MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PROSES PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

REGULASI DAN STANDAR TERKAIT AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

I. PENDAHULUAN.

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dituntut seluruh elemen masyarakat termasuk perusahaan baik

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013

BAB I PENDAHULUAN. pula. Reformasi di bidang keuangan negara menjadi sarana peningkatan performa

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

AKUNTANSI KEUANGAN. Magister Pendidikan Ekonomi UNS. 4/18/2015 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

SELAMAT DATANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

TINJAUAN YURIDIS ATAS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH. 1

Regulasi & Standar Akuntansi SEKTOR PUBLIK. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip

L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Laporan Keuangan: Neraca

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 029 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERBASIS AKRUAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

PENGANTAR. Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah,

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

SEJARAH AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah wajib menyampaikan laporan keuangan sebagai wujud

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang


BAB I PENDAHULUAN. mewujudkannya, salah satunya dalam bidang keuangan pemerintahan. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah seni, ilmu (science) maupun

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAP NO. 01: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PSAP NO. 02: LAPORAN REALISASI ANGGARAN PSAP NO. 07: AKUNTANSI ASET TETAP

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA PASURUAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN

BAB 5 STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA PERIODE SEBELUM REFORMASI SAMPAI DENGAN PASCA-REFORMASI

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 Tentang STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI. 3/24/2014 bandi.staff.fe.uns.ac.

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2014

B E R I T A D A E R A H N US A TENGGARA BARAT

Akuntansi Sektor Publik

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia: Berbagai Permasalahannya

PERATURAN BUPATI PEMALANG TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 35

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Jurnal Korolari dalam Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

ANALISIS PENILAIAN ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR PERIODE 2014 DAN 2015

BUPATI BUNGO PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan keuangan. Seiring berjalannya waktu, akuntansi

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. dalam UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No.

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

Transkripsi:

MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK MATERI: STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK MODUL 4 AKUNTANSI DOSEN: Dr. Arif Setyawan, SE, MSi, Ak PERKULIAHAN KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO DAFTAR ISI

1. BASIS AKUNTANSI 1. Perbedaan Akuntansi Berbasis Kas Dan Akuntansi Berbasis Akrual 1. Kekuatan dan Kelemahan Basis Akrual 2. Pertimbangan Pemilihan Dasar Akrual 3. Keuntungan Dasar Akrual 2. Tujuan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan Sektr Publik 3. Tanggungjawab Pelapran Keuangan 4. KOMPONEN KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK D.1. Lapran Psisi Keuangan (Neraca) D.2. Lapran Kinerja Keuangan ( Lapran Surplus Defisit ) D.3. Lapran Perubahan dalam Aktiva/Ekuitas Nett D.4. Lapran Arus Kas D.5. Kebijkan Akuntansi dan Catatan Atas Lapran Keuangan 5. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Tujuan dan Strategi KSAP Pelapran Keuangan Pemerintah SAP N. 01-Penyajian Lapran Keuangan SAP N 02-Lapran Realisasi Anggaran SAP N 03-Lapran Arus Kas SAP N 04-Lapran Catatan Atas Lapran Keuangan SAP N 05-Akuntansi Persediaan

SAP N 06-Akuntansi Investasi SAP N 07-Akuntansi Aset Tetap SAP N 08-Akuntansi Knstruksi dalam Pengerjaan SAP N 09-Akuntansi Kewajiban SAP N 10-Akumtansi Untuk Kreksi Kesalahan Mendasar, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa SAP N 11-Akuntansi Khusus untuk Menyusun Lapran Keuangan Knslidasi 6. INTERNATIONAL ACCOUNTING SECTOR PUBLIC STANDARS( IPSAS ) IPSAS 1 : Presentatin f Financial Statements IPSAS 2 : Cash Flw Statements IPSAS 3 : Net Surplus r Deficit fr the Peride, Fundamental Errrs and Changes in Accuting Plicies IPSAS 4 : The Effects f Changes in Freign Exchange Rates IPSAS 5 : Brrwing Csts IPSAS 6 : Cnslidated Financial Statements and Accunting fr Cntrlled Entities IPSAS 7 : Accunting fr Investments in Assciates IPSAS 8 : Financial Reprting f Interests in Jint Venture

STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 1. BASIS AKUNTANSI Basis Akuntansi dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) menurut PP N0.24 tahun 2005mempunyai dua pilihan berikut :

1. Pertama, basis akuntansi yang digunakan dalam lapran keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan serta basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas dana. 2. Kedua, entitas pelapran diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan penyajian lapran keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual. 1. Perbedaan Akuntansi Berbasis Kas Dan Akuntansi Berbasis Akrual 1. Berbasis Kas Merupakan Sistem akuntansi yang hanya mengakui arus kas masuk dan keluar. Sehingg adalam lapran keuangan tidak bisa dihasilkan karena ketiadaan data tentang aktiva da nkewajiban. Data yang ada hanyalah perimbangan kas, yaitu Penjualan hanya dicatat sa at kasditerima, sehingga tidak ada ps piutang. Pembelian dicatat saat kas dibayarkan, s ehingga tidakada hutang. Dan penyesuaian saham tidak dilakukan karena rekening tidak memperhatikanpencatatan dan yang dicatat hanya kenyataan bahwa kas dibayar untuk pembelian. 2. Berbasis Akrual Definisi knsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada PSAP N 2 adalah sebagai berikut: Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperleh atau dimasukkan tidak sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) sesuai satu sama lain dapat dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama peride bersangkutan. Penerapan basis akrual akan mempengaruhi system akuntansi yang digunakan, seperti penambahan ps-ps akrual dan berbagai frmulir pembukuan 2. Kekuatan dan Kelemahan Basis Akrual Kekuatan Basis Akrual : Penerimaan dan pengeluaran dalam lapran perasinal berhubungan dengan penerimaan dan pemasukannya. Basis akrual menunjukkan gambaran pendapatan. Basis akrual dapat dijadikan alat ukur mdal

Masalah Aplikasi Basis Akrual : Penentuan ps dan besaran transaksi yang dicatat dilakukan leh individu yang mencatat. Relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai histris dan inflasi. Dalam pembandingan dengan basis kas, penyesuaian akrual membutuhkan prsedur administrasi yang lebih rumit, sehingga biaya administrasi menjadi lebih mahal. Peluang manipulasi keuangan yang sulit dikendalikan. 3. Pertimbangan Pemilihan Dasar Akrual Standar Akuntansi Keuangan Sektr Publik telah memilih dasar akrual sebagai basis pencatatan akuntansi. Dasar akrual mengakui transaksi dan kejadian pada saat transaksi dan kejadian tersebut terjadi. Elemen-elemen yang diakui dalam dasar akrual ini adalah aktiva, kewajiban, net wrth, pendapatan, dan biaya. 4. Keuntungan Dasar Akrual. Tujuan umum pelapran keuangan dasar akrual mempunyai peran akuntabilitas dan peran infrmative, sehingga lapran keuangan memberikan infrmasi kepada pengguna tentang: 1. Penilaian kinerja, psisi keuangan, dan aliran arus kas suatu entitas. 2. Menilai kepatuhan entitas terhadap Undang-undang, regulasi, hukum danpenyajian kntrak yang berkaitan dengan pelapran kinerja keuan gan. 3. Pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber daya dalam menjalankan usahanya. 2. Tujuan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan Sektr Publik Berdasarkan kebutuhan, pedman akuntansi disusun dengan tujuan sebagai berikut: Menyediakan pemerintah daerah suatu pedman akuntansi yang diharapkan dapat diterapkan bagi pencatatan transaksi keuangan pemerintah daerah yang berlaku dewasa ini, terutama dengan pemberlakuan tnmi daerah yang baru, Menyediakan pemerintah daerah suatu pedman akuntansi yang dilengkapi dengan klasifikasi rekening dan prsedur pencatatan serta jurnal standar yang telah disesuaikan dengan siklus kegiatan pemerintah daerah yang mencakup penganggaran, perbendaharaan, dan pelaprannya.

