CYBER-TECHN. VOL 11 NO 02 (2017) ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU PADA BLOK REM KERETA API

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

PERBAIKAN SIFAT MEKANIS BESI COR KELABU DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CROM DAN TEMBAGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI UKURAN GRAFIT BESI COR KELABU TERHADAP LAJU KEAUSAN PADA PRODUK BLOK REM METALIK KERETA API

STUDI PEMBUATAN BESI COR MAMPU TEMPA UNTUK PRODUK SAMBUNGAN PIPA

BAB I PENDAHULUAN. cairan logam tersebut dicorkan ke dalam rongga cetakan dan didinginkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

BESI COR. 4.1 Struktur besi cor

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

II. KEGIATAN BELAJAR 2 DASAR DASAR PENGECORAN LOGAM. Dasar-dasar pengecoran logam dapat dijelaskan dengan benar

PENGEMBANGAN MATERIAL TROMOL REM BUS/TRUK PRODUK UKM LOKAL. Purnomo 1 ), Julian Alfijar 2 ) Abstrak

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

11. Logam-logam Ferous Diagram fasa besi dan carbon :

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

6. Besi Cor. Besi Cor Kelabu : : : : : : : Singkatan Berat jenis Titik cair Temperatur cor Kekuatan tarik Kemuluran Penyusutan

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

07: DIAGRAM BESI BESI KARBIDA

BAB I PENDAHULUAN. membersihkan coran. Hampir semua benda-benda logam yang. Perkembangan material berbasis besi ( ferro), khususnya

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam skor:0-100 (PAN). b. Tugas: Studi kasus penggunaan besi tuang di industri

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

PERBAIKAN PERAMUAN BAHAN BAKU PELEBURAN BESI COR KELABU PADA TANUR TUNGKIK. Oleh: Soedihono. Staf Pengajar Politeknik Manufaktur Bandung,

PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER

Pengaruh Kuat Medan Magnet Terhadap Shrinkage dalam Pengecoran Besi Cor Kelabu (Gray Cast Iron)

KAJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO TROMOL REM UNTUK BUS/TRUK PRODUK UKM (Studi Kasus di PT. SSM)

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan

STUDI PENGARUH KOMPOSISI KIMIA DAN KETEBALAN CORAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO BESI COR PADA KASUS PEMBUATAN BESI COR VERMICULAR

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat dicor dalam cetakan yang rumit dengan mudah. kali memproduksi komponen alat pertanian. Pada tahun 1850 di Inggris

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

PENGOLAHAN LIMBAH TEMBAGA DAN TIMAH SEBAGAI BAHAN KOMPONEN RADIATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karbon, dimana suhu cairnya yang rendah (1200 ). Besi cor. biasanya mengandung silicon sekitar 1% - 3%. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. atau mata bajak dengan menempa tembaga. Kemudian secara kebetulan

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

Abstrak. Abstract

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

PENGARUH TEMPERATUR QUENCHING PADA PROSES AUSTEMPERING TERHADAP KEKUATAN LELAH AUSTEMPERING GREY IRON

PERBAIKAN SIFAT MEKANIS BESI COR KELABU LEWAT PENAMBAHAN UNSUR C r DAN C u

PENGUJIAN IMPAK BESI COR KELABU AUSTEMPER

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

Pengaruh Perlakuan Panas Austempering pada Besi Tuang Nodular FCD 600 Non Standar

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU DENGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DARI KOKAS LOKAL DENGAN PEREKAT TETES TEBU DAN ASPAL

FERIT, PERLIT, SEMENTIT, MARTENSIT, DAN BAINIT

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

BAB 1 PENDAHULUAN. Silinder liner adalah komponen mesin yang dipasang pada blok silinder yang

PENGARUH DEOKSIDASI ALUMINIUM TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA MATERIAL SCH 22 Yusup zaelani (1) (1) Mahasiswa Teknik Pengecoran Logam

KARAKTERISASI BAJA CHASIS MOBlL SMK (SANG SURYA) SEBELUM DAN SESUDAH PROSES QUENCHING

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN DAN TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP SIFAT MEKANIS BAHAN PADUAN Al-Zn

PENGARUH PENAMBAHAN Mg (0,5 1,3%) PADA PADUAN Al-Si TERHADAP SIFAT MEKANIS DALAM CETAKAN LOGAM BERLAPIS HARDCHROM. Wisma Soedarmadji *)

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

TUGAS AKHIR POLA DAN PENGECORAN BODY RUBBER ROLL UNTUK SELEP PADI

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL CACAT CORAN PADA BAHAN BESI COR DAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG SISTEM CETAKAN PASIR

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

PEMBUATAN SAMPEL DAMI (TIRUAN) BERPEDOMAN PADA SAMPEL STANDART BERSERTIFIKAT UNTUK PENGUJIAN SPEKTROMETER

ISSN hal

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh. Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Teknik Mesin.

