Revelation 11, Study No. 26 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 26, oleh Chris McCann

dokumen-dokumen yang mirip
Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 25 in Indonesian Langguage. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 25 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #15 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 19 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 19, oleh

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 27 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 27, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 9 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 9, oleh Chris McCann.

Revelation 11, Study No. 41 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 41, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal11, Pembahasan No. 5, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Revelation 11, Study No. 40 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 40, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 23 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 23, oleh Chris McCann

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 21 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 21 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 29 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 29, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 20 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu, Pembahasan No. 20, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #17 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 28 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 28, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #14 oleh Chris McCann

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #2 oleh Chris McCann

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Revelation 11, Study No. 18 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 18, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 35 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.35, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 36 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal11, Pembahasan No. 36, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #32 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #3 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann

Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #37 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 30 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 30, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #27 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 31 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 31, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 34 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 34, oleh Chris McCann

yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya, Dia memberikan alasan atas penghakiman Babel.

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No.3, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann

mengatakan, asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #26 oleh Chris McCann

Why October 7, 2015 is the Likely the End of the World in Indonesian. Language. Mengapa 7 Oktober 2015 adalah Kemungkinan Hari Kiamat, Bagian 5,

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Revelation 11, Study No. 11 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 11, oleh Chris

Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus Kristus, menjalani penderitaan dan kemudian mati disalibkan di bawah pemerintahan gubernur Yudea,

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #13 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann

Why October 7, 2015 is the Likely End of the World, Part 1 in Indonesian. Language. Mengapa 7 Oktober 2015 adalah Kemungkinan Hari Kiamat, Bagian 1,

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #41 oleh Chris McCann

Tahun C Hari Minggu Prapaskah III Penyelidikan Pertama Calon Baptis

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #39 oleh Chris McCann

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

Seri Iman Kristen (3/10)

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #4 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #44 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 4, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Revelation 11, Study No. 14 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 14, oleh Chris

THE WARRIOR S CALL #4 - PANGGILAN PAHLAWAN #4 GRADE A LOYALTY - KESETIAAN GRADE A

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

in Indonesian Language Mengapa 7 Oktober 2015 adalah Kemungkinan Hari Kiamat, Bagian 4,

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #40 oleh Chris McCann

God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI

Revelation 11, Study No. 15 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu, Pasal 11, Pembahasan No. 15, oleh Chris

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

Hari Sabat. Hari Perhentian yang Kudus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.

Revelation 11, Study No. 8 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 8, oleh Chris McCann.

Revelation 11, Study No. 10 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No.10, oleh Chris McCann

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikatmalaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

E.G.W. (Patriarchs and Prophets, ch. 50, p. 525)

Revelation 11, Study No. 32 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 32, oleh Chris McCann

Transkripsi:

Revelation 11, Study No. 26 in Indonesian Language Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 26, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan mempelajari Pembahasan No. 26 dari Wahyu, pasal 11, dan kita akan terus membaca dalam Wahyu 11:13: Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga. Ini adalah sebuah ayat yang sangat padat. Ada banyak informasi di sini dan kita harus berhati-hati dengan hal itu. Sebagai contoh, disebutkan bahwa "pada saat itu (atau pada jam yang sama) ketakutan besar menguasai banyak orang dan mereka naik ke langit diselubungi awan. Kita tahu bahwa itulah "jam" penghakiman; itu adalah pemenuhan dua belas jam hari kerja dan akhir dari Masa Kesusahan Besar. Satu "jam" yang

