BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan faktor pendukung yang sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan diharapkan dapat menggerakkan seluruh komponen dan mengatur tindakan seluruh anggota dalam organisasi. Semua jenis kepemimpinan tersebut merujuk pada tujuan yang sama, yakni keberhasilan organisasi dan anggotanya. Dalam perubahan ini, peran perempuan telah mengalami metamorphosis yang luar biasa dari hanya sekedar pendukung sebuah keputusan hingga proses pengambilan keputusan utama. Hal ini menandakan bahwa setiap orang khususnya perempuan mampu memimpin dan melakukan berbagai kegiatan usaha. Perubahan tersebut berpengaruh kepada pola pikir bahwa posisi perempuan dalam masyarakat tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, melainkan menjadi sosok seorang pemimpin dalam berwirausaha. Menurut penelitian yang di lakukan Hasan dan Abdullah (2013), Perempuan memiliki gaya bisnis yang berbeda dengan laki-laki. Perempuan lebih memilih jenis bisnis yang masih berada dalam lingkup sehari-hari serta menggunakan gaya bisnis dari hati ke hati dengan konsumennya. Perempuan cenderung memiliki perilaku demokratis dan partisipatif yang mengacu pada interaktif membangun consensus dan hubungan antar pribadi yang baik, melakukan 1
komunikasi dan keterlibatan. Sebagian besar perempuan memulai bisnis mereka dengan hati, berdasarkan kesenangan atau minat pribadi, bukan untuk memperkaya diri. Seperti halnya dalam penelitian Lidia dan Li (2014) mengatakan bahwa pemimpin perempuan di Rusia lebih menyukai gaya demokratis di semua jenis perusahaan, kecuali perusahaan non profit. Dan memang, gaya demokratis lebih banyak disukai. Saat ini, perempuan dan bisnis dapat berjalan beriringan karena kini telah terbukti banyak perempuan yang sukses dalam menjalankan bisnis (Wiraguna, 2013). Seiring berjalannya waktu banyak perempuan yang masuk ke dalam dunia bisnis dan menjadi wanita karir. Dalam kehidupannya, perempuan memiliki tugas yang lebih berat dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan masa kini memiliki peran ganda yaitu selain menjadi ibu rumah tangga juga sebagai perempuan pelaku bisnis. Setiawati dan Heru (2012) mengatakan bahwa karakteristik pemimpin perempuan the mother (keibuan), the pet (kesayangan), the seductress dan the iron maiden (perempuan besi) ada di obyek penelitian. Beberapa faktor ketidakadilan gender telah mempengaruhi dari kepemimpinan nya dalam mengembangkan bisnis keluarga. Sementara ini masalah ketidakadilan gender tidak memiliki efek yang besar dalam memimpin dan mengembangkan bisnis keluarganya. Stereotip dan beban ganda yang lebih dihadapi oleh Lies. 2
Kegiatan wirausaha dapat merambah hampir di seluruh bidang kegiatan ekonomi, baik yang diselenggarakan negara maupun swasta dan tersebar diberbagai lokasi di seluruh nusantara. Toserba merupakan salah satu bentuk usaha/bisnis yang berbentuk toko yang menjual barang dagangan eceran. Toserba biasanya menawarkan produk dengan harga rendah bahkan sampai mengurangkan margin untuk menarik konsumen datang. Salah satu contohnya yaitu Toserba Safaat yang berlokasi di Magelang. Toserba yang merupakan sebuah bisnis keluarga dan sudah lama berdiri dengan pemimpin seorang perempuan. Awal mula yang berupa sebuah toko kecil, kini berkembang pesat menjadi sebuah Toserba bahkan sudah mempunyai cabang di Sleman, Yogyakarta. Butuh perjuangan keras bagi seorang pemimpin perempuan untuk menjalankan bisnis dan mengalami jatuh bangun dalam perjalankan usahanya. Dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai proses Ibu Nurul Widayati menjadi pemimpin, Gaya kepemimpinan, Pengembangan usaha, Masalah yang dihadapi dan Cara menyelesaikan masalah yang berjudul Perjalanan Karir Perempuan Entrepreneur (Kepemimpinan Perempuan dalam Bisnis Keluarga Toserba Safaat Di Magelang). 3
1.1 Fokus Penelitian Sesuai dengan latar belakang yang penulis kemukakan, penulis mengambil garis besar dari permasalahan yang hendak dibahas sehingga penulisan lebih efektif dan efisien. Ada pun garis batasan-batasannya yaitu 1. Proses Perjalanan kepemimpinan Toserba Safaat dari berdiri sampai sekarang. 2. Bagaimana cara Ibu Wiwid memimpin Toserba Safaat. 3. Pengembangan Toserba Safaat. 4. Masalah/hambatan yang dialami oleh Ibu Wiwid dalam mengembangkan bisnis. 5. Cara Ibu Wiwid mengatasi masalah/hambatan dalam menjalankan bisnisnya. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat dirumuskan berkaitan dengan gaya kepemimpinan pemilik Toserba Safaat dalam mengelola bisnisnya sebagai berikut 1. Bagaimana proses perjalanan Ibu Wiwid menjadi seorang pemimpin seperti sekarang? 2. Bagaimana cara Ibu Wiwid memimpin bisnisnya? 3. Bagaimana cara Ibu Wiwid mengembangkan Toserbanya?/ 4. Apa saja masalah/hambatan yang dialami oleh Ibu Wiwid dalam mengembangkan bisnis? 5. Bagaimana cara Ibu Wiwid mengatasi masalah/hambatan dalam menjalankan bisnis Toserbanya? 4
1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana proses Ibu Wiwid menjadi seorang pemimpin seperti sekarang ini. 2. Untuk memberikan gambaran bagaimana cara Ibu Wiwid memimpin Toserba Safaat. 3. Untuk mengetahui cara Ibu Wiwid mengembangkan usahanya. 4. Untuk mengetahui masalah/ hambatan apa saja yang pernah dialami oleh Ibu Wiwid dalam mengembangkan bisnis. 5. Untuk mengetahui cara Ibu Wiwid mengatasi masalah/hambatan dalam bisnisnya. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Objek Penelitian Diharapkan dengan adanya penulisan ilmiah ini dapat membantu dan memberikan masukan yang membangun kepada perusahaan sehingga perusahaan dapat mengaplikasikan masukan yang diberikan penulis sebagai dorongan umtuk berkarya dan berkembang. 2. Bagi Penulis Dengan adanya penulisan ilmiah ini penulis dapat menemukan permasalahan yang ada dan dapat membuat penulis lebih mengenal bagaimana motivasi yang baik untuk diaplikasikan dalam dunia wirausaha. Selain itu, manfaat 5
penulisan ini untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi demi menyelesaikan pendidikan strata 1 (S1) di Universitas Islam Indonesia. 3. Bagi Pihak Luar atau Lain Dapat digunakan sebagai dokumen ilmiah dan referensi pada permasalahan yang sama dimasa yang akan datang. Sehingga hasil laporan penelitian yang dibuat penulis dapat dijadikan sebagai acuan dan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan. 6