KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE Pembunuhan Berencana Angeline A. IDENTIFIKASI ISU 1. ISU FAKTUAL - APA YANG TERJADI? Pembunuhan berencana Angeline yang dilakukan oleh ibu angkat dan pembantunya. - DIMANA DAN KAPAN TERJADI Kejadian ini terjadi di Denpasar-Bali pada tanggal 16 Mei 2015 dan ditemukan sudah meninggal pada tanggal 10 Juni 2015. - SIAPA YANG TERLIBAT Otak pelaku pembunuhan ini ialah ibu angkatnya yang bernama Margareta dibantu oleh pengeksekusi yaitu pembantunya yang bernama Agus. - MENGAPA HAL ITU TERJADI Hal ini bermula dari tindakan penganiayaan terhadap Angeline yang dilakukan oleh Agus yang berujung kematian. - BAGAIMANA HAL INI TERJADI Hal ini terjadi bermula karena didasari dengan rasa iri oleh Margareta dengan adanya isu keputusan pembagian harta warisan yang ditentukan oleh suaminya yang bernama Douglas ke Angeline. 2. ISU KONSEPTUAL - Pembunuhan?
Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara yang melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum. - Konsep Pembunuhan Penemuan Angeline sempat menggemparkan warga Bali. Bocah yang tadinya dikabarkan hilang dan diculik, ternyata tewas dihabisi oleh Margareta, ibu angkatnya sendiri. Menurut polisi yang mengangkat jenazah Angeline, pada lehernya ditemukan luka goresan-goresan bekas jeratan. Diduga, Angeline dijerat dengan tali. Polisi juga menemukan banyak luka memar di tubuh siswi kelas II SDN 12 Sanur itu. Tidak hanya itu, kepala Angeline juga dibenturkan ke lantai dan tembok. Benturan keras inilah yang diduga menyebabkan Angeline meninggal dunia. Setelah tewas, mayat Angeline bahkan dilecehkan. Agus membunuh Angeline pada adegan ke-7 dengan cara membenturkan kepala Angeline ke tembok dan lantai berkali-kali. Agus juga mencekik leher Angeline dengan tangannya hingga tubuh bocah malang itu lemas. Saat Angeline tidak berdaya, Agus sempat diminta untuk memperkosa Angeline. Namun Agus menolaknya. Setelah Angeline tewas, dia langsung menguburnya bersama boneka berbie kesayangan Angeline. Kepada polisi, Agus mengaku melakukan pembunuhan keji itu tidak sendiri. Dia disuruh majikannya, yakni Margereta. Keterangan Agus dijadikan dasar untuk menjadikan Margareta sebagai tersangka kedua.perlindungan anak adalah ancaman hukuman bagi pelaku kekerasan tersebut relatif ringan, antara 3 15 tahun penjara. Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak.
- Kenapa Disebut korban...? Mereka yang menderita jasmaniah dan rohaniah sebagai akibat tindakan orang lain yang mencari pemenuhan diri sendiri atau orang lain yang bertentangan dengan kepentingan dan hak asasi yang menderita. Ini menggunakan istilah penderitaan jasmaniah dan rohaniah (fisik dan mental) dari korban dan juga bertentangan dengan hak asasi manusia dari korban B. STAKEHOLDER Kediaman Douglas Margaret Kasus Pembunuhan Angeline Pengacara Hotman Agus Note: Yang terkait dalam kasus pembunuhan angeline yaitu Margaret (sebagai otak rencana pembunuhan), kediaman douglas,pengacara hotman,agus(sebagai pembantu dalam rencana pembunuhan). Pada kasus angeline Pada kasus ini angeline selaku dari korban pembunuhan. Angelina anak dari pasangan rosidik dan hamidah, karena pada saat persalinan angeline, rosidik dan hamidah tidak bisa membayar biaya persalinan. Pada saat kejadian ini tetangga kos nya memperkenalkan orangtau angeline kepada margareta dan akhirnya margareta menanggung biaya persalinan. Margareta juga berjanji kepada rosidik dan hamidah akan merawat anak mereka dengan baik,tapi malah akhirnya margareta mengingkari janjinya.
