ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL

dokumen-dokumen yang mirip
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG

ISLAMIC CENTER DI KOTAMADYA SAMARINDA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. LEMBAGA KAJIAN ISLAM KAMPUS STAIN KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Islam Jawa

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

MASJID RAYA BANDAR LAMPUNG

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

MASJID RAYA SUMATERA BARAT PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

PONDOK PESANTREN MODERN DI SEMARANG (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RUMAH SAKIT ISLAM TIPE C DI BUKIT SEMARANG BARU PENEKANAN DESAIN KONSEP ARSITEKTUR ISLAM

MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ISLAMIC CENTER DI TUBAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SIMBOLISM YANG BERFILOSOFI ISLAM LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pondok Pesantren Modern berwawasan lingkungan di Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

Pondok Pesantren Modern di Semarang BAB I PENDAHULUAN

TAMAN RIA DI SEMARANG

TERMINAL BUS KELAS A KOTA SEMARANG

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

SEKOLAH ISLAM TERPADU DI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SEKOLAH TINGGI SENI MUSIK DI SEMARANG

CHILDREN S SCIENCE & TECHNOLOGY CENTER (PENGEMBANGAN APRESIASI IPTEK ANAK) DI SEMARANG

CIREBON SHOPPING MALL PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

Pusat Pengembangan Bahasa Internasional UNISSULA Tugas Akhir 37 BAB I PENDAHULUAN

MASJID BESAR KOTA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ( Tugas Akhir Periode 96)

PERENCANAAN PLAT LANTAI PADA KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG ISLAMIC CENTER KOTA METRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

PASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

REDESAIN YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG. disusun oleh : KHOERUL UMAM L2B

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. meredesain kawasan Masjid Raya Baiturrahman Arsitektur Noe Vernakuler

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SEKOLAH ISLAM TERPADU AL IRSYAD DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

CHILDREN S SCIENCE & TECHNOLOGY CENTER (PENGEMBANGAN APRESIASI IPTEK ANAK) DI SEMARANG

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG

PERPUSTAKAAN MODERN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MTs Al Munawaroh Kupu Sebagai Boarding School di Kabupaten Tegal BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

SMK Pariwisata Bertaraf International di Semarang

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB I PENDAHULUAN TA 29

PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

PUSAT INFORMASI PROMOSI DAN PERDAGANGAN INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI CIREBON

PENDIDIKAN LUAR BIASA BAGI PENYANDANG CACAT DI SEMARANG

RUMAH SAKIT HEWAN DI JAKARTA

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

AUDITORIUM UNIVERSITAS JEMBER

PENGEMBANGAN PT. KARYA MUKTI ABADI SEBAGAI SENTRA INDUSTRI KAROSERI DUMP TRUK UNTUK WILAYAH JAWA TENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Hi-Tech

PUSAT PROMOSI, INFORMASI DAN PERDAGANGAN PRODUK AUDIO VISUAL DI SURABAYA

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

GEDUNG PUSAT KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

PUSAT RUMAH MODE (FASHION HOUSE CENTER) DI BANDUNG

GELANGGANG REMAJA DI JAKARTA

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

TOKO BUKU DENGAN RUANG PAMER DI KOTA CIREBON

BIARA KATOLIK ORDO TRAPPIST DI PURWOREJO

KOMPLEKS SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA INTERNASIONAL HARVEST DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Modern

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

KANTOR PEMERINTAH KABUPATEN DAN DPRD BEKASI (Penekanan Desain Arsitektur Regionalisme)

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

ENTERTAINMENT CENTER DI SEMARANG

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

RE- DESAIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BAHAGIA SEMARANG

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

RUMAH SAKIT KHUSUS LANSIA DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Post Modern

BAB III METODE PERANCANGAN

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API TUGU YOGYAKARTA DENGAN FASILITAS SHOPPING MALL

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

AUDITORIUM UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115

BAB 3 METODE PERANCANGAN. dalam studi Arsitektur, yang dilakukan secara runtun mulai dari munculnya ide