3. Tanggungjawab Pelapran Keuangan Tujuan pelapran keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan infrmasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelapran atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan: 1. Menyediakan infrmasi mengenai psisi sumber daya eknmi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah, 2. Menyediakan infrmasi mengenai perubahan psisi sumber daya eknmi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah, 3. Menyediakan infrmasi mengenai sumber, alkasi, dan penggunaan sumber daya eknmi, 4. Menyediakan infrmasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggaran, 5. Menyediakan infrmasi mengenai cara entitas pelapran mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya, 6. Menyediakan infrmasi mengenai ptensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, 7. Menyediakan infrmasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelapran dalam mendanai aktivitasnya. 4. KOMPONEN KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK Kmpnen kmpnen lapran keuangan sektr publik meliputi : 1. Lapran Psisi keuangan 2. Lapran Kinerja Keuangan 3. Lapran Perubahan dalam Aktiva / ekuitas nett 4. Lapran Arus kas 5. Kebijakan akuntansi dan Catatan Atas Lapran Keuangan 5. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) Lingkup Standar Akuntansi Pemerintahan sesuai dengan Peraturan Pemerintah N 24 ta hun2005 :

Salah satu upaya kngkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengellaan keuangan Negara adalah penyampaian lapran pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum. Amanat UU N. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU N. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Sesuai amanat Undang-Undang tersebut di atas, Presiden menetapkan Keputusan Presiden RI Nmr 84 Tahun 2004 tentang Kmite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP). KSAP terdiri dari Kmite Knsultatif Standar Akuntansi Pemerintah (Kmite Knsultatif) dan Kmite Kerja Standar Akuntansi Pemerintahan (Kmite Kerja). SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hkum dalam upaya meningkatkan kualitas lapran keuangan pemerintah di Indnesia. Selain menyusun SAP, KSAP juga berwenang menerbitkan berbagai publikasi lainnya, seperti interprestasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) dan Buletin Teknis. IPSAP dan Buletin Teknis merupakan pedman dan infrmasi lebih lanjut yang akan diterbitkan leh KSAP guna memudahkan pemahaman dan penerapan SAP. Tujuan dan Strategi KSAP ( Kmite Standar Akuntansi Pemerintahan ) Tujuan KSAP KSAP bertujuan meningkatkan akuntabilitas dan keandalan pengellaan keuangan pemerintah melalui penyusunan dan pengembangan standar akuntansi pemerintahan, termasuk mendukung pelaksanaan penerapan standar tersebut Strategi KSAP Dalam mengembangkan SAP, KSAP pada prinsipnya berrientasi pada IPSAS, namin disesuaikan dengan kndisi di Indnesia, antara lain dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, praktik-praktik keuangan yang ada, serta kesiapan sumber daya para pengguna SAP. Pelapran Keuangan Pemerintah

