Unnes Journal of Public Health

dokumen-dokumen yang mirip
Unnes Journal of Public Health

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan dan keselamatan kerja (Novianto, 2010). kondusif bagi keselamatan dan kesehatan kerja (Kurniawidjaja, 2012).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

Unnes Journal of Public Health

Unnes Journal of Public Health

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

Unnes Journal of Public Health

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Unnes Journal of Public Health

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

BAB I PENDAHULUAN. rangka menekan serendah mungkin risiko penyakit yang timbul akibat

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ABSTRAK. Pembimbing I : July Ivone,dr., M.K.K., MPd.Ked. Pembimbing II: Drs. Pinandojo Djojosoewarno,dr.,AIF.

Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Gangguan Psikologis Pekerja Departemen Laundry Bagian Washing PT. X Semarang

GAMBARAN RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA SARANA NON MEDIS DI AREA PLANTROOM RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

Unnes Journal of Public Health

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG TELINGA DI BAGIAN WEAVING PT. PRIMATEXCO INDONESIA KABUPATEN BATANG

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN APD TELINGA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA PABRIK DI PT. SINTANG RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

Unnes Journal of Public Health

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Kholid Ubaidilah NIM : J

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penggunaan teknologi disamping dampak positif, tidak jarang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PADA KARYAWAN DI PT. BARUTAMA UNIT PAPER MILL 5/6/9 KUDUS 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN PADA PEKERJA DENGAN NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) DI PTPN XIII PMS GUNUNG MELIAU

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Volume 2 No. 5 April 2016 ISSN :

DINASTI TUNGGAL DEWI J

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peneletian

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ALAT PELINDUNG TELINGA DENGAN PENGGUNAANNYA PADA PEKERJA DI PT. X

HUBUNGAN FAKTOR PEMBENTUK PERILAKU DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG TELINGA PADA TENAGA KERJA DI PLTD AMPENAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN

: Minor injury, knowledge, attitude, obedience, fatigue, PPE

Suryani., Mulyadi, A., Afandi, D 2015 : 9 (1)

Yane Liswanti 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author : ABSTRAK

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

Economic Education Analysis Journal

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT

Rimba Putra Bintara Kandung E2A307058

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. industri untuk senantiasa memperhatikan manusia sebagai human center dari

HUBUNGAN PEMAHAMAN TENTANG MAKANAN BERPROTEIN DENGAN POLA LATIHAN PARA BINARAGA BANDAR LAMPUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : DESI RATNASARI J

KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN DRILLING PERTAMINA EP JAMBI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENCATATAN DAN PELAPORAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

ABSTRAK. tempat kerja sudah mencapai 85 db diatas 8 jam/hari. Alat pelindung pendengaran

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bandara Ahmad Yani Semarang pada periode

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG APD TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN PADA PEKERJA UNIT AMONIAK PRODUKSI I PT PETROKIMIA GRESIK

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

Transkripsi:

UJPH 4 () (0) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MEMAKAI ALAT PELINDUNG TELINGA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT. TOTAL DWI DAYA SEMARANG TAHUN 04 Nurul Hidayah, Eram Tunggul P, Bambang Budi R. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima September 04 Disetujui September 04 Dipublikasikan Januari 0 Keywords: Kepatuhan, Alat Pelindung Telinga, Sikap Abstrak Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah faktor apakah yang berhubungan dengan kepatuhan memakai APT pada tenaga kerja bagian produksi di PT. Total Dwi Daya Semarang. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah semua tenaga kerja bagian produksi sebanyak 4 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner panduan wawancara. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (uji Chi Square dengan α=0,0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap dan kenyamanan dengan kepatuhan memakai APT (p value = 0.009), ( p value = 0,033). Tidak ada hubungan antara pengetahuan, motivasi, dan pengawasan dengan kepatuhan memakai APT (p value = 0.), ( p value = 0,09), (p value = 0.3). Saran, sebaiknya melakukan jadwal pengawasan kerja yang pasti dan memastikan bahwa setiap tenaga kerja telah menerima APT, bagi tenaga kerja yang berperilaku aman harus dipertahankan, sehingga diharapkan mampu mempengaruhi sikap tenaga kerja yang tidak patuh menjadi patuh memakai APT. Abstract This research was a descriptive research with cross sectional approach. The population in this study are all part of the production workforce by 4 respondents. Total sampling is a sampling technique in this study. Instrument in this study is a questionnaire interview guide. Data analysis was performed using univariate and bivariate (α = 0.0). The results showed that there is a relationship between attitudes and compliance with wearing comfort hearing protection (p value = 0.009), (p value = 0.033). There is no relationship between knowledge, motivation, and supervision of compliance with wearing hearing protection (p value = 0), (p value = 0.09), (p value = 0.3). Advice given to companies that should do the monitoring work schedule and the labourer must have hearing protection at working, for workers who are already safe behavior should be maintained so that workers are expected to influence attitudes work became obedient adherence. 0 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung F Lantai FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 09 E-mail: hidayahnurul0@gmail.com ISSN -