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

BAB III METODE PERANCANGAN. sebagai alat visual metode merancang arsitektur. Adapun tahapan dan kerangka dari

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

Transkripsi:

P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN FUNGSIONAL BERCIRIKAN ISLAMI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : FAIZAH L 201 95 8879 Periode 72 September 2000 Desember 2000 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2000

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era millennium ketiga ini, manusia dituntut untuk memiliki kualitas yang unggul dalam teknologi, juga meiliki kualitas moral dan integritas yang baik sesuai dengan tuntutan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat maupun agama, keunggulan dalam teknologi tidak bisa berjalan sendiri tetapi harus seimbang dengan iman dan taqwa (imtaq), karena kalau teknologi tidak diimbangi dengan imtaq hanya akan merusak negara dan kalau hanya imtaq saja maka negara tidak akan maju/ketinggalan zaman. Jadi antara IPTEK dan IMTAQ harus seimbang supaya mencapai kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Agama Islam adalah risalah (penyampaian) untuk semua zaman dan generasi, bukan risalah yang terbatas oleh masa atau umat tertentu dimana implementasinya berakhir seiring dengan berakhirnya zaman tadi. Risalah Islam adalah risalah abadi yang ditakdirkan Allah SWT akan tetap bertahan sampai hari kiamat. Risalah Islam tidak terbatas oleh tempat dan umat, tidak pula terbatas oleh bangsa maupun status sosial tertentu. Islam adalah risalah yang berbicara kepada seluruh umat, suku, bangsa dan semua status sosial. Islam merupakan risalah bagi manusia pada semua sektor kehidupan dan segala aktifitas kemanusiaannya. Apakah itu bersifat material ataupun spiritual, individu atau sosial, gagasan atau operasional, keagamaan atau politis, ekonomi maupun moral (akhlak). Islam adalah risalah yang universal, maka tidak heran kalau kita mendapatkan ajaran-ajaran Islam, semua memiliki keistimewaan dengan keuniversalan ini dan melingkupi seluruh persoalan kehidupan manusia. Keuniversalan itu tampak jelas dalam kaidah dan persepsi, dalam ibadah dan taqarub kepada Allah, dalam akhlak dan keutamaan serta dalam syariat dan strukturnya. Konsepsi Islam tentang pembinaan dan pengembangan antara duniawi dan ukhrawi. Dalam hal ibadah, Islam telah menetapkan hukum-hukumnya bersifat utuh, mengatasi ruang dan waktu serta tidak boleh ditambah atau dikurangi. Sedang dalam hal muamalah yang bersifat keduniaan, Islam hanya meletakkan garis-garis besarnya saja. Islam dalam hal ini menganjurkan kepada manusia untuk mengembangkan dan