Lapran keuangan Pemerintah ditujukan untuk memenuhi tujuan umum pelapran keuangan, namun tidak untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakainya. Disamping penyusunan lapran keuangan bertujuan umum, entitas pelapran dimungkinkan untuk menghasilkan lappran keuangan yang disusun untuk ke butuhankhusus. Kedudukan SAP 1. Sesuai dengan Undang Undang N 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, SAP ditetapkan dengan Peraturan pemerintah 2. Setiap entitas pelapran pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib menerapka SAP. Ruang Lingkup SAP 1. SAP diterapkan di lingkup Pemeruintahan, yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah, Unit rganisasi di likungan Pemerintah Pusat / Daerah. 2. Keterbatasan dari penerapan SAP akan dinyatakan secara eksplisit pada setiap standar yang diterbitkan. 3. Prses Penyiapan SAP ( Due Prcess ) merupakan mekanisme prsedural yang meliputi tahap tahap kegiatan yang dilakukan dalam setiap penyusunan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP ) leh kmite. 4. Prses Penyiapan SAP ini berlaku umum secara internasinal dengan penyesuaian terhadap kndisi yang ada di Indnesia. Penetapan Standar Akuntansi Pemerintahan 1. Prses Penetapan KSAP melalui Pemerintah meminta pertimbangan BPK RI atas draf SAP yang diusulkan. Kemudian draf SAP final melalui Menteri Keuangan ditetapkan menjadi Peraturan Pemerintah. 2. Ssiali Awal Standar kepada para pengguna Setelah menjadi Peraturan pemerintah, selanjutnya dipublikasikan dan didistribusikan kepada masyarakat, institusi serta perwakilan rganisasi. 3. Bahasa yang dipergunakan

Seluruh draf dan standar termasuk interpretasi dan buletin yang diterbitkan leh KSA Pmenggunakan bahasa Indnesia. Kerangka Knseptual Akuntansi Pemerintahan. Kerangka ini merumuskan knsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laprank euangan pemerintah pusat dan daerah. Kerangka knseptual ini berfungsi sebagai acuan ba gi : 1. Penyusun standar akuntansi pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya. 2. Penyusun lapran keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar. 3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah lapran keuangan disusu nsesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. 4. Para pengguna lapran keuangan dalam menafsirkan infrmasi yang disajikan pada lapran keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP N. 01-Penyajian Lapran Keuangan Lapran keuangan merupakan lapran yang terstruktur mengenai psisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan leh suatu entitas pelapran. Tujuan umum lapran keuangan adalah menyajikan infrmasi mengenai psisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelapran yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alkasi sumber daya. Secara spesifik, Tujuan pelapran keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan infrmasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelapran atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. SAP N 02-Lapran Realisasi Anggaran Lapran realisasi anggaran adalah lapran yang menyajikan infrmasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/deficit, dan pembiayaan, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu peride. Tujuan standar Lapran Realisasi Anggaran adalah untuk menetapkan dasar-dasar penyajian Lapran Realisasi Anggaran bagi pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan leh peraturan perundang-undangan. SAP N 03-Lapran Arus Kas

Infrmasi arus kas berguna sebagai indicatr jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Tujuan Pernyataan Standar Lapran arus kas adalah mengatur penyajian lapran arus kas yang memberikan infrmasi histris mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelapran dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas perasi, investasi asset SAP N 04-Lapran Catatan Atas Lapran Keuangan Catatan atas Lapran Keuangan adalah catatan yang dimaksudkan agar lapran keuangan dapat dipahami leh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelapran. Untuk menghindari kesalahpahaman, lapran keuangan harus dilengkapi dengan Catatan atas Lapran Keuangan yang berisi untuk infrmasi yang memudahkan pengguna dalam memahami Lapran Keuangan. Tujuan Pernyataan Standar ini mengatur penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada Catatan atas Lapran Keuangan. SAP N 05-Akuntansi Persediaan Persediaan adalah asset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan perasinal pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dapat meliputi sebagai berikut: 1. Barang Knsumsi 2. Bahan untuk Pemeliharaan 3. Suku cadang 4. Persediaan untuk tujuan strategis / berjaga-jaga. 5. Bahan baku 6. Barang dalam prses / setengah jadi. SAP N 06-Akuntansi Investasi Investasi adalah asset yang dimaksudkan untuk memperleh manfaat eknmis seperti bunga, dividend dan ryalti, atau manfaat scial, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah melakukan investasi dengan beberapa alasan seperti memanfaatkan surplus anggaran untuk memperleh pendapatan dalam jangka panjang dan memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas. Tujuan Pernyataan Standar ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk investasi dan pengungkapan infrmasi penting lainnya yang harus disajikan dalam lapran keuangan. SAP N 07-Akuntansi Aset Tetap Asset tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan leh masyarakat umum. Yang termasuk dalam asset tetap pemerintah adalah: 1. Asset tetap yang dimiliki leh entitas pelapran namun dimanfaatkan leh entitas lainnya, misalnya instansi pemerintah lainnya, universitas, dan kntraktr. 2. Hak atas tanah. Tujuan pernyataan standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk asset tetap. SAP N 08-Akuntansi Knstruksi dalam Pengerjaan Knstruksi dalam pengerjaan adalah asset-aset yang sedang dalam prses pembangunan. Knstruksi dalam pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan asset tetap lainnya yang prses perlehannya atau pembangunannya membutuhkan peride waktu tertentu dan belum selesai. Tujuan Pernyataan Standar Knstruksi Dalam Pengerjaan adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk Knstruksi Dalam Pengerjaan adalah metde nilai histris. Pernyataan standar ini memberikan panduan untuk: 1. Identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai Knstruksi dalam Pengerjaan 2. Penetapan besarnya biaya yang dikapitalisasi dan disajikan di neraca. 3. Penetapan basis pengakuan dan pengungkapan biaya knstruksi.