Nurul Hidayah / Unnes Journal of Public Health 4 () (0) PENDAHULUAN Pemakaian mesin-mesin di tempat kerja terutama di sektor industri dapat menghasilkan suara selama proses produksi berlangsung. Sedangkan suara yang ada di tempat kerja berubah menjadi salah satu bahaya kerja (occupational hazard) saat keberadaannya dirasakan mengganggu atau tidak diinginkan secara fisik (menyakitkan telinga pekerja) dan psikis (mengganggu konsentrasi dan kelancaran komunikasi). Saat situasi tersebut terjadi, status suara berubah menjadi polutan dan identitas suara berubah menjadi kebisingan (noise). Menurut Suma mur P.K. (04:77). Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan sebagai faktor bahaya di tempat kerja adalah standar sebagai pedoman pengendalian agar tenaga kerja masih dapat menghadapinya tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi jam sehari dan (lima) hari kerja seminggu atau 40 jam seminggu. NAB kebisingan adalah db(a), NAB kebisingan tersebut merupakan ketentuan dalam Peraturan Menteri NOMOR PER.3 / MEN / X / 0 / Bentuk Negara RI No. 4. Kebisingan di tempat kerja seringkali merupakan problem tersendiri bagi tenaga kerja, umumnya berasal dari mesin kerja. Sayangnya, banyak tenaga kerja yang telah terbiasa dengan kebisingan tersebut, meskipun tidak mengeluh gangguan kesehatan tetap terjadi, sedangkan efek kebisingan terhadap kesehatan tergantung pada intensitasnya (Anies, 00:9). Pada saat survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 0 Oktober 03 di PT Total Dwi Daya didapatkan data awal pengukuran intensitas kebisingan di beberapa titik di bagian produksi yaitu : titik I (mesin gerinda circle) intensitas bising sebesar 7, db; titik II (mesin gerinda kecil) sebesar 7, db; dan titik III (mesin gerinda kecil) sebesar, db. Waktu kerja yang ditetapkan di PT Total Dwi Daya adalah jam per hari sehingga dari hasil pengukuran tersebut telah menunjukkan bahwa intensitas kebisingan yang dihasilkan oleh mesin-mesin di bagian produksi melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) intensitas bising dari lama pemaparan selama jam kerja sehari. Salah satu bentuk APD untuk pengendalian kebisingan adalah Alat Pelindung Telinga (APT) yang terdiri dari berbagai macam bentuk. Menurut Suma mur P.K (04) sampai saat ini masih ada tenaga kerja yang menganggap memakai APD mengganggu pekerjaannya dan efek perlindungannya kurang. Kesadaran akan manfaat penggunaan APD perlu ditanamkan pada setiap tenaga kerja, karena perasaan tidak nyaman (risih, panas, berat, terganggu) merupakan salah satu alasan mengapa seorang pekerja tidak menggunakan APD. Pembinaan yang terus menerus dapat meningkatkan kesadaran dan wawasan mereka. Salah satu cara yang efektif adalah melalui pelatihan. Peningkatan pengetahuan dan wawasan akan menyadarkan tentang pentingnya penggunaan APD, sehingga efektif dan benar dalam penggunaannya (A.M. Sugeng Budiono, 003 : 33). Pada saat survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 0 Oktober 03 di PT Total Dwi Daya didapatkan hasil bahwa dari jumlah total 0 pekerja di bagian finishing, sebagian banyak pekerja yaitu 7 pekerja (70 %) yang tidak menggunakan alat pelindung telinga (ear plug dan ear muff) yang sudah disediakan, artinya tidak ada 0% pekerja yang menggunakan alat pelindung telinga meskipun dari pihak perusahaan sudah memberikan peraturan supaya memakai APD saat bekerja. Bagian produksi di PT Total Dwi Daya terdiri dari 3 bagian, antara lain: bagian welding assembling, MCB (Making, Cutting, and Bending), dan Poles. Dalam setiap tahap tersebut terdapat alat-alat yang digunakan dan setiap alat menghasilkan suara bising yang berbeda-beda. Ketiga proses di bagian produksi berada dalam satu ruangan atau gedung dan diantara tiga proses produksi tersebut, bagian welding assembling menggunakan mesin yang menghasilkan bising diatas NAB. Dari pihak

