PENGANTAR EDITING SUTRADARA SKENARIO KAMERAMAN EDITOR
Judul : Lokasi/Shoo0ng : Bentuk Pencatatan Adegan NOMOR SCENE SHOT TAKE ADEGAN KET CASSETE 01 1 1 2 MCU - Rindu mendekati Angga, berbisik dan terjatuh. NG OK 5 1 2 CU - Angga berteriak untuk meminta pengertian kepada polisi Choose OK 3 1 LS Polisi dengan mobil patroli datang menghampiri Angga dan Rindu OK DST
JENIS EDITING 1) Edi.ng Kon.ni. merupakan bentuk penyambungan secara berurutan sesuai dengan scene- scene atau jalannya cerita film. a. Macth Cut, yaitu penyambungan antara dua shot yang berlainan namun mengambil sebagian dari shot sebelumnya. (posisi- gerakan dan penglihatan) b. Cut Away, yaitu sambungan shot yang menjauh dengan 0dak mengambil bagian shot sebelumnya. 2) Edi.ng Kompilasi merupakan penyambungan shot- shot tunggal dari se0ap scene yang sudah memiliki keterangan atau narasi sendiri. (biasanya dalam pembuatan profile) 3) Edi.ng Kombinasi merupakan perpaduan edi0ng kon0ni0 dan kompilasi, misalnya pada rangkaian LS dalam introduksi, behind the scene, atau pada serangkaian shot yang 0dak saling terkait untuk memberikan impresi dan bukan suatu reproduksi dari peris0wa.
TEKNIK EDITING 1) Faktor- faktor yang mempengaruhi persyaratan edi.ng: a. Faktor Teknis, yaitu penataan fotografi, penataan cahaya, warna, suara dan lain- lain. b. Faktor Este.ka, yaitu terdapatnya citra- citra yang bergerak dan memiliki keindahan agar enak dilihat dan mudah dipahami dengan menempatkan pemilihan warna dan background serta property secara kumula0f. c. Faktor Nara.f, yaitu ditaa0nya subjek cerita hingga membentuk narasi yang muda dipahami oleh penonton. 2) Teknik Penyambungan: a. Masalah Kon0ni0, penyambungan dengan memperha0kan alur cerita dan kesinambungan se0ap scene. b. Masalah Komposisi, yakni berkaitan dengan pemain, furniture, property, dan objek- objek latar belakang yang harus tetap dalam frame yang tepat. c. Penyambungan moving shot dan sta0c shot (akan lebih baik jika moving shot disambungkan dengan moving shot) d. Cross CuJng, merupakan bentuk penyambungan dari scene- scene yang memiliki peris0wa- peris0wa yang berlangsung secara bersamaan. e. Penyun0ngan ac0on, yaitu penyambungan antara shot dalam satu adegan dengan memanfaatkan gerakan- gerakan seper0 membuka pintu, duduk di kursi, meaniki tangga, mengambil minuman dll.
Cross CuLng Sesungguhnya bukan sarana edi0ng yang diperlukan sekali dalam sebuah film cerita, namun teknik seper0 ini bisa lebih bermanfaat apabila digunakan dalam film dokumenter, terutama untuk kepen0ngan menghubungkan, mengkontraskan dan membandingkan dua atau lebih kejadian. Manfaat Cross CuJng dalam sebuah film melipu0: 1. Memper.nggi interes (perha.an) 2. Memberikan konflik yang jelas dan menghasilkan klimaks yang baik 3. Meningkatkan ketegangan 4. Membuat perbandingan 5. Menggambarkan kontras
Shot Pelindung dan Transisi Shot Pelindung merupakan shot penyelamatan dalam proses edi0ng, yang biasanya dipahami oleh seorang sutradara dalam proses pengambilan gambar. 1. Membuat shot yang diluar skenario 2. Membuat Master shot atau master scene 3. Membuat choose shot (pilihan- pilihan shot) Transisi dalam sebuah Film sangat pen0ng untuk mewujudkan citra, namun ada 0ga pokok transisi yang harus diketahui oleh editor film, melipu0: 1. Fade (fade in/fade out) 2. Dissolves (merupakan pembauran suatu scene pada scene lainnya) fade in yang disuper- impose hingga menghilangkan kadar scene pertama dan memunculkan scene selanjutnya. 3. Wipe, merupakan bentuk transisi menghapus yang seolah- olah satu scene didorong oleh scene selanjutnya.
Edi$ng dalam tradisi Eropa biasa disebut MONTASE Montase merupakan sekumpulan shot scene yang beraneka dan berurutan bersama dengan efek suara dan musik agar dapat membawa sebuah pikiran atau pola emosi yang dikehendaki (Don livingston, 1984)
PENYUNTINGAN SUARA/SOUND 1) Sound track, bisa merupakan suara langsung yang sudah ada dalam pita cassete pada saat pengambilan shot. 2) Rekaman langsung atau sound direc0on biasanya diambil dengan sistem tunggal atau sistem ganda. Sistem tunggal langsung dari satu pita kaset dan sistem ganda melalui kaset lain dengan alat perekam suara tambahan. 3) Lip- Sync merupakan hubungan yang sinkron antara gerak bibir dan bunyi dialog yang diucapkan dalam pengambilan gambar dan suara secara bersama. 4) Play Back merupakan pekerjaan dengan merekam suara terlebih dahulu sebelum pengambilan gambar (biasanya dalam pembuatan clip) 5) Sound Efect, merupakan suara tambahan di luar suara- suara dialog dan musik pada sebuah film. 6) Background Music, merupakan musik ilustrasi yang bukan musik yang berdiri sendiri. 7) Nara.on merupakan suara yang dapat berfungsi sebagai penjelasan secara verbal dalam bentuk ungkapan kalimat atas berbagai kejadian yang tergambarkan. 8) Dubbing merupakan pengisian suara secara 0dak langsung, dalam ar0 lain adalah rekaman kembali suara untuk menyelesaikan sebuah film.