memperkaya khasanah kebudayaan sesuai yang digariskan oleh Al-Qur an dan sabda Rasulullah, yang juga mengatakan bahwa : Engkau (manusia) lebih tahu tentang masalah dan urusan keduniaanmu. (Hadits Rasulullah) Sesuai dengan hadits tersebut, maka di bidang muamalah Islam bersifat dinamis, luwes dan mengandung nilai-nilai aktualitas yang tinggi. Dinamika dan aktualitas yang terkandung dalam ajaran Islam, membuka jalan dan menyerukan kepada setiap muslim untuk selalu aktif menggali, mengkaji dan mengembangkan segala persoalan, baik mengenai ibadah keagamaan maupun yang merupakan jawaban terhadap tantangan kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang. Untuk mewujudkan seruan tersebut dalam kehidupan nyata, serta melihat bahwa masih banyak persoalan yang belum terungkap dewasa ini, maka dirasakan perlu adanya suatu Lembaga Keagaman Islam yang representatif dapat berfungsi sebagai pusat pengkajian, penyiaran agama dan kebudayaan Islam. Dalam rangka pembinaan suasana keagamaan ini dibutuhkan fasilitas atau sarana keagamaan yang mewadahi disertai dengan kegiatan yang teratur. Dalam hal ini Ir. Achmad Noe man menyatakan : Perpaduan antara fasilitas fisik (sarana keagamaan-pendidikan) yang memadai dan kegiatan yang teratur, baik dan seimbang dalam segala segi kebutuhan kemanusiaan dapat meningkatkan suasana keagamaan. Maka pengadaan suatu pusat kegiatan agama Islam yang berisi kegiatan perpustakaan, seminar, diskusi, pendidikan dan latihan (non formal), untuk keperluan riset dan studi Islam, bimbingan/penyuluhan keagamaan, manasik haji dan lain-lain yang secara keseluruhan disebut Islamic Centre, akan banyak sahamnya dalam pembangunan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, disamping pengadaan sarana peribadatan yang menjadi sumber pemenuhan kebutuhan batiniah. Gagasan yang tumbuh dari masyarakat, adalah bagian dari modal rohaniah, yaitu keyakinan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, sebagai tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi-aspirasi bangsa. Kabupaten Tegal yang memiliki penduduk berjumlah 1.346.326 orang, dan mayoritas beragama Islam berjumlah 1.338.582 orang jadi 99,42% beragama Islam. Sedangkan pendidikan Islam yang ada di Kabupaten Tegal jumlahnya banyak baik yang bersifat formal maupun non formal. Untuk menjaga kesinambungan perkembangan yang

jauh dari perpecahan dan kemandekan diperlukan pembinaan yang intensif dan terpadu secara sehat/optimal. Namun belum ada lembaga Islam bagi seluruh lapisan masyarakat di wilayah ini yang secara representatif, koordinatif, dan berkesinambungan mampu mewadahi kegiatan pengembangan agama Islam secara menyeluruh (pusat kegiatan agama Islam) sehingga sangat diperlukan suatu fasilitas yang dapat menampung semua kegiatan umat Islam berupa Islamic centre, hal ini disebabkan di Tegal belum ada Islamic Centre, walaupun sudah ada rencana dari Pemerintah Daerah tapi belum terealisasi. Kota Slawi yang merupakan ibukota Kabupaten Tegal, pusat pemerintahan, memiliki potensi kuat sebagai tempat kegiatan keagamaan yang berskala kabupaten, karena mayoritas beragama Islam maka kegiatan keagamaan yang sangat banyak adalah kegiatan agama Islam, ditunjang dengan adanya masjid Jami yang berskala kabupaten. Sehingga sangat tepat jika di Slawi dibangun Islamic Centre yaitu sebagai pusat seluruh kegiatan agama Islam yang ada di kabupaten Tegal (lingkup pelayanan Kabupaten Tegal dan sekitarnya). Disamping sebagai ibukota kabupaten juga karena letaknya yang strategis berada di tengah-tengah daerah Tegal pegunungan dan daerah Tegal lautan/pantai. Jadi Masjid Jami yang ada tetap dipertahankan sehingga hanya menambah bangunan penunjang Islamic Centre lainnya. Islamic Centre diharapkan mampu memenuhi cita-cita Islam yang menjadikan seluruh kehidupan ini sebagai ibadah kepada Allah SWT, berupa tata cara peribadatan dan muamalah kemasyarakatan sebagai manifestasi ketaatan secara vertikal, manusia dengan Allah (hablum minallah) dan melaksanakan peraturan Allah dalam hubungan manusia dengan alam. Lembaga Islamic Centre juga diharapkan berfungsi sebagai dapur idea atau gagasan baru, sekaligus dapat memikirkan dan mengatasi permasalahan umumnya dan permasalahan umat Islam khususnya, jadi dapat dijadikan sebagai lembaga ilmiah, koordinatif dan konsultatif yang berusaha mengembangkan iklim yang selaras antara kegiatan dakwah dan pembangunan yang terus berkembang. 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Islamic Centre di Kabupaten Tegal sebagai wadah pusat kegiatan pembinaan, pengembangan agama dan kebudayaan Islam, sehingga dapat merumuskannya sebagai

