PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE KALKULATOR JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD NEGERI NOGOSARI 3

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS IV

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN SNOWBALL DRILLING KELAS IV B SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : TRI WINARSIH A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KAYEN KABUPATEN

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012/2013

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUMBER TRI UTAMI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY

: AHMAD FATKHUL HUDA A

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 BARUKAN MANISRENGGO KLATEN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: NOFIKA ALFIANI A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar ANI UZLIFATUL JANNAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: LULUK RIF ATIN A54F100033

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUSANTI A

Oleh Saryana PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012

MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPA MELALUI METODE OUTDOOR STUDY PADA SISWA KELAS IV DI MI AL ISLAM SURUPAN NGUNTORONADI

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN BALEHARJO 2 TAHUN AJARAN 2012/ 2013

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S 1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR YULIANA A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun Oleh : SEPTIANA A

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model dimaknakan sebagai objek atau konsep yang digunakan untuk

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGTALUN TAHUN 2013/2014

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KOMPAK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GEBANGSARI 02

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

NASKAH PUBLIKASI TIKA WULANDARI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

IMPLEMENTASI STRATEGI GO TO YOUR POST UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SD N GAWANAN II COLOMADU TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD. Oleh: MUHAMAD HASAN A

BAB III METODE PENELITIAN

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

ENDAH SULISTYAWATI A.510

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: ELA SURYANI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Shinta Arwidya Pendidikan Sosiologi Antropologi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

Alit Verfitasari Aryaningrum Pendidikan Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret. Abstrak

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

NOVI NUR ENDAH RAHAYU A

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

LINA PUTRI NANDA SARI A.510

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTELLIGENCE MAPPING PRESENTATION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUTINI NIM A54E090112

ASSESSMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN STRATEGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

NASKAH PUBLIKASI GALIH SRI KUSUMASTUTI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: INTAN PRATAMA WULANDARI A510090 125 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillaahirrohmaanirrohiim Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Nama : INTAN PRATAMA WULANDARI NIM : A 510 090 125 FAKULTAS/JURUSAN : KIP/PGSD Jenis : Skripsi Judul : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013. Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta atas penulisan karya ilmiah saya demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data database, mendistribusikan serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, Februari 2013 Yang Menyatakan INTAN PRATAMA WULANDARI

ABSTRAK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 Intan Pratama Wulandari, A 510090125, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 13 halaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA melalui strategi Planted Questions pada siswa kelas V SD Negeri Ngaglik, Sambi, Boyolali tahun ajaran 2012/2013. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Ngaglik, Sambi, Boyolali dengan jumlah siswa 10 orang. Objek dalam penelitian ini adalah aktivitas, hasil belajar dan strategi Planted Questions. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, test dan wawncara. Untuk menguji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik, sedangkan validitas instrumen menggunakan validitas isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian selama 2 siklus, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA pada materi batuan, pelapukan dan tanah. Indikator aktivitas dalam penelitian ini ada 4 yaitu keberanian dalam mengajukan pertanyaan, keberanian dalam menjawab pertanyaan, mendengarkan penjelasan dari guru dan mampu mengerjakan soal latihan dari guru. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pra siklus, terlihat aktivitas siswa tinggi mencapai 20%, sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan yaitu mencapai 40%, dan pada siklus II aktivitas siswa meningkat jauh lebih baik yaitu mencapai 80%. Dengan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa, maka berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswa. Dari KKM yang telah ditentukan yaitu 70, pada pra siklus hanya ada 4 siswa (40%) tuntas, pada siklus I ada 5 siswa (50%) tuntas, dan pada siklus II jauh lebih baik yaitu ada 9 siswa (90%) tuntas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan strategi Planted Questions dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD N Ngaglik, Sambi, Boyolali tahun ajaran 2012/2013. Kata kunci : aktivitas, hasil belajar, strategi planted questions

