BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 6 bulan, mulai September 2016 sampai dengan Februari 2017. Tempat penelitian di lakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jl. Jendral sudirman kav 52-53 Jakarta Pusat. Tempat ini dipilih karena memiliki semua data pendukung yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal. Penelitian kasual adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel independen (independent variabel) terhadap variabel dependen (dependent variabel). Penelitian kausal juga dilakukan untuk membuktikan hubungan sebabakibat dari variabel-variabel yang diteliti yaitu pengaruh net profit margin, Return on Asset dan debt to equity ratio terhadap harga saham sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. 47
48 C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel a. Variabel Dependen Variabel terikat (Y) atau Dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014: 39). Variabel Dependent yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham. b. Variabel Independen Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Christine, 2012). Adapun yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah : Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER). 2. Operasionalisasi Variabel a. Harga Saham (Variabel Dependen) Harga saham merupakan harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan terhadap profit perusahaan (Christine, 2012). Pada penelitian ini harga saham diambil dari harga saham rata rata setelah tanggal penerbitan harga saham.
49 b. Net Profit Margin (Variabel Independen) Net Profit Margin adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. (Kasmir, 2015: 235) NPM = Earning After Interest and Tax Sales c. Debt to Equity Ratio (Variabel Independen) Debt to Equity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutupi sebagian atau seluruh utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan dana yang berasal dari modal bank sendiri. (Kasmir, 2015: 157-158) DER = Total Debt Equity d. Return On Asset (Variabel Independen) Return on Asset adalah indikator kemampuan perbankan untuk memperoleh laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh bank. (Kasmir, 2015: 236) ROA = Earning afret interest and tax Total Asset
50 D. Populasi dan Sampel penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah seluruh subyek (orang, perusahaan, peristiwa) atau sesuatu yang menjadi fokus penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) 2. Sampel Penelitian Sampel adalah daftar bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti, adapun kriteria yang dipilih dalam penentuan sampel adal ah sebagai berikut : 1. Perusahaan yang bergerak di sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-2015. 2. Perusahaan secara berturut-turut mengeluarkan laporan keuangan yang dipublikasikan selama periode tersebut. 3. Perusahaan mengeluarkan laporan kinerja perusahaan yang didalamnya memuat dengan jelas harga saham penutupan tiap tahun selama 3 (lima) tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2013, 2014 dan 2015.
51 4. Tidak di delisting dalam kurun waktu 2013-2015. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumentasi. Dimana data penelitian berupa data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh langsung dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) di www.idx.com. F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik desktiptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabelvariabel penelitian, nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat grafik histogram dari residualnya. Normalitas juga dapat dideteksi dengan
52 mengunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Bila nilai signifikan < 0.05 berarti distribusi data tidak normal. Sebaliknya bila nilai signifikan > 0.05 berarti distribusi data normal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan cara melihat normal probability plot. (Ghazali, 2011: 160) b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolineritas merupakan salah satu alat uji asumsi yang bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolinieritas. Uji multikolinieritas dilakukan dengan menghitung nilai Variance Inflation Factor (VIF) tiap-tiap variabel independen dan melalui kolom collinearity Statistics pada tabel Coefficients, jika nilai VIP ada di sekitat angka 1 dan nilai Tolerance mendekati angka 1, maka tidak terjadi multikolinieritas. Multikolinieritas terjadi jika nilai VIF melebihi 10 dan jika nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi multikolinieritas (Ghazali, 2011: 105-106).
53 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi daa dilihat pada grafik Scatterplot. Jika titik-titik dalam grafik menyebar tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghazali, 2011: 125). 3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Metode ini digunakan untuk mengukur pengaruh hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen). Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh NPM (X 1 ), ROA (X 2 ), dan DER (X 3 ) terhadap harga saham (Y). Sugiyono (2010: 277) Rumus analisis regresi linier berganda : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Y = Harga saham X 1 = Net Profit Margin (NPM)
54 X 2 = Return on Asset (ROA) X 3 = Debt to Equity (DER) α = Konstanta β = Koefisien regresi e = Error 4. Pengujian Hipotesis a. Uji statistik t Uji t dilakukan pada pengujian hipotesis secara parsial, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan uji 2 arah, sebagai berikut : 1. Membandigkan t hitung dengan t tabel a. Bila t hitung < t tabel, variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Bila t hitung > t tabel, variabel dependen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Berdasarkan probabilitas Bila probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap risiko. Sedangkan bila probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (α) maka variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap risiko. (Ghazali, 2011: 98)
55 b. Uji statistik F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan dalam model penelitian mempunyai pengaruh secara bersamasamat terhadap variabel dependen. 1. Membandigkan t hitung dengan t tabel a. Bila F hitung < F tabel, variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Bila F hitung > F tabel, variabel dependen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Berdasarkan probabilitas Bila probabilitas lebih besar daripada 0,05 (α), maka variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap beta risiko. Sedangkan bila probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (α) maka variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadao risiko. (Ghazali, 2011: 98) c. Uji Koefisiensi Determinasi (R 2 ) Koefisiensi Determinasi R 2 adalah mengukur seberapa jauh kemampuan modal dalam menerangkan variasi dari variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi adalah 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Dalam output SPSS, koefisiensi determinasi terletak pada tabel model summery dan tertuki R Square, nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,05 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai dengan 1. (Sugiyono, 2009: 260).