I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah

dokumen-dokumen yang mirip
Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah. masalah dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan secara sistematis.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

BAB. I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Spasial

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 TINJAUAN UMUM

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik Provinsi Lampung ( time series ) pada jangka waktu 6 tahun. terakhir yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2007.

BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. bernama Tanjungkarang-Teluk Betung, yang kemudian diganti menjadi Bandar

Tabel 1.1. Luas Peruntukan Lahan. Sumber : BPN Kota Bandar Lampung, 2004

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BAB I Pendahuluan I-1

I. PENDAHULUAN. Permintaan akan jasa transportasi dari penumpang/orang timbul akibat adanya

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

BAB I PENDAHULUAN I-1

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis terhadap aspek ekonomi, juga memiliki

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari instansi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Perkembangan Jumlah Penelitian Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

Landasan konseptual perencanaan dan perancangan Pusat Showroom Otomotif di Tulang Bawang- Lampung 1 BAB I PENDAHULUAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Jumlah penduduk dan keadaan ekonomi Kabupaten Way Kanan

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1991 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LAMPUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jalan sebagai salah satu sarana transportasi darat mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Analisis Manajemen Waktu dan Biaya Rute Penyeberangan Baru

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

2015, No ruang wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebagaimana yang direkomedasikan oleh Bupati Manggarai Barat melalui surat Nomor BU.005/74/IV

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN KABUPATEN KUPANG KABUPATEN KUPANG

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG KAPAL PENYEBERANGAN MERAK PROPINSI BANTEN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari

BAB III GAMBARAN UMUM PARIWISATA LAMPUNG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGOLONGAN WILAYAH, JENIS PERKEBUNAN, DAN BESARNYA STANDAR INVESTASI TANAMAN PERKEBUNAN PER-HA

BAB I PENDAHULUAN. akan menempatkan eksploitasi laut sebagai primadona industri, baik dari segi

REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

PEMANFAATAN DATA ARUS LALU LINTAS UNTUK MEMBENTUK MATRIKS ASAL TUJUAN DALAM MENGATASI PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI PROPINSI LAMPUNG

BAB I. Pendahuluan. Indonesia terletak di wilayah Jawa Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat di segala

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BINTAN

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah akan memicu peningkatan ekonomi serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung berada antara 3º45 dan 6º45 Lintang Selatan serta 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan, di sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan dengan Selat Sunda dan di sebelah barat dengan Samudera Indonesia. Dengan posisi yang demikian, Provinsi Lampung menjadi penghubung utama lalu-lintas Pulau Sumatera dan Pulau Jawa maupun sebaliknya. Luas wilayah Provinsi Lampung meliputi areal daratan seluas 35.288,35 km², dengan luas perairan laut (12 mil) 24.820,0 km² (41,2% dari total luas keseluruhan) termasuk didalamnya luas perairan pesisir 16.625,3 km². Selain itu juga Lampung memiliki luas perairan umum yang tersebar di kabupaten/kota, termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatera(www.wikipedia.org). Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung memiliki wilayah yang relatif luas, dan menyimpan potensi serta fokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada

2 hitam, kopi, jagung, tebu dll. Di beberapa daerah pesisir, komoditas perikanan seperti tambak udang lebih menonjol, bahkan untuk tingkat nasional dan internasional. Selain hasil bumi, Lampung juga merupakan kota pelabuhan, karena Lampung adalah pintu gerbang selatan untuk masuk ke pulau Sumatra. Dari hasil bumi yang melimpah tumbuhlah banyak industriindustri seperti di daerah pesisir Panjang, daerah Natar, Tanjung Bintang dan Bandar Jaya. Provinsi Lampung adalah daerah yang kaya dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA), baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan (hasil tambang dan mineral). Dalam upaya meningkatkan pelayanan pada masyarakat pemakai jalan, Pemerintah Provinsi Lampung terus meningkatkan kemampuan sarana/prasarana pada sub sektor perhubungan darat dan sebagai implementasi perwujudan sistem transportasi yang handal dan mampu memperlancar roda perekonomian yang lebih luas, teratur, aman, lancar dan efisien serta efektif. Demi kelancaran arus distribusi barang dan orang tersebut diperlukan keterhubungan semua wilayah daratan Provinsi Lampung. Dalam rangka mengakomodasi kebutuhan pelayanan angkutan dimasa datang perlu adanya pengembangan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk konektivitas semua moda transportasi dimana pengembangan itu sendiri memerlukan acuan agar terdapat kesinambungan perencanaan dengan keterbatasan anggaran Pemerintah Provinsi Lampung. Untuk itu diperlukan suatu kajian tentang kinerja jalan di Provinsi Lampung menggunakan pemodelan transportasi.

