2014 MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumartini, Penerapan Hasil Belajar "Mewarna Pada Kain Dan Serat" Dalam Praktikum Pewarnaan Batik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN PERNYATAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asstia Rachmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tri Juliana, 2013

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

PRAKTIKUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PENETASAN TELUR DI SMK NEGERI 1 CIKALONGKULON, CIANJUR TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan tempat dimana peserta didik melakukan proses pembelajaran. dan dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feny Puspitasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indri Ayu Lestari, 2015 ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK GENERAL CLEANING PUBLIC AREA SECTION DI EDOTEL SMKN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya. Pendidikan diarahkan agar peserta didik memiliki spiritual

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, kurikulum adalah alat yang sangat tepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. kerja pada umumnya relatif rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan latihan. setiap tahunnya tidak dapat terserap sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. belajar, dan memberi peluang kepada siswa memanfaatkan sumber belajar. Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dan siswi memiliki pengetahuan dan skill yang terarah. Bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. program studi yang terdapat di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan juga ada keluaran (output) pendidikan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

I. PENDAHULUAN. tenaga kerja sebagai sumber daya manusianya. Standar dan kualitas tenaga. di pasar nasional, regional, maupun internasional.

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan perusahaan. Perusahaan yang memiliki modal dan. manusia yang unggul sangat diperlukan untuk dapat bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia pendidikan adalah mengenai efektivitas pembelajaran peserta didik.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) di zaman globalisasi sekarang ini berkembang dengan sangat cepat, dan menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas dalam berbagai bidang keahlian di industri tekstil. Salah satu jenis industri tekstil yaitu industri pencapan tekstil, di industri pencapan tekstil memerlukan teknisi sablon, lembaga pendidikan yang menghasilkan teknisi sablon salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya. SMK Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya didirikan di bawah naungan Yayasan Pembina Pendidikan Karya Pembangunan (YPPKP), SMK KP 3 Majalaya adalah salah satu jenjang pendidikan menengah kejuruan Bidang Studi Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil, yang keberadaannya didukung oleh dunia usaha dan dunia industri, baik dalam pembelajaran maupun penyerapan lulusannya. Pembelajaran teori dan praktek tidak hanya dilakukan di dalam kelas akan tetapi dilakukan di dunia industri melalui kegiatan belajar praktek kerja industri di perusahaan-perusahaan yang relevan. SMK KP 3 Majalaya membina satu bidang studi keahlian, yaitu Teknik Penyempurnaan Tekstil. Pada keahlian teknik penyempurnaan tekstil diajarkan beberapa program pembelajaran yang dapat menunjang kemampuan peserta didik di bidang pertekstilan, salah satunya yaitu pembelajaran Teknologi Pencapan. Teknologi Pencapan adalah teknik pemberian warna pada tekstil berdasarkan motif tertentu dengan zat warna sesuai jenis serat tekstil yang digunakan dan hasil pencapan memiliki ketahanan luntur warna. Inti teknik pencapan merupakan cara pemindahan desain dengan suatu peralatan yang digunakan pada waktu pencapan

2 seperti kasa/screen, rakel, rangkai kasa, dan meja pencapan kasa datar, yang diharapkan dapat menjamin mutu hasil pencapan. Ruang lingkup materi pembelajaran Teknologi Pencapan mengajarkan tentang penguasaan pengetahuan konsep pencapan sablon, teknik pencapan kasa datar, alat dan bahan pencapan sablon, desain motif pencapan, proses afdruk, prosedur pencapan dan proses pencapan kasa datar. Peserta didik yang telah mengikuti pembelajaran teknologi pencapan diharapkan dapat mengalami perubahan-perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada dirinya yang dapat disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Teknologi Pencapan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran adalah menguasai secara teori berupa penguasaan pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan, penguasaan pemahaman alat dan bahan pencapan, hingga praktek berupa penguasaan keterampilan membuat desain motif, penguasaan keterampilan melakukan proses afdruk, dan penguasaan keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon. Hasil belajar teknologi pencapan sablon di harapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta didik untuk siap melaksanakan uji kompetensi pencapan sablon. Kesiapan merupakan salah satu faktor penunjang pencapaian keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan, karena dengan memiliki kesiapan maka orang tersebut dapat melakukan pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya dan kesiapan merupakan salah satu indikator keberhasilan dari proses pembelajaran teknologi pencapan. Uji Kompetensi berdasarkan Kurikulum SMK (2012) merupakan: Suatu proses pemberian pengakuan keahlian dan kewenangan peserta dan atau tamatan dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan tertentu, melalui suatu proses sistem pengujian keahlian yang mengacu pada standar kehalian yang berlaku dan diakui dilapangan kerja.

