BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya 1. Dari jenis masalah yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB IV METODE PENELITIAN. serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002, p. 12)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif maka teknik ini disebut teknik deskriptif. Tabel 1 Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan komparasi, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, penafsiran terhadap data

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Arikunto (2006:12)

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, serta metode analisis data. Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya (Suharsimi, 2002:10). Creswel dalam Asmadi Alsa menjelaskan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemeberian layanan prima kepada pelanggan. Rancangan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya 1. Dari jenis masalah yang ingin dikaji, penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Dan penelitian korelasi, menurut Arikunto, adalah peneitian yang dimaksud untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan atau pengaruh antara dua variael atau lebih. 2 B. Identifikasi Variabel Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian, yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif 3. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul Pengaruh Regulasi Diri terhadap Perilaku Delinquency pada Santri MTs Pondok Pesantren Al-Mu minien Lohbener Indramayu 1 Ibid. hlm. 12. 2 Ibid, hlm 37. 3 Ibid, hlm 10. 34

35 Indramayu. Pada penelitian ini terdapat pengaruh sebab akibat yang menjadikan variabel satu berpengaruh pada variabel lainnya. Jadi pada penelitian ini variabel yang menjadi objek penelitian yaitu: 1. Variabel Bebas (independet variable), yaitu variabel yang menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebasnya yaitu regulasi diri. 2. Variabel Terikat (dependent variable), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya yaitu perilaku delinquency. C. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, mendefinisikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional yang diukur (measured) yaitu definisi yang memberikan gambaran bagaimana variabel tersebut diukur, atau didefinisi operasional eksperimental yaitu definisi yang bisa memberikan keterangan-keterangan percobaan yang dilakukan terhadap variable. 4 Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang ada pada penelitian ini sebagai berikut: 4 Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 126

36 1. Regulasi diri adalah kemampuan seseorang dalam mengontrol, mengatur, merencanakan, mengarahkan, dan memonitor perilaku dalam melakukan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan dengan menggunakan strategi tertentu meliputi metakognitif, motivasi dan perilaku agar apa yang dilakukan sesuai dengan tujuannya. Tinggi rendahnya regulasi diri akan diungkap dengan menggunakan skala regulasi diri berdasarkan aspekaspek yang dikemukakan oleh Zimmerman yaitu metakognitif, motivasi dan perilaku. 5 Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi tingkat regulasi diri. Sebaliknya semakin rendah skor pada skala maka semakin rendah tingkat regulasi diri. 2. Delinquency adalah perilaku negatif yang dilakukan oleh remaja berkaitan dengan norma-norma yang ada di dalam lingkungannya, atau suatu perbuatan yang anti sosial bertujuan untuk merusak norma-norma yang ada dengan cara negatif. Tinggi rendahnya delinquency (kenakalan remaja) akan diungkap dengan menggunakan skala delinquency (kenakalan remaja) berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh jensen yaitu: perilaku delinquency yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, perilaku 5 Ghufron, N. Risnawita, R.(2011), Opcit, hlm. 59.

37 delinquency yang menimbulkan korban materi bagi orang lain, perilaku delinquency yang melanggar status dan perilaku delinquency yang tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain dan hanya merugikan diri sendiri. 6 Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi tingkat delinquency (kenakalan remaja). Sebaliknya semakin rendah skor pada skala maka semakin rendah tingkat delinquency (kenakalan remaja). D. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Arikunto berpendapat populasi adalah keseluruhan dari individu atau subyek yang diteliti. 7 Adapun, populasi dalam penelitian ini adalah Santri MTs Pondok Pesantren Al-Mu minien Lohbener Indramayu yang berjumlah 267 orang 8. 2. Sampel Pengertian sampel menurut Latipun, adalah bagian dari populasi yang hendak diteliti. 9 Kemudian Arikunto menambahkan apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sebaliknya, jika subyek 6 Sarlito. W. S, (2012) Opcit, hlm. 256 7 Arikunto, S. (2006), Opcit, hlm. 130. 8 http://mtsneloh.sch.id/guru.php?id=profil&kode=118&profil=data%20siswa%20kkm. (diakses pada tanggal 1 februari 2014) 9 Latipun. (2011). Psikologi Eksperimen. UMM Press, Malang, hlm. 26

