A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

dokumen-dokumen yang mirip
A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku

BAB III METODE PENELITIAN

Daun Jati Dan Daun Kakao Sebagai Sumber Energi Alternatif

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Wahyu Kusuma A Pembimbing : Ir. Sarwono, MM Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

LAMPIRAN I DATA ANALISIS. Tabel 7. Data Hasil Cangkang Biji Karet Setelah Dikarbonisasi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran I Data Pengamatan. 1.1 Data Hasil Pengamatan Bahan Baku Tabel 6. Hasil Analisa Bahan Baku

BABllI METODE PENELITIAN

Analisa Karakteristik Pembakaran Briket Tongkol Jagung dengan Proses Karbonisasi dan Non- Karbonisasi

ANALISA NILAI KALOR BRIKET DARI CAMPURAN AMPAS TEBU DAN BIJI BUAH KEPUH

JURNAL TEKNIK POMITS 1

PENENTUAN NILAI KALOR BRIKET DENGAN MEMVARIASIKAN BERBAGAI BAHAN BAKU

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil Randemen Arang Tempurung Kelapa

LAMPIRAN II PERHITUNGAN. = 18 cm x 15 cm x 25 cm = 6750 cm 3 = 6,750 m 3

ANALISA KUALITAS BRIKET ARANG KULIT DURIAN DENGAN CAMPURAN KULIT PISANG PADA BERBAGAI KOMPOSISI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

(Maryati Doloksaribu)

BRIKET KULIT BATANG SAGU (Metroxylon sagu) MENGGUNAKAN PEREKAT TAPIOKA DAN EKSTRAK DAUN KAPUK (Ceiba pentandra) Nurmalasari, Nur Afiah

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI

OPTIMASI BENTUK DAN UKURAN ARANG DARI KULIT BUAH KARET UNTUK MENGHASILKAN BIOBRIKET. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

DATA PENGAMATAN HASIL PENELITIAN

Lampiran 1. Perbandingan nilai kalor beberapa jenis bahan bakar

Briket dari Char Hasil Pirolisa Tempurung Kelapa (Coconut Shells)

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 3 No. 1, Januari 2017 ISSN : Briket Arang Berbahan Campuran Ampas Daging Buah Kelapa dan Tongkol Jagung

PEMANFAATAN GETAH RUMBIA SEBAGAI PEREKAT PADA PROSES PEMBUATAN BRIKET ARANG TEMPURUNG KELAPA

PENERAPAN IPTEKS PEMANFAATAN BRIKET SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PENGGAANTI MINYAK TANAH. Oleh: Muhammad Kadri dan Rugaya

The effect of starch adhesive variation to the calory value of corncob briquettes

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT SEBAGAI PEREKAT PADA PEMBUATAN BRIKET DARI ARANG PELEPAH KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis Jacq)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT HASIL HIDROLISIS DARI KULIT SINGKONG MENJADI BIOBRIKET

BAB V PEMBAHASAN. Analisis dilakukan sejak batubara (raw coal) baru diterima dari supplier saat

PENGARUH KOMPOSISI PEREKAT TEPUNG PADA BIOBRIKET LIMBAH BAGLOG JAMUR

Konsumsi BB yang meningkat. Biobriket. Pencarian BB alternatif. Yang ramah lingkungan. Jumlahnya Banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan bahan 3.3 Pengumpulan Data

STUDI MUTU BRIKET ARANG DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH BIOMASSA

EFEK PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP SIFAT MEKANIK BRIKET DARI TEMPURUNG KELAPA

Karakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri

BAB III. METODE PENELITIAN

KUALITAS BRIKET ARANG DARI KOMBINASI KAYU BAKAU

III. METODOLOGI PE ELITIA

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ANALISIS KIMIA PROKSIMAT BATUBARA

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Pembuatan Briket Batubara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai densitas pada briket arang Ampas Tebu. Nilai Densitas Pada Masing-masing Variasi Tekanan Pembriketan

ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS

Pengaruh Temperatur terhadap Karakteristik Briket Bioarang dari Campuran Sampah Kebun dan Kulit Kacang Tanah dengan Tambahan Minyak Jelantah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN BRIKET BIORANG DARI CAMPURAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA SAWIT DAN CANGKANG BIJI KARET

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Analisis Kualitas Briket Serbuk Gergaji Kayu Dengan Penambahan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar Alternatif

KARAKTERISTIK BRIKET BIOARANG LIMBAH PISANG DENGAN PEREKAT TEPUNG SAGU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

Pengaruh Tekanan terhadap Karakteristik Briket Bioarang dari Sampah Kebun Campuran dan Kulit Kacang Tanah dengan Tambahan Minyak Jelantah

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET KAYU SENGON PADA TEKANAN. KOMPAKSI 6000 Psig

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar, hal ini didasari oleh banyaknya industri kecil menengah yang

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Oleh Emilia Usman

ANALISA PROKSIMAT TERHADAP PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN DAN KULIT PISANG SEBAGAI BRIKET BIOARANG

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN KOTORAN AYAM DENGAN CAMPURAN CANGKANG KARET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

STUDI VARIASI KOMPOSISI BAHAN PENYUSUN BRIKET DARI KOTORAN SAPI DAN LIMBAH PERTANIAN. Santosa, Mislaini R., dan Swara Pratiwi Anugrah

ANALISIS THERMOGRAVIMETRY DAN PEMBUATAN BRIKET TANDAN KOSONG DENGAN PROSES PIROLISIS LAMBAT

METODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Pakan Zat Penghambat Kerusakan Peralatan Bahan Kimia Tempat Penyimpanan

ANALISIS KUALITAS BRIKET ARANG DARI CAMPURAN KAYU AKASIA DAUN LEBAR

Pembuatan Briket Hasil Pemanfaatan Eceng Gondok dan Sampah Plastik HDPE Sebagai Energi Alternatif

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi

PROSES DAUR ULANG LIMBAH BOTTOM ASH PLTU MELALUI KARBONISASI DENGAN BIOMASSA TEMPURUNG KELAPA PROYEK AKHIR

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

Metodologi Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BIOBRIKET CAMPURAN ARANG KAYU DAN SEKAM PADI TERHADAP LAJU PEMBAKARAN, TEMPERATUR PEMBAKARAN DAN LAJU PENGURANGAN MASA

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan

Berapa Total Produksi Sampah di ITS..??

PEMBUATAN BIOBRIKET DARI CAMPURAN ENCENG GONDOK DAN TEMPURUNG KELAPA DENGAN PEREKAT TETES TEBU

III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JENGKOL (Pithecellobium jiringa) MENJADI BIOARANG DENGAN MENGGUNAKAN PEREKAT CAMPURAN GETAH SUKUN DAN TEPUNG TAPIOKA

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

PENGARUH VARIASI JUMLAH CAMPURAN PEREKAT TAPIOKA DAN SEMEN TERHADAP PEMBUATAN BIOBRIKET AMPAS TEBU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

KARAKTERISTIK CAMPURAN BATUBARA DAN VARIASI ARANG SERBUK GERGAJI DENGAN PENAMBAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DALAM PEMBUATAN BRIKET

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah No Parameter Pengujian Hasil Uji Uji 1 Uji 2 Uji 3 Rata-rata 1. Berat Awal Bahan (gram) 3.0056 3.0074 3.0049 3.0059 2. Berat Bahan Setelah Dipanaskan Suhu 102 o C- 105 o C (gram) 3. Berat Air Yang Hilang (gram) 2.7793 2.7827 2.7814 2.7811 0.2263 0.2247 0.2235 0.2248 4. Prosentasi Kadar Air (%) 7.5293 7.4716 7.4379 7.4796 5. Berat Bahan Setelah Dipanaskan Suhu 920 o C- 950 o C (gram) 6. Berat Zat Volatile Yang Hilang (gram) 7. Prosentasi Kadar Volatile Matter (%) 8. Berat Bahan Setelah Dipanaskan Suhu 720 o C- 750 o C (gram) 2.3409 2.3485 2.3426 2.344 0.4384 0.4342 0.4388 0.4371 14.5861 14.4377 14.6028 14.5422 0.3836 0.3892 0.3905 0.3877 9. Kadar Abu (%) 12.7628 12.9414 12.9954 12.8998 10. Kadar Karbon Terikat (%) 65.1218 65.1493 65.9639 65.4116 11. Nilai Kalori (Kal/gram) 6763.1007 6679.1930 6792.0124 6741.4354 xviii