A. Pendahuluan Pendidikan menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat (1) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Samino, 2010:37). Pendidikan diberikan kepada siswa bertujuan untuk memberikan pengetahuan, baik berupa penguasaan terhadap materi pelajaran maupun tingkah laku dan perbuatan yang mencerminkan sikap positif dan ber etika. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, apabila si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak verbalistik (Sardiman, 2006:20). Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas proses belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Dalam kegiatan belajar mengajar, subjek didik/siswa harus aktif berbuat. Aktivitas atau keterlibatan siswa sangat diperlukan dalam mengikuti proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika siswa pasif, maka siswa cenderung akan lebih cepat melupakan apa yang telah disampaikan oleh guru. Belajar aktif merupakan salah satu cara mengikat materi yang telah disampaikan guru kemudian menyimpannya dalam otak. Aktivitas belajar merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelas.aktivitas yang baik adalah dimana siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja maka siswa akan memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan beserta perilaku lain berupa sikap dan nilai. Dalam belajar, seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari suatu situasi. Situasi inilah yang menentukan aktivitas yang dilakukan siswa dalam rangka belajar. Menurut Paul B Diedrich dalam Sardiman (2006:101) mengklasifikasikan jenis aktivitas dalam kegiatan belajar, yaitu

1) Visual activities, misalnya membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3) Listening activities, misalnya mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4) Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5) Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7) Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8) Emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Pembelajaran IPA di sekolah dasar merupakan pembelajaran yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di alam. Permasalahan yang ditemukan di SD N Ngaglik berkaitan dengan mata pelajaran IPA ialah aktivitas dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Adapun penyebab terjadinya permasalahan tersebut diantaranya adalah sebagian besar siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran IPA. Hal ini dapat diamati ketika pembelajaran IPA, hanya beberapa siswa saja yang terlihat aktif di kelas. Aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru. Adapun faktor lainnya yaitu suasana pembelajaran di kelas yang masih teacher centered karena guru tidak menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa merasa bosan. Dengan metode yang kurang bervariasi tersebut mengakibatkan mereka menjadi pasif. Dan juga ada penyebab lainnya yaitu hasil belajar siswa masih rendah yang diakibatkan karena daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan guru masih kurang. Banyak diantara mereka yang memperoleh nilai masih dibawah KKM. Dalam mengajar IPA, diperlukan sebuah strategi pembelajaran aktif yang dapat menarik minat siswa untuk belajar, dan apa yang disampaikan oleh guru dapat berkesan dalam fikirannya. Dalam menyampaikan materi

hendaknya menggunakan strategi pembelajaran aktif yang dapat menimbulkan suasana belajar menyenangkan serta aktivitas siswa akan lebih terlihat dan hasil belajar siswa akan lebih optimal. Karena semakin tinggi aktivitasaktivitas siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu tindakan yang nantinya akan memperbaiki aktivitas dan hasil belajar IPA supaya meningkat. Dibutuhkan suatu pembelajaran yang efektif dan menyenangkan supaya ada perubahan dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Tindakan yang diambil peneliti untuk memperbaiki masalah tersebut ialah dengan menerapkan strategi Planted Questions dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan jenis-jenis aktivitas menurut Paul B Diedrich yang telah dijelaskan sebelumnya, indikator dalam penelitian ini sesuai dengan jenisjenis aktivitas yang telah dijelaskan dan berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di SD yang dilaksanakan penelitian. Adapun indikator aktivitas tersebut antara lain 1) keberanian dalam mengajukan pertanyaan, 2) keberanian dalam menjawab pertanyaan, 3) mendengarkan penjelasan dari guru, 4) mampu mengerjakan soal latihan dari guru. Dari indikator ini, maka strategi Planted Questions dirasa tepat apabila diterapakan dalam pembelajaran IPA dalam meningkatkan aktivitas siswa, karena siswa dilatih percaya diri terutama dalam bertanya. Menurut Purwanto (2010:46) hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar. Sedangkan menurut peneliti hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan dari seorang siswa pada suatu mata pelajaran setelah melaksanakan pembelajaran, dalam hal ini mata pelajaran yang difokuskan peneliti adalah IPA. Mel Silberman (2009:157) menyebutkan bahwa tehnik ini menyajikan informasi sebagai jawaban atas pertanyaan yang telah disiapkan pada siswa yang ditunjuk. Pertanyaan diberikan kepada beberapa siswa sebelum pembelajaran dimulai tanpa sepengetahuan siswa yang lain. Hal ini mengesankan pada siswa yang lain bahwa guru sedang mengerjakan satu sesi

