III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN. bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

BAB III METODOLOGI. rumah (KPR) di Indonesia. Subjek penelitian dari indikator makroekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya objek dan metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan BUS dan UUS yang di publikasikan oleh masing-masing website

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METOTOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. BPRS, seperti nilai rasio keuangan financing to deposit ratio (FDR) dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dengan alamat situs

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produk murabahah merupakan produk yang mendominasi dalam pembiayaan perbankan syariah. Praktik murabahah mempunyai potensi yang mudah untuk disalahgunakan. Sering terdengar keluhan bahwa dalam menjual produk murabahah, bank syariah bertindak seperti menjual kredit konvensional. Besarnya margin yang dipatok bank syariah, ternyata sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga bank konvensional. Sehingga menjadi sulit menjelaskan sisi syariah bank Islam itu, di mata sebagian tertentu masyarakat. Kebijakan yang diberikan bank syariah dalam menetapkan harga jual murabahah perlu dilakukan penelitian karena diduga penentuan harga yang dilakukan oleh bank syariah masih merujuk pada suku bunga konvensional. Konsep yang jelas dalam penetapan harga jual murabahah perlu dilakukan. Selain itu perlu diketahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penetapan margin murabahah, apakah BMT masih merujuk pada suku bank konvensional atau tidak. Kebijakan pembiayaan yang dilakukan memperhatikan beberapa faktor, antara lain tingkat pengembalian, resiko pembiayaan, pendapatan pembiayaan, biaya operasional, biaya bagi hasil dan BI rate. Kebijakan penetapan harga jual dan bagi hasil dari pembiayaan yang diberikan mempengaruhi tingkat keuntungan pengembalian dari murabahah kemudian akan berpengaruh terhadap pendapatan pembiayaan yang diterima oleh perusahaan. Semakin tinggi pendapatan pembiayaan yang diinginkan oleh perusahaan menyebabkan perusahaan menentukan margin yang tinggi pula. Biaya-biaya operasional dan bagi hasil mengurangi pendapatan yang diperoleh perusahaan, semakin tinggi biaya yang dikeluarkan maka semakin rendah pendapatan perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan menetapkan margin yang besar agar kerugian dapat dihindari dan keuntungan dapat lebih maksimal. Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan kerangka pemikiran beikut ini. 22

Kebijakan Pembiayaan Resiko Pembiayaan Harga Jual deposito basil PyDib FDR DPK wadiah basil Harga jual Pengembalian murabahah Pendapatan pembiayaan Biaya operasional Margin Biaya bagi hasil BI rate Keterangan: PyDib : Pembiayaan yang Diberikan FDR : Finance Deposit Ratio DPK : Dana Pihak Ketiga Gambar 4. Bagan Kerangka Pemikiran 23

Bank syariah merupakan suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan, memberikan pinjaman dan memberikan pelayanan jasa yang berlandaskan pada prinsip syariah Islam. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito, serta partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko untuk investasi umum dan investasi khusus. DPK yang dihimpun bank syariah sebagian besar disalurkan dalam bentuk pembiayaan. Kondisi ini seharusnya menjadikan bank syariah memiliki bagi hasil yang menarik bagi pemilik dana, dan dapat memberikan margin atau nisbah yang rendah bagi nasabah pembiayaan sehingga dapat mengurangi resiko pembiayaan. Pola FDR sebaliknya dapat berpotensi menimbulkan pembiayaan bermasalah, yang tercermin dari meningkatnya NPF sehingga pendapatan bank menurun. Semakin tinggi FDR maka semakin rendah margin yang diberikan. Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Pembiayaan diberikan dalam bentuk mudharabah, murabahah, musyarakah, hiwalah dan rahn. Peningkatan DPK tanpa diimbangi peningkatan pembiayaan akan mengurangi bagi hasil yang diterima nasabah. Semakin tinggi pembiayaan yang diberikan, maka margin yang diberikan semakin tinggi. Bank syariah yang pendanaanya sebagian besar diperoleh dari dana giro dan tabungan, nisbah nasabah tidak setinggi pada deposan maka penentuan keuntungan (margin atau bagi hasil bagi bank) akan lebih kompetitif jika dibandingkan suatu bank yang pendanannya porsi terbesar dari deposito. Semakin tinggi pengembalian yang diinginkan, maka semakin tinggi margin yang diberikan. Masing-masing dari pembiayaan tersebut memiliki resiko dan keuntungan yang mempengaruhi kepada pendapatan pembiayaan. Pembiayaan pada sektor yang berisiko tinggi, bank dapat mengambil keuntungan lebih tinggi dibanding yang beresiko sedang apalagi kecil. Semakin tinggi resiko pembiayaan semakin tinggi margin yang diberikan. 24