Karakterisasi Material Sprocket

Sistem Besi-Karbon. Sistem Besi-Karbon 19/03/2015. Sistem Besi-Karbon. Nurun Nayiroh, M.Si. DIAGRAM FASA BESI BESI CARBIDA (Fe Fe 3 C)

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK PENGECORAN KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

ANALISA PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BESI COR NODULAR (FCD 60)

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

PENGARUH PENAMBAHAN KANDUNGAN SILIKON PADA BESI COR KELABU DENGAN METODE FLUIDITAS STRIP MOULD TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

ANALISA PENGARUH MANIPULASI PROSES TEMPERING TERHADAP PENINGKATAN SIFAT MEKANIS POROS POMPA AIR AISI 1045

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

HEAT TREATMENT. Pembentukan struktur martensit terjadi melalui proses pendinginan cepat (quench) dari fasa austenit (struktur FCC Face Centered Cubic)

REKAYASA BESI COR CIL SEBAGAI DASAR PEMBUATAN CYLPERB

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

Di susun oleh: Rusdi Ainul Yakin : Tedy Haryadi : DIAGRAM FASA

PENGEMBANGAN METODA MODIFIKASI STRUKTUR MIKRO BESI COR KELABU DENGAN PEMANASAN CETAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS (CrO 3 )

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

Kunci: camshaft, patahan, operasional, pengujian, kegagalan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BARIUM DALAM INOKULAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO CYLINDER LINER BM-06 PADA PROSES PENGECORAN SENTRIFUGAL

PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint

Transkripsi:

CYBER-TECHN. VOL NO 0 (07) ISSN 907-9044 PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (-%) PADA PRODUK KOPEL TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Febi Rahmadianto ), Wisma Soedarmadji ) ) Institut Teknologi Nasional Malang, ) Universitas Yudharta Pasuruan ABSTRAK Cast Iron adalah merupakan jenis besi paduan yang mengandung karbon, belerang, mangan, silisium, dan fosfor. Besi cor merupakan salah satu meterial yang paling banyak digunakan dalam industri logam baik sebagai bahan dasar rangka hingga produk-produk lain seperti komponen-komponen kendaraan bermotor, pump casing, sistem perpipaan maupun komponen generator. UKM yang bergerak dibidang pabrikasi logam telah memproduksi berbagai macam benda-benda coran seperti pulley, kopel, as mobil dan lain-lain. Benda-benda tersebut diproduksi sesuai job order dari konsumen sehingga tidak dapat diproduksi secara continue. Hasil produk yang dihasilkan UKM ini mengalami permasalahan dalam mengukur tingkat kekerasan suatu produk dan tidak menggunakan standarisasi pengecoran yang baik untuk melihat tingkat kekerasan dari produk yang dihasilkan. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan silikon terhadap kekuatan tarik, tingkat kekerasan dan perubahan struktur mikro yang terjadi pada besi cor dari produk yang dihasilkan. Hasil dari penelitian pada pengujian kekerasan disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar penambahan komposisi silikon pada batas tertentu, tingkat kekerasannya semakin menurun, pada pengujian tarik menunjukkan bahwa makin tinggi kadar penambahan komposisi silikon maka kekuatan tariknya juga semakin menurun, hasil pengujian pada besi cor kelabu dengan penambahan komposisi silikon yang bervariasi yaitu %,,%,,5%, %,,5%, dan % disimpulkan bahwa pada komposisi,% silikon adalah merupakan penambahan komposisi yang paling sesuai dengan keunggulan sifat-sifat yang telah diharapkan, tingkat kekerasannya sebesar 45,47 BHN dengan kekuatan tarik maksimum sebesar 0,0 Kg/mm. Kata kunci: Kekerasan, Kekuatan Tarik, Struktur mikro PENDAHULUAN Besi cor adalah besi paduan yang mengandung karbon, silisium, mangan, fosfor dan belerang. Sifat-sifat yang dimiliki besi cor kelabu, antara lain: Mudah dituang atau dicor menjadi bentuk yang rumit, Mudah dilakukan proses permesinan, Tahan aus/ gesekan, karena grafit dapat berfungsi sebagai pelumas, Mempunyai kemampuan meredam getaran (Damping Capacity) yang tinggi, Mempunyai kekuatan tekan (Compressive Strength) yang tinggi, Sifat ketahanan korosinya lebih baik dibandingkan dengan baja kontruksi biasa, Harganya relatif lebih murah dibandingkan paduan besi-karbon yang lainnya. Salah satu UKM yang bergerak dibidang pabrikasi logam telah memproduksi berbagai macam benda-benda coran seperti pulley, kopel, as mobil dan lain-lain. Bendabenda tersebut diproduksi sesuai job order dari konsumen sehingga tidak dapat diproduksi secara continue. Produk yang dihasilkan oleh UKM ini mengalami permasalahan dalam mengukur tingkat kekerasan suatu produk serta tidak mengunakan standarisasi pengecoran yang baik untuk melihat tingkat kekerasan dari produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan pada saat proses pengecoran memakai sistem perbandingan takaran yaitu

