6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Ada beberapa macam definisi mengenai sistem, yaitu: 1. Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen (Jogiyanto, 2003, p34). Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Contoh sistem akuntansi, sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian, dan buku besar. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem komputer yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan piranti lunak. 2. McLeod (1996, p13) mengatakan sistem merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tanpa memperhatikan asal usulnya, semua sistem memiliki beberapa elemen yang sama. Elemen-elemen tersebut antara lain adalah sebagai berikut ( Hall, 2001, p5 ) :
7 Komponen Ganda Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian. Keterkaitan(Relatedness) Suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem. Walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua bagian mendukung tujuan yang sama. Jika suatu komponen tertentu tidak memberikan kontribusi ke tujuan yang sama maka bagian itu bukan bagian dari sistem tersebut. Sistem Versus Subsistem Perbedaan antara istilah sistem dan subsistem semata-mata merupakan masalah perspektif. Suatu sistem disebut subsistem ketika ia dilihat dalam kaitannya dengan sistem yang lebih besar dimana ia menjadi bagiannya, sebaliknya sebuah subsistem disebut sistem ketika ia menjadi pusat perhatian. Tujuan Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi ia dapat juga melayani beberapa tujuan. 3. Menurut Webster (Pressman, 2002, p276), sistem adalah serangkaian atau tatanan hal-hal yang saling berhubungan teratur dengan maksud memeperlihatkan suatu rencana logis yang menghubungkan bagian-bagian yang berbeda.
8 4. Menurut Pressman (2002, p276), sistem adalah serangkaian atau tatanan elemen-elemen yang diatur untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Sebelumnya melalui pemrosesan informasi. 2.1.2 Analisis Sistem Menurut Mulyadi (2001, p40), Analisis sistem menghasilkan dokumentasi tertulis yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam pengembangan sistem atau hasil pekerjaan pelaksanaan tahap pengembangan sistem. 2.1.3 Perancangan Sistem Menurut Mulyadi (2001, p51), perancangan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. 2.2 Teori Internet Service 2.2.1 World Wide Web (WWW) WWW (World Wide Web) atau dikenal dengan sebutan web saja, merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di Internet menjadi mudah dan efisien (Ellsworth, 1997, p4). Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang
9 ditampilkan oleh Web browser. Kini Internet identik dengan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada pada Internet, dari awal sebagai penyedia informasi, hingga kini digunakan untuk komunikasi lewat email sampai chatting, bahkan melakukan transaksi bisnis (commerce). Web server adalah sebuah komputer dan piranti lunak yang menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer lainnya (yang meminta informasi) melalui Internet. Web browser adalah suatu piranti lunak yang dijalankan pada komputer pemakai (client) yang meminta informasi dari server web dan menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri (Ellsworth, 1997, p4). Piranti lunak ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan grafis user interface, sehingga pemakai dapat dengan mudah melakukan point dan click untuk antar dokumen. Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri informasi dalam internet. Selain itu, web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasi, karena beberapa alasan berikut : 1. Akses informasi mudah. 2. Informasi mudah didistribusikan. 3. Bebas platform, infromasi dapat disajikan oleh Web browser pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen, sehingga berbagai tipe data dapat disajikan.
