokasi yang akan dicor tersebut jauh atau berada pada ketinggian tertentu. Alat ini dilengkapi dengan pipa-pipa yang dapat disambung sehingga campuran beton dapat menuju ke lokasi yang akan di cor. Cara kerja alat ini yaitu dengan cara memberikan tekanan udara ke pipa yang akan dimasukkan campuran beton, sehingga adukan dapat sampai ke lokasi pengecoran. Pada Proyek Taman Anggrek Residences pengadaan concrete pump truck menjadi tanggung jawab penyedia ready mix. Concrete pump truck biasanya digunakan untuk pengecoran lantai atau slab, alat ini mempunyai kapasitas pengecoran ±25 m 3 per jam. Keberadaan alat ini pun menjadi salah satu hal yang penting dalam berjalannya suatu proyek mengingat fungsi dari concrete pump truck adalah sebagai pemompa cor, sehingga apabila alat ini mengalami kerusakan akan menyebabkan schedule pekerjaan menjadi terlambat. IV - 10

Gambar 4.12 Concrete Pump 4.1.13 Mixer Truck Truck mixer digunakan untuk mengangkut beton campuran dari batching plant ke lokasi proyek yang akan dilakukan pengecoran. Pembuatan beton campuran tidak dapat dilakukan di dalam proyek, sehingga diperlukan truck mixer untuk mengangkutnya. Truck mixer berguna karena pada saat pengangkutan campuran beton terus diputar, sehingga beton tidak mengeras. Truck mixer yang digunakan berkapasitas 7 m 3. Truck mixer dilengkapi tangki air yang berfungsi untuk membersihkan pengaduk dari sisa-sisa campuran beton. Untuk pengecoran ini bekerjasama dengan PT. Adhimix Precast Indonesia. IV - 11

Gambar 4.13 Mixer Truck 4.1.14 Tower Crane Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat, Tower Crane (TC) sering digunakan sebagai alat bantu untuk pemindahan material secara vertikal dan horisontal. Untuk efisiensi biaya proyek, perkiraan jadwal dan waktu penggunaan TC perlu dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi. Pada proyek bangunan bertingkat TC pada umumnya digunakan untuk pekerjaan pengangkatan material-material (seperti baja tulangan, semen/mortar, dan kolom/balok baja) dan pengangkatan alat-alat (seperti Concrete Bucket, bekisting, travo las dan scafolder). Dalam penggunaan TC untuk banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan TC maka dibutuhkan program yang dapat menghitung efektivitas penggunaan TC. Perkiraan waktu penggunaan TC mencakup waktu untuk gerakan vertikal (hoist), berputar (swing) dan horisontal (trolley) dapat dihitung secara matematis untuk setiap jenis pekerjaan TC, dengan memperhitungkan faktor IV - 12

kondisi pekerjaan dan kondisi manajemen. Pada Proyek Taman Anggrek Residences digunakan 2 (dua) unit TC: a. TC A1 jangkauan 70 m, kapasitas maximum 2,5 ton dengan tinggi crane 60 m, milik PT. Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi dioperasikan untuk pembangunan tower utara dimana waktu beroperasi 24 jam dengan 2 orang operator. b. TC A2 jangkauan 70 m, kapasitas maximum 2,5 ton dengan tinggi crane 60 m, milik PT. Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi dioperasikan untuk pembangunan tower selatan dimana waktu beroperasi 24 jam dengan 2 orang operator. Kedua tower crane tersebut termasuk jenis supported static base crane yang berdiri secara tetap pada fondasi sementara. Gambar 4.14 Tower Crane A1 dan A2 IV - 13

1. Cara Kerja Tower Crane Sebagai Berikut a. Mekanisme Pengangkat (Hoisting Mechanisme) Cara kerja mekanisme pengangkat pada tower crane adalah: motor penggerak menggerakkan atau memutar drum penggulung kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja. Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan ke sistem pulley. Setelah itu kabel baja tersebut pada ujungnya dipasang kait, yang fungsinya untuk menaruh muatan yang akan dipindahkan. Apabila mau melakukan pengangkatan atau penurunan muatan maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar drum penggulung kabel baja tersebut. b. Mekanisme Penjalan (Traveling Mechanisme) Digunakan untuk memindahkan muatan (beban) sepanjang lengan crane (pengangkat) secara horizontal. Cara kerja mekanisme gerak berjalan (trolley) pada tower crane adalah motor penggerak yang dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada mekanisme berjalan yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja yang dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel baja tersebut disambungkan dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat tersebut. c. Mekanisme Pemutar (Slewing Mechanisme) Digunakan untuk memindahkan beban sejauh radius lengan pengangkatannya. Cara kerja mekanisme pemutar adalah: motor penggerak pada mekanisme pemutar yang dihubungkan dengan sistem roda gigi yang tujuanya IV - 14

untuk menurunkan putaran yang dihasilkan dari motor penggerak. Dari putaran yang masih tinggi dari motor pengerak menjadi putaran yang diinginkan (direncanakan). Roda gigi tersebut dihubungkan dengan meja putar yang ada pada bagian sambungan antara menara atau tiang utama dengan lengan. Apabila kita ingin mengoperasikan mekanisme putar, maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar roda gigi tersebut. 2. Bagian utama tower crane : a. Rangka b. Kabel Baja (Ropes) c. Kait (Hook) d. Pulley (Shave) e. Drum penggulung kabel baja f. Motor Penggerak g. Bobot penyeimbang (Counter Weight) IV - 15