3 Uji Kompetensi bagian ujian produktif yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menguasai bidang keahlian teknik penyemprnaan tekstil khususnya pada mata pelajaran Teknologi Pencapan Sablon. Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang Manfaat Hasil Belajar Teknologi Pencapan Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon pada peserta didik kelas XII Tahun ajaran 2013-2014 Program Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil SMK Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya Bandung. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah I. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang diteliti mengenai Manfaat Hasil Belajar Teknologi Pencapan Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon. Identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain: a. Mata pelajaran teknologi pencapan sablon merupakan mata pelajaran produktif yang wajib diikuti oleh peserta didik kelas XII Tahun ajaran 2013-2014 Program Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil SMK Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya Bandung. b. Pembelajaran Teknologi Pencapan mempunyai tujuan agar peserta didik mampu memahami dan menguasai secara teori dan praktek tentang Teknologi Pencapan berupa penguasaan pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan, penguasaan pemahaman alat dan bahan pencapan, hingga praktek berupa penguasaan keterampilan membuat desain motif, penguasaan keterampilan melakukan proses afdruk, dan penguasaan keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar. c. Hasil belajar Teknologi Pencapan mencakup penguasaan diharapkan dapat bermanfaat agar dapat menguasai secara teori berupa penguasaan pengetahuan

4 konsep pencapan sablon dan teknik pencapan, penguasaan pemahaman alat dan bahan pencapan, hingga praktek berupa penguasaan keterampilan membuat desain motif, penguasaan keterampilan melakukan proses afdruk, dan penguasaan keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar, yang diharapkan dapat mempengaruhi wawasan dan keterampilan peserta didik dalam kesiapan Uji Kompetensi Pencapan sablon. d. Kesiapan Uji Kompetensi Pencapan Sablon dimaksud adalah kondisi seseorang sebelum atau selama menghadapi suatu permasalahan atau kegiatan. Uji Kompetensi Pencapan Sablon adalah ujian produktif yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menguasai bidang keahlian teknik penyempurnaan tekstil khususnya pada mata pelajaran Teknologi Pencapan Sablon. Proses pelaksanaan Uji Kompetensi diamati oleh tiga penguji yang terdiri dari 1 (satu) guru sekolah yang mengajarkan mata diklat pencapan sablon, 1 (satu) orang penguji berasal dari Kementrian Perindustrian yaitu Balai Besar Tekstil (BBT) dan dari PT.Sipatex Perusahaan Industri Tekstil di wilayah setempat yang memiliki banyak pengetahuan dalam dunia Industri Tekstil. 2. Perumusan Masalah Perumusan masalah sebagai langkah dari suatu problematika dan bagian pokok dari kegiatan penelitian supaya adanya kejelasan masalah yang akan diteliti sehingga objek penelitiannya jelas dan terarah. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana manfaat hasil belajar teknologi pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon?. Luasnya permasalahan yang akan diteliti maka penulis batasi agar tidak terlalu luas dan tidak menyimpang dari maksud penelitian. Oleh karena itu permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar Teknologi Pencapan khususnya pencapan sablon dengan teknik pencapan kasa datar, dengan metode pencapan langsung (direct printing) dilihat dari desain motifnya khusus

5 desain motif untuk kemeja, penelitian yang penulis teliti khusus pencapan sablon dengan memakai kain tekstil kapas (cotton) dengan menggunakan zat warna pigmen. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar teknologi pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon. Secara spesifik tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memperoleh data: 1. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan pengetahuan konsep pencapan sablon dan teknik pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon. 2. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan pemahaman alat dan bahan pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon. 3. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan keterampilan membuat desain motif pencapan sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon. 4. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan keterampilan melakukan proses afdruk sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon. 5. Manfaat hasil belajar Teknologi Pencapan ditinjau dari penguasaan keterampilan prosedur dan proses pencapan kasa datar sebagai kesiapan Uji Kompetensi pencapan sablon.

6 D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak terutama dalam rangka pengembangan disiplin ilmu, peningkatan mutu pendidikan, serta peningkatan sumber daya manusia. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: 1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengembangan keilmuan dalam bidang pertekstilan khususnya teknologi pencapan bagi peserta didik kelas XII tahun ajaran 2013/2014 SMK Karya Pembangunan (KP) 3 Majalaya Bandung. 2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak yang diberikan rekomendasi dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar, pengembangan materi pembelajaran dan proses pembelajaran teknologi pencapan diharapkan dapat menumbuhkan kesiapan pada peserta didik dalam melaksanakan Uji Kompetensi. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini secara sistematis dan terperinci dari lima bab yaitu Bab I pendahuluan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II kajian pustaka tentang manfaat hasil belajar teknologi pencapan sebagai kesiapan uji kompetensi pencapan sablon, dan pertanyaan penelitian. Bab III metode penelitian tentang lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, alat pengumpulan data penelitian, teknik pengolahan data, dan prosedur penelitian. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan tentang pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V simpulan dan saran tentang penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.