Biaya Operasi (Overhead Cost) merupakan seluruh unsur-unsur biaya di luar dari biaya dana yang dikeluarkan dari biaya dana yang dikeluarkan bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Biaya operasi ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan biaya-biaya lainnya. Semakin tinggi biaya operasi yang dikeluarkan maka semakin tinggi tingkat margin yang diberikan. Biaya bagi hasil merupakan seluruh unsur-unsur biaya di luar dari biaya dana yang dikeluarkan dari biaya dana yang dikeluarkan bank dalam menjalankan pengelolaan dana bagi hasil. Semakin tinggi biaya operasi bagi hasil yang dikeluarkan maka semakin tinggi tingkat margin yang diberikan. Pada saat BI rate rendah, maka produk DPK perbankan syariah menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan produk DPK bank konvensional, sehingga pertumbuhannya menjadi meningkat. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin tinggi tingkat margin yang diberikan. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Baitul Maal Wat Tamwil Khairu Ummah yang berada di Kecamatan Leuwiliang Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan juni hingga Agustus 2010. Penelitian ini dilakukan karena pembiayaan murabahah sangat mendominasi transaksi pada BMT Khairu Ummah yaitu sekitar 70%. Selain itu BMT Khairu ummah dalam penetapan margin murabahah masih merujuk pada suku bunga bank konvensional. 3.3. Jenis Data dan Sumber Data Data yang diolah dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder yang berasal dari dalam perusahaan (sumber data internal) dan luar perusahaan (sumber data eksternal). Sumber data internal didapat dari rekapitulasi laporan keuangan bulanan (LBU) dan laporan tahunan. Sumber data eksternal diperoleh dari berbagai literatur, materi perkuliahan, text book, artikel yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Berdasarkan waktunya data penelitian ini merupaka data time series BMT Khairu Ummah yang diperoleh adalah data sebanyak 36 bulan yang dimulai dari bulan Januari 2007 sampai dengan bulan Desember 2009. 25

3.4. Metode dan Teknik Analisis Data. Alur metode penelitian digunakan untuk mempermudah urutan proses pengolahan dalam melakukan data analisis. Dengan alur ini diharapkan sistematika metode penelitian menjadi ringkas, sederhana dan terarah. Secara ringkas metode penelitian ini dalam menguji fungsi margin menjadi: 1. Pengumpulan data margin murabahah, biaya operasional, biaya bagi hasil, pendapatan pembiayaan, return murabahah, resiko pembiayaan, FDR dan suku bunga bank konvensional. 2. Analisis regresi berganda digunakan untuk menunjukkan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Setelah dilakukan analisis regresi maka dilakukan pengujian hipotesis dengan beberapa uji diantaranya; uji F, uji R 2, dan uji t. Selain itu guna mengetahui apakah model tersebut Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) maka dilakukanlah beberapa pengujian diantaranya: pengujian multikolinearitas, pengujian heteroskedastitas, dan pengujian autokorelasi. 3. Setelah model diuji dengan berbagai alat uji dan telah memenuhi kriteria standar dalam statistik maka dilakukan interpretasi akan hasil yang diperoleh. 3.4.1 Model Regresi Linier Berganda Pada analisis regresi, akan dicari seberapa besar pengaruh sebuah variabel pada variabel yang lain (Santoso & Tjiptono, hal 195: 2001). Dalam penelitian ini ketujuh variabel bebas merupakan variabel numerik, karena variabel bebas yang digunakan lebih dari satu variabel, maka digunakan model regresi berganda untuk mendapatkan hasil faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap penetapan harga jual murabahah. Margin murabahah dipengaruhi oleh faktor syariah dan faktor non-syariah. Faktor-faktor syariah yang mempengaruhi adalah biaya operasional, biaya bagi hasil, pendapatan pembiayaan, resiko pembiayaan dan FDR. Sedangkan faktorfaktor nonsyariah yang mempengaruhi adalah suku bunga konvensional. Sehingga secara lebih rinci faktor-faktor yang mempengaruhi margin dapat diterangkan: Y= f( Xn,Zn) (i) Y= f (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6,Z) (ii) Ŷ = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 +β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6X 6 + β 7 X 7 + ε t (iii) 26