tanya jawab seperti biasanya. Strategi Planted Questions merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang dirasa tepat dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Strategi Planted Questions merupakan sebuah strategi dengan pertanyaan rekayasa. Strategi ini membantu siswa yang sebelumnya pasif menjadi aktif di dalam kelas. Siswa dituntut untuk berani mempresentasikan pertanyaan yang telah diberikan sebelumnya pada sesi tanya jawab, atau siswa diminta untuk menjadi penanya untuk meningkatkan kepercayaan dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA melalui penerapan strategi Planted Questions pada siswa kelas V SD N Ngaglik, Sambi, Boyolali tahun ajaran 2012/2013. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Ngaglik Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Alasan di pilihnya SD Negeri Ngaglik sebagai tempat dilakukannya penelitian adalah karena SD Negeri Ngaglik perlu ada pembaharuan dalam strategi pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2, yaitu pada bulan November 2012 sampai dengan bulan Maret 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Ngaglik, Sambi, Boyolali tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah 10 siswa, 5 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah aktivitas, hasil belajar dan strategi Planted Questions. Penelitian ini merupkan penelitian tindakan kelas, guru kelas V beserta peneliti senantiasa yang berupaya memperoleh hasil yang optimal melalui berbagai cara dan prosedur yang dinilai efektif sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang-ulang dengan revisi untuk menelaah sejauh mana dampak perlakuan dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ilmu pengetahuan alam. Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus tergantung dari tingkat keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari satu atau lebih pertemuan.

Menurut Kemmis dan Mc Taggartdalam Zainal Aqib (2007:22) mengatakan bahwa prosedur yang dipilih yaitu dengan model spiral. Adapun rancangan penelitian ini mengacu pada model siklus Kemmis Taggart yaitu model spiral dengan langkah-langkah perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Kegiatan dalam penelitian ini dimulai dari: perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengumpulan data (observing), menganalisis data atau informasi untuk memusatkan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflekting).penelitian ini dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas V untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Menurut Kunandar (2008:45) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Observasi Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data berdasarkan segala sesuatu yang terjadi pada proses belajar mengajar. Menurut Margono dalam Rubino (2011:68) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistemik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. 2. Dokumentasi Dokumentasi yaitu peneliti memperoleh data dari dokumen yang dimilki oleh guru kelas V dan sekolah. Menurut Usman dan Akbar (1996:73) dalam Andi Prastowo (2010:191) dokumentasi ialah teknik pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.

3. Test Test yaitu peneliti memperoleh data dengan melakukan evaluasi atau test di setiap akhir pembelajaran. Menurut Kunandar (2008:186) tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. 4. Wawancara Wawancara yaitu peneliti memperoleh data melalui tanya jawab langsung dengan guru dan siswa kelas V untuk memperoleh informasi. Menurut Rubino (2011:67) wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan dan respondent menjawab secara lisan pula. Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kejadian alam ataupun sosial yang diamati. Dalam penelitian mengenai aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD N Ngaglik, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian dalam pengumpulan data antara lain RPP siklus I dan II, lembar wawancara guru dan siswa pra tindakan dan pasca tindakan, lembar observasi aktivitas, daftar nilai sebelum dan setelah penerapan strategi Planted Questions, dan lembar observasi kinerja guru saat mengajar. Validitas merupakan salah satu syarat penting dalam pelaksanaan penelitian termasuk dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Data yang baik adalah data yang valid. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti menggunakan validitas data dan validitas instrumen. Untuk pengujian validitas data peneliti menggunakan triangulasi.dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Sedangkan untuk menguji validitas insrumen, peneliti meggunakan validitas isi. Uji validitas isi dilakukan dengan membandingkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dengan butiran soal. Soal akan valid apabila sesuai dengan indikator pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Ada 3 langkah yang dilakukan peneliti dalam teknik analisis data, antara lain: 1. Reduksi Data Yaitu proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas data mentah menjadi informasi yang lebih lengkap dan bermakna. 2. Penyajian Data Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah disusun, diatur, dan diringkas sehingga mudah dalam penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan oleh peneliti. 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan pengambilan intisari dari penyajian data yang telah terorganisasi dalam bentuk kalimat, singkat, padat dan bermakana. Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA melalui strategi Planted Questions. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila indikator aktivitas siswa meningkat 70% dari 10 siswa selama proses pembelajaran IPA, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA meningkat 80% dari 10 orang dengan rata-rata setiap individu adalah KKM yaitu diatas 70. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan peneliti bahwa dapat dilihat ada perbedaan serta perubahan yang cukup baik dalam hal aktivitas siswa saat proses belajar mengajar sebelum diterapkan strategi Planted Questions dan aktivitas siswa dalam belajar setelah diterapkan strategi Planted Questions. Sebelum diterapkannya strategi Planted Questions khususnya pada mata pelajaran IPA di SD N Ngaglik tepatnya terhadap siswa kelas V, aktivitas siswa yang tinggi ketika proses belajar mengajar hanya ada 2 siswa (20%), dan masih ada 8 siswa lainnya (80%) masih pasif atau aktivitasnya tidak terlihat saat proses pembelajaran. Maka dari itu perlu diadakan tindak