Nurul Hidayah / Unnes Journal of Public Health 4 () (0) perusahaan sudah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk menjaga kesehatan dan keselamatan tenaga kerja khususnya alat pelindung telinga untuk bahaya bising di tempat kerja. Namun, pada kenyataannya saat observasi awal yang dilakukan oleh peneliti masih ada pekerja yang tidak menggunakan dan tidak patuh memakai Alat Pelindung Diri (APD) khususnya alat pelindung telinga saat bekerja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga pada tenaga kerja bagian produksi di PT. Total Dwi Daya Semarang Tahun 04. METODE Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini diadakan di PT Total Dwi Daya Semarang dan berlangsung pada bulan Juli tahun 04. Populasi dalam penelitian ini adalah semua tenaga kerja bagian produksi sebanyak 4. Untuk menentukan besarnya sampel menurut Suharsimi Arikunto (00: ) apabila subjek kurang dari 00, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat diambil antara 0- % atau 0- %. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yang berjumlah 4 orang yang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interview (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda tertentu (Soekidjo Notoadmodjo, 00:). Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Univariat dan bivariat. Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel penelitian. Analisis ini digunakan mendeskripsikan variabel penelitian yang disajikan dalam bentuk distribusi dan presentase dari tiap variabel. Analisis bivariat digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis dengan menggunakan Uji statistik Chi Square, karena skala variabel yang digunakan adalah kategorik (ordinal dan ordinal). Sedangkan uji alternatifnya yaitu uji Fisher s (M. Sopiyudin Dahlan, 009). HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Soekidjo Notoatmodjo, 003:). dari 4 responden diperoleh data distribusi responden menurut pengetahuan sebagai berikut (Tabel ): Tabel. Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan No. Pengetahuan Frekuensi Presentase Kurang 9 0, 79, Jumlah 4 00,00 Sikap dalam penggunaan alat pelindung telinga merupakan keyakinan terhadap penggunaan alat pelindung telinga dimana semakin positif sikap tenaga kerja semakin tinggi frekuensi memakai alat pelindung telinga tersebut atau bisa dikatakan tenaga kerja semakin patuh dalam menggunakan alat pelindung telinga sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya gangguan pendengaran tenaga kerja di tempat yang mempunyai intensitas kebisingan melebihi NAB. dari 4 responden diperoleh data distribusi responden menurut sikap sebagai berikut: 3