38 terlalu besar, maka sampel bisa diambil antara 10%-15%, hingga 20%- 25% 10. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah siswa MTs Pondok Pesantren Al-Mu minien Lohbener Indramayu yang berjumlah 66 orang (25%) dari 267 orang. Terdiri dari 22 siswa kelas VII, 22 siswa kelas VIII, dan 22 siswa kelas IX. Pengambilan jumlah sampel ini diambil 25% dari jumlah keseluruhan populasi yang ada. Sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling atau anggota sampel adalah apa atau siapa saja yang kebetulan dijumpai peneliti saat mengadakan penelitian, asalkan ada hubungannya dengan penelitiannya. 11 Tabel. 1 Sampel Penelitian Kelas Jumlah Presentase Sampel VII A 29 117 25% 22 B 29 C 29 D 30 VIII A 23 95 25% 22 B 24 C 24 D 24 IX A 25 55 25% 22 B 30 TOTAL 100% 66 E. Metode Pengumpulan Data Arikunto menjelaskan metode pengumpulan data adalah cara bagaimana data mengenai variabel-variabel dalam penelitan dapat 10 Arikunto, S. (2006). Opcit. hlm. 134. 11 Winarsunu (2009), Statistik dalam penelitian psikologi & pendidikan, UMM press, Malang, hlm. 15

39 diperoleh. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam penelitian kerena data ini akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian 12. Dalam rangka untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode sebagai berikut: a. Interview Interview (wawancara) ialah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. 13 Peneliti mencoba menanyakan kepada responden sebagai data awal penelitian, di antaranya: pengasuh pondok pesantren, bagian tata usaha, dewan pengurus dan terutama pada santri yang bermukim di Pondok Pesantren modern Al-Mu minien Lohbener Indramayu, tentang regulasi diri dan delinquency santri di pesantren tersebut. b. Metode Skala Metode Skala merupakan bentuk pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengungkap suatu konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. 14 Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang regulasi diri dan delinquency santri Pondok Pesantren modern Al- Mu minien Lohbener Indramayu. Skala yang diajukan berupa 12 Arikunto, S. (2006). Opcit. hlm 149. 13 Ibid. hlm. 155. 14 Azwar. Saifudin, (2009), penyusunan skala psikologi, Pustaka pelajar, yogyakarta, hlm. 4

40 angket tertutup, hal ini memudahkan jawaban bagi responden dan memperlancar dalam menganalisa data. c. Metode Observasi Observasi disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indra. 15 Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang regulasi diri dan perilaku delinquency santri Pondok Pesantren modern Al-Mu minien Lohbener Indramayu melalui pengamatan langsung. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan untuk alat bantu untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen tergantung jumlah variabel yang diteliti 16. Pengukuran dalam penelitian adalah menggunakan instrumen skala. Skala merupakan bentuk pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengungkap suatu konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. 17 Skala pengukuran yang digunakan adalah model skala Likert, menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Dengan skala ini responden diminta untuk membubuhkan tanda (X) pada salah satu dari empat kemungkinan jawaban yang tersedia. 15 Arikunto, S. (2006). Opcit. hlm, 156 16 Ibid. hlm, 149 17 Azwar. Saifudin, (2009), penyusunan skala psikologi, Pustaka pelajar, yogyakarta, hlm. 4

41 Adapun dalam setiap pertanyaan terdiri dari empat pilihan kategori jawaban. Item yang mendukung pernyataan atau searah dengan pernyataan (favourable) mempunyai sistem penilaian jawaban sebagai berikut: yaitu sangat sering (SS) Skor 4; sering (S); skor 3; jarang (J); skor 2; tidak pernah (TP) skor 1. Sedangkan untuk item yang tidak mendukung pernyataan atau tidak searah dengan pernyataan (unfavourable), sistem penilaian jawaban sebagai berikut: sangat sesuai (SS) Skor 1; sesuai (S); skor 2; tidak sesuai (TS); skor 3; sangat tidak sesuai (STS) skor 4. Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang hendak diungkap yaitu regulasi diri dan delinquency (kenakalan remaja). sehingga penelitian ini menggunakan dua macam skala, yaitu skala untuk mengungkap regulasi diri dan delinquency (kenakalan remaja). Tabel. 2 Blue Print Skala Regulasi Diri NO Aspek Indikator Item Jumlah 1. Metakognisi Merencanakan, mengorganisasi, mengukur diri, dan menginstruksikan diri Favourable Unfavourable 1, 7, 13, 19, 25 4, 10, 16, 22, 28 10 2. Motivasi Motivasi intrinsik, 2, 8, 14, 20, 26 5, 11, 17, 23, 29 10 otonomi, dan kepercayaan diri tinggi terhadap kemampuan dalam melakukan sesuatu 3. Perilaku Mengatur diri, 3, 9, 15, 21, 27 6, 12, 18, 24, 30 10 menyeleksi dan memanfaatkan lingkungan maupun menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas belajarnya Total 30