SAP N 09-Akuntansi Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya eknmi pemerintah. Karakteristik utama kewajiban adalah bahwa pemerintah mempunyai kewajiban sampai saat ini yamg dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengrbanan sumber daya eknmi di masa yang akan dating. Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi kewajiban meliputi saat perngakuan, penentuan nilai tercatat, amrtisasi, dan biaya pinjaman yang dibebankan terhadap kewajiban tersebut. SAP N 10-Akumtansi Untuk Kreksi Kesalahan Mendasar, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa Kesalahan dalam penyusunan lapran keuangan pada suatu atau beberapa peride sebelumnya mungkin baru ditemukan pada peride berjalan. Kesalahan itu mungkin timbul dari adanya keterlambatan penyampaian bukti teransaksi anggaran leh pengguna anggaran, kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan atau kelalaian. Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi atas kreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, dan peristiwa luar biasa SAP N 11-Akuntansi Khusus untuk Menyusun Lapran Keuangan Knslidasi Lapran Keuangan knslidasi adalah lapran keuangan yang merupakan gabungan dari keseluruhan lapran keuangan entitas pelapran sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal. Lapran keuangan knslidasi terdiri dari Lapran Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Lapran keuangan. Tujuan pernyataan Standar ini adalah untuk mengatur penyusunan lapran keuangan knslidasi pada unit-unit pemerintahan dalam rangka menyajikan lapran keuangan untuk tujuan umum demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan lapran keuangan dimaksud. 3. Internasinal public sectr accunting standards (IPSAS) IPSAS dikeluarkan leh Internasinal ZE=2 STYLE="fnt-size: 11pt">Yang termasuk dalam asset tetap pemerintah adalah: 1. Asset tetap yang dimiliki leh entitas pelapran namun dimanfaatkan leh entitas lainnya, misalnya instansi pemerintah lainnya, universitas, dan kntraktr.

2. Hak atas tanah. Tujuan pernyataan standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk asset tetap. SAP N 08-Akuntansi Knstruksi dalam Pengerjaan Knstruksi dalam pengerjaan adalah asset-aset yang sedang dalam prses pembangunan. Knstruksi dalam pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan asset tetap lainnya yang prses perlehannya atau pembangunannya membutuhkan peride waktu tertentu dan belum selesai. Tujuan Pernyataan Standar Knstruksi Dalam Pengerjaan adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk Knstruksi Dalam Pengerjaan adalah metde nilai histris. Pernyataan standar ini memberikan panduan untuk: 1. Identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai Knstruksi dalam Pengerjaan 2. Penetapan besarnya biaya yang dikapitalisasi dan disajikan di neraca. 3. Penetapan basis pengakuan dan pengungkapan biaya knstruksi. SAP N 09-Akuntansi Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya eknmi pemerintah. Karakteristik utama kewajiban adalah bahwa pemerintah mempunyai kewajiban sampai saat ini yamg dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengrbanan sumber daya eknmi di masa yang akan dating. Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi kewajiban meliputi saat perngakuan, penentuan nilai tercatat, amrtisasi, dan biaya pinjaman yang dibebankan terhadap kewajiban tersebut. SAP N 10-Akumtansi Untuk Kreksi Kesalahan Mendasar, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa Kesalahan dalam penyusunan lapran keuangan pada suatu atau beberapa peride sebelumnya mungkin baru ditemukan pada peride berjalan. Kesalahan itu mungkin

