BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia membangun pabrik pengolahan dan pemurnian hasil tambang (smelter)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah diteliti sebelumnya. Berikut merupakan penelitian-penelitian terdahulu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Struktur modal akan menentukan biaya modal. Biaya modal adalah balas jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. perusahaan secara optimal. Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan nilai harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. (Martono & Harjito,

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikaitkan dengan harga saham perusahaan (Modigliani dan Miller, 1958 dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang semakin maju dan modern ini, keberadaan pasar modal di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB - I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri ini akan memilki prospek yang baik. Dengan pertimbangan tersebut,

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: 1. Komang Adik dan I Made (2016) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage dan ukuran perusahaan pada nilai perusahaan serta risiko kredit dalam memoderasi pengaruh leverage dan ukuran perusahaan pada nilai perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014. Melalui purposive sampling diperoleh 27 perusahaan sampel. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dan moderated regression analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan leverage berpengaruh negatif pada nilai perusahaan. Ukuran perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Risiko kredit memperlemah pengaruh negatif leverage pada nilai perusahaan. Risiko kredit tidak memoderasi pengaruh ukuran perusahaan pada nilai perusahaan. Persamaan dengan penelitian sekarang: a. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan. b. Menggunakan variabel independen leverage dan ukuran perusahaan. c. Menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. d. Menggunakan teknik sampling yaitu purposive sampling. 10

11 Perbedaan dengan penelitian sekarang: a. Penelitian terdahulu menggunakan perusahaan perbankan pada periode 2012-2014, sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan pertambangan pada periode 2011-2015. b. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel independen profitabilitas yang digunakan dalam penelitian sekarang. 2. Siti (2016) Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan hubungan antara profitabilitas dan nilai perusahaan. Sampel penelitian ini berjumlah 10 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2014. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas menjelaskan perubahan nilai perusahaan. Return on Investment dan Return on Equity memiliki berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, tetapi Margin Laba Bersih negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan dengan penelitian sekarang: a. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan. b. Menggunakan variabel independen profitabilitas yang terdiri dari Return on Equity (ROE). c. Menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.

12 Perbedaan dengan penelitian sekarang: a. Penelitian terdahulu menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2014, sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. b. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen Return on Investment dan Net Profit Margin yang tidak digunakan dalam penelitian sekarang. c. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel independen Return on Equity, Leverage dan ukuran perusahaan yang akan digunakan pada penelitian sekarang. 3. Batara et. al.(2016) Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh struktur modal (rasio utang terhadap aset dan rasio utang terhadap ekuitas), economic value added, dan cadangan batubara terhadap Tobin s Q. Penelitian ini juga bertujuan mengkaji kontribusi Tobin s Q terhadap indeks harga saham sektoral perusahaan batubara. Sampel penelitian berjumlah 16 perusahaan batubara yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange pada periode 2009-2014. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linier berganda dan teknik analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh signifikan economic value added, cadangan batubara dan dummy profitabilitas terhadap Tobin s Q. Hasil analisis

13 regresi sederhana menunjukkan terdapat pengaruh signifikan Tobin s Q terhadap indeks harga saham sektoral perusahaan batubara. Persamaan dengan penelitian sekarang: a. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan atau Tobin s Q. b. Menggunakan variabel independen profitabilitas. c. Menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Perbedaan dengan penelitian sekarang: a. Penelitian terdahulu menggunakan perusahaan pertambangan sub sektor batubara periode 2009-2014, sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. b. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen economic value added dan cadangan cadangan batubara yang tidak digunakan pada penelitian sekarang. c. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel independen leverage dan ukuran perusahaan yang akan digunakan pada penelitian sekarang. 4. Nenggar (2015) Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan (studi kasus: perusahaan yang terdaftar di LQ-45 periode 2010-2014). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di LQ-45 Indeks dan termasuk perusahaan

14 yang memiliki saham aktif selama lima tahun berturut-turut pada periode 2010-2014 adalah 45 perusahaan. Sampel diambil sebanyak 42 perusahaan yang memenuhi kriteria. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode non-probability sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifika terhadap nilai perusahaan. Struktur modal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan dengan penelitian sekarang: a. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan. b. Menggunakan variabel independen ukuran perusahaan. c. Menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. d. Menggunakan teknik sampling dengan metode non-probability sampling. Perbedaan dengan penelitian sekarang: a. Penelitian terdahulu menggunakan perusahaan yang terdaftar di LQ- 45, sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. b. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen struktur modal yang tidak digunakan pada penelitian sekarang. c. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel independen leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan yang digunakan pada penelitian sekarang.

