BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam periode pembangunan nasional jangka panjang, kegiatan pembangunan akan bersifat melanjutkan, meningkatkan dan memperluas pembangunan yang telah dilaksanakan pada periode pembangunan nasional jangka panjang sebelumnya dengan sasaran terwujudnya pemerataan pembangunan. Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang perkembangan suatu wilayah karena transportasi berperan dalam distribusi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Semakin meningkatnya tingkat ekonomi masyarakat maka kebutuhan akan sarana transportasi akan meningkat pula. Transportasi yang baik didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Pasal 1 Angka 31 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan menjelaskan bahwa kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan bandar udara dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi keselamatan, keamanan, kelancaran, dan ketertiban arus lalulintas pesawat udara, penumpang, kargo dan/atau pos, tempat perpindahan intra dan/atau antar moda serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Beberapa tahun belakangan ini tingkat mobilitas penduduk di provinsi Bengkulu cenderung bertambah, ini ditandai dengan meningkatnya PDRB propinsi Bengkulu sebesar 5,58% di tahun 2009 dan peningkatan laju inflasi 1
2 sebesar 7,72% dalam tiga tahun terakhir sehingga masyarakat Bengkulu membutuhkan pengembangan sarana transportasi udara untuk menunjang percepatan perekonomian (Badan Pusat Statistik, 2009). Bandar Udara Fatmawati Soekarno merupakan salah satu bandara yang berada di bawah pengelolaan Direktorat Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Udara Republik Indonesia. Bandara ini terletak di jalan raya Padang Kemiling, kelurahan Pekan Sabtu, kecamatan Selebar, kota Bengkulu, Propinsi Bengkulu yang berjarak 14 km dari pusat kota dan berada pada koordinat 03 0 51 40 S 102 0 20 22 E dengan elevasi 15 m diatas permukaan laut (mean sea level/msl) atau 50 ft. Pengembangan bandar udara Fatmawati Soekarno ini direncanakan untuk menjadikan bandara tersebut sebagai bandar udara bertaraf internasional dan juga sebagai bandara evakuasi. Hal ini di dukung oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Adanya upaya pemda propinsi Bengkulu untuk menjadikan Bengkulu sebagai daerah tujuan wisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. 2. Program pemda propinsi Bengkulu untuk menjadikan bandara Fatmawati Soekarno sebagai embarkasi antara sehingga jamaah haji asal Bengkulu tidak lagi menuju embarkasi Padang. 3. Sering terjadinya bencana alam di propinsi Bengkulu dan daerah tetangga sehingga bandara Fatmawati Soekarno juga akan dijadikan sebagai bandara evakuasi.
3 B. Permasalahan Suatu bandara harus memiliki fasiltas sisi udara yang meliputi landas pacu (runway), landas hubung (taxiway) dan tempat pesawat (apron) yang memenuhi standar, baik segi kekuatan maupun dimensi ukurannya. Demikian juga halnya dengan suatu struktur perkerasan dari fasilitas sisi bandar udara yang merupakan prasarana yang sangat penting dalam pengoperasian suatu bandar udara. Permasalahan yang paling utama pada bandar udara Fatmawati Soekarno ini adalah kurang panjangnya landas pacu (runway), kapasitas tempat parkir pesawat (apron) dan dimensi daripada landas hubung (taxiway) sehingga tidak dapat disinggahi oleh pesawat yang berbadan besar. Dalam hal ini, penulis merumuskan apakah pada tahun 2032 nantinya bandar udara Fatmawati Soekarno dapat disinggahi oleh pesawat berbadan besar dan bisa dijadikan sebagai bandara bertaraf internasional dan juga sebagai bandara evakuasi berdasarkan standar internasional yang berlaku. C. Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelitian ini, meliputi : 1. Bandar Udara yang dijadikan obyek penelitian adalah bandar udara Fatmawati Soekarno propinsi Bengkulu. 2. Evaluasi hanya dilakukan pada fasilitas sisi udara bandara dan dimensinya berdasarkan metode ICAO dan FAA. 3. Data pergerakan pesawat dan penumpang 10 tahun terakhir.
4 4. Proyeksi frekwensi pesawat 20 tahun kedepan dengan pesawat rencana Boeing 737-900 ER. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain, yaitu : 1. Mengevaluasi kelayakan kapasitas fasilitas sisi udara bandar udara Fatmawati Soekarno Bengkulu. 2. Menganalisis frekwensi pesawat pada jam puncak sehingga diketahui apakah kapasitas apron telah mampu melayani pesawat parkir pada jam puncak tersebut. 3. Menentukan dimensi dan tebal perkerasan pada runway, taxiway, apron sehingga mampu melayani pesawat B 737-400 dan B737-900 ER. E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah pusat dalam hal ini Ditjen Perhubungan Udara selaku pengelola bandar udara Fatmawati Soekarno dan pemerintah propinsi Bengkulu beserta stakeholder lainnya dalam mewujudkan rencana pengembangan bandar udara ini. F. Keaslian Penelitian Penelitian-penelitian mengenai bandar udara selama ini telah banyak dilakukan, seperti : Arisman (2005) membuat penelitian tentang manajemen pemeliharaan apron bandar udara Adisutjipto Yogyakarta; Indarta (2006) melakukan penelitian tentang pengelolaan sistem informasi sarana dan prasarana bandar udara Temindang Samarinda;
5 Drakel (2006) melakukan penelitian tentang evaluasi geometrik landasan pacu dan apron untuk kebutuhan jangka panjang bandar udara Sultan Babullah Ternate; Hazanawati (2007) melakukan penelitian tentang kajian pengembangan sisi udara bandar udara Japura kabupaten Indra Giri Hulu; Dua (2008) melakukan penelitian tentang analisis pengembangan bandar udara Haji Hasan Aroeboesman kabupaten Ende. Penelitian tentang bandar udara Fatmawati Soekarno Bengkulu sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan terutama untuk kajian pengembangan bandar udara Fatmawati Soekarno dalam hal fasilitas sisi udara bandar udara.