BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB V KAJIAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. penelitian pengembangan R&D (Research and Development). R&D adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian Research and Development (R&D) merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

METODE PENELITIAN. kriteria ketuntasan hasil belajar di MTs Plus Raden Paku Trenggalek.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JUCAMA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. komunikasi matematika siswa lamban belajar di SD Mutiara Bunda Sidoarjo,

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Model penelitian dan Pengembangan Model penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. 31 Model penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam pengembangan modul adalah model prosedural yang prosesnya bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Dalam pengembangan modul, digunakan model dari Borg dan Gall yang terdiri dari penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draf produk, uji coba lapangan awal, merevisi hasil uji coba, uji coba lapangan, penyempurnaan produk hasil uji lapangan, uji pelaksanaan lapangan, penyempurnaan produk akhir, diseminasi dan implementasi. 32 Dari penjelasan diatas, penelitian dan pengembangan diartikan secara singkat yaitu suatu proses penelitian untuk menghasilkan suatu produk yang efektif, dalam hal ini ialah modul materi garisdan sudut dengan pendekatan open-ended. B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Bahan ajar yang dikembangkan berupa modul matematika materi garis dan sudut dengan pendekatan open-ended untuk SMP/MTs. Bahan ajar ini dikembangkan melalui beberapa prosedur pengembangan memodifikasi dari model pengembangan Borg dan Gall dan Kemp & Deyton yang meliputi: 33 1. Tahap penelitian dan pengumpulan informasi awal. Tahap ini meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi kelas, dan persiapan laporan kelas. 31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitati Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 297 32 Nana Syodih Sukatmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 169 33 Punaji Setyosari, Metode Penelitian dan Pengembangan hal. 205-207 30

31 2. Tahap perencanaan. Tahap ini mencakup rumusan merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil 3. Tahap pengembangan format produk awal. Tahap ini mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran, hanbooks, dan alat-alat evaluasi ynag berupa bahan cetak. 4. Tahap uji coba awal. Uji coba ini dilakukan terhadap format program yang dikembangkan apakah sesuai dengan tujuan khusus. 5. Tahap ravisi produk Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapangan tersebut diperoleh informasi kualitatif tentang program atau produk yang dikembangkan. Berdasarkan data tersebut apakah masih diperlukan untuk melakukan evaluasi yang sama dengan mengambil situs yang sama pula. 6. Tahap uji coba lapangan Pada tahap ini data kuantitatif hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan tujuan khusus yang ingin dicapai. 7. Tahap revisi produk Revisi produkdikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok subjek lebih besar ini dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan yang dapat dipakai untuk meningkatkan program atau produk untuk keperluan perbaikan pada tahap berikutnya. 8. Tahap uji lapangan Uji lapangan melibatkan 10-30 sekolah atau terhadap 40-200 subjek dan disertai wawancara, observasi, dan penyampaian angket kemudian dilakukan analisis. 9. Tahap revisi produk akhir Revisi produk akhir, yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan. 10. Tahap desiminasi dan implementasi 31

32 Desiminasi dan implementasi, yaitu menyempaikan hasil pengembangan kepada para pengguna dan professional melalui forum pertemuan atau menuliskan dalam jurnal, atau dalam bentuk buku atau handbook. Dengan perubahan seperlunya yakni dalam penelitian dan pengembangan ini tidak melewati langkah 6,7,8, dan 9 dikarenakan keterbatasan waktu,tenaga, dan biaya dari peneliti. Berikut representasi pengembangan yang digunakan dapat didlihat melalui gambar 3.1 Penelitian dan pengumpulan informasi awal perencanaan Penyusunan modul pengembangan Desiminasi dan implementasi Revisi produk Uji validitas pakar Gambar 3.1 Langkah-langkah R&D yang dilakukan 1. Penelitian dan Pengembangan Data Melalui Survei a. Pemilihan Materi Materi yang dipilih pada penelitian ini adalah Garisdan Sudut karena dari hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika pada semester ganjil tahun ini siswa masih banyak yang kesulitan akan materi ini walaupun sebenarnya materi ini mudah namun karena siswa kurang tertarik terhadap pelajaran materi yang tadinya mudah malah dianggap sulit oleh siswa. b. Pemilihan Sekolah Adapun lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah MTs Assafi iyah Gondang Tulungangung. Penelitian ini dilakukan pada semester 32