15 5. Priscilia dan Sientje (2015) Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, kebijakan hutang dan price earning ratio terhadap nilai perusahaan. Populasi penelitian adalah perusahaan retail trade yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Sampel yang digunakan 12 perusahaan retail trade. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan profitabilitas, kebijakan hutang dan price earning ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas dan kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sementara price earning ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan dengan penelitian sekarang: a. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan. b. Menggunakan variabel independen profitabilitas. c. Menggunakan teknik analisis data yaitu analisis regresi linear berganda. Perbedaan dengan penelitian sekarang: a. Penelitian terdahulu menggunakan perusahaan retail trade yang terdaftar di BEI periode 2011-2013, sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. b. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen kebijakan hutang yang tidak digunakan pada penelitian sekarang.

16 c. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel independen leverage dan ukuran perusahaan yang akan digunakan pada penelitian sekarang. 6. Vicky et. al.(2015) Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh price earning ratio, leverage, dividend payout ratio, profitabilitas dan cash holdings terhadap nilai perusahaan pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam indeks LQ45. Sampel yang digunakan seluruh perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 di BEI selama 2010-2013. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa price earning ratio, leverage, dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dividen payout ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Cash holding berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Persamaan dengan penelitian sekarang: a. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan. b. Menggunakan variabel independen leverage dan profitabilitas. c. Menggunakan teknik analisis data yaitu analisis regresi linier berganda. Perbedaan dengan penelitian sekarang: a. Penelitian terdahulu menggunakan perusahaan non-keuangan yang terdaftar dalam indeks LQ45 selama 2010-2013, sedangkan penelitian

17 sekarang menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. b. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen dividen payout ratio dan cash holdings yang tidak digunakan penelitian sekarang. 7. Okyana (2014) Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 hingga 2013. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 perusahaan retail yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange untuk periode 2010-2013. Sampel penelitian sejumlah 12 perusahaan. Variabel independennya yaitu struktur modal diukur dengan Debt to Total Asset Ratio, dan Debt to Equity Ratio dan profitabilitas diukur dengan Net Profit Margin, Return on Equity, Return on Asset dan Earning per Share. Variabel dependennya yaitu nilai perusahaan direpresentasikan oleh Closing Price, Price to Book Value, dan Tobin s Q. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan Square Least Partial dengan bantuan terbaru PLS perangkat lunak yang disebut warppls 2.0. Hasil pengujian model pengukuran menunjukkan bahwa DAR, dan DER adalah indikator yang valid sebagai proksi struktur modal. NPM, ROE, ROA dan EPS juga valid untuk mengukur profitabilitas, dan hanya Tobin s Q yang ditolak sebagai proksi dari nilai perusahaan. Hasil pengujian model struktural menunjukkan bahwa struktur modal terbukti memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas.

18 Persamaan dengan penelitian sekarang: a. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan. b. Menggunakan variabel independen Debt to Equity Ratio, Return on Assets dan Return on Equity. Perbedaan dengan penelitian sekarang: a. Penelitian terdahulu menggunakan perusahaan retail yang terdaftar di BEI periode 2010-2013, sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. b. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen Debt to Total Asset Ratio, Net Profit Margin, Earning per Share, Closing Price dan Price to Book Value yang tidak digunakan pada penelitian sekarang. c. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel independen ukuran perusahaan yang akan digunakan pada penelitian sekarang. d. Penelitian terdahulu menggunakan metode analisis data Square Least Partial, sedangkan penelitian sekarang menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. 8. Sri (2014) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal, pengaruh Growth Opportunity terhadap struktur modal, pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan, pengaruh growth opportunity terhadap nilai perusahaan, dan pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI 2006-2010.

19 Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling menghasilkan 150 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan teknik pendekatan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, growth opportunity dan struktur modal positif signifikan mempengaruhi nilai perusahaan. Persamaan dengan penelitian sekarang: a. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan. b. Menggunakan variabel independen profitabilitas. Perbedaan dengan penelitian sekarang: a. Penelitian terdahulu menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2006-2010, sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. b. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen growth opportunity dan struktur modal yang tidak digunakan pada penelitian sekarang. c. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel independen ukuran perusahaan dan leverage yang akan digunakan pada penelitian sekarang. d. Penelitian terdahulu menggunakan teknik pendekatan Structural Equation Modeling (SEM), sedangkan penelitian sekarang menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.

20 9. Erik et. al.(2013) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA) ke Tobin Q. Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2007-2011. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis Regresi linier sederhana. Hasil penelitian, besarnya efek pada Tobin s Q ROA 14,6% dan ROA faktor luar yang mempengaruhi Tobin s Q dari 85,4%, Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Tobin s Q. Persamaan dengan penelitian sekarang: a. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan. b. Menggunakan variabel independen Return on Assets. Perbedaan dengan penelitian sekarang: a. Penelitian terdahulu menggunakan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2007-2011, sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. b. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel independen Return on Equity, leverage dan ukuran perusahaan yang akan digunakan penelitian sekarang. c. Penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana, sedangkan penelitian sekarang menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.

