PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG TATA NIAGA BESI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN Menimbang : bahwa dalam rangka pembinaan, pengawasan dan penertiban usaha pemanfaatan dan pengelolahan besi tua agar dapat berusaha secar tertib serta sebagai upaya untuk menjaga kelestarian besi tua yang dikategorikan bendabenda peninggalan sejarah, maka depandang perlu mengatur Tata Niaga Besi Tua dengan Peraturan Daerah ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3711); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara 3952); 4. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( Lembaran Daerah Tahun 1999 Nomor 11 Seri C- o1) ; Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN TENTANG DANA CADANGAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Kota Tarakan; b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah; c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah badan legislatif daerah Kota Tarakan; d. Kepala Daerah adalah Walikota Tarakan; e. Dinas
e. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tarakan ; f. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Kota Tarakan ; g. Besi Tua adalah semua benda-benda yang terbuat dari logam yang tidak digunakan lagi menurut tujuan semula, kecuali barang-barang kuno dan bersejarah yang terbuat dari Logam ; h. Tata Niaga Besi Tua adalah ketentuan yang mengatur tentang uasaha pemanfaatan besi tua ; i. Pemanfaatan Besi Tua adalah kegiatan yang meliputi pencarian, penggalian, pemotongan, pengangkutan dan penumpukan besi tua untuk diperjual belikan yang dilakukan oleh orang probadi atau badan ; j. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Kota Tarakan. BAB II P E R I Z I N A N Pasal 2 (1) Setiap Orang Pribadi atau Badan yang melakukan kegiatan usaha pemanfaatan besi tua, wajib memiliki izin usaha pemanfaatan besi tua dan izin tempat usaha dari Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk ; (2) Izin sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini belaku selama 1 (satu) Tahun dan dapat diperpanjang kembali ; (3) Permohonan untuk mendapatkan izin usaha pemanfaatan besi tua dan izin tempat usaha diajukan kepada Kepala Daerah melalui Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Pasal 3 Izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi apabila : a. Masa berlakunya telah jatuh tempo ; b. Dicabut karena melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III K E W A J I B A N Pasal 4 (1) Setiap Orang atau Badan yang melakukan usaha pemanfaatan besi tua, wajib memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah yang besarnya akan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan berlaku setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ; (2) Kontribusi sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini dipungut oleh juru pungut Dinas Perindustrian, Perdagangan dan koperasi dan selanjutnya disetor ke Kas Daerah melalui Bendaharawan Khusus Penerima pada Dinas Pendapatan ; (3) Setiap orang atau badan yang melakukan kegiatan usah pemanfaatan besi tua berkewajiban untuk menjaga dan menata besi tua agar tertera rapi dan tidak berserakan dimana-mana serta tidak mengganggu lingkungan disekitarnya. Bab IV..
BAB IV L A R A N G A N Pasal 5 (1) Setiap Orang atau Badan dilarang mengambil besi tua yang dikategarikan sebagai benda-benda peninggalan sejarah ; (2) Dilarang menjalankan kegiatan usaha pemanfaatan besi tua tanpa seizing Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk ; (3) Dilarang memindahkan izin usaha pemanfatan besi tua kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Kepala Daerah atau pejabat yang di tunjuk ; (4) Instansi yang terkait dibidang penerbitan Surat Izin Berlayar, dilarang menerbitkan Surat Izin Berlayar untuk pengangkatan besi tua bagi orang pribadi atau badan, kecuali apabila yang bersangkutan dapat menunjukkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan termasuk bukti setor kontribusi ke Kas Daerah. BAB V P E G A W A S A N Pasal 6 (1) Pengawasan kegiatan tata niaga besi tua di wilayah daerah dilakukan secara Instansional dibawah koordinasi Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk ; (2) Bila dipandang perlu Kepala Daerah dapat membentuk Tim Pengawas Terpadu. BAB VI KETENTUAN PIDANA Pasal 7 (1) Barang siapa yang melanggar ketentuan Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan atau denda setinggitingginya Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupia) ; (2) Tindak Pidana sebagai dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah pelanggaran ; (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 91) pasal ini tidak menghentikan pelaksanaan ketentuan Peraturan Perundang-undangan lainnya. BAB VII P E Y I D I K A N Pasal 8 (1) Selain oleh penyidik POLRI, Penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang pengangkatannya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ; (2) Wewenang.
(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenan dengan tindak pidana dibidang Tata Niaga Besi Tua agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas. b Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang keterangan perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak Pidana dibidang Tata Niaga Besi tua. c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi dan atau badan sehungan dengan sehubungan dengan tindak Pidana dibidang Tata Niaga Besi tua d. Memeriksa Buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenan dengan tindak pidana dibidang Tata Niaga Besi Tua. e. Melakukan Penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokemen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bukti-bukti tersebut. f. Meminta bantua tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Tata Niaga Besi Tua. g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf c. h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan pidana dibidang Tata niaga Besi Tua ; i. Memanggil orang untuk di dengar keterangannya dan di periksa sebagai tersangka atau saksi ; j. Menghentikan Penyidikan k. Melakukan tindak lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang Tata Niaga Besi Tua menurut hokum yang dapat dipertanggungjawabkan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Hal-hal yang belum diataur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan di atur lebih lanjut dalam keputusan Kepala Daerah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Pasal 10
Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan Ditetapkan di Tarakan pada tanggal 26 April 2001 WALIKOTA TARAKAN ttd dr. H. JUSUF SK Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2001 Nomor 05 Seri D-03 SEKRETARIS DAERAH, ttd H. SAUKANI DAIK, SE. MM Pembina NIP. 550 004 736