Nurul Hidayah / Unnes Journal of Public Health 4 () (0) Tabel. Distribusi Responden berdasarkan Sikap No. Sikap Frekuensi Presentase Tidak Setuju Setuju 33,3,7 Jumlah 4 00,00 Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Kenyamanan Memakai APT No. Kenyamanan Frekuensi Presentase Tidak Nyaman Nyaman 0 4 4,7,3 Jumlah 4 00,00 Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi karya biasa disebut pendorong semangat kerja (Pandji Anoraga, 009: 3). Jika seseorang tidak memiliki cukup motivasi untuk patuh terhadap peraturan keselamatan atau terlibat dalam aktivitas keselamatan, maka dia tidak akan memilih untuk melakukan tindakan tersebut (Prihatiningsih & Sugiyanto, 00:3). dari 4 responden diperoleh data distribusi responden menurut motivasi sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi No. Motivasi Kerja Rendah Tinggi Frekuensi 4 0 Presentase,3 4,7 Jumlah 4 00,00 Perasaan tidak nyaman (risih, panas, berat, terganggu) yang timbul pada saat menggunakan alat pelindung diri akan mengakibatkan keengganan tenaga kerja menggunakannya dan mereka menggunakan respon yang berbeda-beda (A.M. Sugeng Budiono, 003:334). dari 4 responden diperoleh data distribusi responden menurut kenyamanan sebagai berikut: Pengawasan bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana. Pengawasan yang dilakukan secara reguler oleh perusahaan terkait memakai APD saat bekerja secara langsung membuat para pekerja patuh memakai APD terutama alat pelindung telinga. Menurut Sarwono (993), menyatakan bahwa patuh menghasilkan perubahan tingkah laku sementara, dan individu cenderung kembali berpandangan/perilaku yang semula jika pengawasan kelompok mengendur atau jika dia pindah dari kelompoknya. dari 4 responden diperoleh data distribusi responden menurut sikap sebagai berikut: Tabel. Distribusi Responden Menurut Pengawasan Kerja No. Pengawasan Frekuensi Presentase Kurang 9 79, 0, Jumlah 4 00,00 Kepatuhan didefinisikan suka menurut perintah, taat kepada perintah aturan, berdisiplin, sifat patuh, ketaatan. Kepatuhan merupakan ketaatan atau ketidaktaatan pada perintah, aturan, dan disiplin. Perubahan sikap dan perilaku individu dimulai dari tahap kepatuhan, identifikasi, kemudian internalitas (Sarwono, 993). dari 4 responden diperoleh data distribusi responden menurut sikap sebagai berikut: 4

Nurul Hidayah / Unnes Journal of Public Health 4 () (0) Tabel. Distribusi Responden Menurut Pemakaian APT No. Pengawasan Frekuensi Presentase Tidak Patuh Patuh 9, 37, Jumlah 4 00,00 Berdasarkan tabel dan gambar, dapat diketahui bahwa dari sampel penelitian yang berjumlah 4 responden, responden (,%) tidak patuh memakai APT saat bekerja dan responden (37,%) patuh memakai APT saat bekerja. Hasil analisis bivariat pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu Pengetahuan, sikap, motivasi, kenyamanan, dan pengawasan sebagai variabel bebas dan kepatuhan memakai alat pelindung telinga sebagai variabel terikat. Hasil uji bivariat dapat dilihat pada tabel 7 antara pengetahuan dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga (APT). Tabel 7. Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Kepatuhan memakai APT Pengetahuan Kepatuhan Memakai APT Presentase Kurang 4 0% 47,9% 0% 4,% 9 00% 00% 0,0 0,,% 9 37,% 4 00% Berdasarkan Tabel 7 hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga diperoleh data bahwa nilai p value sebesar 0, (p value> 0,0) yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan memakai APT. Sebagian besar yaitu sebanyak 47,9 % tenaga kerja yang berpengetahuan baik tidak patuh memakai alat pelindung telinga, hal ini dikarenakan tidak ada upaya untuk mengingatkan tenaga kerja untuk berperilaku aman seperti memasang posterposter yang berkaitan dengan akibat jika tidak memakai alat pelindung diri dan bagaimanan SOP memakai alat pelindung diri. Hasil bivariat dapat dilihat pada tabel. antara sikap dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga (APT). Tabel. Tabulasi Silang Sikap dengan Kepatuhan memakai APT Sikap Kepatuhan Memakai APT Presentase Tidak Patuh Patuh Total α p value Tidak Setuju Setuju 7 00% 43,% 0 9 0%,% 00% 00% 0,0 0,009,% 9 37,% 4