diidentifikasikan dengan Masa Kesusahan Besar sudah berakhir dan Allah, secara kiasan, membawa sejumlah besar orang banyak, secara rohani - mereka secara fisik tidak pergi ke mana pun. Tidak ada yang diangkat dan tidak ada yang tertinggal di bumi, namun karena mereka diselamatkan mereka semua sekarang duduk di sorga bersama dengan Yesus Kristus. Tuhan memandang Hari Penghakiman sebagai "gempa bumi yang besar:" Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat. Tidak ada yang bisa melihatnya, sama seperti tidak ada yang bisa melihat pintu surga tertutup. Itu bukan sesuatu yang terlihat dan bukan sesuatu yang dapat dilihat orang dengan indera mereka. Mereka tidak bisa merasakan bumi yang berguncang. Itu adalah gempa bumi spiritual, yaitu akhir program keselamatan Allah, dan kita melihat bahwa gempa bumi ini mencapai tujuan akhirnya membebaskan semua tahanan. Ini adalah seluruh rincian yang ada dalam Kisah Para Rasul pasal 16, di mana dikatakan "kira-kira tengah malam" terjadilah "gempa bumi yang hebat" dan entah bagaimana gempa ini berhasil membuka pintu penjara dan membebaskan semua tawanan. Dapatkah Anda membayangkan bagaimana tidak masuk akalnya hal ini kelihatannya? Gempa ini tidak hanya melepaskan satu tahanan, namun semua tahanan di penjara itu. Kita tidak tahu berapa banyak

tahanan yang ada, namun marilah kita katakan ada lima puluh tahanan yang termasuk Paulus dan Silas. Mereka berada dalam sel penjara yang berbeda, sejauh yang kita tahu. Bayangkan Anda adalah salah satu dari tahanan ini beberapa waktu yang lalu dalam sel penjara yang gelap dan sel penjara Anda terkunci. Tidak hanya itu, namun dalam sel Anda, Anda memiliki "rantai" yang mengikat Anda - mungkin mengikat sekitar pergelangan kaki Anda atau diikat ke pergelangan tangan Anda. Kemudian, tiba-tiba, ada "gempa bumi yang hebat" dan pada saat yang bersamaan mereka mendengar Paulus dan Silas, dua saksi Allah, bernyanyi dan memuji Allah di tengah malam. Ada "megas seismos", sebuah goncangan dahsyat di penjara dan Anda mungkin akan berharap bahwa ini adalah akhir hidup Anda dan Anda akan mati. Namun dampak gempa bumi itu ternyata membuka jeruji penjara dan semua belenggu Anda terlepas. Sungguh suatu mukjizat!. Anda harus mengakui bahwa ini benar benar mukjizat. Tidak ada hal lain yang terjadi. Langit-langit tidak runtuh dan batu-batu tidak jatuh menimpa Anda. Kemudian Anda menengok keluar pintu penjara dan Anda melihat bahwa hal yang sama terjadi pada tahanan-tahanan yang ada di sebelah Anda dan semua tahanan di luar sel Anda. Semua pintu sel di penjara itu

terbuka dan belenggu mereka terlepas. Mereka merdeka. Itu adalah gempa bumi yang sudah ditargetkan. Itu adalah sebuah "gempa bumi yang hebat" yang dicapai dengan tepat sesuai dengan apa yang direncanakan Allah dan yang menggambarkan, dengan sempurnanya, apa yang terjadi pada tanggal 21 Mei 2011. Allah melepaskan semua orang pilihan-nya yang ditahan di penjara dosa yang gelap dari si Iblis. Mereka semua dibebaskan. Tentu saja, itu adalah penjara spiritual, bukan? Tidak ada yang pernah bisa melihat Anda, atau melihat saya, yang ditahan dan terikat kuat oleh tali pelanggaran yang mengurung kita. Mereka tidak bisa melihat penawanan kita terhadap dosa dan Iblis. Tidak ada yang bisa melihat itu - itu adalah sebuah penjara spiritual. Dibutuhkan sebuah gempa spiritual untuk melepaskan tahanan yang diikat dengan kuat dalam penjara spiritual. Itulah yang dilakukan Allah pada tanggal 21 Mei 2011. Ia telah membebaskan semua umat pilihan- Nya. Setiap orang yang akan diselamatkan sudah diselamatkan melalui "gempa bumi yang dahsyat" yang terjadi pada saat Hari Penghakiman. Itulah apa yang kita baca di sini dalam Wahyu 11:13: Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh

bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga. Di sini, kita memiliki tiga istilah yang dapat mengidentifikasi dengan orang-orang percaya sejati: 1) "sepersepuluh" (atau Anda dapat melihat hal itu sebagai "persepuluhan" dalam Alkitab); 2) "tujuh ribu" (di mana Allah berbicara di satu tempat tentang 7.000 yang tidak tunduk menyembah Baal; 3) orang-orang lain (atau kata "sisanya" yang sering digunakan untuk mengacu pada umat pilihan-nya). Namun kita akan melihat bahwa tidak ada seorang pun dalam Wahyu 11:13 yang adalah orang pilihan-nya. Ketika Allah berkata "sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, itu bukan hal yang baik. Ini adalah Hari Penghakiman dan dalam sebuah gempa bumi, kota itu runtuh. Ia juga mengatakan "tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu, dan, sekali lagi, ini bukan hal yang baik untuk terbunuh oleh gempa. Kemudian dikatakan, "orang-orang lain [atau sisanya] sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga, dan ini kedengarannya seperti orang-orang percaya sejati. Namun kita akan melihat di dalam Alkitab bahwa pada hari penghakiman,

orang yang tidak diselamatkan memberi kemuliaan pada Dia (seperti Akhan dalam Kitab Yosua). Marilah kita lihat istilah "kota" yang rubuh. Kota apakah itu? Jika kita pergi ke Pasal 14, dikatakan dalam Wahyu 14: 8: Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya. Dalam ayat kita dalam Wahyu 11:13, dikatakan "sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh" dan ayat ini tidak menyebut nama kotanya, namun kita tahu bahwa pada saat Hari Penghakiman Allah memandang penghakiman yang Ia datangkan pada dunia seolah-olah Ia sedang menghakimi sebuah kota - Babel - dan Babel jatuh pada saat itu. Kita juga membaca dalam Wahyu 16:18: Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat...

Ini adalah "gempa bumi yang dahsyat" yang sama yang terjadi. Kemudian selanjutnya dikatakan dalam Wahyu 16: 18 dan 19:. terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu. Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota- kota bangsa- bangsa. Di sini, kita memiliki "gempa bumi yang dahsyat" dan "runtuhlah kota- kota bangsa- bangsa. Ini adalah bahasa yang mirip dengan ayat kita. Namun kemudian perhatikan apa yang selanjutnya dikatakan dalam Wahyu 16:19: Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka- Nya. Ini adalah hal yang sama yang kita baca dalam Wahyu 14: 8, di mana dikatakan bahwa "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel dan Allah membawa dia di bawah murka-nya. Di sini, kota-kota dari bangsa-bangsa yang jatuh dihubungkan dengan "Babel yang besar". Dahulu kita pikir Babel hanya

mewakili gereja-gereja, namun di sini dalam Wahyu 16:19, ketika kota besar itu dibagi menjadi tiga bagian, kita membaca "dan runtuhlah kotakota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu. Ini berarti bahwa kota-kota dari bangsa-bangsa itu adalah "Babel yang besar itu" atau kota-kota dari bangsa-bangsa di dunia ini. Babel adalah kerajaan Iblis dan semua negara yang telah ditaklukkan Iblis menjadi bagian dari Babel. Ketika Allah menyerahkan gereja-gereja dan semua yang telah dikalahkan/dikuasai berada di bawah kekuasaan Iblis, maka gereja menjadi "bagian" dari Babel. Namun Babel lebih besar dalam cakupannya daripada hanya sekadar gereja-gereja; itu termasuk kota-kota dari bangsa-bangsa - itu adalah kerajaan besar dunia ini yang memberontak terhadap Kerajaan Allah. Dikatakan, "sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, Allah memang mengatakan bahwa sepersepuluh jatuh meskipun kata-kata "sepersepuluh bagian melambangkan orang-orang percaya sejati. Marilah kita lihat beberapa ayat yang berbicara tentang "sepersepuluh" atau "persepuluhan", yang dimulai dengan Imamat 27:30:

Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN "Sepersepuluh" atau "persepuluhan" adalah hal yang kudus dan milik Allah. Tentu saja, Allah telah menetapkan beberapa undang-undang lain mengenai persepuluhan di Israel. Persepuluhan itu harus diberikan pada orang-orang Lewi untuk mendukung kehidupan mereka. Kita tidak akan membahas ayat-ayat itu, namun kita hanya ingin memperoleh pemahaman ini bahwa "persepuluhan" atau "sepersepuluh" ini adalah milik Allah. 6: 11-13: Kita juga belajar lebih banyak tentang "persepuluhan" dalam Yesaya Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab- Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi. TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, sehingga hampir seluruh negeri menjadi kosong. Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan,

namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah akan keluar tunas yang kudus! Ingatlah, kita membaca dalam Imamat 27 bahwa "persepuluhan" adalah milik TUHAN dan itu adalah kudus. Disini, kita membaca dalam Yesaya 6:13, yang konteksnya adalah waktu dimana gereja-gereja sudah diserahkan dan di injak-injak, di dalamnya masih tertinggal sepersepuluh - dan Allah menyebut mereka sebagai "benih yang kudus". Hal ini merujuk pada umat pilihan Allah. Saya sedikit tidak jelas apakah ini mengacu pada waktu Masa Kesusahan Besar ketika ada masa sunyi sepi yang mengerikan di gereja-gereja atau apakah itu mengacu pada saat Hari Penghakiman itu sendiri. Namun, dalam kedua kemungkinan itu, apa yang diperlihatkan adalah bahwa "sepersepuluh" ini merujuk pada "benih kudus" atau umat Allah. Juga, dikatakan dalam Maleakhi 3: 8-10: Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai

persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan Di sini, Allah menyalahkan umat Israel karena mereka tidak mempersembahkan sepersepuluh yang sudah ditetapkan bagi orangorang Lewi, dan ini adalah hukum Allah. Seperti biasa, Israel tidak menaati Hukum Allah sehingga Allah mengatakan bahwa mereka telah merampok- Nya secara rohani, karena kata "sepersepuluh" berhubungan dengan umat pilihan-nya. ini berhubungan dengan gereja-gereja atau pelayananpelayanan yang telah berubah menjadi "Injil yang lain". Ketika mereka mengkhotbahkan pesan mereka dari sebuah Injil yang lain, tidak ada buah yang dihasilkan - tidak ada keselamatan yang terjadi, meskipun itu masih hari keselamatan. Oleh karena itu, tidak ada "persepuluhan" yang dipersembahkan. Tidak ada yang disimpan ke dalam gudang sehingga terjadi perampokan, secara rohani, karena Allah harus menerima

"sepersepuluh". Sekali lagi sepersepuluh itu akan mengacu pada individu-individu yang diselamatkan dan bagian dari benih kudus milik-nya. Karena itu adalah sebuah Injil yang palsu, tidak ada "persepuluhan" dan tidak ada "satu dari sepuluh" yang diberikan pada Allah. Istilah "satu dari sepuluh" adalah sebuah pernyataan sejarah. Dalam Kitab Nehemia, setelah mereka kembali ke Yerusalem dan mereka membangun tembok dan kota Yerusalem itu akan dihuni lagi, banyak orang Yahudi tidak ingin tinggal di sana - mereka ingin tinggal di tempat lain. Kita membaca dalam Nehemia 11: 1 dan 2: Para pemimpin bangsa menetap di Yerusalem, sedang orang-orang lain membuang undi untuk menentukan satu dari sepuluh orang yang harus menetap di Yerusalem, kota yang kudus itu, sedang yang sembilan orang lagi tinggal di kota-kota yang lain. Orang-orang memuji setiap orang yang rela menetap di Yerusalem. Di sini, kita melihat mereka membuang undi; ketika orang membuang undi Tuhan-lah yang menentukan hasilnya. Ini berarti bahwa Allah memilih salah satu dari sepuluh: orang ini dan orang itu dan seorang lain dan Ia