Selama di rumah Margareta, Angeline diperlakukan seperti budak kecil. Dia harus memberi makan ratusan ayam ternak milik Margareta. Sebelum selesai memberi makan ayam, Angeline dilarang makan dan berangkat sekolah. Kegiatan ini dilakukan Angeline setiap hari sebelum berangkat sekolah. Untuk itu, Angeline harus bangun sejak subuh. Bahkan, ketika makanan dan minuman ayam kurang Angeline selalu diteriaki dan dimarahi oleh Margareta. Dengan nada menghina tanpa belas kasihan, Margareta menyebut Angeline sebagai anak yang tidak tahu diri. Tidak jarang, Angeline menjadi korban penganiayaan Margareta jika telat memberi makan ayam. Pernah suatu ketika ada anak ayam Margareta yang hilang satu ekor dan akhirnya setelah di cari tidak ketemu juga. Kesal anak ayamnya hilang, Margareta lalu memukuli Angeline. Margareta juga kerap menjambak rambut Angeline yang panjang. Tindakan kasar ini diterima Angeline hampir setiap hari. Agus(sebagai mantan pembantu) agus diancam oleh margaret agar tidak melaporkan ke siapa-siapa bahwa dia yang telah membunuh angeline. Agus dijanjikan akan diberi uang sebesar Rp 200 juta tapi dengan syarat bahwa agus yang mengakui kalau dia yang membunuh angeline jika tertangkap oleh petugas. Hotman Paris(sebagai kuasa hukum agus), hotman paris membantu saudara agus dalam proses sidang berlangsung. Agus meyerahkan semuanya kepada kuasa hukumnya hotman paris dan hotman paris pun dalam sidang membela mati-matian. Dia menerima semua keputusan, bagi agus yang terpenting keadilan bagi angline. PARADIGMA NEGATIF DAN PARADIGMA POSITIF Beberapa Hipotesa / Kemungkinan Terjadi: 1. Pembunuhan berencana dengan motif iri(-) 2. lebih memperhatikan anak dalam bermain atau bergaul(+) 3. Penyerangan yang dilakukan secara sengaja(-) 4. waspada terhadap orang baru dikenal(+) 5. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) karena telah menghilangkan nyawa orang lain (-) 6. lebih teliti dalam memilih pengasuh(+) 7. Kekerasan pada anak dibawah umur (-) 8. Menjalani amanah sebagai orang tua dalam menjaga anaknya(+) 9. Membawa dampak buruk untuk lingkungan(-) 10. Anak seolah-olah komunitas kelas bawah(-)
C. DIAGRAM GARIS D. Flow Chart ISU MORALITAS Hasil autopsi atas jasad Angeline menunjukkan tanda kekerasan pada bocah perempuan itu, termasuk kekerasaan seksual. Satu tersangka sudah ditetapkan, yakni Agus mantan pembantu di rumah keluarga angkat Angeline. Agus bahkan mengaku pernah memperkosa Angeline. Penyiksaan adalah perbuatan yang tidak manusiawi apalagi yang disiksa adalah seorang anak kecil. Seharusnya seorang anak dilindungi bukannya disiksa. Dan juga pemerkosaan merupakan perbuatan yang tidak terpuji dan sangat dibenci oleh masyarakat terlebih lagi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Pelaku tersebut harusnya dihukum kebiri sesuai undang-undang yang selama ini diperdebatkan dan pembunuhan ini, pelakunya harus dijerat hukuman penjara seumur tahun. Dengan adanya kejadian ini, masyakat Indonesia tidak akan nyaman tinggal dan menetap di NKRI karena kejahatan makin keras dan tidak memandang usia.
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150611123305-12-59332/kekerasan-terhadapangeline-bentuk-agresi-keluarga-angkat/ http://daerah.sindonews.com/read/1089180/174/rentetan-kasus-pembunuhan-angelinehingga-vonis-pengadilan-1456737431 https://www.google.com/?client=firefox-b#q=taragedi+kasus+pembununahan+angeline http://www.solopos.com/2015/09/07/tragedi-pembunuhan-angeline-tersangka-agustambahkan-keterangan-soal-anak-margriet-640224