Gambar 4.15 Bagian-bagian Tower Crane 4.1.15 Genset Generator Set atau yang biasa dikenal genset merupakan sumber listrik yang digunakan untuk operasional pada proyek. Gambar 4.16 Genset IV - 16

4.2 Material Material yang digunakan dalam proyek pembangunan Taman Anggrek Residences diantaranya beton ready mix, besi tulangan, lem beton/calbond, compond, beton decking, kawat bendrat. 4.2.1 Ready Mix Concrete Beton ready mix pada proyek Taman Anggreak Residences di supply oleh PT. Adhimix Precast Indonesia. Mutu beton yang digunakan yaitu beton Fc 55 dan Fc 40. Beton Fc 55 digunakan untuk kolom dan shearwall. Sedangkan beton Fc 40 digunakan untuk pelat dan balok. Sebelum beton di datangkan ke lokasi proyek, beton di buat terlebih dahuludi batching plant. Di batching plant, beton di buat dengan campuran material berupa semen, agregat kasar (split), pasir, air, dan zat adiktif. Bahan adiktif yang biasa digunakan yaitu Fly-Ash atau abu terbang yang merupakan sisa-sisa dari pembakaran batu bara yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tarik dan tekan. Setelah diproduksi di batching plant, beton ready mix dikirimkan ke lokasi proyek dengan menggunakan mixer truck. Setelah mixer truck tiba di lokasi proyek, dilakukan uji slump terlebih dahulu untuk mengetahui kadar air beton yang berhubungan dengan mutu beton itu sendiri. IV - 17

Gambar 4.17 Ready Mix Pada Pengecoran Pelat Lantai 4.2.2 Baja Tulangan Material ini memegang peranan penting dalam menentukan kualitas kekuatan struktur gedung. Fungsi utama baja tulangan dalam beton adalah menahan gaya tarik. Pada proyek Taman Anggrek Residences menggunakan tulangan D10, D16, D22, D25, D29, D32. IV - 18

Gambar 4.18 Baja Tulangan 4.2.3 Lem Beton / Calbond Merupakan material bangunan yang berfungsi untuk merekatkan beton lama dengan yang baru. Dengan menggunakan calbond maka dapat menghindari terjadinya keretakan yang rawan terjadi pada pertemuan antara beton lama dengan beton baru. Gambar 4.19 Calbond IV - 19

4.2.4 Compond Merupakan cairan yang digunakan untuk perawatan dan perlindungan beton yang menghambat proses penguapan air pada beton basah. Pada proyek Taman Anggrek Residences, semua balok, kolom, shearwall dan corewall yang telah di cor dan di lepas dari bekisting akan diberikan perawatan curing compound dengan cara di roll pada seluruh permukaannya. Gambar 4.20 Compond 4.2.5 Beton Decking Decking digunakan sebagai pengatur ketebalan selimut beton antara bekisting dengan tulangan. Terdapat 2 jenis decking, yaitu plastic decking yang terbuat dari bahan plastic dengan ketebalan 3,5 cm dan decking yang terbuat dari campuran beton berbentuk silinder dengan diameter 10 cm dan ketebalannya menyesuaikan dengan ukuran selimut beton sesuai dengan perencanaan. IV - 20

Beton decking berfungsi untuk menjaga tulangan agar sesuai dengan posisi yang diinginkan. Bisa dibilang berfungsi untuk membuat selimut beton sehingga besi tulangan akan selalu diselimuti beton yang cukup, sehingga didapatkan kekuatan maksimal dari bangunan yang dibuat. Selain itu, selimut beton juga menjaga agar tulangan pada beton tidak berkarat (korosi). Gambar 4.21 Beton Decking 4.2.6 Kawat Bendrat Material berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat membentuk struktur seperti yang dikehendaki. Kawat bendrat yang digunakan berdiameter 1 mm dan dalam penggunaannya digunakan tiga lapus kawat agar lebih kuat dalam mengikatkan baja tulangan. Agar baja tulangan saling terikat dengan kuat maka kawat bendrat yang digunakan harus dengan kualitas yang baik dan tidak mudah putus. IV - 21

Gambar 4.22 Kawat Bendrat 4.3 Alat Pendukung Disamping alat tersebut diatas, untuk kelancaran pekerjaan digunakan pula alat bantu konvensional lainnya, seperti : a. Helm Safety b. Sepatu Safety c. Meteran d. Kakatua / Gegep e. Tang / Pemotong f. Selang Plastik g. Stop Kontak h. Palu i. Dan lain-lain IV - 22