akan mengabaikan sembilan orang dari setiap kelompok yang terdiri dari sepuluh orang. "Sepersepuluh bagian" akan tinggal di kota suci, Yerusalem. Ini adalah sebuah gambaran yang jelas tentang apa yang dilakukan Allah dalam keselamatan ketika Ia memilih sebuah bangsa untuk diselamatkan. Ia menentukan mereka sejak penciptaan seperti undian. Allah memilih yang mana yang diselamatkan (seperti Yakub) dan yang mana yang tidak diselamatkan (seperti Esau). Kemudian Allah, setelah menyelamatkan umat pilihan-nya, membawa mereka masuk ke dalam Kota Kudus - Yerusalem yang ada di atas. Mereka menjadi warganegara Yerusalem surgawi. Jadi kita bisa melihat bahwa "sepersepuluh" berhubungan dengan umat pilihan atau orang-orang percaya sejati. Lalu mengapa "sepersepuluh bagian" dari kota jatuh? Izinkan saya membacakannya sekali lagi dalam Wahyu 11:13: Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh

Sepersepuluh" bagian jatuh. Mengapa Allah menggunakan sebuah kiasan yang melambangkan umat pilihan pada saat itu, yaitu Hari Penghakiman, untuk menunjukkan murka yang telah turun? Hal ini seperti mengatakan, "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel." Tidak ada yang baik tentang "rubuh", karena itu berarti mereka ada di bawah murka Allah. Saya pikir kita dapat menemukan jawabannya, sama seperti yang kita lakukan sebelumnya dalam Wahyu, pasal 8, sehubungan dengan "sepertiga bagian. Allah mendatangkan penghakiman pada "sepertiga bagian" dan Ia berkata berulang-ulang, untuk menunjukkan bahwa Ia sedang mendatangkan penghakiman pada gereja-gereja. Namun "sepertiga bagian" juga biasanya secara simbolis digunakan untuk menggambarkan orang percaya sejati. Dalam Zakharia, pasal 13, dan di tempat-tempat lain, "sepertiga bagian" mengidentifikasi dengan umat pilihan. Namun demikian, Allah masih menggunakan ungkapan itu sehubungan dengan murka-nya atas gereja dan jemaat dunia. Penjelasannya adalah bahwa orang-orang percaya sejati itu berada di gereja selama ratusan dan ratusan tahun dan, oleh karena itu, gereja mulai mengambil identifikasi sebagai sepertiga bagian. Orang percaya sejati diidentifikasi begitu eratnya dengan gereja sehingga ketika Allah mengakhiri masa kerja gereja dan mulai menghakimi

gereja-gereja Ia berbicara tentang penghakiman pada "sepertiga bagian". Juga, dalam Wahyu pasal 9, pada Hari Penghakiman pada tanggal 21 Mei 2011, Tuhan menggambarkan pembantaian "sepertiga bagian dari umat manusia". Sesuatu yang berbeda telah terjadi. Ada penghakiman pada "sepertiga bagian" selama 23 tahun periode Masa Kesusahan Besar, sementara penghakiman dimulai di rumah Allah terjadi. Namun kemudian pada hari transisi, "sepertiga bagian" dibunuh karena tidak ada harapan keselamatan bagi mereka sementara mereka berada di gereja-gereja ketika Firman Allah sedang dicurahkan diluar gereja selama Hujan pada Akhir Musim; mereka tidak berada di satu tempat di mana mereka bisa diselamatkan. Kemudian ketika penghakiman dialihkan ke seluruh dunia, hal ini memeteraikan nasib mereka sehingga secara rohani sepertiga bagian dari umat manusia" dibunuh. Kita membaca hal yang sama dalam Wahyu 11:13 ketika gempa bumi terjadi dan "sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh". Sepersepuluh bagian" biasanya mengidentifikasi dengan umat pilihan Allah, namun karena orang-orang pilihan berada di gereja-gereja selama hampir 2.000 tahun, gereja diasosiasikan dengan "sepersepuluh". Sekarang

sepersepuluh bagian dari kota Babel (yaitu gereja dan jemaatnya) telah jatuh dan secara rohani, mereka telah dibunuh. Sebenarnya, hal ini membantu kita membahas frase berikutnya dalam Wahyu 11:13: tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu Sekali lagi, sama seperti "sepertiga bagian dari umat manusia" dibunuh, "tujuh ribu orang" ini dibantai. Kita akan membahas secara lebih mendetail pada "tujuh ribu" ini ketika kita berkumpul kembali dalam pemahaman Alkitab berikutnya.