CYBER-TECHN. VOL NO 0 (07) ISSN 907-9044 50 kg besi cor dengan penambahan Silikon sebesar kg. Ini di lakukan untuk melihat tingkat kekerasan yang terjadi, sehingga penambahan Silikon pada UKM ini hanya berpedoman pada pengalaman petugas yang bekerja. Untuk mengetahui tingkat kekerasan dari produk yang dihasilkan saat ini UKM tersebut masih menggunakan cara dengan menempa hasil produk agar dihasilkan bunyi yang berbeda. Hal ini di lakukan untuk melihat kualitas hasil produk, apabila bunyi yang dihasilkan terdengar suara mendengung tandanya produk yang di hasilkan tidak layak digunakan dan di lakukan proses pengecoran ulang dan apabila bunyi yang dihasilkan tidak mendengung artinya produk siap di lakukan dalam proses selanjutnya. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan silikon terhadap kekuatan tarik, tingkat kekerasan dan perubahan struktur mikro yang terjadi pada besi cor dari produk yang dihasilkan. TINJAUAN PUSTAKA Besi cor umumnya mengandung unsur silikon antara -%, dengan kandungan sebesar ini silikon mampu meningkatkan kekuatan besi cor melalui penguatan fasa ferit (Yusuf, 009). Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanis besi cor kelabu, hal ini diperlukan untuk mendapatkan hasil komponen produk kopel yang diinginkan. Dalam penelitian ini besi cor kelabu ditambah dengan unsur Silikon (Si) dengan tujuan untuk melihat sifat-sifat mekanisnya terhadap uji tarik dan struktur mikro. Suprihanto, (005) mengemukakan bahwa kekuatan tarik besi cor kelabu dipengaruhi oleh matrik dan grafitnya. Jenis matrik besi cor kelabu berturut-turut dari yang menghasilkan kekuatan tarik rendah sampai tinggi adalah ferrit, pearlit dan sementit. Struktur mikro dari besi cor terdiri dari ferit atau perit dan serpihan karbon bebas, karbon dan silium ternyata mempengaruhi struktur mikro, ukuran serta bentuk dari karbon bebas dan keadaan struktur dasar berubah sesuai dengan mutu dan kuantitasnya. Menurut Surdia (000) besi cor kelabu memiliki kekuatan tarik sebesar 0-0 Kgf/mm, memiliki sifat agak getas, titik cairnya berkisar 00 0 C dan mampu cor sangat baik sehingga besi cor kelabu ini sering digunakan untuk membuat benda-benda coran. Besi cor yang memiliki matrik sementit umumnya tidak bergrafit meskipun menghasilkan kekuatan tarik yang tinggi. Besi cor dengan matrik yang sama, bentuk grafit bulat menghasilkan kekuatan tarik yang tinggi dibanding dengan bentuk lainnya. Besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silisium, mangan, fosfor dan belerang. Unsur karbon dalam besi cor dapat berupa sementit, karbon bebas atau grafit. Kandungan karbon pada besi cor kelabu antara,5% -,5% dan sebagian besar besi cor kelabu memiliki grafit dalam bentuk serpih yang biasanya dikelilingi oleh ferit atau perlit. Besi cor kelabu memiliki nilai keuletan yang sangat rendah sehingga apabila mengalami gaya tarik akan terbentuk bidang perpatahan karena grafit yang menyerupai mika sangat rapuh dan getas (Surdia, 000). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki matrik besi cor kelabu adalah dengan penambahan unsur paduan. Menurut pengaruhnya terhadap transformsi fasa, unsur paduan dalam besi cor dapat digolongkan menjadi kelompok yaitu (Angus, 976):. Unsur paduan yang ditujukan untuk meningkatkan potensial grafitisasi pada tahap transformasi etektik dan etektoid yaitu unsur Al dan Si.

