BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengolah data dari sebuah penelitian, sebagaimana menurut pernyataan Sugiyono

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian bertempat di SMP Negeri 1 Padalarang di Jl.U.Suryadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahan pembelajaran yang disajikan dalam sub pokok bahasan Wawasan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Sebab itu dalam penelitian dibutuhkan metode dan teknik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Soepandi Mengatakan bahwa: Alat musik tiup yang ada di Jawa Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembelajaran Layeutan Suara Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Pasundan Katapang Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Rudat adalah salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

2015 KOMPOSISI KACAPI PADA LAGU KEMBANG TANJUNG PANINEUNGAN KARYA MANG KOKO

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini

BAB I PENDAHULUAN. Menyanyi dapat dikatakan sebagai aktifitas bermusik yang paling mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Namun, disisi lain nilai kesetiakawanan sosial semakin berkurang, sehubungan

BAB III METODE PENELITIAN

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu

GLOSARIUM. : salah satu watak pupuh Kinanti : salah satu cara menyuarakan sebuah nyanyian : istilah ornamentasi dalam tembang Sunda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PELATIHAN ANGKLUNG SUNDA DI SANGGAR BAMBU WULUNG DI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan kepada karakteristik data yang diperlukan oleh peneliti ini,

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... - HALAMAN PENGESAHAN... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI...

BAB III METODE PENELITIAN

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah dalam kurikulum pendidikan terdapat dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu dengan cara menjelaskan dan menggambarkan variabel masa lalu dan

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Pupuh Balakbak Raehan merupakan salah satu pupuh yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tumbuh sikap apresiatif dan kreatif dalam jiwa peserta didik. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Furchan (1992:21), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi metode cerita dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang meliputi; (1) Standarisasi, (2) Kompetensi Lulusan, (3)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan cara mengumpulkan, menyusun dan menginterpretasikan data.

Kesenian Sisingaan Grup Putra Mekar Jaya Pada Acara Khitanan Di kabupaten Subang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini ada dua tempat, yang pertama bertempat di desa binaan yaitu desa

METODE PENELITIAN25. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang

SILABUS MUSIK GAMELAN PELOG SALENDRO III (SM 404) DEWI SURYATI BUDIWATI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu metode atau

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN TEKNIK ORNAMENTASI SULING SUNDA LUBANG ENAM PADA LAGU TEMBANG SUNDA CIANJURAN oleh Engkur Kurdita. Abstrak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Sebagaimana telah peneliti jelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumedang merupakan kota yang kaya akan kebudayaan, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Tahap awal. Tahap proses pelaksnaan. Tahap akhir pelaporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRACT...

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat Jawa Barat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha

MATERI UAS SENI MUSIK SEMESTER 5.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perkembangan musik di Indonesia. Angklung adalah alat musik

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengadakan penelitian ke lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti selama pelaksanaan penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang terbaik untuk meneliti suatu masalah adalah metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan, (Drs. Slameto, 1999:195).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan sebuah cara untuk mendapatkan dan mengolah data dari sebuah penelitian, sebagaimana menurut pernyataan Sugiyono (2010:3) yang menyebutkan, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujtuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengolahan data nya secara kualitatif. Penelitian kualitatif sendiri menurut pengertiannya adalah pengertian yang menekankan pada kualitas atau hal terpenting yang berupa kejadian atau fenomena yang dapat dijadikan pelajaran berharga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif, sebagaimana telah dibahas di bab I secara sepintas. Penelitian ini bertujuan mengadakan pengamatan secara objektif yang mengungkapkan berbagai temuan dari sejumlah data yang ada, dan menggambarkan objek dan subjek yang diteliti di lapangan secara tepat yang kemudian dianalisis dan selanjutnya diuraikan menjadi satu bentuk deskripsi pada laporan tertulis. Cece Suganda, 2013 PEMBELAJARAN KAKAWIHAN BARUDAK PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DI SDN MOHAMMAD TOHA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

40 B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Mohammad Toha, yang lokasinya ada di jalan Mohammad Toha no. 22, Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung (40252). Gambar 3.1 Bangunan kelas SDN Mohammad Toha (Dokumentasi Cece Suganda 2012) Penelitian ini memilih lokasi di SD tersebut karena jarang sekali SD yang menggunakan kesenian tradisional sebagai dasar pembelajaran pada mata pelajaran Karawitan. Seperti yang telah diungkapkan selain mengangkat kakawihan barudak sebagai materi dalam pembelajaran. Selain itu di SD ini juga terdapat kesenian tradisional lainnya yang dijadikan bahan pembelajaran baik itu

