NURDIYANTO F

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

PENGARUH PELATIHAN RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN PADA ATLET KARATE

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

BABI. kehidupan yang memiliki tugas perkembangan yang berbeda-beda. Tahap-tahap

HUBUNGAN MEDITASI DALAM YOGA DENGAN DAYA TAHAN TERHADAP STRES PADA PAGUYUBAN YOGISWARAN SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, maka dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang menarik dibanyak negara, termasuk negara-negara berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. antar bangsa yang semakin nyata serta agenda pembangunan menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pengertian Kecemasan Menghadapi Ujian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Ada banyak definisi mengenai lanjut usia (lansia), namun selama ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang berkualitas agar perusahaan dapat bersaing dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan salah satu syarat utama bagi mahasiswa untuk. dapat lulus dari universitas atau perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI MATEMATIKA DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang, masalah dalam kehidupan sehari-hari semakin marak terjadi

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diinginkan oleh semua perusahaan. Semakin banyak pegawai yang memiliki

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

PROSES TERJADINYA MASALAH

FIRMAN FARADISI J

HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DAN KECERDASAN RUHANIAH DENGAN KECENDERUNGAN POST POWER SYNDROME PADA ANGGOTA TNI AU DI LANUD ISWAHJUDI MADIUN.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Komitmen organisasional menurut Rivai (2006:67) dapat diartikan sebagai identifikasi,

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila memperoleh kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Coping Mechanism adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja yang menantang dan kompleks serta semakin cepatnya perubahan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Saat ini pendidikan adalah penting bagi semua orang baik bagi

Nama : Eko Darma Satrio. Nim : : Sistem Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedang membangun, khususnya di bidang industri. Oleh karena itu, banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting dalam setiap

BAB I LATAR BELAKANG. trading diartikan sistem perdagangan secara online yaitu lewat perangkat teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Guna memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

Eni Yulianingsih F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembang masalah kualitas perumahan di kota-kota besar amat terasa. Hal

BAB I PENDAHULUAN. dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang kredit serta memberikan suatu kredit.

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin. angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

FRUSTRASI & STRESS LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

STRESS DALAM PEKERJAAN. Armaidi Darmawan, dr, M.Epid Bagian Kedokteran Komunitas/Keluarga FKIK Unja

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

BAB I PENDAHULUAN. lahan untuk bermukim. Beberapa diantara mereka akhirnya memilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu prasyarat utama dalam. meningkatkan martabat dan kualitas bangsa. Pencapaian tujuan pendidikan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN ADVERSITY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

Transkripsi:

PENGARUH PELATIHAN RELAKSASI TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : NURDIYANTO F 100 020 079 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu cenderung untuk hidup bermasyarakat. Sebutan sosial mengandung arti bahwa manusia cenderung mengembangkan kerja sama dan hubungan yang saling bergantung dengan manusia lain. Perilaku manusia senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi yang menjadi permasalahan adalah keterbatasan yang dimiliki manusia dalam mencapai tujuan tersebut. Hal itu merupakan dasar terpenting mengapa manusia membentuk organisasi (Sinungan, 1997). Salah satu manifestasi dari gerak organisasi yang merupakan ciri-ciri dari negara yang sedang berkembang bisa dilihat dari peningkatan dan kemajuan di bidang ekonomi dan industrialisasinya, sehingga laju pertumbuhan dan persaingan di bidang tersebut semakin tinggi pula. Tujuan perusahaan akan mudah terwujud apabila perusahaan memiliki karyawan yang dapat diandalkan, mengingat bahwa manusia sebagai salah satu sumber daya dalam suatu perusahaan memiliki peranan penting diantara sumber daya yang ada, karena manusia merupakan faktor penggerak dari seluruh aktivitas organisasi dalam perusahaan, sehingga setiap perusahaan membuat kebijakankebijakan agar seluruh pegawainya dapat memberikan unjuk kerja yang optimal. Hal tersebut tentunya menjadi tekanan dan beban tersendiri bagi karyawan, sehingga tidak mengherankan jika timbul stres kerja pada karyawan. Berdasar penelitian Cavanaugh, dkk (2000) menemukan bahwa stres yang 1