CYBER-TECHN. VOL NO 0 (07) ISSN 907-9044. Unsur paduan yang ditujukan untuk meningkatkan potensial grafitisasi pada tahap transformasi etektik tetapi menurunkannya pada tahap transformasi etektoid yaitu unsur Ni, Cu dan Sn.. Unsur paduan yang ditujukan untuk menurunkan potensial grafitisasi pada kedua tahap reaksi etektik dan etektoid yaitu unsur Cr, W dan V. Gambar. Cetakan kopel yang digunakan Nurferdian et.al (009) menyatakan bahwa hasil pengecoran penambahan Si,5% lintasan yang terbentuk pendek karena dipengaruhi unsur Si 4,07 % dan unsur Fosfor 0.9 % serta suhu penuangan besi cor kelabu ke cetakan pasir sebesar 6 0 C. Hasil pengujian kekerasan, besi cor kelabu mempunyai nilai kekerasan rata rata tertinggi: 70 BHN pada proses pengecoran besi cor kelabu tanpa penambahan Si dan nilai rata rata terendah: 0. BHN pada proses pengecoran besi cor kelabu dengan penambahan Si,5 %. Suprihanto, et.al (005) menyatakan bahwa Sifat mekanis besi cor kelabu dipengaruhi oleh laju pendinginan, tebal coran, perlakuan panas, perlakuan saat cairan dan penambahan unsur paduan. Gambar menunjukkan produk kopel yang dihasilkan dari penambahan besi cor dengan silikon. Agus et.al (00) menyatakan bahwa Sifat mekanis pada besi cor kelabu dipengaruhi oleh laju pendinginan, tebal coran, perlakuan panas, perlakuan saat cairan dan penambahan unsur paduan. Masyrukan (0) dalam penelitiannya menyatakan bahwa hasil uji kekerasan didapat harga kekerasan tertinggi. Gambar. Produk kopel yang dihasilkan METODE PENELITIAN Untuk mengetahui pengaruh unsur silikon besi cor kelabu, maka pada komposisi material dasar ditambah unsur silikon sampai persentase tertentu. Penambahan unsur silikon direncanakan mulai dari % sampai %. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian tarik, pengujian kekerasan dan pengamatan struktur mikro sedangkan sampel uji untuk setiap pengujian dilakukan pengulangan minimal tiga kali

CYBER-TECHN. VOL NO 0 (07) ISSN 907-9044 dengan posisi pengujian yang berbeda dan harga kekerasan diperoleh dari harga kekerasan rata-ratanya. Data hasil pengujian dikumpulkan kemudian dianalisa dengan rumus statistik deskriftif. Menurut Hadi (989) rumus statistik deskriftif dapat dihitung sebagai berikut:. Mean (x) : Dimana : X n X X SDR KR x00% 7. Prosentase Ketelitian Pengukuran: KP = 00 % - KR X n = harga rata-rata X = jumlah hasil percobaan. Standart Deviasi (SD) :. Batas Pengukuran : = banyaknya data percobaan SD Batas pengukuran atas Ba = X X n Batas pengukuran bawah Bb = X 4. Standart Deviasi Rata-rata : 5. Batas hasil pengukuran SDR X + SD - SD SD Batas hasil pengukuran atas (Ba) = X Batas hasil pengukuran bawah (Bb) = X 6. Kesalahan relatif n + SDR - SDR