Tabel 2. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sesudah Perendaman Dengan Minyak Jelantah Hasil Uji No Parameter Pengujian Uji 1 Uji 2 Uji 3 Rata-rata 1. Berat Awal Bahan (gram) 3.0053 3.0071 3.0042 3.0055 2. Berat Bahan Setelah Dipanaskan Suhu 102 o C- 105 o C (gram) 2.8013 2.7994 2.7971 2.7992 3. Berat Air Yang Hilang (gram) 0.2041 0.2077 0.2071 0.2063 4. Prosentasi Kadar Air (%) 6.7897 6.9070 6.8937 6.8634 5. Berat Bahan Setelah Dipanaskan Suhu 920 o C- 950 o C (gram) 6. Berat Zat Volatile Yang Hilang (gram) 7. Prosentasi Kadar Volatile Matter (%) 1.9137 1.9086 1.9063 1.9095 0.8876 0.8908 0.8908 0.8897 29.5328 29.6232 29.6518 29.6026 8. Berat Bahan Setelah 0.3181 0.3227 0.3238 0.3215 Dipanaskan Suhu 720 o C- 750 o C (gram) 9. Kadar Abu (%) 10.5846 10.7313 10.7782 10.6962 10. Kadar Karbon Terikat (%) 53.0929 52.7385 52.6763 52.8359 11. Nilai Kalori (Kal/gram) 7207.7607 7079.4556 7158.1888 7148,4683 xix

Tabel 3. Hasil Uji Briket Sampah Kebun Campuran dan Kulit Kacang Tanah Sebelum Perendaman Minyak Jelantah NO BAHAN A B C D E 1 Briket Sampah Kebun Campuran dan Suhu 500 o C Perbandingan 80:20,Tekanan 2 Briket Sampah Kebun Campuran dan 3 Briket Sampah Kebun Campuran dan Suhu 500 o C Perbandingan 80:20,Tekanan 4 Briket Sampah Kebun Campuran dan 5 Briket Sampah Kebun Campuran dan Suhu 500 o C Perbandingan 20:80,Tekanan 6 Briket Sampah Kebun Campuran dan 7 Briket Sampah Kebun Campuran dan Suhu 500 o C Perbandingan 20:80,Tekanan 8 Briket Sampah Kebun Campuran dan 6.6886 6.4997 6.3413 5.9246 5.8085 5.9374 4.3464 4.3218 4.2084 4.6577 4.8028 4.7373 7.5293 7.4716 7.4379 5.9246 5.8085 5.9374 5.3393 5.4291 5.2376 4.6577 4.8028 4.7373 15.5127 15.3079 15.6686 16.2877 16.4263 16.1580 15.5385 15.4706 15.6684 14.3761 14.3588 14.5516 14.5861 14.4377 14.6028 16.2877 16.4263 16.1580 14.1128 13.8872 14.0301 14.3761 14.3588 14.5516 19.7407 19.8284 19.7131 26.5144 26.3047 26.4619 26.6108 26.5096 26.6755 20.0092 20.1631 19.9408 12.7628 12.9414 12.9954 26.5144 26.3047 26.4619 13.0058 13.1316 13.0591 20.0092 20.1631 19.9408 58.3580 58.3641 58.2770 51.2734 51.4604. 51.4427 53.5044 53.6980 53.4476 60.8670 60.6753 60.8703 65.1218 65.1493 64.9639 51.2734 51.4604. 51.4427 67.5421 67.5521 67.6732 60.8670 60.6753 60.8703 6146.6646 6087.7596 6188.4651 5445.7390 5358.3125 5413.9180 5483.2311 5554.2567 5512.5859 6183.2513 6224.4528 6254.3299 6763.1007 6679.1930 6792.0124 5445.7390 5358.3125 5413.9180 6805.5652 6844.4467 6756.3766 6183.2513 6224.4528 6254.3299 Keterangan A. Kadar Air (%) B. Kadar Volatile (%) C. Kadar Abu (%) D. Kadar Karbon Terikat (%) E. Nilai Kalori (Kalori/gram) xx

