PENGANTAR EDITING SUTRADARA SKENARIO

dokumen-dokumen yang mirip
EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting.

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

MENGIDENTIFIKASI CUTTING TRANSITION PADA FILM DAN KESAN YANG DITIMBULKAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

IDENTIFIKASI TRANSISI SHOT PADA EDITING VIDEO

Sistem Mul+media. Pembuatan Produk Mul0media

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 3. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

PRODUKSI MEDIA PEMBELAJARAN

DASAR VIDEO GRAFI. KONTINITI, KOMPOSISI, IMAGINER LINE, TIPE SHOT, PENCAHAYAAN ( Arif Ranu W, M.Kom SMK Muhammadiyah 1 Sleman)

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 6. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT & CUTTING. Untuk memenuhi tugas Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Storyboard For Animation

MENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL VIDEO MUSIK KISAH HATI. Kelompok 3. Disusun Oleh : Devita Nela Sari ( ) Ogy Prabu Santosa ( )

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT PADA SEBUAH VIDEO SERTA KESAN YANG DITIMBULKAN

MENGIDENTIFIKASI CUTTING DAN TRANSISI

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL. Film Dokumenter INSIGHT OF BATIK

INISIASI 3. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL

MENGANALISIS TEKNIK EDITING DALAM VIDEO MUSIK MELTIC - JAUH

- Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman) menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap. (kamus besar bahasa indonesia, P&K 1994)

BAB III LANDASAN TEORI

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT. Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

Produksi AUDIO VISUAL

(Sumber: Film The Raid 2, TC 00:01:49-00:01:50)

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 2. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT

Menjelaskan pengertian editing Menjelaskan teknik editing Menjelaskan teknik pengaturan gambar sesuai dengan skenario Terampil menguasai teknik

PENGERTIAN EDITING I.1 BATASAN BATASAN EDITING

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi

REVIEW TUGAS AKHIR AUDIO VISUAL PROGRAM DOKUMENTER SOLO ECO-CITY TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II

MENGIDENTIFIKASI ASPEK EDITING PADA BREAKDOWN NASKAH FILM BELENGGU

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Produksi Media PR AVI

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI (AWAL) PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SINEMATOGRAFI DAN SARANA FISIK SINEMATOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

STORY BOART FILM BELENGGU SCENE Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 5. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Dasar-dasar Fotografi dan Kamera TV

BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

TUTORIAL MENGGUNAKAN HITFILM EXPRESS

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

LAPORAN PRODUKSI FILM PENDEK TERNYATA... Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S, S. Pd.

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU

Teknik Visualisasi & Menyusun Shooting Script

LAPORAN PRODUKSI FILM PENDEK TENGSIN... Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II. Dosen Pengampu : Ranang Agung S, S. Pd.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL

Produksi Iklan Audio _ Visual

BAB III METODE PENELITIAN. dan jenis penelitiannya adalah analisis wacana. Analisis wacana. ilmiah, yang objeknya representatif perempuan muslim dalam

LOGO. Perekaman narasi dengan kamera video

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

KONSTRUKSI DRAMATIK. Action / Gerakan Hambatan Kehendak Unsur Dramatik


BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang. Revohutionary Premiere 6 D. Vision (2002: 25) video

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

Kurikulum Program Studi Televisi dan Film

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

PENGANTAR EDITING SUTRADARA SKENARIO KAMERAMAN EDITOR

Judul : Lokasi/Shoo0ng : Bentuk Pencatatan Adegan NOMOR SCENE SHOT TAKE ADEGAN KET CASSETE 01 1 1 2 MCU - Rindu mendekati Angga, berbisik dan terjatuh. NG OK 5 1 2 CU - Angga berteriak untuk meminta pengertian kepada polisi Choose OK 3 1 LS Polisi dengan mobil patroli datang menghampiri Angga dan Rindu OK DST

JENIS EDITING 1) Edi.ng Kon.ni. merupakan bentuk penyambungan secara berurutan sesuai dengan scene- scene atau jalannya cerita film. a. Macth Cut, yaitu penyambungan antara dua shot yang berlainan namun mengambil sebagian dari shot sebelumnya. (posisi- gerakan dan penglihatan) b. Cut Away, yaitu sambungan shot yang menjauh dengan 0dak mengambil bagian shot sebelumnya. 2) Edi.ng Kompilasi merupakan penyambungan shot- shot tunggal dari se0ap scene yang sudah memiliki keterangan atau narasi sendiri. (biasanya dalam pembuatan profile) 3) Edi.ng Kombinasi merupakan perpaduan edi0ng kon0ni0 dan kompilasi, misalnya pada rangkaian LS dalam introduksi, behind the scene, atau pada serangkaian shot yang 0dak saling terkait untuk memberikan impresi dan bukan suatu reproduksi dari peris0wa.