33 genap tahun ajaran 2016/2017. Lokasi ini menjadi tempat dilaksanakannya penelitian dengan pertimbangan: 1. Di MTs Assafi iyah Gondang Tulungagung belum pernah diadakan penelitian pengembangan terkait Modul Matematika. 2. Kepala Sekolah dan guru cukup terbuka untuk menerima pembaharuan dalam pendidikan, terutama hal-hal yang mendukung dalam proses belajar mengajar. 3. Lokasi sekolah yang tidak terlalu jauh dari tempat peneliti, mudah dijangkau sehingga tidak memerlukan biaya yang terlalu mahal. 2. Perencanaan Ada beberapa hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan bahan ajar modul matematika dengan pendekatan open-ended ini, mulai dari pengumpulan buku-buku yang berkaitan dengan bahan ajar yang akan dikembangkan, pemilihan desain yang tepat, pemilihan layout yang menarik sesuai dengan karakteristik peserta didik di tingkat SMP/MTs, sampai menyiapkan bahan-bahan sebagai evaluasi dalam bahan ajar yang dikembangkan. 3. Penyusunan Bahan Ajar Modul a. Judul Bahan Ajar Bahan ajar yang dikembangkan diberi judul Modul Matematika materi garis dan sudut dengan pendekatan open-ended untuk SMP/MTs kelas VII. b. Pengantar Pembelajaran Pengantar pembelajaran dalam bahan ajar membahas tentang garis dan sudut secara singkat, serta gambaran dalam modul. Selain itu juga diberikan motivasi kepada peserta didik agar lebih semangat dan giat dalam belajar. Tidak lupa juga diberikan konsep untuk percaya diri dalam mengerjakan masalah yang ada dalam modul. 33

34 c. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar ditentukan berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai peserta didik sesuai dengan materi dan tujuan. Kompetensi dasar berisi sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik. d. Muatan Open-Ended Pembelajaran dengan pendekatan open-ended melatih dan menumbuhkan orisinalitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntut untuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban. Selanjutnya, siswa juga diminta untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Dengan demikian, model pembelajaran ini lebih mementingkan proses dari pada produk yang akan membentuk pola pikir keterpaduan, keterbukaan, dan ragam berpikir. Problem open ended merupakan problem yang diformulasikan memiliki banyak jawaban yang benar. Problem ini disebut juga problem tak lengkap atau problem terbuka. Selain itu, masalah open ended juga mengarahkan siswa untuk menggunakan keragaman cara atau metode penyelesaian sehingga sampai pada suatu jawaban yang diinginkan. 34 4. Uji Validitas Pakar Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini bahan ajar modul baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. 35 Uji validitas diberikan kepada tiga validator pakar yaitu pakar bahan ajar matematika, pakar open-ended, dan guru sebagai praktisi lapangan. 34 Aris shoimin, 68 Model Pembelajaran hal 59 35 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D hal. 178 34

35 C. Uji Coba Produk Uji coba dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari produk yang dikembangkan. Selain itu uji coba produk juga merupakan syarat yang harus dikerjakan oleh peneliti dalam mengambil penelitian dan pengembangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam uji coba produk, yaitu: (1) desain uji coba, (2) subjek uji coba, (3) jenis data, (4) instrument pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data. 1. Desain Uji Coba Studi pengembangan ini dilakukan secara individu. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu mulai melakukan observasi lapangan, membuat bahan ajar dengan pendekatan open ended, dan menguji kelayakan produk dengan cara validasi. Pelaksanaan uji kelayakan dilakukan dengan cara menyerahkan produk pengembangan dan beserta sejumlah angket penilaian kepada validator untuk menilai layak atau tidaknya produk pengembangan serta memberikan kritik dan saran perbaikan. 2. Subjek Uji Coba Setelah produk berupa modul pembelajaran matematika dengan pendekatan open-ended selesai divalidasi dan direvisi sesuai masukan para pakar, tahap selanjutnya yaitu uji coba lapangan. Dalam hal ini adalah peserta didik kelas VII B MTs Assafi iyah Gondang Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 30 peserta didik. 3. Jenis Data Data merupakan unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis, dan relevan dengan problem tertentu. 36 Data diperoleh dengan beberapa cara diantaranya yaitu wawancara, penyebaran angket, observasi, dan tes kelas. 4. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan dalam pengambilan data, data yang dihasilkan akan akurat jika instrumen yang digunakan oleh 36 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 53 35

36 peneliti valid, oleh karena itu dperlukan pemilihan instrumen yang tepat dalam penelitian dan pengembangan ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar matematika dengan pendekatan open-ended ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. 37 Wawancara dapat sebagai teknik yang unggul, karena kebiasaan orang lebih suka berbicara dari pada menulis, informasi yang didapat dapat lebih akurat, jika pewawancara dapat menjaga hubungan baik dan kerjasama. 38 Wawancara dilakukan peneliti dengan seorang guru matematika di MTs Assafi iyah Gondang Tulungagung. Dalam menggunakan metode ini peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dengan membawa instrumen penelitian sebagai pedoman pertanyaan tentang hal-hal yang akan ditanyakan dengan cara menanyakan beberapa pertanyaan untuk mencari data tentang (1) karakteristik dari peserta didik, (2) permasalahan yang dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran di kelas, dari hasil wawancara tersebut kemudian peneliti berasumsi bahwa pengembangan bahan ajar dengan pendekatan open-ended sangat tepat diterapkan di sekolah tersebut. dan kemudian data selanjutnya yang ingin dicari ialah (3) tanggapan guru terhadap pembelajaran yang menggunakan produk bahan ajar dengan pendekatan open-ended yang dikembangkan. 37 Ibid, hal. 186 38 Tatag Yuli Eko Siswono, Penelitian Pendidikan Matematika. (Surabaya: Unesa University Press, 2010), hal. 71 36

