1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Film adalah gambar hidup, sering juga disebut movie, film sering disebut juga sinema. Gambar hidup adalah bentuk seni dari hiburan. Film merupakan gambar bergerak yang merupakan bentuk dominan dari komunikasi visual. Film adalah karya seni yang diproduksi secara kreatif oleh sekelompok orang guna memenuhi imajinasi dan bertujuan memperoleh hasil estetika yang sempurna. Film punya nilai instrik berupa rangkaian keterampilan teknik yang bahkan lebih kompleks ketimbang karya seni lain. Film membutuhkan keterampilan menulis, akting, seni rupa, fotografi dan sinematografi hingga arsitektur Teknik dasar pembuatan film ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Film merupakan gabungan dari beberapa unsur teknologi dan unsur kesenian. Mulai dari fotografi, rekaman dan suara. Dan dari kesenian berupa sastra, seni rupa, hingga musik. Perkembangan film sangatlah bergantung pada unsur-unsur teknologi dan kesenian dalam film yang diadaptasi oleh masyarakat dari zaman sebelum merdeka sampai sekarang. Sehingga film dapat bersaing dengan media lain. Perkembangan film sejak ditemukan selalu seiring dengan perkembangan teknologi. Mulai dari film bisu hitam putih sampai film hitam putih bersuara pada akhir tahun 1920 an dan film warna pada tahun 1
2 1930 an. Pada awalnya film hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau sarana untuk mereproduksi karya - karya seni pertunjukkan lainnya seperti teater. Film dianggap sebagai karya seni setelah melalui pencapaian - pencapaian dalam sejarah perfilman dengan pembuat-pembuat film seperti George Melies (Perancis), Edwin S Porter dan DW Griffith (Amerika), serta RW Paul dan GW Smith (Inggris). Dan dalam kurun waktu berikutnya lahir gerakan - gerakan film seni secara mengglobal di Perancis, Jerman, Rusia, Swedia dan Italia. Hal inudian diperkuat dengan lahirnya senimanseniman film dari berbagai Negara, sebut saja Akira Kurosawa (Jepang), Satyajit Ray (India), John Ford (Amerika), Usmar Ismail (Indonesia) dan lain - lain. 1 Film sebagai sarana baru digunakan untuk menghibur, memberikan informasi serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum. 2 Perkembangan film saat ini sangatlah pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya judul film yang diproduksi setiap tahunnya dengan berbagai genre. Film bertema seks semakin banyak di produksi, bukan hanya seks yang dilakukan oleh sepasang laki-laki dan wanita tetapi juga sepasang homoseksual. fenomena homoseksual merupakan hal yang mulai ramai di bicarakan di tengah masyarakat kita. Tidak seperti jaman dahulu, kaum homoseksual saat ini sudah mulai berani dan terbuka dalam mengungkapkan jati diri mereka yang sebenarnya. homoseksual merupakan suatu keadaan dimana seseorang tertarik secara seksual 1 www.endonesa.net Andreas Eko. Sedikit Tentang Sejarah Film 18 Agustus 2012 2 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta, 1987, halaman 3.
3 dan emosional pada orang lain yang berjenis kelamin yang sama yaitu antara lakilaki dengan laki-laki. Beberapa sutradara bahkan tertarik untuk menuangkan karya serta kreatifitasnya dalam membuat film bertema homoseksual. film homoseksual di holllywood muncul sejak dekade akhir 50-an seperti Some Like It Hot yang dibintangi oleh Jack Lemmon, Tony Curtis, dan Marilyn Monroe dan film Midnight Cowboy yang dibintangi oleh Dustin Hoffman dan John Voight. Untuk saat itu film-film homoseksual belum sevulgar sekarang dan masih terkesan malumalu. Namun isu ini menjadi penting dibicarakan terutama dekade 70-an sampai 80-an ketika HIV atau Aids menjadi epidemik dunia. Juga didukung dengan banyaknya sineas, baik aktor, aktris, maupun sutradara Hollywood maupun non- Hollywood yang juga kaum homoseksual. 3 Masih banyak lagi film Hollywood yang bertemakan homoseksual yang di hasilkan para sutradara berbakat seperti film Brokeback Mountain, film ini merupakan sebuah film tahun 2005 yang disutradarai oleh Ang Lee dan dibintangi oleh Heath Ledger (Ennis Del Mar) dan Jake Gyllenhaal (Jack Twist). Film ini diangkat berdasarkan cerita pendek karya Annie Proulx yang ditulis pada tahun 1997. Film ini berkisah tentang Ennis Del Mar dan Jack Twist, dua orang laki-laki yang bertemu di sebuah peternakan domba pada tahun 1963 dan secara tak terduga, menjalin hubungan yang intim. Setelah tugas mereka selesai, mereka kembali ke kehidupan masing-masing, keduanya menikah dengan wanita dan memiliki anak-anak. Meskipun telah mendapatkan kehidupan yang 'normal', 3 www.kompasiana.com/film/2011/10/21/spirit-day-sudung-pandang-lgbt-dalam-film/ 8 Maret 2012
4 ternyata keduanya masih memendam asmara terhadap satu sama lain. Mereka mulai kembali berhubungan melalui kartu pos dan bertemu setiap beberapa lama sekali. Sepanjang waktu tersebut, keduanya harus bertahan menghadapi tekanan keluarga dan masyarakat serta kekhawatiran akan terungkapnya hubungan mereka. Film ini menerima tiga penghargaan Golden Globe 2006 (Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik) dan dinominasikan untuk delapan kategori dalam Penghargaan Oscar termasuk untuk tiga aktornya, dan berhasil memenangkan tiga kategori yaitu Sutradara Terbaik, Skenario Adaptasi Terbaik serta Musik Orisinil Terbaik. 4 itulah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti representasi homoseksual yang terdapat dalam film Brokeback Mountain. Dengan mengunakan analisis semiotika Peirce. Dan judul yang penulis angkat adalah Representasi Homoseksual dalam fim Brokeback Mountain 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian adalah Bagaimana Homoseksual direpresentasikan dalam film Brokeback Mountain? 4 en.wikipedia.org/wiki/brokeback mountain 12 April 2012
5 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi homoseksual dalam film Brokeback Mountain. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif baik secara akademis maupun praktis. 1.4.1 Manfaat Akademis Secara akademis, memperluas pengetahuan penulis khususnya mengenai masalah representasi homoseksual yang ada dalam film Brokeback Mountain. Menjadi referensi bagi penelitian semiotika selanjutnya terutama mengenai penelitian tentang simbolisasi homoseksual dalam film. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi pekerja media untuk memproduksi bentuk-bentuk baru dan gambaran-gambaran mengenai realitas hidup masyarakat ditinjau dari budaya dan perubahan sosial. Serta diharapkan dapat memberikan masukan kepada sutradara dan rumah produksi yang bersangkutan, serta media televisi yang mengungsung tema homoseksual dalam sebuah film.