TEKNIK EDITING 1) Faktor- faktor yang mempengaruhi persyaratan edi.ng: a. Faktor Teknis, yaitu penataan fotografi, penataan cahaya, warna, suara dan lain- lain. b. Faktor Este.ka, yaitu terdapatnya citra- citra yang bergerak dan memiliki keindahan agar enak dilihat dan mudah dipahami dengan menempatkan pemilihan warna dan background serta property secara kumula0f. c. Faktor Nara.f, yaitu ditaa0nya subjek cerita hingga membentuk narasi yang muda dipahami oleh penonton. 2) Teknik Penyambungan: a. Masalah Kon0ni0, penyambungan dengan memperha0kan alur cerita dan kesinambungan se0ap scene. b. Masalah Komposisi, yakni berkaitan dengan pemain, furniture, property, dan objek- objek latar belakang yang harus tetap dalam frame yang tepat. c. Penyambungan moving shot dan sta0c shot (akan lebih baik jika moving shot disambungkan dengan moving shot) d. Cross CuJng, merupakan bentuk penyambungan dari scene- scene yang memiliki peris0wa- peris0wa yang berlangsung secara bersamaan. e. Penyun0ngan ac0on, yaitu penyambungan antara shot dalam satu adegan dengan memanfaatkan gerakan- gerakan seper0 membuka pintu, duduk di kursi, meaniki tangga, mengambil minuman dll.

Cross CuLng Sesungguhnya bukan sarana edi0ng yang diperlukan sekali dalam sebuah film cerita, namun teknik seper0 ini bisa lebih bermanfaat apabila digunakan dalam film dokumenter, terutama untuk kepen0ngan menghubungkan, mengkontraskan dan membandingkan dua atau lebih kejadian. Manfaat Cross CuJng dalam sebuah film melipu0: 1. Memper.nggi interes (perha.an) 2. Memberikan konflik yang jelas dan menghasilkan klimaks yang baik 3. Meningkatkan ketegangan 4. Membuat perbandingan 5. Menggambarkan kontras

Shot Pelindung dan Transisi Shot Pelindung merupakan shot penyelamatan dalam proses edi0ng, yang biasanya dipahami oleh seorang sutradara dalam proses pengambilan gambar. 1. Membuat shot yang diluar skenario 2. Membuat Master shot atau master scene 3. Membuat choose shot (pilihan- pilihan shot) Transisi dalam sebuah Film sangat pen0ng untuk mewujudkan citra, namun ada 0ga pokok transisi yang harus diketahui oleh editor film, melipu0: 1. Fade (fade in/fade out) 2. Dissolves (merupakan pembauran suatu scene pada scene lainnya) fade in yang disuper- impose hingga menghilangkan kadar scene pertama dan memunculkan scene selanjutnya. 3. Wipe, merupakan bentuk transisi menghapus yang seolah- olah satu scene didorong oleh scene selanjutnya.

Edi$ng dalam tradisi Eropa biasa disebut MONTASE Montase merupakan sekumpulan shot scene yang beraneka dan berurutan bersama dengan efek suara dan musik agar dapat membawa sebuah pikiran atau pola emosi yang dikehendaki (Don livingston, 1984)

PENYUNTINGAN SUARA/SOUND 1) Sound track, bisa merupakan suara langsung yang sudah ada dalam pita cassete pada saat pengambilan shot. 2) Rekaman langsung atau sound direc0on biasanya diambil dengan sistem tunggal atau sistem ganda. Sistem tunggal langsung dari satu pita kaset dan sistem ganda melalui kaset lain dengan alat perekam suara tambahan. 3) Lip- Sync merupakan hubungan yang sinkron antara gerak bibir dan bunyi dialog yang diucapkan dalam pengambilan gambar dan suara secara bersama. 4) Play Back merupakan pekerjaan dengan merekam suara terlebih dahulu sebelum pengambilan gambar (biasanya dalam pembuatan clip) 5) Sound Efect, merupakan suara tambahan di luar suara- suara dialog dan musik pada sebuah film. 6) Background Music, merupakan musik ilustrasi yang bukan musik yang berdiri sendiri. 7) Nara.on merupakan suara yang dapat berfungsi sebagai penjelasan secara verbal dalam bentuk ungkapan kalimat atas berbagai kejadian yang tergambarkan. 8) Dubbing merupakan pengisian suara secara 0dak langsung, dalam ar0 lain adalah rekaman kembali suara untuk menyelesaikan sebuah film.