37 b. Angket atau Kuesioner Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya 39 Keuntungan penggunaan angket yaitu: (1) angket dapat disusun secara teliti sehingga pertanyaan yang terdapat di dalamnya dapat tersusun secara sistematik, (2) memungkinkan pengembang menjaring data dan banyak responden dalam waktu singkat. Teknik angket ini digunakan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar modul dan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan bahan ajar modul. Untuk mengetahui kelayakan bahan ajar angket diberikan kepada validator, sedangkan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan bahan ajar angket diberikan kepada peserta didik. c. Lembar Observasi Observasi digunakan untuk mengamati gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan peneliti ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, observasi dilakukan dengan tujuan mengetahui proses pembelajaran secara jelas dan pengamatan terhadap proses penerapan bahan ajar dengan pendekatan open-ended. d. Soal Tes Menurut Nana Sudjana (1989 : 100) Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan, baik secara tertulis maupun secara lisan atau perbuatan. 39 http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:wnf1- xp8x_sj:scholar.google.com/+angket+atau+kuesioner&hl=id&as_sdt=0,5 diakses pada tanggal 25 Februari 2017 37

38 Penggunaan tes dilakukan agar dapat mengukur kemampuan tertentu sebagai hasil dari proses yang telah dilakukan. 40 Tes yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar ini adalah tes prestasi, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu, sesuatu yang dimaksud dalam hal ini adalah produk pengembangan bahan ajar dengan pendekatan open-ended. 5. Teknik Analisis Data Analisis data menurut patton adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja yang disarankan oleh data. 41 Teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah dengan cara mengumpulkan data lewat instrumen yang telah dibahas dalam instrumen pengumpulan data, kemudan dikerjakan sesuai dengan prosedur penelitian dan pengembangan. Adapun data yang dianalisis dalam pengembangan bahan ajar modul dengan pendekatan open-ended ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari angket penilaian validator dan hasil tes kelas yang dijadikan penelitian, sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan guru matematika mengenai tanggapan terhadap bahan ajar modul yang dikembangkan. Analisis data yang dilakukan adalah: a. Analisis Angket Validasi Data hasil penilaian terhadap kelayakan produk pengembangan bahan ajar modul matematika dengan pendekatan open-ended ini secara deskriptif. Penentuan kriteria tingkat kevalidan dan revisi produk seperti yang tertera pada Tabel 3.1 40 http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:g2tbmctbincj:scholar.google.com/+soal+tes +adalah&hl=id&as_sdt=0,5 diakses pada tanggal 25 Februari 2017, hal 36-37 41 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), hal. 280 38

39 Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Kevalidan dan Revisi Produk Persentase (%) Kriteria Validasi 76-100 Valid (tidak perlu revisi) 56-75 Cukup Valid (tidak perlu revisi) 40-55 Kurang Valid (Revisi) 0-39 Tidak Valid (Revisi) (Sumber: Arikunto, 2006: 276) 42 Rumus yang digunakan adalah : Dimana: Persentase yang dicari ( ) Jumlah nilai jawaban responden Jumlah nilai ideal b. Analisis Data Soal Tes Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur efektivitas modul. Langkah-langkah untuk menganalisis hasil tes adalah sebagai berikut. a. Memberikan skor jawaban setiap butir soal yang diperoleh masingmasing siswa b. Menghitung jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa c. Menghitung nilai yang diperoleh masng-masing siswa d. Mengkategorikan nilai siswa berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di kelas yaitu 75 42 Ari Mardian, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Learning Pokok Bahasan Evolusi pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XII MAN Trenggalek. Dalam Muhammad zainul fu ad, Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berintegrasi Life Skills pada Materi Bangun Ruang (Tulungagung: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2012), hal. 48 39

40 e. Menghitung banyaknya siswa yang telah mencapai ketuntasan hasil belajar kemudian menghitung persentasenya dengan rumus: f. Mengkategorikan persentase ketuntasan siswa berdasarkan Tabel 3.2 kriteria ketuntasan belajar klasikal. Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal Persentase ketuntasan (%) (Sumber: Eko Putro Widoyoko, 2009:242) 43 Ket: P: persentase ketuntasan belajar klasikal Penggunaan bahan ajar modul dalam pembelajaran dikatakan efektif jika persentase ketuntasan minimal adalah baik. c. Analisis Data Wawancara Hasil dari wawancara terhadap guru dirangkum sebagai masukan dan respon guru terhadap pemanfaatan modul yang dikembangkan. Kriteria Sangat baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik 43 Dewi Widowati, Pengembangan Bahan Ajar Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Berbentuk LKS dengan Pendekatan PMRI untuk Siswa Kelas VIII Semester 1, (Yogyakarta: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2014), hal. 55 40