dilaporkan oleh karyawan kaitannya dengan tantangan kerja dan berhubungan dengan kepuasan kerja dan tidak dengan pencarian kerja. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Davis, dkk (1995) bahwa setiap pekerjaan mengandung kesulitan, untuk itu pekerja dibayar untuk menyesuaikan diri, tetapi kekurangan kendali dari pekerja terhadap situasi kerjanya yang menimbulkan ketidakpastian, frustrasi, berkurangnya motivasi, dan akhirnya menimbulkan kejenuhan atau stres. Stres adalah setiap perubahan yang memerlukan penyesuaian, stres dimulai dari penilaian seseorang terhadap situasi. Pertama mengenai penyebabnya dan kemudian menetapkan pengaruh situasi tersebut terhadap dirinya. Kecemasan sering mendorong orang untuk memutuskan bahwa kejadian ini membahayakan, sukar, atau menyakitkan, dan mereka tidak memiliki sumber untuk mengatasinya (Davis dkk, 1995). Stres telah menjadi bagian dari kehidupan yang sudah tidak dapat dihindari lagi, demikian juga dalam dunia kerja. Menurut Gibson, dkk (1995) mengatakan bahwa stres kerja adalah suatu respon adaptif yang dipengaruhi oleh karakteristik individu atau proses psikologis sebagai konsekuensi dari perilaku atau kejadian lingkungan yang menimbulkan akibat akibat khusus secara psikologis, fisiologis dan perilaku. Stres kerja yang dialami oleh karyawan merupakan masalah tersendiri yang perlu mendapat perhatian. Menurut Nuzulia (2005) stres merupakan bagian dari kehidupan manusia, stres pada tingkat tertentu merupakan stimulasi yang baik bagi seseorang untuk berkembang, namun apabila tingkatnya terlalu tinggi dan seseorang tidak mampu lagi menghadapinya, maka stres memiliki sisi negatif.

Lebih lanjut Selye (dalam Adi, 2000) menerangkan bahwa stres kerja dapat bersifat positif maupun negatif. Stres kerja yang bersifat positif disebut eustres yakni mendorong manusia untuk lebih dapat berprestasi, lebih tertantang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, meningkatkan kinerja, dan lain sebagainya. Sebaliknya, stres kerja yang berlebihan dan bersifat merugikan disebut distress menimbulkan berbagai macam gejala yang umumnya merugikan kinerja karyawan. Gejala-gejala distress melibatkan baik kesehatan fisik maupun psikis. Beberapa contoh gejala distress antara lain adalah : gairah kerja menurun, sering membolos atau tidak masuk kerja, tekanan darah tinggi, gangguan pada alat pencernaan, dan lain sebagainya. Akhirnya perusahaanlah yang akan mendapat kerugian dari masalah ini, karyawan yang mengalami stres kerja yang berlebihan cenderung menjadi tidak optimal dalam bekerja. Seperti yang diungkapkan oleh Davis, dkk (1995) bahwa suatu kesalahan yang biasa untuk menghubungkan stres berlebihan adalah dengan menurunnya produktifitas. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Rosidah (2003) dalam temuannya menunjukkan ada korelasi negatif antara stres kerja dengan kinerja pada karyawan, yang berarti semakin tinggi stres kerja maka akan semakin rendah kinerja karyawan. Berdasarkan alasan tersebut, maka harus adanya upaya untuk menangani stres kerja yang dihadapi oleh karyawan. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pelatihan relaksasi terhadap karyawan yang memiliki tingkat stres kerja tinggi, sehingga nantinya karyawan akan mampu untuk mengatasi stres kerja yang mereka alami dengan menggunakan metode relaksasi.

Dimana saat ini metode relaksasi sebagai suatu solusi untuk mengatasi dampak dari stres tengah berkembang, terlihat dari maraknya keberadaan club-club dan tempat relaksasi yang ada, seperti relaksasi yoga, relaksasi SPA, pijat relaksasi dan sebagainya. Utami (1993) menyatakan bahwa dengan menjalankan metode relaksasi yang dilakukan rutin setiap hari dapat mengurangi rasa tertekan dan dapat mengatur emosi, hasilnya adalah seseorang lebih tangguh dalam menghadapi tekanan luar yang berupa kejayaan maupun kegagalan, harapan dan ketakutan, kejengkelan dan frustrasi. Lebih lanjut Krisna (1999) menjelaskan bahwa dengan relaksasi seseorang akan memperoleh ketenangan baik secara afeksi, kognisi maupun konasi. Ketenangan dalam berfikir akan menghasilkan keheningan atau ketenangan batin, dimana ketenangan batin ini akan membantu seseorang untuk dapat menerima dan memahami dirinya yang mencakup memahami perilaku perilakunya serta dorongan dorongan dalam dirinya dan mampu menyalurkan perilaku dan dorongan dengan baik, karena apabila dorongan dorongan tersebut dipahami dan individu mampu mengendalikanya, akan memberikan manfaat yang lebih besar dalam kehidupan mereka. Relaksasi dapat diartikan sebagai reaksi reaksi jasmaniah dalam keadaan tenang dan emosional meditatif, yang digunakan sebagai cara untuk mengatasi perubahan badaniah seperti rasa takut dan marah serta situasi yang mengancam (Kartono, 2000). Pelatihan relaksasi adalah salah satu usaha untuk mengajarkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mencapai suatu keadaan yang rileks, dan akan mempengaruhi kondisi seseorang (Suryaningsih, 2006)