timbul dari adanya keterlambatan penyampaian bukti teransaksi anggaran leh pengguna anggaran, kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan atau kelalaian. Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi atas kreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, dan peristiwa luar biasa SAP N 11-Akuntansi Khusus untuk Menyusun Lapran Keuangan KnslidFederatin faccuntants (IFAC). Internasinal federatin f accuntants(ifa C) yang didirikan di Munichpada tahun 1997, merupakan federasi dan rganisasi akun tan internasinal. Jadi anggtanya adalah rganisasi nasinal akuntan dari berbagai Negara. Dewan Perwakilan (the cuncil) IFAC yang terdiri dari satu wakil dan setiap rganisasi anggta IFAC, bertugas: 1. Memilih anggta dewan pengurus (the bard) 2. Menerapkan dasar kntribusi keuangan leh anggta dan 3. Menyetujui perubahan knstitusi IFAC Public sectr cmmittee (kmite sectr publik) bertugas mengembangkan prgram yang diarahkan pada peningkatan akuntabilits dan management keuangan sectr publik, yang meliputi: 1. penyusunan standar akuntansi dan auditing dan mendrng penerimaan standar tersebut secara suka rela. 2. penyusunan dan pengkrdinasian prgram untuk memajukan pendidikan dan penelitian; dan 3. mendrng dan memfasilitasi pertukaran infrmasi antar rganisasi anggta dan pihak lain yang berkepentingan Standar Akuntansi Sektr Publik yang telah dikeluarkan leh IFAC, yang dikenal dengan nama Internatinal Public Sectr Accunting Standars (IPSAS), yaitu: IPSAS 1 : Presentatin f Financial Statements IPSAS 2 : Cash Flw Statements IPSAS 3 : Net Surplus r Deficit fr the Perid, Fundamental Errrs and Changes in Accuting Plicies

IPSAS 4 : The Effects f Changes in Freign Exchange Rates IPSAS 5 : Brrwing Csts IPSAS 6 : Cnslidated Financial Statements and Accunting fr Cntrlled Entities IPSAS 7 : Accunting fr Investments in Assciates IPSAS 8 : Financial Reprting f Interests in Jint Venture DAFTAR PUSTAKA Annim, 2009. Karakteristik dan Lingkungan Sektr Publik. http://74.125.153.- 132/search?q=cache:i3_iHhFYKQEJ:widi.staff.gunadarma.ac.id/Dwnlads/- files/13115/pengantar %2BASP.ppt+definisi+akuntansi+sektr+publik&cd=14&hl=id&ct=clnk&gl=id.Di akses tanggal 11 September 2009. Annm. Fungsi dan Peran Akuntansi Publikhttp://blg.unila.ac.id/redha/2008/12/- 20/fungsi-dan-peran-akuntansi-publik/. Diakses tanggal 9 September 2009. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektr Publik: Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga. Pent. 2008. Definisi Kinerja Dan Pengukuran Kinerja Akuntansi Sektr Publik.http:// ne.indskripsi.cm/nde/1024 Wikipedia bahasa Indnesia, ensiklpedia bebas. 2009. Definisi dan Sejarah Akuntans isektr Publik. http://id.wikipedia.rg/wiki/akuntansi_sektr_publik#definisi_- Akuntansi_Sektr_Publik