ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA. Nama : Yoga Wicaksana NPM : 28210647
Latar Belakang Tujuan Investasi di pasar modal memperoleh capital gain dan deviden, pada investasi jangka pendek investor mengharapkan capital gain dan pada jangka panjang investor dapat mengharapkan deviden selain capital gain yang dapat diperolehnya dari transaksi jual beli saham yang terjadi. Faktor fundamental adalah ROA, NPM, EPS, yang dimana harga saham dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, industri, dan perusahaan yang menerbitkan saham yang bersangkutan. Seiring dengan perkembangan yang pesat pada pasar modal, khususnya pada perusahaan industri barang konsumsi yang go public, dan diiringi dengan pola tingkah laku masyarakat yang semakin konsumtif membuat banyak investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan industri barang konsumsi. Berdasarkan dari latar belakang diatas maka peneliti mengambil judul Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia.
Rumusan Masalah 1. Apakah Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap return saham? 2. Bagaimana pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share(EPS), Net Profit Margin (NPM) terhadap return saham?
Batasan Masalah Berdasarkan masalah pada penelitian ini adalah objek penelitian yaitu faktor fundamental (Return on Assets, Earning per Share, Net Profit Margin). Data yang digunakan adalah laporan keuangan Perusahaan Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012
Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah faktor-faktor fundamental seperti Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) mempunyai pengaruh terhadap return saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor fundamental Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Earning per Share (EPS) terhadap return saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia.
DATA DAN OBJEK PENELITIAN PT. Akasha Wira International Tbk. (ADES) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) PT. Cahaya Kalbar Tbk. (CEKA) PT. Davomas Abadi Tbk. (DAVO) PT. Delta Djakart Tbk. (DLTA) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) PT. Mayora Indah Tbk. (MYOR) PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. (PSDN) PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) PT. Sekar Bumi Tbk. (SKBM) PT. Sekar Laut Tbk. (SKLT) PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. (ULTJ)
Data/Variabel Yang Digunakan Variabel Terikat ( dependent variabel ) Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variable bebas. Dalam hal ini variabel terikatnya yaitu return saham. Return Saham adalah keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas investasi yang dilakukannya. Secara matematis return saham dapat diformulasikan sebagai berikut :
Variabel Bebas (independent variabel) Variabel bebas (variabel independent) adalah variabel-variabel yang mempengaruhi besar-kecilnya variable terkait. a. ROA (Return on Assets) ROA adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak (NIAT) berdasarkan total assets yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai ROA dalam penelitian ini berasal dari perbandingan antara NIAT dengan Total Assets yang dimiliki emiten dalam satu tahun tertentu. Secara matematis ROA dapat diformulasikan sebagai berikut :
b. NPM (Net Profit Margin) NPM merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (Net Income After Tax) terhadap total penjualan (sales) menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas total penjualan bersih yang dicapai oleh perusahaan. Rasio ini secara sitematis dapat diformulasikan sebagai berikut : Dimana : NPM : Net Profit Margin NIAT : Net Income After Tax (Pendapatan bersih setelah pajak) Sales : Total penjualan
c. EPS (Earnings per Share) EPS merupakan rasio antara laba setelah pajak terhadap jumlah saham yang beredar menunjukkan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham. Secara sistematis rasio ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
Metode Analisis Data 1. Regresi Linier Berganda Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan Y a b 1,b 2,b 3 X 1 X 2 X 3 : Return saham : Konstanta : Koefisien regresi : Return on Assets : Net Profit Margin : Earning per Share
Y = 0,402-0,004X 1 + 0,006X 2 + 6,232X 3 + e t hitung -0,492 0,768 0,360 Signifikan t 0,625 0,446 0,721 R 2 = -0,45 sign. F = 0,848 F hitung = 0,269 Dari persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dijelaskan bahwa konstanta bernilai 0,402, berarti jika ROA, NPM dan EPS bernilai 0, maka return saham akan bernilai 0,402. Untuk koefisien ROA nilainya sebesar -0,004 yang berarti jika variabel independen lain tetap dan ROA mengalami kenaikan sebesar 1% maka return saham akan turun sebesar Rp 0,004. Nilai koefisien tersebut bernilai negatif artinya ada hubungan negatif antara ROA dengan return saham, jika ROA naik maka return saham akan mengalami penurunan. ROA menunjukan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan.
Untuk koefisien NPM nilainya sebesar 0,006 yang berarti jika variabel independen lain tetap dan NPM mengalami kenaikan 1% maka return saham akan naik sebesar Rp 0,006. Nilai koefisien tersebut bernilai positif, artinya ada hubungan positif antara NPM dengan return saham, jika NPM naik maka return saham akan mengalami kenaikan. NPM merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (Net Income After Tax) terhadap total penjualan (sales) menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas total penjualan bersih yang dicapai oleh perusahaan. Untuk koefisien EPS nilainya sebesar 6,232 yang berarti jika variabel independen lain tetap dan EPS mengalami kenaikan 1% maka return saham akan naik sebesar Rp 6,232. Nilai koefisien tersebut bernilai positif artinya ada hubungan positif antara EPS dan return saham. Jika EPS naik maka return saham akan mengalami kenaikan. EPS menunjukkan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham.
2. Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji-t) Uji-t pada Return on Assets (ROA) Ho = Ha = Secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap return saham. Secara parsial ada pengaruh signifikan antara ROA terhadap return saham. Uji-t bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, NPM dan EPS terhadap total return perusahaan industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia secara parsial. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Jika t tabel < t-hitung dan t-hitung < t-tabel maka Ho diterima. Jika t hitung < -t-tabel dan t-hitung > t-tabel maka Ha diterima Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima Jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak
diperoleh hasil nilai t -0,492 dengan nilai probabilitas 0,625 berarti t-hitung (-0,492) < t-tabel (2,010635) (Ho diterima), nilai probabilitas 0,625 > 0,05 (Ho diterima). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap return saham (Ho diterima). Uji-t pada Net Profit Margin (NPM) Ho = Secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara NPM terhadap return saham. Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan antara NPM terhadap return saham. Kriteria perbandingan untuk mengetahui hipotesis mana yang akan diterima adalah: Jika t-tabel < t-hitung dan t-hitung < t-tabel maka Ho diterima. Jika t-hitung < -t-tabel dan t-hitung > t-tabel maka Ha diterima Jika signifikasi > 0,05 maka Ho diterima Jika signifikasi < 0,05 maka Ha diterima
diperoleh hasil nilai t hitung 0,768, dengan nilai probabilitas 0,446 berarti t-hitung (0,768) < t-tabel (2,010635) (Ho diterima), nilai probabilitas 0,446 > 0,05 (Ho diterima). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa NPM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham (Ho diterima). Uji-t pada Earning per Share (EPS) Ha = Ho = Secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara EPS terhadap return saham. Secara parsial ada pengaruh signifikan antara EPS terhadap return saham.
Kriteria perbandingan untuk mengetahui hipotesis mana yang akan diterima adalah: Jika t-tabel < t-hitung dan t-hitung < t-tabel maka Ho diterima. Jika t-hitung < -t-tabel dan t-hitung > t-tabel maka Ha diterima Jika signifikasi > 0,05 maka Ho diterima. Jika signifikasi < 0,05 maka Ha diterima.
diperoleh hasil nilai t hitung 0,360 dengan nilai probabilitas 0,721 berarti t- hitung (0,360) < t-tabel (2,010635) (Ho diterima), nilai probabilitas 0,721 > 0,05 (Ho diterima). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham (Ho diterima). UJI ANOVA Hipotesis: Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara ROA, NPM dan EPS secara stimultan terhadap total return saham. Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara ROA, NPM dan EPS secara stimultan terhadap total return saham. Dari uji ANOVA didapatkan F hitung 0,269 < F tabel 2,98 maka Ho diterima. Nilai probabilitas sebesar 2,98 > 0,05 maka Ho diterima. Dengan demikian keputusan yang dapat diambil bahwa ROA, NPM, dan EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham (Ho diterima).
Analisis Koefisien Determinasi (R²) regresi koefisien determinasi, persamaan regresi yang ditaksir memiliki kecocokan data bahwa 45 % return saham dalam penelitian ini dapat dijelaskan oleh variabel yaitu ROA, NPM dan EPS, sedangkan 55 % return saham dapat dijelaskan oleh variabel lainnya.
Kesimpulan Berdasarkan data, perhitungan dan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa: Secara parsial ROA, NPM, dan EPS tidak berpengaruh terhadap return saham. Namun secara simultan ROA, NPM, dan EPS berpengaruh terhadap return saham. Peningkatan ROA mengakibatkan return saham akan mengalami penurunan. Sedangkan untuk koefisien NPM dan EPS bernilai positif, artinya jika NPM dan EPS mengalami kenaikan maka return saham akan mengalami kenaikan.
SARAN 1. Apabila kinerja keuangan perusahaan stabil dan cenderung meningkat, maka akan semakin banyak investor yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Namun, kinerja keuangan bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi return saham. Investor juga harus mempertimbangkan faktor-faktor eksternal lainnya seperti nilai tukar kurs, tingkat suku bunga bank yang selalu berfluktuasi setiap waktu dan kondisi ekonomi maupun situasi politik serta kebijakan pemerintah dalam industri dan dunia usaha. 2. Sedangkan untuk para investor, ketika menanamkan dana mereka dalam bentuk saham sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham sebagai bahan pertimbangan bagi keputusan investasinya agar dapat memperoleh return yang maksimum dari hasil investasinya.