BAB I PENDAHULUAN. tujuan penciptaan manusia yaitu untuk beribadah kepadanya dalam al-qur an

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan ibadah shalat dan haji. Tanpa bersuci orang yang berhadas tidak dapat

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Hadits-hadits Shohih Tentang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Syarah Istighfar dan Taubat

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

Golongan yang Dicintai Allah di Dalam Al-Qur an Oleh: Ahmad Pranggono

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.


BAB I PEMBAHASAN. Al-Quran dan hadis merupakan pedoman hidup serta sumber utama bagi. ajaran agama Islam dan keduanya tidak bisa terpisahkan.

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

BAB IV. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 2 Tahun 2008 Tentang Partai. Politik, dalam pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : Partai politik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan menciptakan berbagai macam makhluk hidup, dan di antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

BAB I PENDAHULUAN. inilah yang dikatakan Agama, diputuskan oleh akal dan logika dan dibenarkan

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

BAB IV ANALISIS HADIS SUGUHAN KELUARGA MAYAT. sanad. Adapun kritik sanadnya, antara lain sebagai berikut:

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia bukannya tanpa tujuan. Dia telah menjelaskan tujuan penciptaan manusia yaitu untuk beribadah kepadanya dalam al-qur an surah al-dhariya>t ayat 56. 1 Akan tetapi, ibadah manusia tidaklah membawa manfaat apapun baginya. Kepatuhan manusia tidak akan menambah besar kemuliannya dan kedurhakaan mereka pun tidak akan mengurangi kerajaannya. Allah tidaklah memerintah manusia kecuali dengan hal-hal yang membawa kepada kebajikan bagi diri manusia sendiri. Mereka yang patuh akan diberi ganjaran yang baik di surga, dengan berbagai nikmat yang tiada tara. 2 Setiap orang perlu mengetahui pengertian dari hakikat ibadah agar ia dapat melaksanakannya dengan benar dan mengetahui hikmah pada setiap ibadah yang dilakukannya. 3 Menurut bahasa, kata ibadah berarti patuh, tunduk, dan merendahkan diri. Menurut al-azhari, kata ibadah tidak dapat disebutkan kecuali untuk kepatuhan kepada Allah. Secara umum, al-shaykh S{alih} al-uthaymin menjelaskan bahwa ibadah adalah mengabdikan diri kepada Allah dengan penuh cinta dan pengagungan dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-nya yang telah disyariatkan. 4 1 Baihaqi, Fiqih Ibadah ( Bandung: M2S, 1996), 12. 2 Lahmuddin Nasution, Fiqh 1 (Jakarta: Jaya Baru, 1998), 6. 3 Ibid., 1. 4 M. Khalilurrahman, Abdurrahim Hamdi, Kitab lengkap Panduan Salat (Jakarta: Wahyu Qalbu, 2016), 2. 1

2 Dalam pengertian yang luas ibadah menurut Ibnu Taymiyah meliputi segala yang dicintai Allah dan diridhoinya, perkataan dan perbuatan lahir batin. Termasuk di dalamnya salat, puasa, zakat, haji, berkata benar, berbakti kepada kedua orang tua, silaturahim, menepati janji, menyuruh kepada kebaikan, dan mencegah kemungkaran. 5 Salat adalah menurut bahasa adalah doa, sedangkan menurut istilah adalah sekumpulan ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Dinamakan salat karena ia menghubungkan seorang hamba kepada penciptanya yang merupakan manifestasi penghambaan dan kebutuhan diri kepada Allah, dapat menjadi media permohonan pertolongan dalam menyingkirkan segala bentuk kesulitan yang ditemui dalam perjalanan hidupnya. 6 Sebagaimana firman Allah dalam al-qur an Surah al-baqarah ayat 153: ي أ ي ه اٱل ذ ين ء ام ن وا ٱس ت ع ين وا ب ٱلص ب ر و ٱلص ل وة إ ن ٱلل و م ع ٱلص ب ين Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. 7 Ayat ini mengajak orang-orang yang beriman dengan menjadikan salat sebagai penolong untuk menghadapi cobaan hidup. Al-s}abru yang dimaksud adalah sabar dalam mencakup banyak hal, sabar menghadapi ejekan dan rayuan, sabar melaksanakan perintah dan mejauhi larangan, sabar dalam petaka dan kesulitan, serta sabar dalam berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan. Jika seseorang ingin teratasi kesedihan dan kesulitan, maka harus menyertakan Allah dalam setiap langkahnya, ketika itu Allah akan membantu. Tanpa kebersamaan 5 Nasution, Fiqh 1..., 4. 6 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah, terj. Kamran As at Isrsyady (Jakarta: Amzah, 2010), 145. 7 Al-Qur an, 2: 153.

