BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang kompeten

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional yang diamanatkan dalam

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kompetitifnya perekonomian sekarang ini, Mendorong. perusahaan untuk bisa meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. menunjang tujuan organisasi atau perusahaan, karena sumber daya msnusia

BAB I PENDAHULUAN. produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat kompetisi bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik organisasi perusahaan, organisasi sosial. maupun organisasi pemerintahan mempunyai tujuan yang dapat dicapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Disiplin kerja pegawai merupakan hal yapng penting karena. dengan ditegakkannya disiplin, pegawai dapat melakukan pekerjaanya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia yang kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam melaksanakan berbagai tugas merupakan pencerminan kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. kecil hingga yang besar. Koperasi yang memiliki lingkup usaha yang luas akan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang jasa maupun industri pasti mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pegawainya, suatu organisasi akan berupaya untuk meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin dan mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. manusianya atau tenaga kerja yang dimiliki oleh Perusahaan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wirawan (2009: 5) kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. harus didukung dengan sebuah kinerja yang baik yang harus terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN. sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. otomatis perusahaan pun tidak akan berkembang pula. Tantangannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

karyawan. Kinerja tersebut tidak terlepas dari bagaimana pengelolaan sumber

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang kompeten yang memiliki motivasi dan kedisiplinan yang tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya baik untuk individual maupun tujuan organisasional. Pada dasarnya kinerja karyawan merupakan hasil proses yang kompleks, baik berasal dari diri pribadi karyawan (internal factor) maupun upaya strategis dari perusahaan. Faktor-faktor internal misalnya motivasi, tujuan, harapan dan lain-lain, sementara contoh faktor eksternal adalah lingkungan fisik dan non fisik perusahaan. yang mempekerjakan karyawan, sebab kinerja karyawan ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kinerja yang baik tentu saja merupakan harapan bagi semua perusahaan dan institusi. Suatu perusahaan atau organisasi sudah tentu tidak dapat dipisahkan dengan upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Dalam dunia perusahaan, mutu dan semangat karyawan sangatlah penting dalam menghasilkan hasil kerja yang berkualitas dan berprestasi. Oleh karena itu di butuhkan motivasi yang tinggi dari para karyawan dilapangan kerja.

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, diantaranya; faktor kepemimpinan, motivasi, kompensasi dan insentif. Sehubungan dengan hal tersebut, pimpinan Perusahaan menempuh berbagai cara untuk mendapatkan kinerja yang maksimal dari seluruh karyawan, misalnya dengan memberi rangsangan (insentif) terhadap bawahannya atau karyawannya agar memiliki motivasi dan kemampuan yang tinggi sehingga dapat bekerja secara maksimal dan sesuai dengan yang diinginkan pimpinan perusahaan Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mendorong yang dimiliki oleh karyawan yang bisa mempengaruhi kinerjanya untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditentukan. Seperti yang telah dijelaskan oleh Porter dan Lawler dalam Robbins (2003:242) tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi tersebut dibutuhkan kedisiplinan pada diri seorang pegawai. Disiplin kerja dapat diartikan sebagai sikap menghargai, patuh, taat terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku di tempat kerja yang dilakukan secara rela dengan penuh tanggung jawab dan siap untuk menerima sangsi jika melanggar tugas dan wewenang. Disiplin adalah kondisi kendali diri karyawan dan prilaku tertib yang menunjukkan tingkat kerja sama tim yang sesungguhnya dalam suatu organisasi. Salah satu aspek hubungan internal kekaryawanan yang penting namun sering kali sulit dilaksanakan adalah penerapan tindakan disipliner. Disiplin menjadi alat yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar bersedia merubah perilaku agar sejalan dengan tujuan perusahaan.

Disiplin bertujuan untuk menjamin ketaatan dalam mematuhi peraturan, menjamin suatu kondisi agar karyawan dapat melaksanakan pekerjaanya secara benar dan bertanggung jawab, memastikan agar sarana dan prasarana perusahaan dipergunakan dan dipelihara dengan baik, merespon partisipasi karyawan, serta pada akhirnya akan menghasilkan produktivitas kerja dan kinerja yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan. Berikut ini adalah data perkembangan hasil penanaman Akasia PT. RAPP Estate Baserah tahun 2008-2012. Tabel 1.1 Perkembangan Hasil produktivitas tanaman Akasia Akasia PT. RAPP Estate Baserah tahun 2008-2012. Tahun Target Penanaman /Ha Hasil/Ha Hasil Jumlah Akasia / Satuan 2008 6500 1660 10790000 batang 2009 5000 1660 8300000 batang 2010 5500 1660 9130000 batang 2011 5000 1660 8300000 batang 2012 6000 1660 9960000 batang Sumber : PT. RAPP Estate Baserah Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap mental seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jika dia akan mematuhi dan mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan. Disiplin merupakan suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan serta norma-norma

