BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. Triatno, (2009:53) menyatakan pendapatnya bahwa tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. tentu tidak dapat dipisahkan dari semua upaya yang harus dilakukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup. Nasional (UU No. 20/2003) Bab II Pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Oleh karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada disepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan di lingkungannya. Maka tidak heran pendidikan menjadi tolak ukur suatu negara apakah negara tersebut dapat dikat akan negara maju, berkembang atau malah terbelakang. Melalui pendidikan perbaikan sumber daya manusia diharapkan dapat di tingkatkan. Karenanya, pendidikan menjadi sektor terpenting dalam pembentukan sumber daya manusia yang nantinya akan siap bersaing di kemudian hari. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

2 Konsep pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembentukan pribadi agar diperoleh kemampuan yang berlebih dari sebelumnya. Sasaran pembentukannya menyangkut seluruh aspek intelektual, sikap, dan keterampilan. Menurut Wikipedia Indonesia Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pola pendidikan dengan pengajaran adalah hal yang sejalan, namun berbeda pada pelaksanaannya. Pendidikan bisa di dapatkan dimana saja, baik melalui keluarga, masyarakat, lingkungan kerja atau lingkungan bermain sekalipun. Namun berbeda halnya dengan pengajaran, pengajaran lebih identik dengan suatu proses pelaksanaan pembelajaran yang terperinci pada suatu lembaga pendidikan formal. Lembaga pendidikan formal ini berjenjang pada setiap tingkatan pendidikan. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap

3 Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang seutuhnya. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponenkomponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Penerapan pendidikan karakter yang tepat akan menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Penerapan yang dilakukan harus sejalan dan terintegrasi didalam setiap kompetensi kejuruan yang ada di setiap sekolah. Pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan juga memerlukan penerapan pendidikan karakter guna memperbaiki karakter siswa terkait pada mata pelajaran ini. Mata pelajaran ini sesuai dengan namanya merupakan dasar mata pelajaran kejuruan yang mendasar, sehingga sangat dibutuhkan penerapan karakter yang tepat. Penerapan pendidikan karakter yang dilakukan guru haruslah sesuai dengan kompetensi keahliannya masing-masing. Guru harus dapat menularkan karakter yang positif dalam setiap pembelajaran. Inilah yang menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan penerapan pendidikan karakter. Guru menjadi faktor utama yang berperan dalam penularan karakter pada tahap pembelajaran. Pembelajaran mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan menggambar teknik dasar program keahlian teknik furniture pada dasarnya dimaksudkan

4 untuk mendidik dan melatih siswa agar dapat berkompeten dibidang konstruksi teknik furniture, sehingga nantinya siswa dapat mengimplementasikan kedalam dunia kerja. Hal ini sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sekolah menengah Kejuruan Tahun 2006, bahwa SMK memiliki tujuan khusus, yaitu : 1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. 2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya. 3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih (Anonymous 2008). Dari uraian diatas, SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal dalam bidang kejuruan diharapkan dapat menghasilkan lulusan SMK yang diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang siap pakai di lapangan kerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Sebagai lulusan yang siap pakai di lapangan kerja tidak terlepas dari syarat yang dituntut yaitu mengenai mutu dan

5 keterampilan dalam menghadapi dunia kerja. Melalui lembaga pendidikan ini para siswa dibekali ilmu pengetahuan, keterampilan serta dibina kepribadiannya. SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dengan sistem sekolah berasrama (boarding school) yang memiliki jurusan Teknik Bangunan dengan program keahlian Teknik Furniture, yang mana lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja khususnya berkaitan dengan bidang kejuruaannya. Untuk mewujudkan harapan tersebut, di SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara terdapat mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan untuk mendukung tercapainya lulusan yang bermutu. Selanjutnya untuk penerapan pendidikan karakter yang tepat pada jenjang SMK guru mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan program keahlian teknik furniture harus bisa melakukan penerapan dengan baik, sehingga didapat hasil sesuai dengan yang diinginkan. Apakah penerapan pendidikan karakter sudah dan dilaksanakan dengan baik oleh guru mata pelajaran dan warga sekolah lainnya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui apakah pendidikan karakter sudah diterapkan serta bagaimana proses penerapan pendidikan karakter yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.

6 Dengan memperhatikan urgensi masalah yang terurai diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Penerapan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara Tahun Ajaran 2013/2014. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Pendidikan karakter diterapkan pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014. 2. Alasan pendidikan karakter diterapkan pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014. 3. Integrasi penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014.

7 C. Fokus Penelitian Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas, maka peneliti memberikan fokus penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut: Penelitian ini hanya menitik beratkan pada penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah penerapan pendidikan karakter di lakukan pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Mengambar Teknik Dasar program keahlian Teknik Furniture SMK Binaan Privisi Sumatera Utara? 2. Mengapa Pendidikan Karakter pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Mengambar Teknik Dasar program keahlian Teknik Furniture SMK Binaan Privisi Sumatera Utara? 3. Bagaimana penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara?

8 E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan Penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui apakah pendidikan karakter diterapkan pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014.. 2. Untuk mengetahui Mengapa pendidikan karakter diterapkan pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014. 3. Untuk mengatahui Bagaiamana penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Menggambar Teknik Dasar Program Keahlian Teknik Furniture SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara tahun ajaran 2013/2014. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memeberi makna bagi peneliti, guruguru, sekolah sebagai berikut, Secara teoritis: 1. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai penerapan pendidikan karakter. 2. Sebagai referensi kepada mahasiswa lain untuk penelitian-penelitian yang sejalan berikutnya.

9 Secara Praktis: 1. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian guru. 2. Menambah keperdulian terhadap permasalahan pengajaran dan membudayakan penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru. 3. Membudayakan penerapan pendidikan karakter pada Sekolah Menengah Kejuruan.