3 itu, kesulitan tidak akan tertanggulangi bahkan tidak mustahil kesulitan diperbesar oleh setan dan nafsu amarah manusia sendiri. 8 Allah menjadikan salat sebagai media untuk membina dan meluruskan orang mukmin setelah sebelumnya Dia memberikan kepada manusia segala macam ciptaannya menundukkan semua yang ada di langit dan di bumi untuk manusia, dan memuliakannya dengan akal dan pikiran. Salat menutrisi tubuh, akal, dan hati. Jika tubuh, akal, dan hati baik maka manusia akan melakukan kebaikan, mendapat petunjuk, dan jauh dari perbuatan-perbuatan buruk. 9 Allah berfirman dalam al- Qur an surah al-ankabu>t ayat 45: إ ن ٱلص ل وة ت ن ى ى ع ن ٱل ح ف ش ا ء و ٱل م نك ر Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. 10 Fah}sha terambil dari akar yang pada mulanya berarti sesuatu yang melampaui batas dalam keburukan dan kekejian, baik ucapan maupun perbuatan. Munkar dari segi pandangan syariat adala segala sesuatu yang melanggar normanorma agama dan budaya suatu masyarakat. Salat adalah amal ibadah yang pelaksanaanya membuahkan sifat keruhanian dalam diri manusia yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam mencegah kedua bentuk keburukan itu bila dilaksanakan secara sempurna dan bersinambung, disertai dengan penghayatan dan substansinya. 11 Adapun cara memperoleh buah salat dan menikmati efeknya dalam menempa dan membentuk akhlak yang baik adalah 8 M. Quraish Shihab, Tafsir al-misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al-qur an, Vol. 1, Cet. VII ( Jakarta: Lentera Hati, 2007), 339. 9 Azzam, Fiqh Ibadah..., 148. 10 Al-Qur an, 29: 45. 11 M. Quraish Shihab, Tafsir al-misbah..., Vol. 10, 507.

4 dengan melaksanakannya secara sempurna seluruh rukun dan syaratnya, menyempurnakan wudhu, memperhatikan waktu-waktunya, memikirkan dan merenungi apa yang diucapkan dalam salat. 12 Di dalam salat terdapat aturan-aturan pelaksanaanya sesuai syariat diantaranya syarat sah salat, rukun-rukun salat, sunnah-sunnah, makruh-makruh, dan hal-hal yang dapat membatalkan salat. Salah satu hal seputar salat ialah berjalan melewati depan orang salat. 13 Dalam fenomena masyarakat saat ini, ada sebagian orang dengan santainya berjalan melewati orang yang sedang melaksanakan salat tanpa ada rasa canggung. Ada dua hadis yang kontradiktif yang menjelaskannya, yang mana pada hadis yang pertama menunjukkan larangan keras berjalan di depan orang salat. Sedangkan hadis yang kedua kebolehan berjalan di depan orang salat. ح د ث ن ا ال ق ع ن ب ع ن م ال ك ع ن ز ي د ب ن أ س ل م ع ن ع ب د الر ح ن ب ن أ ب س ع يد ا ل د ر ي ع ن أ ب س ع يد ا ل د ر ي أ ن ر س ول الل و ص ل ى الل و ع ل ي و و س ل م ق ال : إ ذ ا ك ان أ ح د ك م ي ص ل ي ف ل ي د أ ح د ا ر 14 ب ي ي د ي و و ل ي د ر أ ه م ا اس ت ط ا ف إ ن أ ب ف ل ي ق ات ل و ف إ ن ا ى و ش ي ط ان. Telah menceritakan kepada kami Al-Qa'nabiy dari Ma>lik dari Zayd ibn Aslam dari Abdurrah}ma>n ibn Abi@ Sa'id Al-Khudriy dari Abu> Sa'id Al-Khudriy bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Apabila salah seorang di antara kalian mengerjakan salat, maka janganlah dia membiarkan orang lewat di depannya, dan hendaklah dia mencegahnya semampunya. Jika dia menolak, maka lawanlah, sesungguhnya dia itu setan. Hadis diatas merupakan dalil bahwa berjalan di depan orang sholat hukumnya haram, yaitu antara tempat sujud sampai tempat ia menapakkan kakinya. Larangan ini bersifat umum untuk setiap orang yang sedang melaksanakan salat 12 Azzam, Fiqh Ibadah..., 148. 13 Wahbah al-zuhayli, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, ter. Abdul Hayyi al-kattani (Jakarta: Gema Insani. 2010), 122. 14 Ima>m al-h{a>fiz Abi@ Da>wud Sulayma>n ibn al-ash ath al-sijistani>, Sunan Abi@ Da>wud, Vol. 1, Cet. 1 (Beirut: Da>r al-kutub al-ilmiyah, 1996), 226.