lanjut oleh peneliti supaya ada perubahan dalam diri siswa saat kegiatan pembelajaran terutama dalam hal aktivitas dengan menerapkan strategi Planted Questions. Pada siklus I, guru peneliti mengamati ada perkembangan aktivitas yang positif pada diri siswa kelas V SD N Ngaglik saat pembelajaran IPA. Perkembangan tersebut diantaranya mereka lebih berani dalam mengajukan pertanyaan, dalam menjawab pertanyaan, mendengarkan penjelasan dari guru dan kemampuan dalam mengerjakan soal. Akan tetapi perubahan tersebut tergolong belum maksimal, dikarenakan masih ada beberapa siswa yang kurang termotivasi sehingga tidak bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.adapun hasil pengamatan oleh guru peneliti saat melaksanakan siklus I di SD N Ngaglik dalam pembelajaran IPA. Melalui strategi yang diterapkan oleh guru peneliti, dari 10 siswa terdapat 2 siswa (20%) memiliki aktivitas yang rendah, 4 siswa (40%) memiliki aktivitas yang cukup dan 4 siswa (40%)memiliki aktivitas yang tinggi ketika pembelajaran berlangsung. Pada siklus II, yang dilakukan peneliti tidak jauh berbeda dengan siklus I. Guru peneliti tetap menerapkan strategi Planted Questions, akan tetapi suasana pembelajaran menjadi lebih akrab karena peneliti sudah mengetahui karakter siswa secara keseluruhan dan siswa lebih termotivasi dan bersemangat sehingga siswa lebih siap dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Terlihat perbedaan pada mereka lebih kompak dalam mengerjakan tugas kelompok dan berani dalam mengeluarkan pendapat mereka masing-masing. Maka dari itu dapat terlihat jelas perubahan yang terjadi berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu ada peningkatan aktivitas dalam belajar pada diri siswa. Dari 10 siswa terdapat 0 siswa (0%) memiliki aktivitas yang rendah, 2 siswa (20%) memiliki aktivitas yang cukup dan 8 siswa (80%)memiliki aktivitas yang tinggi ketika pembelajaran berlangsung. Selain aktivitas, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yang maksimal. Berdasarkan hasil pengamatan pra siklus, sebagian besar siswa mendapatkan hasil belajar yang masih rendah. Banyak dari mereka yang