Salah satu teknik relaksasi yang dapat dilatihkan kepada seseorang adalah yang dikembangkan oleh Davis, dkk (1995) berdasar atas relaksasi progresif, pernafasan, meditasi, visualisasi, hipnose, otogenik, penghentian pikiran, dan penyangkal ide-ide irasional. Berbagai teknik tersebut kemudian digabungkan secara kreatif dan singkat yang kemudian disebut sebagai "Teknik Kombinasi Singkat". Menurut Davis, dkk (1995) mempelajari beberapa teknik kombinasi singkat dapat sangat bermanfaat dengan tiga alasan. Pertama, jika menggabungkan dua atau lebih pendekatan relaksasi, kombinasi dapat memiliki efek sinergistik. Alasan kedua teknik kombinasi sering lebih kuat karena urutan yang disusun memungkinkan untuk mengalami relaksasi yang lebih dalam. Keuntungan ketiga adalah keringkasannya. Diharapkan seseorang yang telah menjalankan relaksasi ini akan mendapatkan respon relaksasi. Menurut Benson dan Proctor (2000) respon relaksasi adalah suatu respon yang efektif untuk melawan ketegangan-ketegangan dan gangguan lain yang menyertai stres dengan cara memutuskan daur kecemasan. Respon relaksasi ini akan membuat jiwa menjadi tenteram, dengan ketenteraman jiwa akan menjadikan tubuh menjadi seimbang. Keseimbangan di dalam tubuh yang disebabkan ketenteraman jiwa itu akan menggerakkan suatu mekanisme internal di dalam tubuh untuk menyembuhkan gangguan yang diakibatkan oleh stres kerja. Seseorang yang memiliki respon relaksasi akan dapat melawan respon stres berupa reaksi melawan atau melarikan diri, dan respon ini dapat menurunkan ketegangan-ketegangan terkait stres kerja (Davis dkk, 1995), sehingga seseorang

akan mencapai ketenteraman jiwa dan keseimbangan tubuh yang akan membuat kondisi pikiran, emosi dan tubuh seseorang akan menjadi lebih rileks dan tenang dalam menghadapi setiap stressor dalam pekerjaannya. Kondisi tersebut memungkinkan bagi seseorang untuk dapat mengatasi stres kerja yang terlihat dari turunnya gejala-gejala terkait stres kerja. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prawitasari (1998) menunjukkan bahwa relaksasi efektif dapat melancarkan sistem metabolisme tubuh. Dalam penelitianya ditemukan bahwa, pembuangan karbondioksida dan sirkulasi gula darah menurun dan daya tahan kulit berkembang pada diri individu selama melakukan relaksasi. Selanjutnya penelitian Suryaningsih (2006) memperoleh hasil bahwa pelatihan relaksasi cukup berhasil dalam mengurangi kecemasan siswa sebelum menghadapi ujian semester. Dengan menjalani metode relaksasi tubuh dan pikirannya menjadi lebih tenang dan rileks. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan penting yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pelatihan relaksasi terhadap stres kerja. Asumsinya bahwa seseorang yang memilki respon relaksasi maka tingkat stres kerjanya akan menurun, apabila seseorang diberi pelatihan relaksasi maka akan memiliki kemampuan untuk mendapatkan respon relaksasi yang akan melawan respon stres, sehingga gejalagejala terkait stres kerja akan menurun dibandingkan ketika belum mendapatkan pelatihan relaksasi. Tetapi hal ini perlu diteliti lagi keefektifitasanya, untuk itu dilakukan eksperimen untuk mengetahui efektifitas pelatihan relaksasi sebagai salah satu upaya penyelesaian masalah stres kerja, sehingga penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pelatihan Relaksasi Terhadap Stres Kerja Karyawan. B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pelatihan relaksasi terhadap stres kerja. C. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Teoritis Bagi kalangan psikologi, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan pertimbangan dalam penelitian yang akan datang, dan menambah pengetahuan di bidang psikologi khususnya psikologi industri organisasi, maupun psikologi klinis dalam kajian eksperimen. 2. Praktis a. Bagi pimpinan perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan dalam rangka untuk mengatasi salah satu permasalahan yang sering dialami oleh karyawan yaitu stres kerja dengan menggunakan metode pelatihan relaksasi. b. Bagi karyawan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan tentang stres kerja yang sering dialami karyawan dalam dunia kerja dan bagaimana alternatif cara untuk mengatasinya.