5 wajib atau sunnah. Sedangkan hadis lain yang tampak bertentangan, yakni hadis riwayat dari Ibnu Abbas yang mempunyai indikasi adanya kebolehan berjalan di depan orang salat. ح د ث ن ا ع ث م ان ب ن أ ب ش ي ب ة ح د ث ن ا س ف ي ان ب ن ع ي ي ن ة ع ن الز ى ر ي ع ن ع ب ي د الل و ب ن ع ب د الل و ع ن اب ن ع ب اس ق ال : ج ئ ت ع ل ى ح ار.ح وح د ث ن ا ال ق ع ن ب ع ن م ال ك ع ن اب ن ش ه ا ع ن ع ب ي د الل و ب ن ع ب د الل و ب ن ع ت ب ة ع ن اب ن ع ب اس ق ال : أ ق ب ل ت ر اك ب ا ع ل ى أ ت ان و أ ن ا ي و م ئ ذ ق د ن اى ز ت ا ل ح ت ل م و ر س ول الل و ص ل ى الل و ع ل ي و و س ل م ي ص ل ي ب الن اس ب ن ف م ر ر ت ب ي ي د ي ب ع ض الص ف ف ن ز ل ت ف أ ر س ل ت ا ل ت ان ت ر ت ع و د خ ل ت ف الص ف ف ل م ي ن ك ر ذ ل ك أ ح د ق ال أ ب و د او د : 15 و ى ذ ا ل ف ظ ال ق ع ن ب و ى و أ ت ق ال م ال ك : و أ ن ا أ ر ى ذ ل ك و اس ع ا إ ذ ا ق ام ت الص ل ة. Telah menceritakan kepada kami Uthma>n ibn Abu> Shaybah telah menceritakan kepada kami Sufyan ibn 'Uyainah dari Al-Zuhriy dari 'Ubaydulla>h ibn Abdulla>h dari Ibnu Abba>s dia berkata; "Aku datang dengan mengendarai seekor keledai " dan telah di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabiy dari Ma>lik dari Ibnu Sihab dari 'Ubaidullah ibn Abdullah ibn 'Utbah dari Ibnu Abbas dia berkata; "Aku datang sambil menaiki seekor keledai, pada saat itu aku sudah hampir usia baligh, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang melaksanakan salat bersama orang-orang di Mina, lalu aku lewat di depan sebagian shaf, lalu aku turun. Setelah itu aku melepas keledaiku untuk merumput, lalu aku masuk kedalam shaf, tapi tidak ada satupun orang yang menegur perbuatanku." Abu Daud berkata; "Ini redaksi dari Al-Qa'nabiy dan lebih lengkap, Malik mengatakan; Dan aku melihat hal itu merupakan kemudahan apabila salat telah di tegakkan. Adanya dua hadis yang kontradiktif merupakan indikator yang memberi informasi bahwa seolah-olah ada kejanggalan dan ketidak konsistenan seorang Nabi Muhammad ketika mengeluarkan hadis. Hal tersebut perlu diluruskan dengan melakukan penelusuran dan penelitian lebih mendalam agar kerancuan yang seakan-akan mempersulit tersebut akan jelas permasalahannya. Sebab jika tidak, maka implikasinya akan sangat negatif terutama bagi kaum inkar al-sunnah. Kedua hadis akan dikaji dengan menggunakan keilmuan Mukhtali>f al-h}adi>th. 15 Ibid., 230.