10 2.3 Pemrograman Berbasiskan Web 2.3.1 Java Server Pages (JSP) JSP atau yang kita sebut dengan Java Server Pages adalah sebuah pemrograman berbasiskan web yang berjalan pada sisi server bukan pada sisi client seperti Java Script, VB Script ataupun HTML. Ketika bekerja bahasa ini pun selayaknya seperti pemrograman Java pada desktop ataupun pada console dos / prompt biasa, yaitu ketika pertama kali dijalankan program ini harus di kompilasi terlebih dahulu. Tapi pada JSP, Programmer tidak perlu mengkompilasinya, sebab web servernya sendiri sudah mengkompilasikannya dengan menghasilkan file ber-ekstensi *.class. Gambar 2.1 Workflow Java Server Pages JSP masih dikategorikan sebagai bahasa pemrograman web terbaru dibandingkan dengan CGI / Perl, ASP, CFML dan PHP. Tapi dengan kehadirannya memasuki dunia perkembangan teknologi web yang semakin canggih, maka JSP bisa dikatakan sebagai bahasa pemrograman web yang cukup tangguh, kuat dan cocok untuk aplikasi yang besar. Walaupun di Indonesia sendiri masih teramat jarang web hosting yang menyediakan fasilitas yang
11 mendukungnya dibandingkan dengan maraknya distribusi penggunaan PHP untuk saat ini. 2.3.2 Microsoft SQLServer 2000 Microsoft SQL adalah sebuah relational database yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur Client / Server, di mana database terdapat pada komputer pusat yang disebut sebagai Server dan informasi digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokal yang disebut dengan Client. Dengan teknologi ini semua informasi bisa digunakan secara bersama dan tentu saja informasi yang digunakan juga sama. Sehingga tidak akan terjadi perbedaan informasi antara satu user dengan lainnya. Dengan arsitektur Client - Server ini akan mengurangi padatnya lalu lintas data dalam suatu jaringan, karena apabila pemakai menginginkan suatu data dari ratusan ribu bahkan jutaan data, maka hanya data yang diminta saja yang akan dikirimkan melalui jaringan tersebut kepada Client. Hal ini sangat berbeda dengan sistem tradisional, di mana pada sistem ini semua data akan dikirim melalui jaringan sehingga lalu lintas data dalam suatu jaringan akan terasa padat tentu saja akan mengurangi kinerja jaringan tersebut secara menyeluruh. Sebagai gambaran berikut ini adalah beberapa tipe dan cara kerja Microsoft SQL Server.
12 Gambar 2.2 Cara Kerja Microsoft SQL Server 2.4 Rekayasa Piranti Lunak Menurut Pressman (2001, p6), yang dimaksud piranti lunak adalah : 1. Instruksi (program komputer) yang apabila dieksekusi akan menghasilkan fungsi dan hasil yang diinginkan. 2. Struktur data yang memungkinkan sebuah program untuk memanipulasi sebuah informasi. 3. Dokumen yang mendeskripsikan operasi dan kegunaan program. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan piranti lunak adalah kombinasi dari program komputer dan struktur data, yang disertai dengan dokumentasi yang menyediakan metode logika dan prosedur yang diinginkan. Sedangkan yang dimaksud dengan rekayasa piranti lunak, menurut Pressman (2001, p20), adalah aplikasi dan pembelajaran dari pendekatan
13 terhadap pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan piranti lunak, yang sistematik, berdisiplin, dan dapat diukur. Dengan kata lain yang dimaksud dengan rekayasa piranti lunak adalah penerapan teknik terhadap piranti lunak. Menurut Pressman (2001, p20), rekayasa piranti lunak terdiri dari beberapa tahapan yaitu proses (process), metode (method), dan peralatan (tools). Dasar yang mendukung piranti lunak adalah fokus pada kualitas. Tahap proses dapat mendefinisikan sebuah framework dari sebuah kegiatan penting yang harus dilakukan untuk menghasilkan teknologi rekayasa piranti lunak yang efektif. Metode rekayasa piranti lunak menyediakan teknik atau cara untuk membangun sebuah piranti lunak. Peralatan rekayasa piranti lunak menyediakan otomatisasi atau semi otomatisasi yang mendukung proses dan metode. 2.4.1 Karakteristik Piranti Lunak Menurut Pressman (2001, p6), piranti lunak memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : a. Piranti lunak dikembangkan atau dirancang, bukan diproduksi seperti pada pengertian klasik. Meskipun terdapat kemiripan antara pengembangan piranti lunak dan perangkat keras, namun pada dasarnya kedua hal tersebut adalah berbeda. Keduanya memerlukan desain yang baik untuk mencapai kualitas tinggi, namun produksi perangkat keras dapat menemukan masalah dalam kualitas, sedangkan dalam pengembangan piranti lunak, hal tersebut tidak terjadi (jika terjadi maka mudah diperbaiki).