mendapatkan nilai masih di bawah KKM yaitu 70. Dari 10 siswa hanya ada 4 siswa (40%) nilainya tuntas. Maka dari itu diperlukan tindak lanjut oleh peneliti untuk meningkatkan hasil belajar tersebut melalui penerapan strategi Planted Questions. Setelah adanya tindak lanjut oleh peneliti setelah pra siklus, maka diperoleh nilai siswa sebagai tolak ukur hasil belajar IPA pada materi batuan pada siklus I. Ternyata melalui stategi Planted Questions, selain aktivitas ada peningkatan juga pada diri siswa yaitu hasil belajar, meskipun hasil belajar tersebut tidak mengalami peningkatan secara maksimal. Berdasarkan pengamatan pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa selama proses belajar dari 10 siswa terdapat 5 siswa (50%) sudah tuntas dengan KKM yaitu 70. Ini lebih baik dari pada saat pra siklus yaitu hanya 4 siswa (40%) tuntas. Dari hal tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada peningkatan pada siklus I dalam pembelajaran IPA materi batuan meskipun peningkatan tersebut dirasa belum maksimal oleh peneliti. Oleh karena itu peneliti memerlukan tindak lanjut supaya hasil belajar tersebut lebih meningkat lagi dan maksimal. Pada siklus II ini, suasana pembelajaran menjadi lebih akrab, nyaman dan menyenangkan. Keantusiasan siswa dapat terlihat saat siswa terlihat semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Siswa lebih senang ketika mereka diminta untuk mengerjakan soal post test yang diberikan oleh guru peneliti. Dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, mengakibatkan peningkatan juga terhadap hasil belajar IPA. Dari 10 siswa terdapat9 siswa (90%) sudah tuntas dan masih ada 1 siswa (10%) belum tuntas. Ini jauh lebih baik dibandingkan dengan siklus I yang hanya 5 siswa (50%) tuntas dan masih ada 5 siswa (50%) lagi belum tuntas. Nilai tersebut diambil dari rata-rata pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada setiap siklusnya. Dari data tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada siklus II ini hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya dan tidak diperlukan tindak lanjut lagi.

Dari hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA melalui strategi Planted Questions dikatakan berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada siklus II karena tingkat aktivitas siswa telah mencapai indikator sebesar 80% dari yang ditentukan yaitu 70%, dan peningkatan hasil belajar sebesar 90% dari yang telah ditentukan yaitu 80% dengan KKM 70. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penerapan strategi Planted Questions dapat diteruskan dan hipotesis yang berbunyi Penerapan strategi Planted Questions dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD N Ngalik, Sambi, Boyolali tahun ajaran 2012/2013 dapat diterima kebenarannya. D. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas V SD N Ngaglik selama dua siklus dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Aktivitas Belajar Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan strategi Planted Questions dapat meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat pada pra siklus, dari 10 siswa terdapat 6 siswa (60%) memiliki aktivitas yang rendah, 2 siswa (20%) memiliki aktivitas yang cukup dan 2 siswa (20%)memiliki aktivitas yang tinggi ketika pembelajaran berlangsung. Sedangkan pada siklus I, dari 10 siswa terdapat 2 siswa (20%) memiliki aktivitas yang rendah, 4 siswa (40%) memiliki aktivitas yang cukup dan 4 siswa (40%)memiliki aktivitas yang tinggi ketika pembelajaran berlangsung. Dan pada siklus II, dari 10 siswa terdapat 0 siswa (0%) memiliki aktivitas yang rendah, 2 siswa (20%) memiliki aktivitas yang cukup dan 8 siswa (80%)memiliki aktivitas yang tinggi ketika pembelajaran berlangsung.

Dalam penelitian ini target indikator pencapaian aktivitas yang ditentukan oleh peneliti adalah 70% siswa sudah mengalami peningkatan aktivitas dalam proses pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pencapaian indikator aktivitas telah memenuhi target yang diharapkan oleh peneliti yaitu ada 8 siswa atau 80% sudah tercapai pada siklus II sehingga tidak diperlukan penelitian lanjutan lagi. 2. Hasil Belajar Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti bahwa, melalui strategi Planted Questions dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi proses pembentukan tanah. Adapun KKM yang telah ditentukan peneliti adalah 70. Dan hasil belajar yang diperoleh pada saat pra siklus adalah terdapat 4 siswa (40%) sudah tuntas, kemudian pada siklus I terdapat 5 siswa (50%) sudah tuntas, sedangkan pada siklus II terdapat 9 siswa (90%) sudah tuntas. Maka dari itu tidak perlu diadakan tindak lanjut karena pada sikus II ini persentase hasil belajar siswa telah memenuhi target yang ditentukan oleh peneliti yaitu 80% dengan KKM 70. Daftar Pustaka Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan kelas. Bandung: YRAMA WIDYA. Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Garafindo Persada. Prastowo, Andi. 2010. Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Diva Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UMS Samino. 2010. Manajemen Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media. Sardiman. 2006. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Siberman, Mel. 2010. 101 Cara pelatihan dan pembelajaran Aktif. Jakarta: Indeks.