6 B. Identifikasi Masalah Terkait hadits tentang berjalan di depan orang salat dalam Sunan Abi@ Da>wud no. Indeks 697 dan 715, terdapat permasalahan yang dapat dikaji diantaranya: 1. Pengertian salat. 2. Pengertian pembatas salat. 3. Cara mencegah orang yang berjalan ketika salat. 4. Hal-hal yang membatalkan salat. 5. Hal-hal yang mengurangi kekhusyukan salat. 6. Kebolehan berjalan di depan orang salat. 7. Larangan berjalan di depan orang salat. 8. Penyelesaian hadis kontradiktif tentang berjalan di depan orang salat. Dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi pada satu permasalahan saja, yaitu hadis tentang berjalan di depan orang salat dalam Sunan Abi@ Da>wud no. Indeks 697 dan 715. Kemudian mengkaji kedua hadis tersebut dengan menggunakan metode mukhtali@f al-hadi@th. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kualitas dan ke-h}ujjah-an hadits tentang berjalan di depan orang salat dalam Sunan Abi@ Da>wud no. Indeks 697 dan 715? 2. Bagaimana penyelesaian hadis mukhta>li@f tentang berjalan di depan orang salat dalam Sunan Abi@ Da>wud no. Indeks 697 dan 715? 3. Bagaimana implikasi dari hadis berjalan di depan orang salat dalam Sunan Abi@ Da>wud no. Indeks 697 dan 715?

7 D. Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan kualitas dan ke-h}ujjah-an hadits tentang berjalan di depan orang salat dalam Sunan Abi@ Da>wud no. Indeks 697 dan 715. 2. Untuk menemukan cara penyelesaian hadits tentang berjalan di depan orang salat. 3. Untuk mengetahui implikasi dari hadis berjalan di depan orang salat dalam Sunan Abi@ Da>wud no. Indeks 697 dan 715. E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini disusun untuk memenuhi tujuan sebagai berikut: 1. Secara teoritis, Penelitian ini berguna sebagai sumbangsih akademis bagi civitas akademika yang mendalami kajian hadis dan sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. F. Telaah Pustaka Telaah pustaka dalam sebuah penelitian meruapakan hal yang sangat urgen karena kajian pustaka ini akan menunjukkan dan membuktikan orisinilitas sebuah karya yang tujuannya untuk menghindari plagiasi karya orang lain. 1. Hadits tentang terputusnya salat karena anjing, keledai dan wanita. Oleh Muhammad Ghifari, fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik, UIN Alauddin Makasar. Penelitian ini tentang salat dapat batal karena melintasnya anjing, keledai dan wanita.

8 G. Metode Penelitian Metode merupakan upaya agar kegiatan penelitian dapat dilakukan secara optimal. 16 Berikut akan dipaparkan metode yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian dengan cara mengkaji dan menelaah sumber-sumber tertulis seperti buku atau kitab yang berkenaan dengan topik pembahasan, sehingga dapat diperoleh data-data yang jelas. Penelitian ini menggunakan model kualitatif dalam bentuk kepustakaan, yang bermaksud mendeskripsikan kualitas dan penyelesaian hadis yang kontradiktif tentang berjalan di depan orang salat dalam Sunan Abi@ Da>wud no. Indeks 697 dan 715. Sedangkan metode yang digunakan deskriptif guna untuk melukiskan fakta dan data yang ada. 2. Sumber Data Setelah ditelusuri dalam kitab-kitab hadis al-mu jam al-mufahras li> Alfa>z} al-h{adi>th al-nabawi> melalui kata-kata dalam matn hadis dan dibantu penelusuran hadis melalui software maktabah sha>milah dengan metode penelusuran lewat topik atau tema hadis dan penelusuran lewat kata awal, tengah atau akhir dalam matn hadis. Sumber data yang digunakan antara lain: a. Sumber Data Primer 1) Kitab Sunan Abi> Da>wud 2) Awn al-ma bu>d Ala Sharh} Sunan Abi> Da>wud 16 Winarno Surachmad, Pengantar Metodologi Ilmiah Dasar Metode dan Tekhnik (Bandung: Warsito, 1990), 30.