14 b. Piranti lunak tidak habis dipakai. Pada perangkat keras rusak, terdapat spare part yang dapat menggantikannya. Sedangkan pada piranti lunak, tahap pemeliharaan tidak semudah perangkat keras karena tidak memiliki spare part apapun. Saat piranti lunak menemukan kegagalan, berarti terjadi kesalahan pada desain atau proses. c. Kebanyakan piranti lunak dibuat berdasarkan pesanan walaupun industri mengarah pada perakitan berbasiskan komponen. Suatu komponen piranti lunak harus dirancang dan mampu diterapkan pada berbagai jenis program. Dengan demikian, komponen piranti lunak tersebut dapat digunakan berulangkali dan dimanipulasi, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan suatu piranti lunak yang berbeda. 2.4.2 System Development Life Cycle (SDLC) Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2001, pp477-486), yang dimaksud dengan SDLC adalah kerangka terstruktur yang terdiri dari beberapa proses yang berurutan yang diperlukan untuk membangun suatu sistem informasi. Pendekatan waterfall digunakan untuk menggambarkan SDLC.
15 Gambar 2.3 An Eight-Stage SDLC (Turban, Rainer, Potter, 2001, p477) Tahap-tahap SDLC adalah sebagai berikut : 1. Investigasi Sistem (System Investigation). Feasibility study atau pembelajaran terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi adalah tahap terpenting dalam tahap system investigation. Dengan feasibility study yang benar maka suatu perusahaan dapat terhindar dari kesalahan yang dapat meningkatkan pengeluaran. Feasibility study menentukan kemungkinan adanya keuntungan dari proyek pengembangan sistem yang diajukan dan menilai proyek tersebut secara teknik, biaya, dan sifat. 2. Analisis Sistem (System Analysis). System Analysis adalah analisis terhadap masalah bisnis yang akan diselesaikan dengan sistem informasi oleh perusahaan. Tahap ini mendefinisikan masalah bisnis, mengidentifikasikan penyebab,
16 menspesifikasikan solusi, serta mengidentifikasi informasi-informasi yang diperlukan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menggabungkan informasi mengenai sistem yang ada dan menentukan kebutuhan dari sistem yang baru. Beberapa hal yang dihasilkan dari tahap analisis adalah : 1. Kekuatan dan kelemahan dari sistem yang telah ada. 2. Fungsi-fungsi yang diperlukan oleh sistem yang baru untuk menyelesaikan permasalahan. 3. Kebutuhan informasi mengenai pengguna untuk sistem yang baru. 3. Desain Sistem (System Design). Tahap ini menjelaskan bagaimana suatu sistem akan bekerja. Yang dihasilkan oleh desain sistem adalah sebagai berikut : 1. Output, Input, dan User Interface dari sistem. 2. Perangkat keras, piranti lunak, database, telekomunikasi, personel, dan prosedur. 3. Penjelasan bagaimana komponen terintegrasi. 4. Pemrograman (Programming). Tahap ini mencakup penerjemahan spesifikasi desain kedalam bahasa komputer. 5. Pengujian (Testing). Tahap ini dipergunakan untuk memeriksa apakah pemrograman komputer telah menghasilkan hasil yang diinginkan dan diharapkan atas situasi tertentu. Testing didesain untuk mendeteksi adanya kesalahan didalam coding. 6. Penerapan (Implementation).
17 Implementasi adalah proses perubahan dari penggunaan sistem lama ke sistem yang baru. Ada empat strategi yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan dalam menghadapi perubahan, yaitu : 1. Parallel conversion Perusahaan akan menerapkan kedua sistem, yang lama dan yang baru, secara simultan dalam periode waktu tertentu. 2. Direct conversion Sistem yang baru akan langsung dterapkan dan yang lama akan langsung didisfungsikan. 3. Pilot conversion Sistem yang baru akan dipergunakan dalam satu bagian dari organisasi. Apabila sistem baru tersebut berhasil maka akan digunakan pada bagian lain dari organisasi. 4. Phased conversion Sistem akan digunakan secara bertahap, perkomponen atau modul. Satu persatu modul akan dicoba dan dinilai, bila satu modul berhasil maka modul lain akan digunakan sampai seluruh sistem berhasil dengan baik. 7. Pengoperasian dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance). Setelah tahap konversi berhasil maka sistem baru akan dioperasikan dalam suatu periode waktu. Ada beberapa tahap dalam maintenance atau pemeliharaan, yaitu: a. Debugging the program : Proses yang berlangsung selama sistem berjalan.