Dimana : Y t α β 1-7 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 ε = Margin murabahah; tingkat keuntungan dalam akad jual beli. = intercept = konstanta = biaya operasional; biaya yang dikeluarkan BMT untuk proses pembiayaan muarabahah. = biaya bagi hasil; biaya yang dikeluarkan untuk pembiayaan bagi hasil. = pendapatan pembiayaan; pendapatan yang diperoleh BMT dari semua pembiayaan. = return murabahah; tingkat pengembalian yang diharapkan murabahah. = resiko pembiayaan; pembiayaan bermasalah yang dilihat dari besarnya NPF. = FDR; rasio pembiayaan yang diberikan BMT terhadap DPK. = BI rate; suku bunga bank Indonesia. = galat Pengujian model di atas dilakukan dengan menggunakan model regresi linier berganda dengan menggunakan metode Ordinary Least Square(OLS). Model regresi linier berganda ini akan baik dan sesuai dengan kaidah statistik apabila dilakukan pengujian supaya dapat memenuhi asumsi Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Asumsi BLUE ini yaitu (1) nilai harapan dari rata-rata kesalahan nol, (2) variansnya tetap (homoskedasticity) atau dengan kata lain tidak ada heteroskedastisitas, (3) tidak ada hubungan antara variabel bebas dan error term, (4) tidak ada korelasi serial antara error (no autocorrelation), (5) pada regresi linier berganda tidak terjadi hubungan antar variabel bebas (multicolinearity). Pengujian untuk memenuhi asumsi BLUE di atas adalah uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Selain untuk memenuhi asumsi BLUE, juga dilakukan pengujian statistik terhadap model penduga melalui uji F dan pengujian untuk parameter-parameter regresi melalui uji t serta melihat berapa persen variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabelvariabel independen melalui koefisien determinasi (R²). 27

3.4.2 Pengujian Hipotesis Pembuktian terhadap hipotesis pertama dimana dinyatakan bahwa variabel bebas berupa faktor-faktor biaya operasional, biaya bagi hasil, pendapatan pembiayaan, return murabahah, resiko pembiayaan, FDR dan BI rate yang mempengaruhi variabel terikat berupa margin murabahah baik secara parsial maupun simultan. Uji simultan yang digunakan adalah: 1. Uji-F Uji-F digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen terhadap variable dependennya secara parsial dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = = β k = 0 (tidak ada variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen) H 1 : minimal ada salah satu β i 0 (ada variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen). Kriteria uji yang digunakan: Apabila nilai probability F-statistic < taraf nyata (α), maka tolak H 0 dan dapat disimpulkan bahwa minimal ada variabel independen yang mempengaruhi variabel dependennya. Apabila nilai probability F-statistic > taraf nyata (α), maka terima H 0 dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada variabel independen yang mempengaruhi variabel dependennya. 2. Uji-t untuk Koefisien Model Regresi Pengujian parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependennya dengan hipotesis sebagai berikut: H 0: β n X n = 0{variabel biaya operasional, biaya bagi hasil, pendapatan pembiayaan, tingkat pengembalian murabahah, resiko pembiayaan, FDR dan BI rate tidak mempengaruhi variabel dependen (tidak signifikan)}. H 1: β n X n 0 atau β n X n < 0 atau β n X n > 0 {variabel biaya operasional, biaya bagi hasil, pendapatan pembiayaan, tingkat pengembalian murabahah, resiko pembiayaan, FDR dan BI rate tidak mempengaruhi variabel dependen (tidak signifikan)}. Kriteria uji yang digunakan: Apabila nilai probability t-statistic < taraf nyata (α), maka tolak H 0 dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen-k yang 28