9 3) Fath}u al-bari> Sharh S{ahi>h al-bukhari> b. Sumber Data Sekunder 1) Kaidah Kesahihan Sanad Hadis karya Suhudi Ismail. 2) Ikhtishar Mushthalahul Hadits karya Fatchur Rahman 3. Tekhnik Pengumpulan Data Dalam metode pengumpulan data, digunakan metode dokumentasi. Metode ini diterapkan terbatas pada benda-benda tertulis seperti buku, jurnal ilmiah, atau dokumentasi tertulis lainnya. Dalam penelitian hadis, penerapan metode dokumentasi ini dilakukan dengan dua tekhnik pengumpulan data, yaitu: takhri>j al-h}adi>th dan i tiba>r alh}adi>th. a. Takhri>j al-h}adi>th, secara bahasa adalah mengeluarkan, menampakkan, meriwayatkan, melatih, dan mengajarkan. Sementara menurut istilah menunjukkan asal hadis pada sumber-sumber aslinya, dimana hadis tersebut telah diriwayatkan lengkap dengan sanad-nya, kemudian menerangkan hukumnya jika diperlukan. 17 b. Kegiatan i tiba>r dalam istilah ilmu hadis adalah menyertakan sanadsanad lain untuk suatu hadis tertentu, yang hadis itu pada bagian sanadnya tampak hanya terdapat seorang periwayat saja. Dengan menyertakan sanad-sanad yang lain tersebut akan dapat diketahui ada periwayat yang lain atau tidak ada untuk bagian sanad dari sanad hadis dimaksud. 18 17 Abdul Majid Khon, Takhrij dan Metode Memahami Hadis (Jakarta: Amzah, 2014), 3. 18 Muhid, dkk. Metodologi Penelitian Hadis (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2013), 124.

10 4. Analisis Data Analisis data berarti menjelaskan data-data yang diperoleh melalui penelitian. Dari penelitian hadis yang secara dasar terbagi dalam dua komponen, yakni sanad dan matn, maka analisis data hadis akan meliputi dua komponen tersebut. Dalam penelitian sanad, digunakan metode kritik sanad dengan pendekatan keilmuan rija>l al-hadi>th yaitu al-tari@kh ruwa>h dan al-jarh wa> alta di>l, serta mencermati silsilah guru murid dan tah}ammul wa al-ada (proses penerimaan hadis). 19 Hal itu dilakukan untuk mengetahui integritas dan tingkatan intelektualitas seorang ra>wi@ serta validitas pertemuan antara mereka selaku guru-murid dalam periwayatan hadis. Dalam penelitian matn, analisis data akan dilakukan dengan menggunakan analisis isi (content analysis). Pengevaluasian atau validitas matn diuji pada tingkat kesesuaian hadis (isi beritanya) dengan penegasan eksplisit al-qur an, hadis-hadis lain yang berkualitas sahih, dan akal. Dalam hadis yang akan diteliti ini, pendekatan keilmuan hadis yang digunakan untuk analisis isi adalah ilmu mukhtali>f al-h}adi>th yang digunakan untuk memecahkan hadis yang kontradiktif dengan menggunakan salah satu metode penyelesaiannya baik berupa al-jam u, tarjih (memilih dan mengunggulkan kualitas hadis yang lebih baik), nasikh-mansukh (menghapus dalil yang keluar lebih awal), tawaquf (menghentikan atau mendiamkan). 20 19 Syuhudi Ismail, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), 202. 20 Daniel Juned, Ilmu Hadis Paradigma Baru dan Rekontruksi Ilmu Hadis (Jakarta: Erlangga, 2010), 113.

11 H. Sistematika Pembahasan Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasannya terdiri dari lima bab. Yang masing-masing bab terdiri dari macam-macam sub bab. Satu bab dengan sub bab yang lain merupakan rangkaian yang saling berkaitan. Secara global sistematika pembahasannya sebagai berikut. Bab satu, pendahuluan yang meliputi: latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab ini digunakan sebagai pedoman, acuan dan arahan sekaligus target penelitian, agar penelitian ini dapat terlaksana secara terarah dan pembahasannya tidak melebar. Bab dua, landasan teori yang berisi tentang kesahihan sanad, kesahihan matn, teori jarh} wa> ta dil, teori ke-h}ujjah-an hadis dan teori mukhtali>f al-h{adi>th. Bab ini merupakan teori yang akan dijadikan tolak ukur dalam penelitian ini. Bab tiga, data hadis yang berisi tentang biografi Sunan Abi> Da>wud serta sistematika kitab tersebut. Bab ini mendeskripsikan tentang biografi Sunan Abi> Da>wud, hadis berjalan di depan orang salat, hadis pendukung, skema sanad dan i tiba>r. Bab empat, analisis yang mencakup kualitas sanad dan matn hadis serta penyelesaian dari hadis mukhtali>f tentang berjalan di depan orang salat. Bab lima, penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.