41 dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler atau dalam kegiatan lainnya. Dalam kegiatan intrakurikuler di SD ini terdapat mata pelajaran seni budaya dan keterampilan yang mengajarkan tentang gamelan salendro dan kakawihan barudak di kelas tiga dan empat, pembelajaran kawih sunda dan gamelan pelog di kelas lima, serta komposisi sederhana di kelas enam. Dalam kegiatan ekstrakurikuler terdapat ekstrakurikuler angklung, karawitan dan rampak sekar. Sedangkan dalam kegiatan lainnya seperti pembekalan atau pembiasaan karawitan yang dilaksanakan pada setiap hari rabu minggu pertama setiap bulannya. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan dan di ikuti oleh seluruh siswa. Biasanya kegiatan ini mempelajari pupuh, dan pupuh raehan, materi kakawihan dan lain sebagainya. Selain karena materi pembelajarannya, SD ini juga mempunyai fasilitas yang memadai untuk berlangsungnya proses pembelajaran. Terdapat gamelan pelog dan salendro, angklung, kecapi, keyboard, gitar, jimbe dan berbagai alat musik lain di SD ini. Selain itu SD ini juga mempunyai dua ruangan khusus untuk praktek pembelajaran seni budaya, terdapat dua ruang aula kesenian. Diharapkan dengan fasilitas yang lengkap dan materi yang cukup banyak dalam hal karawitan sunda dapat membantu peneliti untuk memperoleh data yang diharapkan, yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.

42 Gambar 3.2 Ruang Aula Kesenian SDN Mohammad Toha Bandung (Dokumentasi Cece Suganda 2012) 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru-guru/pengajar. Guru yang akan menjadi subjek penelitian adalah guru karawitan di SDN Mohammad Toha, yaitu pa Endi Supendi, A. Md. Serta siswa kelas empat yang mempelajari kakawihan barudak pada mata pelajaran seni budaya di SDN Mohammad Toha Kota Bandung. Pemilihan siswa kelas empat sebagai subjek penelitian karena materi pembelajaran kakawihan barudak yang disatukan dengan pembelajaran gamelan salendro sebagai waditra pengiring kakawihan barudak, di sampaikan di kelas empat.

43 Gambar 3.3 Siswa kelas IV SDN Mohammad Toha (Dokumentasi Cece Suganda 2012) C. Definisi Operasional 1. Pembelajaran : Berasal dari kata dasar ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan pe dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar (KBBI). Untuk tercapainya suatu pendidikan maka dalam pendidikan tersebut akan terjadi proses pembelajaran. 2. Kawih : Kawih teh nyaeta rakitan basa nu jadi kedalna rasa, gelar na mibutuh lagu. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai berikut.

44 kawih adalah bahasa ikatan yang merupakan curahan rasa yang disajikan memerlukan lagu (Soepandi, Atik. 1985: 15). 3. Barudak: Berasal dari bahasa Sunda yang berarti anak-anak 4. Kakawihan Barudak : Kakawihan Barudak berarti Lagu-lagu yang biasa di nyanyikan oleh anak-anak pada saat bermain, baik didalam rumah maupun diluar rumah, seperti dihalaman rumah pada saat terang bulan, dan di tempat-tempat lainnya, tempat mereka bermain (Hidayat, 2007: 169). D. Fokus Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan dalam bab satu, maka fokus penelitian ini adalah pada proses pemilihan materi dalam pembelajaran kakawihan barudak, mengetahui tahapan pembelajaran, metode yang digunakan, pendekatan guru, dan evaluasi hasil pembelajaran. E. Teknik Pengumpulan Data Data merupakan bagian terpenting dari sebuah penelitian, karena dalam penelitian itu sendiri yang dikumpulkan dan yang diolah adalah data, maka pada fase pengumpulan data ini merupakan fase terpenting untuk memperoleh hasil seseuai dengan yang diharapkan. Untuk mengetahui kebenaran suatu permasalahan yang terjadi di lapangan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data selama penelitian yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi.