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya. Apabila nilai probability t-statistic > taraf nyata (α), maka terima H 0 dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen-k tidak mempengaruhi variabel dependennya secara signifikan. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan linear di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinearitas dalam suatu model akan menimbulkan beberapa konsekuensi (Gujarati, 1995) diantaranya: (1) meskipun penaksir OLS mungkin bisa diperoleh, tetapi kesalahan standarnya cenderung semakin besar dengan meningkatnya korelasi antara variabel; (2) standard error dari parameter dugaan akan sangat besar sehingga selang keyakinan untuk parameter populasi cenderung lebih besar; (3) jika korelasinya tinggi, kemungkinan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah menjadi besar; (4) kesalahan standar akan semakin besar dan sensitif bila ada perubahan data; (5) tidak mungkinnya mengisolasi pengaruh individual dari variabel yang menjelaskan. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam suatu model adalah melalui correlation matrix, dimana jika terdapat koefisien korelasi yang lebih besar dari 0.8, maka terdapat gejala multikolinearitas. Selain melalui correlation matrix, dapat juga melalui nilai Variance Inflation Factor (VIF), yaitu jika nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terdapat multikolinieritas. 4. Uji Heteroskedastisitas Suatu model regresi linear harus memiliki varians yang sama. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, maka akan terdapat masalah heteroskedastisitas, Heteroskedastisitas tidak merusak sifat ketakbiasan dan konsistensi dari penaksir OLS, tetapi penaksir yang dihasilkan tidak lagi mempunyai varians minimum (efisien). Masalah heteroskedastisitas menjadi lebih akut pada data cross section karena tidak samanya besaran unit observasi (Lains, 2003). Pengujian yang dapat dilakukan untuk melihat gejala ini adalah menggunakan uji White Heteroskedastisitas dengan hipotesis: 29

H 0 : γ = 0 (tidak terdapat heteroskedastisitas/homoskedastisitas) H 1 : γ 0 (terdapat heteroskedastisitas) Kriteria uji yang digunakan: Apabila nilai probability R-squared-nya > taraf nyata (α) yang digunakan, maka persamaan tidak mengalami heteroskedastisitas. Apabila nilai probability R-squared-nya < taraf nyata (α) yang digunakan, maka terdapat heteroskedastisitas dalam persamaan tersebut. 5. Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan gejala adanya korelasi antara serangkaian observasi yang diurutkan menurut deret waktu (time series) (Gujarati,1995). Adanya gejala autokorelasi dalam suatu persamaan akan menyebabkan persamaan tersebut memiliki selang kepercayaan yang semakin lebar dan pengujian meenjadi kurang akurat. Akibat hasil dari uji-f dan uji-t menjadi tidak sah dan penaksir regresi akan menjadi sensitif terhadap fluktuasi penyampelan. Uji yang sering digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah uji-d (Durbin Watson Statistic). Nilai statistik-d yang berada dikisaran angka dua menandakan tidak terdapat autokorelasi. Sebaliknya jika semakin jauh dari angka dua, maka peluang autokorelasi semakin besar. 6. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji keragaman digunakan untuk melihat besarnya keragaman yang dapat diterangkan oleh variabel independen terhadap variabel dependen. Selain itu, juga dapat digunakan untuk melihat kuatnya variabel yang dimasukkan ke dalam model dapat menerangkan model. Koefisien determinasi mengukur presentase atau proporsi total varians dalam variable dependen dijelaskan model regresi. 3.4.3 Prosedur Eliminasi Langkah Mundur (The Backward Elimination Procedure) Prosedur eliminasi langkah mundur pada hakikatnya mencoba membuang semua peubah-x yang tidak dibutuhkan tanpa meningkatkan secara berarti besarnya nilai dugaan asimtotik σ 2 ini. Untuk memeriksa peubah pada tahap ini, kita harus menghitung sumbangan masing-masing X 1,X 2,X 3, X n kepada jumlah kuadrat regresi seolah-olah masing-masing peubah tersebut dimasukkan terakhir kali dalam persamaan regresi. 30

Nilai-F parsial pada kolom terakhir keluaran komputer ini mengukur besarnya sumbangan tersebut. Selanjutnya kita ambil nilai-f tabel dengan resikoα yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah itu, kita hitung persamaan regresi kuadrat terkecil. 3.4.4 Prosedur Regresi Bertatar (The Stepwise Regression Procedure) Metode eliminasi langkah mundur mulai dengan regresi terbesar dengan menggunakan semua peubah, dan secara bertahap mengurangi banyaknya peubah didalam persamaan sampai suatu keputusan dicapai untuk menggunakan persamaan yang diperoleh. Prosedur seleksi bertatar berusaha mencapai kesimpulan yang serupa namun dengan menempuh arah yang berlawanan, yaitu menyusupkan peubah satu demi satu sampai diperoleh persamaan regresi yang memuaskan. Urutan penyisipanya ditentukan dengan menggunakan koefisien korelasi parsial sebagai ukuran pentingnya peubah yang maih di luar persamaan. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur terbaik untuk menyeleksi peubah. Prosedur ini lebih menghemat waktu-komputer dibandingkan metode-metode yang lainnya dan juga mencegah kita memasukkan lebih banyak peubah x daripada yang diperlukan sambil memperbaiki persamaannya pada setiap tahap. 31