42 2. Skala Delinquency (kenakalan remaja) Seperti yang dikutip Sarwono. Jensen membagi perilaku delinquency menjadi empat jenis: 1. Perilaku delinquency yang menimbulkan korban fisik pada orang lain. 2. Perilaku delinquency yang menimbulkan korban materi bagi orang lain. 3. Perilaku delinquency yang melanggar status. 4. Perilaku delinquency yang tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain dan hanya merugikan diri sendiri. 18 Tabel. 3 Blue Print Skala Perilaku Delinquency (kenakalan remaja) NO Aspek Indikator Item Jumlah 1 Perilaku delinquency yang menimbulkan korban fisik pada orang lain perkelahian, penganiayaan. Favourable Unfavourable 1, 9, 17, 25 5, 13, 21, 29 8 2 Perilaku delinquency yang menimbulkan korban materi bagi orang lain seperti 3 Perilaku delinquency yang melanggar status 4 Perilaku delinquency yang tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain dan hanya merugikan diri sendiri melakukan pengrusakan barang milik orang lain, ghosob 2, 10, 18, 26 6, 14, 22, 30 8 membolos, melawan 3, 11, 19, 27 7, 15, 23, 31 8 orang tua, lari dari rumah dan lain-lain. Boros, pacaran 4, 12, 20, 28 8, 16, 24, 32 8 Total 32 18 Sarlito. W. S, (2012) Opcit, hlm. 256

43 G. Validitas dan Realibilitas a. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. 19 Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran tersebut, namun jika tes tersebut menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dapat dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. 20 Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment dan dikoreksi teknik Part Whole dari Pearson yaitu pengujian terhadap korelasi antar tiap aitem dengan skor total nilai jawaban sebagai kriteria. Standart validitas yang digunakan adalah 0,2. Maka aitem yang ada memiliki dibawah 0,2 akan dinyatakan gugur dan tidak valid. 21 Uji validitas ini dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 20.0 for windows. b. Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pegertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat 19 Azwar. Saifuddin. (2009). Opcit, hlm. 5 20 Ibid, hlm. 7 21 Natanael, Y., Sufren. (2013). Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak. Jakarta : Elek Media Komputindo hal :56

44 pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. 22 Pada penelitian ini menggunakan tehnik alpha. 23 k b 2 r11 1 2 k 1 t Keterangan: r 11 K : Reliabel instrumen : Banyaknya butir pertanyaan 2 b : Jumlah varians butir 2 t : Varians total Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 20.0 for Windows. Reliabilitas dinyatakan koefisien reliabilitas r apabila angkanya berada dalam rentang dari 0,00 sampai dengan 1,000. semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka1,000 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas. 24 xx H. Analisis Data Analisis data merupakan langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapat kesimpulan dari hasil penelitian. Data mentah yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dalam beberapa tahapan, yaitu : 22 Azwar. Saifuddin. (2009). Opcit, hlm. 83 23 Arikunto, S. (2006). Opcit. hlm 196 24 Arikunto, S. (2006), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rieneka Cipta, Jakarta, hlm. 196.

45 1. Mencari Mean Mean adalah rata-rata matematik yang harus dihitung dengan cara tertentu dan jumlah semua angka dapat dibagi oleh banyaknya angka yang dijumlahkan, rumusnya yaitu : Keterangan: M = Mean N = Jumlah total responden X = Jumlah nilai dalam distribusi 2. Mencari Devisiasi Standart Setelah mean diketahui, lalu mencari standart deviasinya, dengan rumus : Rumus angka kasar : [ ] Keterangan : SD = Standart deviasi X = Skor respon N = Jumlah responden 3. Menentukan Kategorisasi Pada penelitian ini penentuan kategorisasi yang digunakan sebagai berikut : a. Tinggi = X (M + 1,0 SD)

46 b. Sedang = (M 1,0 SD) X < (M + 1,0 SD) c. Rendah = X (M 1,0 SD) 4. Analisis Regresi (anareg) linier sederhana Untuk mengetahui pengaruh regulasi diri pada perilaku delinquency, peneliti menggunakan analisis regresi linier sederhana. Anareg linier sederhana digunakan untuk menentukan ramalan dari suatu distribusi data yang terdiri dari variabel kriterium (Y) dan satu variabel prediktor (X) yang memiliki bentuk hubungan yang linier. 25 Adapun rumus persamaan sebagai berikut : Y = a + bx Keterangan: Y = Nilai dari variabel terikat (dependen)\ X = Nilai dari variabel bebas (Independen) a = Nilai Konstanta b = Koefisien regresi Untuk menghitung signifikansi persamaan regresi adalah dengan membandingkan harga F empiric dengan F teoritik yang terdapat pada tabel nilai-nilai F. apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Y, maka hasil perhitungannya dibandingkan dengan taraf signifikan 5%. Jika F hitung > F tabel: Ho diterima yaitu tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y. adapun 25 Winarsunu, Opcit, hlm. 185

47 rumus untuk mencari F empiric atau F hitung menggunakan rumus: Freg = Rk reg Rk res Keterangan: Freg = Harga F garis regresi Rkreg = Rerata kuadrat garis regresi Rkres = Rerata kuadrat residu Untuk melakukan perhitungan dengan rumus-rumus di atas, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0 for windows.