Tabel 4. Hasil Uji Briket Sampah Kebun Campuran dan Kulit Kacang Tanah Sesudah Perendaman Minyak Jelantah NO BAHAN A B C D E 1 Briket Sampah Kebun Campuran dan Suhu 500 o C Perbandingan 80:20,Tekanan 2 Briket Sampah Kebun Campuran dan 3 Briket Sampah Kebun Campuran dan Suhu 500 o C Perbandingan 80:20,Tekanan 4 Briket Sampah Kebun Campuran dan 5 Briket Sampah Kebun Campuran dan Suhu 500 o C Perbandingan 20:80,Tekanan 6 Briket Sampah Kebun Campuran dan 7 Briket Sampah Kebun Campuran dan Suhu 500 o C Perbandingan 20:80,Tekanan 8 Briket Sampah Kebun Campuran dan 6.3127 6.1679 6.0272 6.5833 6.4684 6.6154 4.0072 3.9955 3.8659 4.3312 4.4763 4.4110 6.7897 6.9070 6.8937 6.5833 6.4684 6.6154 5.0226 5.0867 4.9177 4.3312 4.4763 4.4110 30.8058 30.9857 30.9914 32.9499 33.1513 32.8475 27.4745 27.3762 27.2676 25.8539 25.8162 25.7709 29.5328 29.6232 29.6518 32.9499 33.1513 32.8475 25.1895 24.9143 24.9776 25.8539 25.8162 25.7709 16.2090 16.2813 16.1813 21.0267 20.8607 20.9810 23.0014 22.9116 23.0254 17.5078 17.5625 17.3680 10.5846 10.7313 10.7782 21.0267 20.8607 20.9810 11.3781 11.4884 11.4248 17.5078 17.5625 17.3680 46.6724 46.5651 46.8000 39.4401 39.5197 39.5561 45.5169 45.7168 45.8411 52.3071 52.1450 52.4500 53.0929 52.7385 52.6763 39.4401 39.5197 39.5561 58.4098 58.5106 58.6800 52.3071 52.1450 52.4500 6516.3094 6589.9658 6552.4754 6195.9354 6224.0152 6283.8405 6088.6902 6074.9209 6166.2834 6489.1997 6420.4287 6502.0979 7207.7607 7079.4556 7158.1888 6195.9354 6224.0152 6283.8405 6963.7523 6955.8509 6991.0929 6489.1997 6420.4287 6502.0979 Keterangan A. Kadar Air (%) B. Kadar Volatile (%) C. Kadar Abu (%) D. Kadar Karbon Terikat (%) E. Nilai Kalori (Kalori/gram) xxi

B. Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian a. Alat Peralatan yang digunakan dalam pembuatan briket adalah : 1. Alat pirolisis ini berfungsi sebagai pembakaran yang menggunakan variasi suhu daan temperatur. Alat pirolisis ini dapat menampung 2-3 Kg sampah tergantung jenis sampahnya. 2. Untuk melakukan pencetakan briket digunakan tabung yang berbahan besi dengan diameter 4 cm dan tingginya 7 cm. Proses pencetakan membutuhkan bantuan alat press hidrolik xxii