21 10. Bhekti (2013) Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, leverage, Price Earning Ratio dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Sampel yang digunakan perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2008-2011 yang berjumlah 16 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, leverage, price earning ratio dan profitabilitas ada pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Leverage menunjukkan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Persamaan dengan penelitian sekarang: a. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan. b. Menggunakan variabel independen leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas. c. Menggunakan teknik analisis data yaitu analisis regresi linear berganda. Perbedaan dengan penelitian sekarang: a. Penelitian terdahulu menggunakan perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2008-2011, sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. b. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen Price Earning Ratio yang tidak digunakan pada penelitian sekarang.

22 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Spence (1973) menyatakan bahwa sinyal atau informasi yang ada didalam suatu perusahaan (pemilik informasi), yang mencoba untuk memberikan beberapa informasi relevan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak penerima (pihak eksternal perusahaan). Pihak penerima akan menggunakan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan. Teori sinyal menjelaskan bahwa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Nilai perusahaan dicerminkan oleh harga saham, sehingga keberadaan informasi yang asimetri dapat berakibat penurunan nilai perusahaan. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang dari pada pihak luar (investor dan kreditor). Informasi asimetris (asymmetric information) investor dan manajer memiliki informasi yang sama mengenai prospek perusahaan. Salah satu cara mengurangi informasi asimetri dengan memberikan good signal kepada pihak luar, berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian prospek atau nilai perusahaan yang akan datang (Wolk et al., 2000 dalam Rahayu et al., 2010).

23 Semakin kecil asimetry information, maka calon investor semakin percaya terhadap informasi laporan keuangan perusahaan dan prospek nilai perusahaan akan semakin baik. 2.2.2 Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mengukur tingkat efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan harta yang dimilikinya (Chen, 2004 dalam Sri, 2014). Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Sofyan, 2004:304). Rasio profitabilitas dapat diukur dengan beberapa cara menurut Werner (2013:64): 1. Gross Profit Margin (GPM) or Gross Profit Rate Gross Profit Margin menggambarkan presentase laba kotor yang dihasilkan oleh setiap pendapatan perusahaan. Harapannya makin tinggi GPM, maka akan semakin baik. GPM diukur dengan cara (Werner, 2013:63): 2. Return on Equity (ROE) Return on Equity menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik (Sofyan, 2004). Return on Equity mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan bagi pemegang saham. Semakin tinggi ROE maka akan semakin baik perusahaan

24 untuk pengembalian modal yang diperoleh. ROE diukur dengan cara (Werner, 2013:64): 3. Return on Asset (ROA) Return on Asset menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aset (Sofyan, 2004). Return on Asset mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap utang yang ditanamkan dalam bentuk aset. Semakin baik ROA, maka kinerja perusahaan juga semakin baik. ROA diukur dengan cara (Werner, 2013:64): 4. Profit Margin, Net Margin or Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba neto dari setiap penjualannya. NPM diukur dengan cara (Werner, 2013:64): 2.2.3 Leverage Leverage adalah kemampuan untuk melihat sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh hutang yang dibandingkan dengan modal sendiri (Sambora, 2014). Leverage merupakan suatu alat penting dalam pengukuran

25 efektivitas penggunaan utang perusahaan. Leverage perusahaan tidak hanya dapat memperoleh keuntungan namun juga dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian, karena leverage keuangan berarti perusahaan membebankan risiko kepada pemegang saham sehingga mempengaruhi return saham (Weston dan Copeland, 1999 dalam Zulfikar dan Si, 2016). Beberapa cara yang digunakan dalam pengukuran leverage yaitu: 1. Debt Ratio (DR) Debt ratio menunjukkan seberapa besar total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi DR maka menunjukkan makin berisiko perusahaan karena makin besar utang yang digunakan untuk pembelian aset. DR dapat diukur dengan cara (Werner, 2013:61): 2. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio menunjukkan perbandingan antara utang dan ekuitas perusahaan. Semakin tinggi DER maka semakin besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan karena adanya utang yang lebih tinggi. DER dapat diukur dengan cara (Werner, 2013:61): 3. Long-Term Debt to Equity (LTDE) Apabila debt to equity ratio membandingkan antara seluruh utang terhadap ekuitas, maka LTDE menunjukkan adanya perbandingan

