Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

PENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

THE DEVELOPMENT STUDENT WORKSHEETS ON THEME ENVIRONTMENTAL (SOIL) POLLUTION" WITH THE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) WHICH SCIENCE PROCESS SKILL

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

PENGEMBANGAN LKPD IPA MATERI TEKANAN ZAT BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

HALAMAN JUDUL ARTIKEL E-JOURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

PERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA

PENGEMBANGAN MEDIA WORKSHEET

Kata Kunci: perangkat pembelajaran, webbed, kemampuan kognitif, sikap peduli lingkungan, keterampilan generik

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK IPA DENGAN PENDEKATAN GUIDED INQUIRY

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

PENGEMBANGAN MODUL IPA YANG DAPAT MENANAMKAN SIKAP SPIRITUAL DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA SMP ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

Oleh : Indri Frastiyanti dan Sukardiyono ABSTRAK ABSTRACT

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

PENGEMBANGAN E-MODULE PEMBELAJARAN IPA BERBASIS LECTORA SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI SISWA SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

PENGEMBANGAN E-MODULE

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED DALAM RANGKA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 29 SATAP MALAKA KAB.

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 8 (2), 2016,

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

Oleh: Maryunia Siwi Utami, Asri Widowati, M.Pd., dan Sabar Nurohman, M.Pd., FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. Berdasarkan hasil data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

PENGEMBANGAN LKS IPA KALOR DAN PEMBUATAN GARAM BERPENDEKATAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

Pengembangan Multimedia Interaktif pada Materi Sistem Saraf untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI

Oleh : Ayu Rizqiana Ulfah, Yusman Wiyatmo

Pengemabangan LKPD (Bayu Setiaji) 46

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

PENGEMBANGAN E-MODULE IPA BERBASIS SERVICE LEARNING DENGAN TEMA PENCEMARAN UDARA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

Kata-kata kunci: LKPD berbasis visual, metode demonstrasi, minat membaca, hasil belajar peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

Kata-kata kunci: perangkat pembelajaran, outbound, mata pelajaran fisika SMA/MA, penguasaan materi, kreativitas

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Pengembangan Modul Pembelajaran IPA dengan Tema Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL IPS SMP KELAS VIII SEMESTER 1 DENGAN TEMA KEUNGGULAN LOKASI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian pengembangan dengan model Research and

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI April 2015

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

Transkripsi:

Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Model Connected... (Desi Hartinah) 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA MODEL CONNECTED UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PENCAPAIAN RASA INGIN TAHU SERTA KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK SMP THE DEVELOPMENT OF SCIENCE LEARNING DEVICE WITH CONNECTED MODEL FOR IMPROVING COGNITIVE SKILL AND ACHIEVEMENT CURIOSITY AND PROCESS SKILL OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Oleh : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta desihartinah16@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran IPA Model connected berdasarkan penilaian dosen ahli dan guru IPA, 2) mengetahui peningkatan kemampuan kognitif peserta didik setelah menggunakan perangkat pembelajaran IPA model Connected, 3) mengetahui pencapaian rasa ingin tahu peserta didik 4) mengetahui pencapaian keterampilan proses peserta didik. Desain penelitian ini merupakan R&D dengan model 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar angket validasi perangkat pembelajaran, lembar angket rasa ingin tahu peserta didik, lembar observasi keterampilan proses peserta didik serta soal pretest dan posttest. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis secara deskriptif kuantitatif, konversi skor skala 5, gain score ternormalisasi dan analisis deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian ini adalah perangkat pembelajaran IPA model connected menurut penilaian dari dosen ahli dan Guru IPA termasuk dalam kategori baik (B), perangkat pembelajaran IPA model connected ini mampu meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik dengan nilai 0,6 (termasuk kategori sedang), perangkat pembelajaran IPA model connected berhasil memperoleh pencapaian rasa ingin tahu dengan persentase 78,9 % (kategori baik) serta pencapaian keterampilan proses dengan presentase 72,6 % (kategori baik). Kata Kunci: perangkat pembelajaran IPA model connected, kemampuan kognitif, rasa ingin tahu, keterampilan proses Abstract The aims of this research were 1) to know reasonable of science with connected model based on expert assessment, 2) to know the improve cognitive ability after using science learning device with connected model, 3) to know curiosity achievement of student, 4) to know process skill achievement of student. This research was categorized as R & D research with 4D models (Define, Design, Develop, and Disseminate). The instruments of this research were validation forms of learning device, students questionnaire of curiosity, process skill observation forms, and pretest and posttest tasks. Data analysis techniques used in this research were quantitative data analysis, conversion scale 5, gain score normalization and descriptive analysis with percentage. The results of this research were 1) science learning device with connected model that reasonable with categories well (B) by validators, 2) science learning device with connected model could to increase cognitive ability with the gain score normalization which was 0,6 and categorized as a medium result, 3) science learning device with connected model could to achieve curiosity 78,9% with categories well (B), 4) science learning device with connected model could to acive process skill 72,6% with categories well (B). Keywords: science learning device with connected model, cognitive ability, curiosity, process skill PENDAHULUAN Pembelajaran adalah aktivitas yang dilakukan guru dan peserta didik dalam lingkungan belajar. Pembelajaran terpadu sebagai usaha untuk mengintegrasikan perkembangan perserta didik dan pengetahuannya. Trianto (2014) menyatakan bahwa melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Forgarty (1991) merumuskan sepuluh model yang digunakan dalam pembelajaran terpadu. Dalam penelitian ini model keterpaduan yang digunakan