CYBER-TECHN. VOL NO 0 (07) ISSN 907-9044 START Penambahan Unsur Silikon -% Bahan Baku Besi Cor Peleburan Besi Cor Kelabu Pembuatan Cetakan Hasil Coran Penuangan Sampel Pengujian Tarik Pengujian Kekerasan Pengujian Struktur Mikro Pengambilan, pengolahan data Dan pembahasan Kesimpulan Gambar. Diagram Alir Penelitian ANALISA DATA Tabel. Data Pengujian Kekerasan No Unsur Silikon (%) Kekerasan (BHN) I II III 64, 55 65,7, 6, 6,5 59,5 58,4 57,4 59, 4 6,6 59,7 6, 5,5 6, 6,5 6, 6 6,5 59,7 6,6 Tabel. Analisa Data Uji Kekerasan 4

CYBER-TECHN. VOL NO 0 (07) ISSN 907-9044 No Analisa Penambahan Unsur Silikon (%),,5,5 Kekerasan rata-rata X 4,0 45,47 5,57 4,07 45,7 4,7 Standart deviasi (SD) 0,9 7,8 7,95 9,6 9,6 9,04 Batas Pengukuran: Batas pengukuran atas (B a ) Batas pengukuran bawah (B b ) 7, 0, 7,8 7,66 6,5 07,6 7,45,7 75,9 7, 7,7,69 4 Standart Deviasi Rata-rata (SDR),9 9,7 9,8 0,8 0,8 0,59 5 Batas Hasil Pengukuran: Batas hasil pengukuran atas (B ha ) Batas hasil pengukuran bawah (B hb ) Grafik. Hubungan Kekerasan (BHN) Rata-rata dengan Penambahan Unsur Silikon (%) Tabel. Data Hasil Pengujian Tarik No Sampel Tegangan (Kg/mm ) Regangan (%) 0,4 0, 0, 0,05 0,075 0,07,,5 6, 9,9 65,9 5,75 0, 0,4 0,4 0, 0,4 0, 55,9 5,75 6,89,5 67,9 5,75 0,085 0,095 0, 0,05 0,5 0,5 6,,4 6 Kesalahan Relatif (KR) (%) 5,5,55 4,6 4,65 4,0 4,4 Prosentase Ketelitian 7 Pengukuran (KP) (%) 84,49 86,45 85,9 85,5 85,8 85,58 Kekerasan Rata-rata (BHN) 4 4 8 4 6 4 4 4 0 8 6 4 0,,, Unsur 5 Silikon (%) 5 5

CYBER-TECHN. VOL NO 0 (07) ISSN 907-9044 Tabel 4. Data Hasil Pengujian Tarik No Sampel Tegangan (Kg/mm ) Regangan (%) 0,9 0, 0,8 0, 0, 0,05,5 0, 0,8 0,5 0,7 0,6 0, 0,06 0,09 0,05 0, 0,095 0,05 Tabel 5. Data Hasil Perhitungan Rata-rata Pengujian Tarik No Unsur Silikon (%) Tegangan (Kg/mm ) Regangan (%) 0,86 0,48, 0,0 0,6,5 0,0 0,6 4 0,79 0,55 5,5 0,76 0,85 6 0,7 0,4 Grafik. Hubungan Kekuatan Tarik Rata-rata Dengan Penambahan Unsur Silikon (%) Kekuatan Tarik Rata-rata (Kg/mm ) 0, 0, 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5,,5,5 Unsur Silikon (%) PEMBAHASAN a. Pengaruh Penambahan Komposisi Unsur Silikon Terhadap Kekerasan Pengaruh penambahan komposisi Silikon dari hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa ada peningkatan kekerasan untuk penambahan unsur silikon %, hal ini dapat dilihat pada grafik yaitu hubungan kekerasan rata-rata (BHN) dengan penambahan unsur silikon, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi prosentase silikon yang ada pada besi cor kelabu nilai kekerasannya akan menurun dan pada penambahan unsur silikon,5% kekerasannya mengalami penurunan. Nilai kekerasan tertinggi adalah pada penambahan,% silikon yaitu 45,47 BHN. Terjadinya penurunan kekerasan pada komposisi,5% silikon disebabkan pada saat peleburan kurang sempurna dalam hal pengadukkannya sehingga penyebaran partikel-partikelnya tidak merata. 6