45 1. Observasi Dalam penelitian ini dilakukan dua tahap observasi yaitu observasi pendahuluan dan observasi mendalam. Observasi pendahuluan dilakukan sebelum penelitian yang lebih dalam dilaksanakan. Observasi ini bersifat perkenalan dan mengetahui kondisi awal lokasi dan subjek penelitian. Sedangkan pada observasi lanjutan dilakukan pengumpulan data yang mendalam, yang lebih terperinci dan lebih mengarah kepada pokok permasalahan yang diteliti. Sebelum peneliti mengadakan observasi ke lokasi penelitian, pada awalnya peneliti mendapat masukan dari salah satu dosen seni musik Universitas Pendidikan Indonesia, bahwa di SDN Mohammad Toha ada mata pelajaran karawitan, yang membahas berbagai jenis kesenian tradisional termasuk kakawihan barudak. Setelah mengetahui informasi tersebut maka peneliti mencoba menggali informasi lebih lanjut melalui media internet. Informasi yang diperoleh dari internet berupa beberapa artikel yang memang dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa di SD tersebut terdapat banyak kesenian tradisional. Ada juga data yang diperoleh dari internet itu berupa skripsi, sebenarnya skripsi tersebut adalah tentang pembelajaran Jimbe, namun di skripsi tersebut dijelaskan bahwa di SDN Mohammad Toha banyak dipelajari kesenian tradisional. Dari hasil pencarian informasi tersebut muncullah keinginan peneliti untuk survei lokasi sekaligus tahap observasi pendahuluan. Sebelum melakukan observasi dan survei lokasi peneliti mencari data profil SDN Mohammad Toha termasuk alamat lengkap dan nomor telepon sekolah. Kemudian informasi

46 tersebut mengantarkan peneliti ke lokasi penelitian untuk mengadakan survei dan observasi pendahuluan. Observasi pendahuluan ini dilaksanakan 2 kali, yaitu pada tanggal 5 oktober dan tanggal 10 oktober 2012. Pada tahap observasi pendahuluan pertemuan pertama (pada tanggal 5 oktober) peneliti benar-benar belum tahu secara pasti lokasi penelitian, lokasi dan subjek penelitian yang akan diteliti. Dari hasil observasi pendahuluan yang pertama peneliti mendapatkan informasi mengenai adanya mata pelajaran karawitan dan ada materi kakawihan barudak juga dalam pembahasannya. Selain itu di SD ini juga mengadakan kegiatan lain yang mendukung pembelajaran, seperti adanya ekstrakurikuler dan adanya pembiasaan karawitan. Gambar 3.4 Program Pembiasaan karawitan di SDN Mohammad Toha (Dokumentasi Cece Suganda 2012) Proses selanjutnya adalah observasi pendahuluan tahap ke dua, observasi ini peneliti dikenalkan dengan pengajar mata pelajaran karawitan yaitu Bapak

47 Endi Supendi. Setelah itu dilanjutkan observasi pendahuluan yang lebih mendalam, peneliti mencari informasi tentang fokus penelitian yaitu tentang materi pembelajaran kakawihan barudak. Informan selanjutnya pengajar mata pelajaran karawitan, yaitu bapak Endi. Pada Observasi tahap ini peneliti mengamati ruangan tempat belajar siswa, yaitu di aula kesenian SDN Mohammad Toha, pada tahap ini peneliti melihat kondisi fasilitas belajar di sekolah, yang berupa instrument musik barat dan banyak waditra karawitan Sunda. Seperti keyboard, jimbe, seperangkat Gamelan Degung, Gamelan Pelog, Gamelan Salendro, satu set Angklung, enam buah Kacapi, dan enam set Kendang. Gambar 3.5 Ruangan praktek mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (Dokumentasi Cece Suganda 2012) Observasi lanjutan atau observasi penelitian yang lebih mendalam ini dilaksanakan dalam empat pertemuan. Yaitu pada tanggal 18 oktober, 1