26 antara utang jangka panjang terhadap ekuitas. LTDE dapat diukur dengan cara (Werner, 2013:61): 2.2.4 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari total aset atau total penjualan (Bhekti, 2013). Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut (Yangs dan Wahyudi, 2011). Ukuran perusahaan dapat diukur dengan (Riyanto, 2001:299 dalam Komang dan I Made, 2016): SIZE = log natural total assets 2.2.5 Nilai Perusahaan Niai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang dikaitkan dengan harga saham (Sambora, 2014). Pengambilan keputusan keuangan yang dilakukan oleh manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan keuangan yang tepat dapat memaksimumkan nilai perusahaan sehingga mampu mensejahterakan pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan memaksimalkan harga saham. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia di bayar oleh pembeli (investor) apabila perusahaan tersebut dijual (Bhekti, 2013).

27 Nilai perusahaan ini dapat dihitung dengan analisis Tobins Q. Tobins Q dihitung dengan rasio nilai pasar saham perusahaan ditambah dengan hutang lalu membandingkan dengan total aset perusahaan (Smithers dan Wright, 2007 dalam Bhekti, 2013). Menurut Chung dan Pruitt (1994) rumus Tobins Q adalah sebagai berikut: Keterangan: MVE = Nilai pasar dari jumlah lembar saham yang beredar yang diperoleh dari jumlah saham beredar x closing price Debt TA = Nilai total kewajiban perusahaan = Total aset perusahaan 2.2.6 Pengaruh Antar Variabel 1. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap nilai perusahaan Return on Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aset yang tersedia di perusahaan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya. Kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya maka akan menarik investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Semakin diminati saham perusahaan tersebut oleh investor mengakibatkan nilai perusahaan meningkat

28 (Helmy, 2013). Sebaliknya bila keuntungan yang diperoleh perusahaan kecil, maka kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya cenderung kecil. Kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya kecil, akan berakibat investor enggan menanamkan modalnya di perusahaan tersebut dan akan menurunkan nilai perusahaan. Penelitian Priscilia et al. (2015) dan Vicky et al. (2015) menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Lanti dan Edi (2015) menunjukkan hasil berbeda bahwa Return on Asset (ROA) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan Return on Equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham (Hanafi, 2006 dalam Lanti, 2015). Pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan semakin baik, yang akan ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif. ROE yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang bagus sehingga perusahaan memiliki tingkat efisiensi yang baik, laba jadi meningkat, dengan demikian harga saham akan mengalami kenaikan dan mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Sri (2014) menyatakan bahwa Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Yangs dan Wahyudi (2011) juga mengungkapkan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

29 Sebaliknya pada penelitian Rahayu et al. (2010) menyatakan ROE tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Pengaruh Leverage terhadap nilai perusahaan Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek (Selfi, 2014). Rasio yang digunakan untuk mengukur leverage adalah Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio utang yang diukur dengan perbandingan total utang (total debt), baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan ekuitas (equity) (Hidayah, 2012). Semakin tinggi DER maka risiko yang ditanggung perusahaan akan semakin besar. Hal tersebut mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut dan mempengaruhi nilai perusahaan (Nasehah, 2012 dalam Novia 2013). Artinya semakin rendah tingkat DER maka risiko yang ditanggung perusahaan juga semakin kecil, maka kemungkinan nilai perusahaan akan semakin tinggi karena perusahaan mendapat kepercayaan kembali dari investor. Penelitian Vicky et al. (2015) dan Yangs dan Wahyudi (2011) menyatakan leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya penelitian yang dilakukan oleh Komang Adik dan I Made (2016) yang menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

30 4. Pengaruh Ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan Ukuran perusahaan yang diproksikan dengan nilai total aset ini dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai total aset ini digunakan dengan dasar bahwa nilai total aset mencerminkan kekayaan atau harta suatu perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka akan ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatiannya pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan kondisi perusahaan ini akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Kondisi tersebut yang menjadi penyebab atas naiknya harga saham dan meningkatnya nilai perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Komang dan I Made (2016) dan Nenggar (2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya penelitian Noviliyan (2016) dan Ayu dan Ary (2013) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 2.3 Kerangka Pemikiran Untuk memberikan gambaran secara jelas terhadap pengyangsan yang dilakukan dengan data-data hasil penelitian dari penelitian yang ada, maka akan digambarkan di bawah ini:

31 Gambar 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN Return on Asset (ROA) Return on Equity (ROE) Leverage Nilai Perusahaan Ukuran Perusahaan Keterangan : Kerangka pemikiran diatas, menjelaskan hubungan antara profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. 2.4 Hipotesis Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian maka yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: H1 : Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. H2 : Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. H3 : Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.

32 H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.