3. Alu lumpang digunakan sebagai penghancur arang agar halus dan mudah dalam proses pengayakan 4. Ayakan untuk menyaring hasil penghalusan arang dengan ukuran 35 mesh untuk mendapatkan variasi partikel arang, sehingga dapat diolah lebih lanjut. xxiii

5. Hasil dari pencetakan briket dengan variasi tekanan yaitu 10 Mpa dan 25 Mpa. Lampiran 3 Metode Pengujian SNI a. Kadar Air (moisture) Prosedur pengukuran: 1. Cawan porselin yang telah bersih,diovenkan pada suhu 105 o C selama 2 jam. 2. Mendinginkan dalam desikator selama ½ jam, kemudian ditimbang (A gram). 3. Kedalam cawan porselin ditimbang lebih kurang 1 gram contoh (cawan porselin + contoh = B gram). 4. Memasukkan kedalam oven pada suhu 105 o C minimal selama 8 jam, mendinginkan kedalam desikator selama ½ jam kemudian ditimbang (C gram). Perhitungan : % Kadar Air = b. Kadar Abu (ash) Prosedur pengukuran: xxiv

1. Cawan porselin yang telah bersih diovenkan pada suhu 105 o C selama 2 jam 2. Mendinginkan dalam desikator selama ½ jam kemudian di timbang (A gram). 3. Kedalam cawan porselin ditimbang lebih kurang 1 gram contoh (B gram). 4. Mentanurkan pada suhu 650 o C selama 3 jam, Dinginkan dalam desikator selama ½ jam kemudian ditimbang (C gram). Perhitungan : % Kadar Abu = c. Volatile Matter (VM) Prosedur pengukuran: 1. Cawan Porselin yang telah bersih diovenkan pada suhu 105 o C selama 2 jam. 2. Mendinginkan dalam desikator selama ½ jam kemudian ditimbang (A gram). 3. Kedalam cawan porselin ditimbang lebih kurang 1 gram contoh (B gram). 4. Mentanurkan pada suhu 900 o C selama 7 menit, mendingikan dalam desikator selama ½ jam kemudian ditimbang (C gram). Perhitungan : % VM = 100 - ( ) d. Fixed Carbon (FC) Fixed carbon dihitung dari 100 % dikurangi dengan kadar air lembab (moisture) dikurangi kadar abu, dikurangi kadar zat terbang (volatile matters). FC (%) = 100 % - (moisture + kadar abu + volatile matters )% e. Nilai Kalor Dilakukan pengujian di Laboratorium Kimia dan Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin). xxv

Prosedur pengukuran nilai kalor (HHV): 1. Menimbang kurang lebih 1 gram sampel yang sudah di pisahkan kedalam cawan besi. 2. Menimbang kawat nikelin. 3. Menimbang benang. 4. Menyiapkan rangkaian bom kalori meter, memasang cawan kerangkaian bom kalorimeter. 5. Menghubungkan dengan kawat platina dan menyentuhkan dengan sampel. 6. Memasukkan air sebanyak 1 ml ke dalam bejana bom kalori meter, lalu memasukkan rangkaian bom kalorimeter kedalam bejana. 5. Menutup rapat lalu isi dengan gas dengan tekanan 10 bar. 6. Mengisi ember bom kalorimer dengan 2 liter air dan memasukkan kedalam jaket bom kalorimeter. 7. Memasukkan bejana bom kedalam ember kemudian ditutup 8. Menjalankan mesin dan melihat suhu awal. 9. Setelah lima menit (sampai suhu constant), menekan tombol pembakaran dan biarkan selama 7 menit. 10. Lihat suhu akhir dan matikan mesin. Nilai kalor briket dapat dihitung dengan persamaan sebagái berikut : Nilai kalor (Kal/gram) = Dirnana: k bk k k k b m k m b m spl Δ T2 : kapasitas panas bomb calorimeter : kapasitas panas kawat : kapasitas panas benang : massa kawat : massa benang : massa sampel : kenaikan suhu pembakaran sampel uji xxvi