48 November, 8 November dan 22 November. Pada pertemuan pertama (18 oktober) guru memberikan rangsangan kepada siswa untuk belajar membaca notasi angka. Kemudian pada pertemuan kedua (1 November) guru memberikan materi lagu/mempelajari lagu. Setelah itu pada pertemuan ketiga (8 November) guru memberikan materi gending atau pengiring lagu kakawihan barudak. Kemudian pertemuan terakhir (22 November) guru menggabungkan materi lagu dengan gending, sekaligus guru mengadakan evaluasi dengan cara tes kelompok. 2. Wawancara Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai interviewer atau pihak yang mencari atau mengumpulkan informasi, kemudian pihak yang berperan sebagai informan atau interviewee adalah guru mata pelajaran karawitan bapak Endi Supendi, A. Md dan beberapa siswa kelas empat yang mempelajari materi kakawihan barudak. Untuk memperoleh data yang jelas dan mendalam maka peneliti menggunakan teknik wawancara, yaitu wawancara terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Peneliti menggunakan kedua teknik tersebut dalam mengumpulkan data, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara terstruktur ini dilakukan peneliti pada saat peneliti mewawancara siswa kelas empat, hal ini dikarenakan jumlah responden cukup banyak, sehingga dirasa cocok untuk menggunakan teknik pengumpulan data secara wawancara terstruktur. Wawancara Tidak Terstruktur ini dipakai peneliti pada saat peneliti melakukan observasi pendahuluan. Hal tersebut dikarenakan peneliti belum

49 mengetahui secara pasti tentang informasi yang dicari dan yang dibutuhkan. Sehingga peneliti menggali informasi sebanyak-banyaknya dengan wawancara jenis ini. Teknik wawancara ini juga digunakan peneliti untuk mewawancara pengajar, dengan alasan untuk memperoleh data sebanyak-banyaknya dari informan. Peneliti hanya menggunakan garis-garis besar permasalahannya, kemudian peneliti mengembangkan sendiri ketika proses wawancara dilaksanakan. Sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2012: 234) yang menyebutkan, wawancara tidak terstruktur atau terbuka sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang subyek yang diteliti. Gambar 3.6 Proses wawancara dengan guru serta beberapa siswa (Dokumentasi Cece Suganda 2012)

50 3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen ini akan melengkapi teknik penelitian lain, mempertegas dan memeperjelas situasi lapangan yang diteliti. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2012: 240) yang menyebutkan, hasil penelitian akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis dan seni yang telah ada. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan media dokumentasi dilakukan pada setiap tahapan pengumpulan data. Pada saat observasi dan wawancara, baik itu yang merupakan pendahuluan maupun observasi atau wawancara yang lebih mendalam. F. Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan dan analisis data merupakan tahapan setelah pengumpulan data sebelum data dituangkan dalam bentuk laporan penelitian. Sejumlah data diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dengan guru dan siswa, serta melalui dokumentasi serta studi pustaka. Data yang diperoleh selama tahapan pengumpulan data dikumpulkan kemudian di seleksi, antara data yang sesuai atau tidak sesuai dengan materi penelitian. Kemudian data yang dianggap sesuai dianalisis dan disusun kedalam bentuk laporan penelitian.

51 G. Langkah-langkah Penelitian Untuk membantu mempermudah proses penelitian di lapangan, peneliti menentukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut : 1. Pemilihan Topik atau Judul Dalam hal ini peneliti mencari topik atau permasalahan yang akan dikaji dan dijadikan sebagai bahan untuk penelitian. Kemudian terkumpullah beberapa topik yang memungkinkan untuk diadakannya sebuah penelitian. Setelah itu peneliti menentukan topik mana yang akan dijadikan sumber penelitian. Selanjutnya peneliti memberikan anggapan sementara mengenai topik yang akan diteliti dari berbagai sumber yang peneliti temui sebelum ke lapangan. 2. Penyusunan Proposal Setelah topik permaslahan dan judul telah disetujui, langkah selanjutnya adalah penyusunan proposal penelitian yang terdiri dari latar belakang serta rumusan masalah yang akan peneliti ungkap untuk selanjutnya menjadi sebuah karya ilmiah. 3. Survei Setelah menentukan judul dan tempat penelitian, peneliti melakukan survei langsung ke lapangan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang faktual dengan melihat kejadian, fenomena, eksistensi dan keberadaan pembelajaran

52 kakawihan pada suatu kelompok tertentu yang dalam penelitian ini SDN Mohammad Toha. 4. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan mencari data-data yang akurat, baik dari buku, artikel, jurnal, skripsi, internet dan melakukan observasi maupun wawancara langsung sesuai dengan topik atau permasalahan yang sedang dikaji. 5. Penyusunan Laporan Langkah terakhir yang peneliti tempuh adalah penulisan laporan dalam bentuk skripsi yang berisikan rincian dan hasil penelitian lapangan dan selanjutnya dipertanggung jawabkan dalam ujian sidang skripsi.