CYBER-TECHN. VOL NO 0 (07) ISSN 907-9044 b. Pengaruh Penambahan Komposisi Unsur Silikon Terhadap Kekuatan Tarik Untuk pengaruh penambahan komposisi unsur silikon terhadap kekuatan tarik dapat dilihat bahwa semakin tinggi prosentase penambahan silikon, maka kekuatan tarik pada besi cor mengalami penurunan. Pada komposisi,% dan,5% silikon mengalami kenaikan. Pada penambahan,% merupakan kekuatan tarik maksimum yang tertinggi yaitu 0,0 Kg/mm, dan penambahan unsur silikon,5% juga mempunyai kekuatan tarik yang hampir sama tetapi dilihat dari tingkat kekerasannya penambahn unsur,5% mengalami penurunan sebesar 5 BHN, hal ini dapat disimpulkan bahwa p ada grafik nilai kekuatan tariknya menurun jika prosentase penambahan unsur silikon sebesar semakin besar. c. Hubungan Kekuatan tarik Adapun data dari pengujian tarik untuk besi cor dengan penambahan silikon mengalami variasi kekuatan tarik yang terjadi. Tegangan tarik maksimum untuk besi cor mengalami kenaikan sebesar 0,0 dengan penambahan silikon sebesar,% dan,5%. Hal ini seiring dengan hasil pengujian tarik yang mana semakin tinggi penambahan komposisi silikon pada besi cor, maka nilai kekuatan tarik yang terjadi mengalami penurunan. d. Pengaruh Penambahan Komposisi Silikon Terhadap Struktur Mikro Dengan penambahan komposisi silikon pada besi cor kelabu memberikan pengaruh juga pada struktur mikro. Dengan pembesaran 500x terlihat bahwa austenit tidak jelas pada komposisi silikon %, hal ini disebabkan bahwa austenit yang terjadi tertutupi oleh perlit berupa garis-garis coklat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi penambahan unsur silikon pada besi cor kelabu menyebabkan grafit serpihnya tidak terlihat dan kekuatan tariknya menurun. e. Pemilihan Komposisi Prosentase Silikon Yang Sesuai Dari hasil pengujian terhadap besi cor kelabu dengan penambahan komposisi unsur silikon yang bervariasi mulai dari % sampai dengan % pada pengujian kekerasan, kekuatan tarik, dan struktur mikro diperoleh komposisi silikon yang sesuai untuk besi cor kelabu adalah pada tingkat kekerasan yaitu 45,47 BHN pada komposisi,%. Pada komposisi tersebut pertumbuhan austenit lebih banyak dan lebih merata, di samping itu nilai kekuatan tarik maksimum yaitu sebesar 0,0 Kg/mm. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :. Pada pengujian kekerasan disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar penambahan komposisi silikon pada batas tertentu, tingkat kekerasannya semakin menurun.. Pada pengujian tarik menunjukkan bahwa makin tinggi kadar penambahan komposisi silikon maka kekuatan tariknya juga semakin menurun.. Hasil pengujian pada besi cor kelabu dengan penambahan komposisi silikon yang bervariasi yaitu %,,%,,5%, %,,5%, dan % disimpulkan bahwa pada komposisi,% silikon adalah merupakan penambahan komposisi yang paling sesuai dengan keunggulan sifat-sifat yang telah diharapkan. 7

CYBER-TECHN. VOL NO 0 (07) ISSN 907-9044 4. Hasil pengamatan struktur mikro disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar penambahan komposisi silikon pada besi cor kelabu menyebabkan austenit tidak terlihat dengan jelas. DAFTAR PUSTAKA Angus, HT; 976, Cast Iron Physical and Engineering Properties, Buttherworths, English. Agus S, et.al, 00, Perbaikan Sifat Mekanis Besi Cor Kelabu Dengan Penambahan Unsur Crom dan Tembaga, Jurnal Teknik Mesin Universitas Diponegoro Semarang. Masyrukan, 0, Pengaruh Metoda Pengecoran Terhadap Hasil Coran Besi Cor Kelabu, Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 0 ISSN : 4-96 Nurferdian T. Rizal et.al 009, Pengaruh Penambahan Kandungan Silikon Pada Besi Cor Kelabu Dengan Metode Fluiditas Strip Mould Terhadap Sifat Mekanis Dan Struktur Mikro, Jurnal Rotasi Volume Nomor Juli 009. Surdia, Tata., 000, Teknik Pengecoran Logam edisi ke 8, Pradnya Pratama, Jakarta. Suprihanto Agus et.al, 005, Perbaikan Sifat Mekanis Besi Cor Kelabu Dengan Penambahan Unsur Crom Dan Tembaga, Jurnal Media Mesin Vol.6 No. Januari 005, ISSN 4-448. 8