social yang berlaku. Kesediaan mematuhi secara sadar artinya tidak ada unsur paksaan dikalangan orang-orang untuk mentaati segala peraturan organisasi. Sebab disiplin dalam hal ini dianggap sebagai suatu pra syarat untuk berlangsungnya seluruh aktivitas dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. PT. RAPP Estate Baserah merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang kertas. Bidang usahanya meliputi pembuatan kertas dan penjualan. Berdasarkan Survei lapangan penulis Penjualan PT.RAPP Estate Baserah dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi (naik -turun), hal ini dipengaruhi oleh ketidakstabilan kinerja para karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pada sisi lain terlihat kenyataan, dimana karyawan tidak menunjukkan motivasi yang baik dan tinggi di kinerjanya dan lebih cendrung tidak bersemangat dalam bekerja. Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap tingkat kedisplinan pegawai PT. RAPP Estate Baserah bagian lapangan ditemukan fenomena yang berkaitan dengan rendahnya absensi karyawan PT. RAPP Estate bagian lapangan yaitu sebagai berikut: Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan PT RAPP Estate Baserah dari Tahun2008-2012 Tahun Jumlah Tenaga Kerja Bagian Lapangan Hari Kerja yang hilang/jam. Jumlah hari kerja pertahun Tingkat absensi (%) 2008 106 1450 288 4,74% 2009 104 1000 288 3,53% 2010 102 1650 288 5,61% 2011 104 1001 288 3,34% 2012 108 1700 288 5,46% Sumber: PT RAPP Estate Baserah 2013

Dari tabel tersebut terlihat bahwa secara total, terjadi fluktuasi pada jumlah kasus pelanggaran disiplin (indisipliner) di PT RAPP Estate Baserah mulai tahun 2008 sampai dengan 2012, dimana pada tahun 2008 jam kerja yang hilang sebanyak 1450 jam dalam 1 tahun dengan tingkat absensi 4.74%. Pada tahun 2009 terjadi penurunan jam kerja yang hilang sebanyak 1000 dengan tingkat absensi 3.53%. Pada tahun 2010 terjadi kenaikan yang drastis jam kerja yang hilang sebanyak 1650 dengan tingkat absensi 5.61%. Pada tahun 2011 terjadi penurunan lagi dengan jumlah jam kerja yang hilang sebanyak 1001 jam. Dengan tingkat Absensi 3.34%. Dan pada tahun 2012 terjadi kenaikan yang begitu tinggi dari tahun-tahun sebelumnya jam kerja yang hilang sebanyak 1700 jam dengan tingkat absensi 5.46 Ketidakdisiplinan ini dikhawatirkan akan menjadi budaya negatif untuk perusahaan, sehingga akan menghambat pencapaian kinerja yang maksimal. Fenomena lain yang terlihat masih terdapat sebagian karyawan yang terkesan lama dalam menyelesaikan tugasnya, kurangnya tanggung jawab pegawai atas pekerjaan yang diterimanya dilapangan. karena mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan hasil kerja tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Dengan kondisi kinerja karyawan yang belum efisien dan efektif maka tentunya hal ini akan sulit untuk diwujudkan. Rendahnya kinerja karyawan disebabkan karena motivasi dan disiplin kerja yang belum memadai. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif terhadap organisasi atau perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dan juga gejala yang terjadi maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Lapangan PT RAPP Estate Baserah. 1.2 Perumusan Masalah Bertolak dari pembatasan masalah yang diajukan di atas, maka dalam hal ini peneliti merumuskan permasalahannya yaitu sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh motivasi secara parsial terhadap terhadap Kinerja Karyawan Bagian Lapangan pada PT. RAPP Estate Baserah? 2. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja secara parsial terhadap Kinerja Karyawan Bagian Lapangan pada PT. RAPP Estate Baserah? 3. Apakah terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan Bagian Lapangan pada PT. RAPP Estate Baserah? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Untuk mengetahui pengaruh motivasi secara parsial terhadap Kinerja Karyawan Bagian Lapangan pada PT. RAPP Estate Baserah. b) Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja secara parsial terhadap Kinerja Karyawan Bagian Lapangan pada PT. RAPP Estate Baserah.

c) Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan Bagian Lapangan pada PT. RAPP Estate Baserah. 1.3.2 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : a) Bagi perusahaan, sebagai informasi bagi pihak perusahaan PT. RAPP Estate Baserah untuk meningkatkan kinerja karyawan bagian lapangan. Bagi Pegawai, sebagai informasi dan bahan tentang pentingnya motivasi dan disiplin kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan bagian lapangan PT. RAPP Estate Baserah. b) Bagi Penulis, untuk menambah wawasan dalam bidang pentingnya motivasi dan disiplin kerja terhadap Kinerja. c) Bagi Penelitian selanjutnya, sebagai bahan acuan untuk peneliti lebih lanjut. 1.4 Sistematika Penulisan Agar penulisan ini lebih sistematis dan terarah maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan diakhiri dengan sistematika penulisan

BAB II : TELAAH PUSTAKA Dalam bab ini penulis akan mengemukakan teori-teori yang melandasi pembahasan skripsi, diantaranya berupa Kinerja, motivasi kerja, disiplin kerja tinjauan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, Hipotesis Penelitian dan Variabel Penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, Operasional variable, jenis dan sumber data, Metode pengumpulan data, populasi dan Sampling, dan Teknik Analisis Data. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini menguraikan gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan aktivitas perusahaan. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab penutup. Penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian dan uraian pada bab-bab terdahulu dan memberikan saran-saran, sumbangan pikiran, pertimbangan dalam bidang perusahaan.