2 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi... Tahun..ke.. 20... adalah model connected. menurut Fogarty (1991) dalam melakukan kegiatan percobaan. Hal ini adalah: model focuses on making explicit terlihat dari belum terampilnya peserta didik connections with each subject area, connecting one melakukan keterampilan proses pada beberapa topic to the next, connecting one concept to aspek meliputi: pengukuran, menyimpulkan, another, connecting a skill to related skill, meramalkan, menggolongkan dan connecting one day s work to the next, or even one mengkomunikasikan. semester s ideas to the next. Pengertian tersebut Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti menunjukkan bahwa fokus model connected adalah memandang perlunya penelitian untuk pada keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan antar topik, keterkaitan antar konsep, keterkaitan meningkatkan kemampuan kognitif dan pencapaian rasa ingin tahu serta keterampilan proses peserta antar keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini didik salah satunya dengan mengembangkan dengan selanjutnya. Dengan demikian peserta didik perangkat pembelajaran IPA model connected yang diharapkan dapat menemukan konsep yang digunakan guru peserta didik dalam proses dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti bermaksud autentik dan aktif. melakukan penelitian yang berjudul Berdasarkan hasil observasi di SMP N 4 Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Wonosari, pembelajaran IPA masih berpusat pada Model Connected untuk Peningkatan Kemampuan guru (teacher center learning). Pelaksanaan Kognitif dan Pencapaian Rasa Ingin Tahu serta pembelajarannya masih secara terpisah dalam Keterampilan Proses Peserta Didik SMP. biologi, fisika dan kimia. Beberapa peserta didik mengatakan bahwa mereka tidak begitu menyukai mata pelajaran IPA dengan alasan IPA itu sulit dan METODE PENELITIAN Jenis Penelitian membosankan untuk dipelajari. Hal ini berpengaruh Penelitian ini merupakan penelitian pada nilai kognitif peserta didik. Permasalahan lain pengembangan dengan menerapkan 4D models Peserta didik kurang aktif dalam kegiatan sesuai dengan Thiagarajan, et.al. (1974: 6-9). pembelajaran. Hal ini dapat terlihat ketika kegiatan percobaan maupun diskusi di kelas. Peserta didik masih pasif dalam kegiatan pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan kurangnya antusiasme peserta Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017 di SMP N 4 Wonosari. didik pada saat pembelajaran, ketika guru menjelaskan materi peserta didik kurang Subjek Penelitian memperhatikan penjelasan guru, sedikitnya peserta didik yang mengajukan pertanyaan dan pada saat Subjek dalam penelitian ini adalah dosen ahli, guru IPA serta peserta didik kelas VIII B SMP guru bertanya, kurangnya antusiasme peserta didik N 4 Wonosari yang berjumlah 28 anak. mencari jawaban dari buku atau sumber lain. Selain itu guru jarang memberikan kegiatan praktikum yang menyebabkan belum terampilnya peserta didik

Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran IPA model connected untuk peningkatan kemampuan kognitif dan pencapaian rasa ingin tahu serta keterampilan proses peserta didik SMP. Prosedur Penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu tahap define, design, develop, dan disseminate. Tahap define dalam penelitian ini terdiri dari analisis awalakhir, analisis peserta didik, analisis tugas, analisis konsep, dan spesifikasi tujuan pembelajaran. Tahap design terdiri dari penyusunan instrumen, pemilihan media, pemilihan format, dan rancangan awal. Tahap develop terdiri dari validasi oleh dosen ahli dan guru IPA, kemudian diakhiri uji coba terbatas. Tahap disseminate hanya terbatas pada guru IPA di SMP N 4 Wonosari dan belum dilakukan penyebaran secara luas di luar sekolah dimana penelitian dilakukan. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Terdapat beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, seperti lembar angket validasi perangkat pembelajaran IPA, lembar angket rasa ingin tahu, lembar observasi keterampilan proses, serta soal pretest dan posttest. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Analisis Kelayakan Perangkat Pembelajaran IPA Data yang diperoleh dari hasil validasi dianalisis untuk mengetahui kelayakan perangkat Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Model Connected... (Desi Hartinah) 3 pembelajaran IPA dengan berpedoman pada Tabel 1. Tabel 1. Konversi Skor Aktual menjadi Nilai Skala Lima (Eko Putro Widoyoko, 2011:238) No Rentang Skor Nilai Kategori 1 X > Xi + 1,8 SBi A Sangat Baik 2 Xi + 0,6 SBi < X B Baik Xi + 1,8 SBi 3 Xi - 0,6 SBi < X C Cukup Xi + 0,6 SBi 4 Xi 1,8 SBi < X D Kurang Xi 0,6 SBi 5 X Xi - 1,8 SBi E Sangat Kurang Keterangan: X = skor aktual yang dicapai = ½ (skor maks ideal+skor min ideal) SBx = simpangan baku skor ideal = 1/6 (skor maks ideal-skor min ideal) Skor maksimal ideal = butir kriteria x skor tertinggi Skor minimal ideal = butir kriteria x skor terendah Dari data kuantitatif penilaian perangkat pembelajaran hasil pengembangan dapat ditarik kesimpulan deskriptif yang menggambarkan kelayakan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran dikatakan layak jika termasuk kategori Baik (B). 2. Analisis Data Kemampuan Kognitif Analisis kemampuan kognitif peserta didik dapat diketahui dengan menggunakan gain score ternormalisasi yang merupakan selisih antara skor pretest dengan skor post-test. Kriteria peningkatan kemampuan kognitif peserta didik kriteria pada Tabel 2 berikut. dapat ditentukan sesuai dengan

4 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi... Tahun..ke.. 20... Batasan Kategori g > 0,7 Tinggi 0,3 g 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah (Sumber: Hake, 1999: 1) 3. Analisis Data Angket Rasa Ingin Tahu Peserta Didik Lembar angket dianalisis secara deskriptif dengan persentase digunakan rumus sebagai berikut: x 100% Keterangan: NP = Nilai persentase R = Jumlah skor yang diperoleh SM = Nilai maksimal Untuk mengetahui tingkat rasa ingin tahu peserta didik, maka data kuatitatif diubah menjadi data kualitatif seperti pada Tabel 3. Tabel 3 Kategori Penilaian Rasa Ingin Tahu Skor Persentase (%) Kategori 80-100 Sangat Baik 70-79 Baik 60-69 Cukup 50-59 Kurang 0 49 Sangat Kurang (Ngalim Purwanto, 2010: 102-103) 4. Analisis Data Observasi Keterampilan Proses Lembar observasi dianalisis secara deskriptif dengan persentase. Perhitungan persentase digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: NP = Nilai persentase R x 100% = Jumlah skor yang diperoleh SM = Nilai maksimal Untuk mengetahui tingkat keterampilan proses peserta didik, maka data kuatitatif diubah menjadi data kualitatif seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Kategori Penilaian Keterampilan Proses Skor Persentase (%) Kategori 80-100 Sangat Baik 70-79 Baik 60-69 Cukup 50-59 Kurang 0 49 Sangat Kurang (Ngalim Purwanto, 2010: 102-103) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Kelayakan Perangkat Pembelajaran IPA Model Connected Perangkat Pembelajaran IPA diuji validasi oleh dua dosen ahli dan dua guru IPA. Aspek yang dinilai berupa perumusan tujuan pembelajaran, penyajian isi, bahasa, dan waktu. Berdasarkan hasil penilaian dari keseluruhan validator secara keseluruhan dari keempat aspek tersebut, skor yang diperoleh menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran IPA model connected sebagai produk yang dikembangkan dalam penelitian ini dinyatakan layak dengan kategori baik (B). 2. Data Kemampuan Kognitif Untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif peserta didik dilakukan pretest pada pertemuan pertama dan post-test pada pertemuan ketiga yang kemudian dianalisis menggunakan gain score ternormalisasi. Tabel 5. Data Kemampuan Kognitif (pretest dan post-test) No Data Kognitif Pretest Post-test 1 Nilai Tertinggi 76 96 2 Nilai Terendah 55 75 3 Nilai rata-rata 60,64 81,92 Gain Score 0,6