landasan konseptual dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Islamic Centre di Slawi Kabupaten Tegal. Sasaran pembahasan ini adalah untuk mendapatkan Konsep Perencanaan dan Perancangan sebagai dasar perwujudan fisik Islamic Centre di Kabupaten Tegal. 1.3. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan Islamic Centre di Kabupaten Tegal meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1. Pembahasan Islamic Centre dibatasi pada masalah-masalah yang berkaitan dengan segi arsitektural Islamic Centre 2. Data atau informasi diluar lingkup arsitektur akan dibahas secara selektif, sejauh mendukung pembahasan ini. 3. Lingkup pelayanan Islamic Centre ini meliputi wilayah Kabupaten dan sekitarnya dengan orientasi utama meningkatkan potensi keislaman setempat, dengan tidak menutup kemungkinan terhadap kegiatan yang bersifat propinsi atau nasional. 4. Pemilihan lokasi berdasarkan potensi keislaman setempat, arah pengembangan kota, dan kebijaksanaan pemerintah daerah setempat. 1.4. Metode Pembahasan Untuk mengarahkan materi pembahasan diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Survey lapangan dan komparasi, untuk melihat realisasi Islamic Centre (data primer) di lapangan (Islamic Centre Cirebon dan Islamic Centre Brebes) dan membandingkannya dengan potensi rencana tapak di Kota Slawi. 2. Studi Pustaka, untuk mendapatkan data sekunder yang berkaitan dengan referensi Islamic Centre di Slawi (Perpustakaan, Depag, Bappeda, Majalah). 3. Wawancara, untuk mendapatkan data sekunder dari nara sumber terkait (Depag, Pemda dan pengurus yayasan Masjid Jami Slawi Tegal). Metode yang dipakai dalam pembahasan ini yaitu metode deskriptif, yaitu membuat gambaran suatu obyek data primer dan data sekunder secara obyektif untuk

dianalisa sebagai pendekatan masalah yang akan digunakan untuk merumuskan konsepsi perencanaan dan perancangan Islamic Centre di Slawi Tegal. 1.5. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur adalah sebagai berikut : BAB I pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan serta alur pemikiran Islamic Centre di Slawi Tegal. BAB II Tinjauan Umum Islamic Centre dan Studi Banding, berisi tentang tinjauan umum tentang Islam (pengertian dan pokok ajaran Islam, tinjauan kebudayaan Islam dan citra arsitektur yang Islami), tinjauan umum Islamic Centre (pengertian, tujuan, dan fungsi Islamic Centre, klasifikasi, kegiatan, sifat, status dan pengelolaan), tinjauan Islamic Centre kabupaten Cirebon (latar belakang, kegiatan dan fasilitas, program ruang, kapasitas dan luas ruang), tinjauan Islamic Centre Brebes (latar belakang, kegiatan dan fasilitas, program ruang). BAB III Tinjauan Lokasi Islamic Centre Slawi Kabupaten Tegal, menguraikan tentang tinjauan kota Slawi kabupaten Tegal (gambaran umum, potensi masyarakat Islam dan arahan pengembangan kota), Islamic Centre di kota Slawi Kabupaten Tegal (latar belakang, pengelolaan dan lingkup pelayanan kegiatan dan fasilitas). BAB IV Kesimpulan, Batasan dan Anggapan, berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan. BAB V Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur, berisi tentang titik tolak pendekatan, pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan kebutuhan ruang, studi besaran ruang, persyaratan bangunan, sistem utilitas bangunan, pendekatan modul dan sistem struktur, pendekatan sirkulasi, hubungan ruang dan organisasi ruang, pendekatan eksterior, pendekatan penekanan desain dan filososfi, lokasi dan tapak.

BAB VI Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur, menguraikan tentang konsep perencanaan dan perancangan (konsep dasar perancangan, konsep filosofi arsitektur dan persyaratan perancangan), program ruang Islamic Centre di kota Slawi kabupaten Tegal (program ruang, lokasi dan tapak).