Nurul Hidayah / Unnes Journal of Public Health 4 () (0) Berdasarkan Tabel hasil analisis hubungan antara sikap dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga diperoleh data bahwa nilai p value sebesar 0,009 (p value < 0,0) yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kepatuhan memakai APT. Responden yang setuju dalam pemakaian APT akan membawa pada sikap positif sehingga cenderung bertindak untuk memakai APT selama bekerja, namun sebaliknya responden yang tidak setuju akan membawa pada sikap negatif yang cenderung bertindak mengabaikan pemakaian APT ataupun memakai APT secara tidak teratur, dalam arti saat bekerja terkadang APT dilepas dengan sengaja dan tidak dipasang kembali sehingga upaya untuk melindungi diri dari gangguan pendengaran tidak terlaksana Hasil bivariat dapat dilihat pada tabel 9. antara motivasi dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga (APT). Tabel 9. Tabulasi Silang Motivasi Kerja dengan Kepatuhan memakai APT Motivasi Kepatuhan Memakai APT Presentase Rendah Tinggi 4 40% 7,% 3 0%,4% 0 4 00% 00% 0,0 0,09,% 9 37,% 4 00% Berdasarkan Tabel 9 hasil analisis hubungan antara motivasi dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga diperoleh data bahwa nilai p value sebesar 0,09 (p value > 0,0) yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan memakai APT. Hasil bivariat dapat dilihat pada tabel 0. antara kenyamanan dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga (APT). Tabel 0. Tabulasi Silang Kenyamanan dengan Kepatuhan memakai APT Kenyamanan Kepatuhan Memakai APT Presentase Tidak Nyaman Nyaman 9 90% 4,9% 0% 7,% 0 4,% 9 37,% 4 00% 00% 00% 0,0 0,033 Berdasarkan Tabel 0 hasil analisis hubungan antara kenyamanan dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga diperoleh data bahwa nilai p value sebesar 0,033 (p value < 0,0) yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kenyamanan dengan kepatuhan memakai APT. Alasan pekerja tidak mau memakai adalah tidak sadar atau tidak mengerti, merasa panas, sesak, tidak enak dipakai, tidak enak dipandang, berat, mengganggu pekerjaan, dan tidak ada sangsi ketika tidak memakai alat pelindung diri. Hasil bivariat dapat dilihat pada tabel. antara pengawasan dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga (APT).

Nurul Hidayah / Unnes Journal of Public Health 4 () (0) Tabel. Tabulasi Silang Pengawasan Kerja dengan Kepatuhan memakai APT Pengawasan Kepatuhan Memakai APT Presentase Kurang 3,4% 40% 3 3,% 0% 9 00% 00%,% 9 37,% 4 00% 0,0 0,3 Berdasarkan Tabel hasil analisis hubungan antara pengawasan dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga diperoleh data bahwa nilai p value sebesar 0,3 (p value > 0,0) yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengawasan dengan kepatuhan memakai APT. Pengawasan yang ada di tempat penelitian tidak dilakukan secara teratur dan reguler sehingga kontrol terhadap pemakaian alat pelindung telinga pada tenaga kerja masih kurang. SIMPULAN Simpulan dalam penelitian ini adalah sikap dan kenyamanan merupakan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga pada tenaga kerja bagian produksi di PT. Total Dwi Daya Semarang dan tidak ada hubungan antara pegetahuan, motivasi, dan pengawasan dengan kepatuhan memakai alat pelindung telinga pada tenaga kerja bagian produksi di PT. Total Dwi Daya Semarang. UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA A.M. Sugeng Budiono, dkk., 003, Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Anies, 00, Penyakit akibat Kerja, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. :999, Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja, Jakarta M. Sopiyudin Dahlan, 00, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta: Salemba Medika. Pandji Anoraga, 00, Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta. Prihatiningsih, Sugiyanto, 00, Pengaruh Iklim Keselamatan dan Pengalaman Personal terhadap Kepatuhan pada Peraturan Keselamatan Pekerja Konstruksi, Jurnal: Universitas Gadjah Mada. Sarwono SW, 993. Pendidikan kesehatan dan beberapa model perubahan perilaku.dalam: Sosiologi Kesehatan. Gajah Mada University Press Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahrgaan Universitas Negeri Semarang, Dosen Pembimbing Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahrgaan Universitas Negeri Semarang, Pimpinan PT. Total Dwi Daya Semarang, Seluruh Pekerja Bagian Produksi PT. Total Dwi Daya Semarang. 7