3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditarik beberapa permasalahan yang akan diajukan dalam penulisan skripsi ini yaitu: 1. Bagaimana konektivitas jaringan transportasi di Provinsi Lampung dapat melayani kebutuhan pergerakan manusia dan barang di Provinsi Lampung? 2. Bagaimana cara menentukan rencana pengembangan jaringan transportasi dalam menunjang konektivitas jaringan transportasi jalan di Provinsi Lampung? 3. Bagaimana pengaruh rencana pengembangan jaringan transportasi terhadap kinerja jalan yang ditinjau dari parameter kinerja jalan? C. Tujuan Studi ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan gambaran pola pergerakan terkait jaringan transportasi yang ada di Provinsi Lampung. 2. Mengetahui dampak penerapan kebijakan transportasi yang direncanakan di Provinsi Lampunng terhadap pola pergerakan lalulintas. 3. Mengetahui pengaruh rencana pengembangan Jaringan Transportasi dengan beberapa skenario (Pengembangan Dermaga, Pembangunan Tol Sumatera, Pembangunan Kereta Api, Pengembangan Bandara, dan Pembangunan Jembatan Selat Sunda)

4 D. Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup pembahasan berguna untuk membatasi sampai sejauh mana kajian ini dibahas dalam Tugas Akhir. Pembatasan masalah yang ada adalah sebagai berikut : 1. Rencana pengembangan jaringan transportasi seperti yang telah ditetapkan/ direncanakan oleh pemerintah daerah provinsi Lampung. 2. Perencanaan dibagi dalam tahapan pengembangan dan keadaan eksisting tahun 2014 dan skenario sampai tahun 2035. 3. Diasumsikan bahwa untuk setiap skenario penanganan kebijakan, dilakukan perubahan pada pusat kegiatan dan penambahan jaringan maupun simpul transportasi. 4. Simulasi jaringan jalan untuk memperkirakan dampak setiap alternatif penanganan kebijakan dilakukan dengan paket program SATURN (Simulation and Assignment of Traffic in Urban Road Network). 5. Perhitungan kapasitas dan kecepatan dilakukan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. 6. Sebagai penyederhanaan model, lokasi jalan yang dikaji adalah Jalan Nasional dan Jalan Provinsi di Provinsi Lampung. E. Sistematika Pembahasan Penyusunan tugas akhir ini akan diuraikan menjadi lima bab dengan gambaran umum masing-masing bab adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang atas permasalahan yang akan

5 menjadi objek studi, maksud dan tujuan studi, batasan studi yang dilakukan yang dicantumkan dalam ruang lingkup pembahasan, dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berkaitan dalam proses penyusunan tugas akhir. Dasar-dasar teori ini menjadi acuan yang dapat mendukung dalam melakukan analisis dari permasalahan yang menjadi objek studi. BAB III METODOLOGI Bab ini menjelaskan mengenai metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisis permasalahan pada objek studi. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang analisis semua permasalahan yang ada, dimana masalah masalah yang muncul akan diselesaikan melalui penelitian. Pada bab ini juga dilaporkan secara detail rancangan tehadap penelitian yang dilakukan, baik perancangan secara umum dari sistem yang dibangun maupun perancangan yang lebih spesifik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan hasil analisis dan rekomendasi yang diambil berdasarkan hasil analisis tersebut. Adapun kesimpulan ini merupakan jawaban dari maksud dan tujuan yang telah ditetapkan di awal studi.