18 b. Terus memperbaiki sistem untuk mengakomodasi perubahan dalam situasi bisnis. c. Menambah fungsi atau feature baru didalam sistem. 2.5 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian (Iqbal Hasan, 2002, p83). Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik tertentu seperti berikut: 1. Angket (Kuesioner) Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas-atau, menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan. Tipe dari pertanyaan kuesioner diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu: a. Perilaku, informasi yang dicari adalah bersifat fakta, apa yang dilakukan atau dimiliki responden, serta frekuensi suatu tindakan yang dilakukan. b. Sikap, informasi yang dicari adalah pendapat, citra dan penilaian orang terhadap sesuatu. c. Klasifikasi, informasi yang dicari adalah informasi mengelompokkan responden, seperti umur, jenis kelamin, kelas sosial, lokasi tempat tinggal, dan lain-lain.
19 Kuesioner mempunyai 4 tujuan yaitu: a. Memperoleh informasi yang akurat dari responden dengan mengajukan pertanyaan yang tepat kepada orang yang tepat pula. b. Memberikan sturuktur pada wawancara, sehingga wawancara dapat berjalan lancar dan teratur. c. Memberikan format standar pencatatan fakta, komentar dan sikap. d. Memudahkan pengolahan data. 2. Wawancara (interview) Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawabanjawaban respon dicatat atau direkam. Teknik wawancara ini dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut: a. Wawancara berstruktur Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara menggunakan (mempersiapkan) daftar pertanyaan, atau daftar isian sebagai pedoman saat melakukan wawancara. b. Wawancara tidak berstruktur Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam proses wawancara.
20 2.6 Diagram Aliran Dokumen (DAD) Menurut Mulyadi (2001,pp58-63), diagram aliran dokumen adalah suatu model yang menggambarkan aliran dokumen dan proses untuk mengolah dokumen dalam suatu proses. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan komponen-komponen dari diagram aliran dokumen : Tabel 2.1 Tabel Simbol-simbol Diagram Aliran Dokumen Simbol Keterangan Dokumen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Keputusan Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam simbol. Garis Alir Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data. Persimpangan Garis Alir Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan kedua garis tersebut. Pertemuan Garis Alir Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti garis lainnya. Proses Simbol ini untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir keluar. Nama pengolahan data ditulis didalam simbol.
21 Simbol Keterangan Mulai / Berakhir (terminal) Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi Sumber : Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta 2.7 Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, pp295-307), entity relationship diagram adalah pemodelan data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data yang berhubungan dengan entity dan relationship yang dideskripsikan oleh data tersebut. Ada beberapa konsep dasar bagi setiap model data : 1. Entitas (Entity) Entity adalah sebuah kelas dari orang, tempat, objek, kejadian, atau konsep mengenai apa yang diperlukan untuk mengambil dan menyimpan data. Entity dilambangkan dengan 2. Atribut (Attribute). Yang dimaksud dengan atribut adalah karakteristik dari entity. a. Domain Nilai dari tiap atribut didefinisikan kedalam tiga properti yaitu : - Tipe Data : properti dari atribut yang mengidentifikasikan tipe data yang dapat disimpan ke dalam atribut. - Domain : properti dari atribut yang mendefinisikan nilai apa yang boleh diambil oleh suatu atribut.
22 - Default Value : suatu nilai yang akan disimpan apabila nilai tidak dispesifikasikan oleh user. b. Identifikasi (Identification). Dengan banyaknya instance yang dimiliki oleh suatu entity maka diperlukan suatu key yang unik untuk menngidentifikasikan setiap instance berdasarkan data dari atribut. Yang dimaksud dengan key adalah suatu atribut atau sekumpulan atribut yang mengasumsikan nilai yang unik dari setiap bagian dari entity dan seringkali disebut identifier. Candidate key adalah salah satu key yang memiliki kemungkinan untuk dijadikan primary key. Primary key adalah candidate key yang unik dan mengidentifikasikan sebuah bagian dari entity. Alternate key adalah candidate key yang tidak dijadikan primary key. c. Relasi (Relationship). Yang dimaksud dengan relationship adalah sebuah hubungan antara satu atau lebih entity. Cardinality adalah jumlah minimum dan maksimum dari keberadaan suatu entity yang mungkin direlasikan dengan entity lain. Degree adalah sejumlah entity yang berpartisipasi dalam sebuah relationship. Foreign key adalah sebuah primary key yang digunakan oleh entity lain untuk mengidentifikasikan instansi dari sebuah relationship. Berikut ini adalah notasi dari cardinality : a. Tepat satu (satu dan hanya satu): nilai minimum dan maksimum adalah 1.
23 b. Nol atau satu: nilai minimum adalah 0 dan nilai maksimum adalah 1. c. Satu atau lebih: nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah banyak(>1). d. Nol, satu, atau lebih: nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah banyak (>1). e. Lebih dari satu : nilai minimum dan maksimum adalah >1 d. Generalisasi (Generalization). Yang dimaksud dengan generalisasi adalah sebuah konsep dimana atribut-atribut yang umum bagi beberapa tipe dari entity dikelampokkan kedalam entity mereka masing-masing. 2.8 State Transition Diagram (STD) State Transition Diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan bagaimana suatu proses terhubung dalam satu waktu. STD mengilustrasikan keadaan dari komponen-komponen sistem yang dapat dimiliki, dan tindakan yang menyebabkan perubahan dari satu keadaan ke keadaan lain. (Hoffer et. al., 1996, p364). STD pada dasarnya merupakan sebuah diagram yang terdiri dari state dan transisi atau perpindahan state. Transisi atau perpindahan state terdiri atas kondisi dan aksi. Kondisi adalah kejadian yang dapat diketahui oleh sistem. Sedangkan aksi adalah tindakan yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau merupakan reaksi terhadap kondisi. Berikut adalah tabel notasi STD :
24 Tabel 2.2 Tabel Notasi State Transition Diagram Notasi Fungsi Melambangkan state atau kondisi dari suatu sistem Melambangkan perubahan state atau kondisi dari suatu sistem 2.9 Data Flow Diagram (DFD) 2.9.1 Pengertian DFD Menurut Jogiyanto (1995, p700) DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ( misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya harddisk, Compact Disc (CD), dan sebagainya). 2.9.2 Simbol-simbol yang digunakan DFD 1. Terminal (External Entity) Entitas yang berada di luar sistem yang memberi data kepada sistem (source) atau yang menerima informasi dari sistem (sink). Entitas tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian (departemen), maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.
25 2. Proses Menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem. Berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. 3. Aliran Data (Data Flow) Menggambarkan aliran data dari satu entity ke entity lainnya. Aliran data digambarkan dengan arah panah. Aliran data dapat terjadi antara dua proses yang berurutan, dari data store ke proses atau sebaliknya, dari source ke proses, dan dari proses ke sink. 4. Data store Merupakan tempat menyimpan data. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke data store. 2.9.3 Tingkatan Diagram pada DFD 1. Context Diagram (Diagram Hubungan, Level 0)
26 Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke atau output dari sistem serta memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Pada diagram konteks, hanya ada satru proses dan tidak ada data store. Sistem dibatasi boundary. Terminal yang memberikan masukan kepada sistem disebut source, terminal yang menerima keluaran dari sistem disebut sink. 2. Diagram Zero (Diagram 0, Level 1) Pada diagram 0 harus diperhatikan data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya (functional primitive), tambahkan * pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram 0 dengan diagram hubungan harus terpelihara. 3. Diagram Rinci (Level 2, Level 3, dan seterusnya) Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level diatasnya.