BAB I PENDAHULUAN. ujian-nya. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan salah satu bentuk ujian

dokumen-dokumen yang mirip
RELEVANSI SABAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PANDANGAN ACHMAD MUBAROK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia. merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling

HUBUNGAN SABAR MENURUT IMAM AL-GHAZALI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

STUDI KUALITATIF TENTANG RESILIENSI DIRI DALAM MENGHADAPI TEKANAN KEHIDUPAN PADA ISTRI ANGGOTA TNI ANGKATAN DARAT

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

SABAR ITU MAHAL. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag.

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan diri murid secara optimal. Pendidikan adalah proses merubah. pengajaran dan pelatihan (Suryani, 2012: 8).

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karakter untuk mengolah diri dari hal-hal negatif dengan karakter. mengerjakan sesuatu sesuai dengan suara hatinya.

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

terdapat pada surat Az-Zumar ayat 9 yang berbunyi :

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

Dalam Bahasa Arab, kata keluhan dan aduan diungkap dengan Syakwa شكوى) ). Asal kata ini

HALAMAN PERSEMBAHAN. karya tulis ini untuk: Bapak Ibuku yang telah menumbuhkembangkanku. Para Guruku yang telah ikhlas mendidikku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

Golongan yang Dicintai Allah di Dalam Al-Qur an Oleh: Ahmad Pranggono

KESEIMBANGAN DALAM BERISLAM UNTUK MENCAPAI KEMENANGAN DUNIA DAN AKHIRAT. Oleh : Mirza Azkia

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. awalnya tidak berkompeten akan menjadi manusia yang lebih berkompeten dan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. seorang manusia. Mulai dari manusia berada dalam kandungan sampai manusia

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

Catatan Subuh: Demi Masa Depan Kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang banyak akibatnya banyak

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas manusianya

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB V PEMBAHASAN. terhadap minat berwirausaha mahasiswa program studi Ekonomi Syariah UIN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. (al-qattan, 1973: 11). Di dalam al-qur an Allah menjelaskan beberapa ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang hidup di dunia ini tidak pernah terlepas dari ujian-nya. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan salah satu bentuk ujian dari Allah subhanahu wa ta ala. Dalam kebahagiaan Allah menguji seberapa banyak hamba-nya bersyukur kepada Allah. Sedang dalam kesedihan Allah akan melihat sejauh mana hamba-nya mampu bersabar atas ujian. Allah swt berfirman di dalam al-qur an: و ل ن ب ل و ن ك م ب ش ي ء م ن ا ل و ف و ا ل وع و ن ق ص م ن ا ل م و ال و ا ل نف س و الث م ر ات و ب ش ر الص اب ر ين ]٥١١:٢ [ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buahbuahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (Q.S. Al-Baqarah/2: 155) Melalui ayat di atas Allah subhanahu wa ta ala tidak henti-hentinya memberikan peringatan kepada hamba-nya untuk tabah dan berpegang teguh pada Allah dalam menghadapi segala macam cobaan yang menimpa. Sebagaimana Allah juga telah memberikan peringatan kepada para Rasul dan Nabi bahwa mereka akan berjumpa dan mengalami bermacam-macam cobaan dalam mendakwahkan risalah-nya. Dari sinilah pentingnya konsep sabar diterapkan oleh manusia dalam menyikapi cobaan, ujian, musibah dan berbagai masalah lainnya.

2 Kesabaran sangat diperlukan dalam menjalankan aktifitas seharihari. Demikian pula dalam dunia pendidikan sabar sangat diperlukan baik bagi pendidik maupun bagi peserta didik. Seorang pendidik harus sabar ketika mentransfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya, begitu pula dengan peserta didik harus sabar dalam mempelajari dan mendalami ilmu agar cita-cita dapat tercapai dengan baik dan memperoleh hasil yang semaksimal mungkin (Iqbal, 2013: 274). Kesabaran diperlukan agar terhindar dari rasa putus asa dan terbebas dari keluh kesah sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan yakni mencerdaskan peserta didik dapat tercapai dengan baik. Kecerdasan adalah salah satu ciri dari keunggulan manusia dalam memahami, mengantisipasi, menetapkan dan menghadapi segala sesuatu. Kecerdasan juga merupakan salah satu kenikmatan dari Allah swt untuk manusia dan Allah melebihkan manusia dengan kecerdasannya yang membuat ia berbeda dengan makhluk lainnya. Karena dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin utuh, melalui proses berfikir dan belajar tiada henti (Akhirin, 2013: 2). Upaya peningkatkan kecerdasan manusia secara utuh yang dicerminkan dengan adanya kesuksesan di setiap individu harus diadakan kerjasama antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) baik dalam lingkungan masyarakat atau dalam lingkungan pendidikan.

3 Selama ini, untuk meningkatkan kualitas hidup, mayoritas masyarakat lebih cenderung memburu kualitas kecerdasan intelektual (IQ) semata dan meniadakan kualitas kecerdasan spiritual (SQ) dan kecerdasan emosional (EQ). Padahal banyak fakta yang menunjukkan bahwasanya orang pintar tidak akan pernah bisa hidup bahagia dan mulia tanpa didukung oleh mutu kecerdasan spiritual dan emosional (Muhyidin, 2006). Begitupula dalam dunia pendidikan, fakta yang terjadi selama ini, kurang menaruh perhatian pada pertumbuhan pribadi anak yang sering dibiarkan tumbuh alamiah, padahal hanya dengan mengandalkan IQ tinggi tanpa EQ dan SQ yang memadai justru membuat seseorang lebih berbahaya karena lebih mudah melakukan kejahatan profesional. Banyaknya KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) di negeri ini, karena pendidikan selama ini lebih mementingkan kepandaian matematika daripada kesalehan sosial (Mulkhan, 2002: 3) Banyak contoh yang membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak semata atau banyak memiliki gelar yang tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Bahkan seringkali yang berpendidikan formal lebih rendah ternyata banyak yang berhasil. Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan intelektual (IQ), padahal yang dibutuhkan sebenarnya adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi yang saat ini telah menjadi dasar penilaian terbaru. Sekarang banyak sekali orang berpendidikan dan

4 tampak begitu menjanjikan, namun karirnya tidak berkembang atau bahkan tersingkir karena rendahnya kecerdasan hati mereka (Ginanjar, 2001: 56) Sabar merupakan salah satu indikator mengenai kecerdasan emosional (Emotional Quotient) dan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient). Seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual tidak mengenal kata putus asa karena makna dari sabar itu bermuatan kekuatan. Sehingga tidak bersifat pasif reaktif melainkan proaktif dan kreatif mencari jalan atau metode dalam menggapai ridha Allah swt. Menurut Imam Al-Ghazali, apabila kesabaran diterapkan dalam pendidikan, maka akan memiliki banyak manfaat terutama bagi peserta didiknya (Rusn, 1998 :73). Tidak sedikit para peneliti yang mengkaji konsep sabar menurut beberapa ulama namun, dalam penelitian ini penulis fokus mengkaji konsep sabar menurut Imam Al-Ghazali. Alasannya Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama yang tidak diragukan lagi keilmuwannya, ia tidak hanya menguasai satu bidang ilmu pengetahuan akan tetapi banyak bidang ilmu pengetahuan yang ia kuasai sebelum memutuskan untuk menjadi seorang sufi. Sebelum dia terjun ke dunia tasawuf, ia menjelajahi berbagai ilmu pengetahuan yang lainnya (Rusn, 2009:1). Dalam meneliti konsep sabar menurut Imam Al-Ghazali, penulis berusaha mencari keterkaitan antara konsep sabar tersebut dengan kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka ada beberapa permasalahan yang harus dikaji dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana sabar menurut Imam Al-Ghazali? 2. Bagaimana hubungan sabar menurut Imam Al-Ghazali dengan kecerdasan emosional peserta didik? 3. Bagaimana hubungan sabar menurut Imam Al-Ghazali dengan kecerdasan spiritual peserta didik? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui sabar menurut Imam Al-Ghazali 2. Untuk menganalisis hubungan sabar menurut Imam Al-Ghazali dengan kecerdasan emosional peserta didik 3. Untuk menganalisis hubungan sabar menurut Imam Al-Ghazali dengan kecerdasan spiritual peserta didik D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Secara teoritis akademik, yaitu penelitian ini berguna untuk memberikan sumbangan pengetahuan dan wawasan melalui hubungan sabar menurut Imam Al-Ghazali dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual peserta didik

6 2. Secara praktis berguna untuk: a) Mengetahui sabar menurut Imam Al-Ghazali dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari b) Memberikan informasi kepada para pembaca mengenai hubungan sabar menurut Imam Al-Ghazali dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual peserta didik. c) Dapat menambah pengetahuan dalam bidang ilmu akhlak, terutama dalam pembinaan dan pembentukan akhlak yang mulia bagi setiap muslim baik yang berhubungan dengan Allah swt (Hablum minallah) maupun yang berhubungan dengan manusia (Hablum minannas) agar dapat menjadi pribadi yang saleh lagi salehah. E. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman serta mendapatkan hasil yang maksimal maka penelitian ini akan dibagi ke dalam beberapa bab sebagai berikut: 1. Bab pertama, berisi pendahuluan. Pada bab pendahuluan ini digambarkan latar belakang masalah dan pentingnya untuk diteliti. Dilanjutkan dengan rumusan masalah. Kemudian tujuan dan kegunaan penelitian yang akan dicapai. Terakhir adalah sistematika pembahasan yang akan menjelaskan urutan pembahasan dalam penelitian ini agar sistematis. 2. Bab kedua, memuat uraian tentang tinjauan pustaka dan kerangka teori. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui karya-karya yang

7 relevan dengan tema yang akan diteliti. Sedangkan kerangka teori dipaparkan dalam penelitian ini untuk menggambarkan sekilas tentang tema yang akan diteliti. 3. Bab ketiga, memaparkan secara rinci metode penelitian yang akan digunakan penulis dalam menganalisis masalah penelitian. Metode penelitian ini mencakup jenis penelitian, sumber penelitian, metode pengumpulan data serta analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. 4. Bab keempat, merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai riwayat hidup Imam Al-Ghazali serta membahas tentang potret perjalanan hidup Imam Al-Ghazali, kondisi sosio-kultural masa hidup Imam Al-Ghazali, petualangan intelektual Imam Al-Ghazali dalam segala bidang yang pernah ia geluti (dalam bidang ilmu kalam, bidang filsafat, bidang tasawuf), karya-karya Imam Al-Ghazali kemudian dilanjutkan tentang analisis sabar menurut Imam Al-Ghazali dan hubungannya dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual peserta didik. 5. Bab kelima merupakan penutup, yang memaparkan kesimpulan secara ringkas berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada babbab sebelumnya, sehingga akan memperjelas jawaban persoalan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah di atas. Setelah itu dilanjutkan dengan saran-saran atau rekomendasi.

8