Keberhasilan produk ini dapat dilihat dari selisih nilai pretest dan posttest dengan menggunakan perhitungan gain score ternormalisasi. Berdasarkan tabel data hasil pretest dan post-test didapatkan nilai gain score ternormalisasi sebesar 0,6 yang termasuk dalam kategori sedang. 3. Data Angket Rasa Ingin Tahu Peserta Didik Rasa ingin tahu peserta didik selama pembelajaran dapat diketahui dari angket yang disebarkan oleh peneliti di setiap akhir pembelajaran. Angket rasa ingin tahu peserta didik meliputi aspek penilaian: perhatian terhadap hal baru, melakukan penyelidikan/ percobaan untuk menjawab rasa ingin tahu, antusias mencari jawaban, mencari informasi secara spontan dari buku atau sumber lain. Tabel 6. Perhitungan Data Total Angket Rasa Ingin Tahu Peserta Didik No Pertemuan ke- Persentase (%) Nilai Kategori 1 I 71,8 B Baik 2 II 79 B Baik 3 III 86,1 A Sangat Baik Total 78,9 B Baik Berdasarkan hasil tabel 6 menunjukkan pencapaian rasa ingin tahu dari pertemuan I sampai pertemuan III. Persentase sebesar 78,9% dengan nilai B yang berkategori baik 4. Data Observasi Keterampilan Proses Peserta Didik Keterampilan proses peserta didik dapat diketahui dari observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh pengamat pada saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi keterampilan proses peserta didik meliputi aspek penilaian: mengamati, menuliskan hipotesis, melakukan Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Model Connected... (Desi Hartinah) 5 percobaan, menginterpretasi data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan. Tabel 7. Perhitungan Data Total Observasi Keterampilan Proses Peserta Didik No Pertemuan ke- Presentase (%) Nilai Kategori 1 I 73,6 B Baik 2 II 82,4 A Sangat Baik 3 III 71,4 B Baik Total 72,6 B Baik Berdasarkan hasil tabel 7 menunjukkan pencapaian keterampilan proses peserta didik pada pertemuan I ke pertemuan II keterampilan proses di dapatkan nilai persentase sebesar 72,6 % dengan nilai B yang berkategori baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Perangkat pembelajaran IPA model connected telah memenuhi kelayakan sebagai perangkat pembelajaran berdasarkan penilaian validator termasuk dalam kategori baik (B) 2. Perangkat pembelajaran IPA model connected mampu meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik berdasarkan hasil dari Gain score ternormalisasi yang diperoleh sebesar 0,6 yang termasuk dalam kategori sedang. 3. Perangkat pembelajaran IPA terpadu model connected yang digunakan dalam pembelajaran berhasil memperoleh pencapaian persentase rasa ingin tahu peserta didik sebesar 78,9% yang termasuk dalam kategori baik (B). 4. Perangkat pembelajaran IPA terpadu model connected yang digunakan dalam pembelajaran berhasil memperoleh pencapaian persentase keterampilan proses peserta didik sebesar 72,6% yang berkategori baik (B).

6 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi... Tahun..ke.. 20... Saran 1. Sebaiknya peneliti harus berkoordinasi agar dapat mengorganisasikan jadwal percobaan yang seharusnya sedang berlangsung di laboratorium, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan efektif. 2. Pengembangan perangkat pembelajaran perlu diperbaiki agar dihasilkan produk yang lebih baik sehingga gain skor dapat dihasilkan tinggi. 3. Proses pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok perlu ditingkatkan lagi sehingga proses pembelajaran bisa berjalan secara kondusif. DAFTAR PUSTAKA Fogarty, R. (1991). How to Integrated The Curricula. United States of America: IRI/Skylight Publishing. Inc Hake, Richard R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. Diakses dari http://www.physics.indiana.edu/~sdi/analyzing Change-Gain.pdf pada tanggal 20 Maret 2017. Ngalim Purwanto. (2002). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya. Suharsimi Arikunto. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Thiagarajan Sivasailam, Dorothy S. Semmel dan Melvyn I. Semmel. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Bloomington: Indiana University. Eko Putro Widoyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara