PRAKTIKUM PRESTASI MESIN POMPA SERI DAN PARALEL

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

BAB I PENDAHULUAN. zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM


PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

RANGKAIAN POMPA (POM)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

RANGKAIAN POMPA (POM)

MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN PARALEL

BAB I PENDAHULUAN. Pompa merupakan pesawat angkut yang berfungsi untuk memindahkan zat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan (2.1) (2.2) (2.3)

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

Vol 9 No. 2 Oktober 2014

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2

BAB II LANDASAN TEORI

POMPA. Pompa Dinamik. Pompa Perpindahan A. POMPA SENTRIGUGAL

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

BAB I PENDAHULUAN. hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah

Klasisifikasi Aliran:

PENGARUH PUTARAN TERHADAP POMPA SENTRIFUGAL PADA RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram

PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN DAN PIPA ISAP (SECTION) TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SECARA PARALEL

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh: STAVINI BELIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANOMETER MEKANIKA FLUIDA. Alat Ukur Aliran Fluida P O L I T E K N I K N E G E R I S R I W I J A Y A

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

BAB II LANDASAN TEORI

1.2. Tekanan dan Satuannya. Konsep Tekanan. Satuan-Satuan Tekanan

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL UNTUK PENGGERAK POMPA AIR

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 1,5 M 3 / MENIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

SOAL TRY OUT FISIKA 2

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

REKAYASA INSTALASI POMPA UNTUK MENURUNKAN HEAD LOSS

III. METODOLOGI PENELITIAN. terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: Test section dirancang dengan ukuran penampang 400 mm x 400 mm, dengan

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. industri, transportasi, perkapalan, maupun bidang keteknikan lainnya. Namun

ANALISIS PENURUNAN KAPASITAS POMPA NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2013 PENUNTUN PRAKTIKUM MESIN MESIN FLUIDA DISUSUN OLEH: MUHAMMAD HASBI, ST., MT

PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN. Disusun Oleh : Latif Wahyu

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015

POMPA TORAK. Oleh : Sidiq Adhi Darmawan. 1. Positif Displacement Pump ( Pompa Perpindahan Positif ) Gambar 1. Pompa Torak ( Reciprocating Pump )

STANDAR KOMPETENSI :

Transkripsi:

PRAKTIKUM PRESTASI MESIN POMPA SERI DAN PARALEL DISUSUN OLEH : ALMANAF ( 1507166038 ) LABORATORIUM KONVERSI ENERGI PROGRAM STUDI S-1 TRANSFER JURUSANTEKNIKMESIN FAKULTASTEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2016

BAB I PENDAHULUAN Didalam kehidupan sehari-hari, seringkali menggunakan pesawat kerja / bantu yang memudahkan untuk menyelesaikan pennasalahan Dalam hal pemindahan suatu pesawat pompa. secara tepat dan ekonomis. suatu fluida dari satu tempat ke tempat lain menggunakan Pompa ada beberapa macam tetapi yang sering digunakan dalam kegiatan industri maupun rumah tangga adalah jenis pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal mempunyai dua bagian penting, yaitu impeller yang berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanis dari poros pompa ke fluida dengan cara diputar sehingga timbul gaya sentrifugal dan rumah pompa (cagging) yang mengarahkan fluida ke impeller dan sekaligus mengubah tenaga kinetik fluida menjadi tenaga tekanan. Untuk dapat memecahkan suatu masalah yang berhubungan dengan pompa dalam kondisi yang serta terbatas. Jika ketinggian atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan satu pompa saja, maka dapat digunakan dua pompa-dua pompa atau lebih yang disusun secara paralel atau seri. Pada operasi pompa disusun seri diasumsikan terjadi peningkatan head tekan yanglebih besar dari pada pompa paralel, sedangkan pompa paralel diasumsikan akan terjadi peningkatan kapasitas pompa lebih besar daripada pompa seri. Dalam penelitian ini membuat alat peraga (alat uji kerja) pompa untuk mengerti tentang karakteristik kerja pompa sentrifugal susunan seri dan paralel. 1.1 Teori Dasar Pompa adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengalirkan, memindahkandan mensirkulasikan zat tluida cair dengan cara menaikkan tekanan dankecepatan dari suatu tempat ke tempat lain, atau dengan kata lain pompa adalah alatyang merubah energl mekanik dari suatu alat penggerak (driver) menjadi energipotensiai dan kinetik yang berupa head. sehingga zat cair tersebut memiliki tekanan sesuaidengan head yang dimilikinya.agar zat cair tersebut mengaiir, maka diperlukan energi tekan

yang diberikanpornpa, dan energi tekan ini harus mampu mengatasi berbagai macam kcrugian-kcrugian yang terjadi sepanjang lintasan atau intalasi pipa yang dilalui zat tersebut.perpindahan zat cair ini dapat mendatar, tegak lurus atau arah campuran keduanya.perpindahan zat cair yang tegak lurus harus dapat mengatasi hambatan-hambatan, seperti yang terdapat pada pemindahan zat cair arah mandatar, yaituadanya hambatan gesekan sepanjang pipa dan juga hambatan karena adanya penggunaan aksessoris. Hambatan gcsckan ini akan mempengaruhi kecepatanaliran dan adanya perbedaan head antara sisi hisap (suction) dengan sisi tekan( discharge). 1.2.Sistem Susunan A. Parallel Tujuan pemasangan pompa secara parallel adalah agar kapasitas yang diinginkan lebih besar. Apabila kapasitasnya menurun pada satu pompa, maka sebagian pompa dapat dinonaktitkan, sehingga efisiensinya maksimum. B. Parallel Tujuan pemasangan pompa secara seri adalah agar headnya menjadi lebih tinggin dan juga dapat digunakan untuk variasi head. Sistem head adalah penjumlahan head statis dengan head yang bervariasi. 1.3 Pessure Gauge Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Alat.ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat dilakukan langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah pengukuran. Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak terialu tinggi (mendekati tekanan atmosfir). 1.4 Fungsi manometer Manometer adalah alat yang digunakan secara luas untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U yang diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak,

air atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan pad a satu sisi pipa, sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan. A.Prinsip kerja manometer U Gambar 2.10 merupakan gambaran scderhana manometer tabung U yang diisi cairan setengahnya, dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan sama tinggi. Gambar b bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan ditekan kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya. Perbedaan pada ketinggian, "h", merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang menunjukkan adanya tekanan. Gambar c menunjukkan tidakadanya tekanan yang terjadi, tetapi adanya kevakuman yang terjadi. Pada gambar 2 dapat dililiat prinsip kerja dan cara pembacaan tekanan manometer U. alat ukur

B. Prinsip Bernoulli Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fiuida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenamya merupakan penyederhanaan dari persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam. suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.

1.5. Tahanan Sistim (Head) Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati sistem pada laju tertentu. Tekanan ini harus cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sistem, yang juga disebut "head". Head total merupakan jumlah dari head statik, head gesekan/friksi, head tekanan dan head kecepatan. A. Head statik Head statik merupakan perbedaan tinggi an tara sumber dan tujuan dari cairan yang dipompakan. Head statik merupakan aliran yang independen. Head statik pada tekanan tertentu tergantung pada berat cairan. B. Head gesekan/friksi Ini merupakan kehilangan yang diperlukan untuk mengatasi tahanan untuk mengalir dalam pip a dan sambungan-sambungan. Head ini tergantung pada ukuran, kondisi dan jenis pipa, jumlah dan jenis sambungan, debit aliran, dan sifat dari cairan. Head gesekan/friksi sebanding dengan kuadrat debit. C. Head tekanan Head tekanan merupakan perbedaan tekanan yang terjadi pada kedua titik tekanan yang berbeda. D. Head kecepatan Head kecepatan merupakan perbedaan kecepatan titik kecepatan yang berbeda. yang terjadi pada kedua E.Head Total Pompa Head Total Pompa ditentukan dari kondisi instalasi plumbing yang akan dilayani oleh pompa.head total dapat diperoleh dengan rumus

1.5 V-Notcll V-Notch adalah suatu metoda yang digunakan untuk mengukur debit pada saluran terbuka dengan ambang tajam segitiga. Bentuk penampang pelimpah aliran dari ambang tajam segitiga yaitu penampang berbentuk segitiga sarna kaki seperti hurufv yang puncak sudut ambang mengarah ke hilir (ASTM D 5242-92). 1.6 Rumus debit Persamaan rumus yang digunakan untuk mendapatkan debit pelimpah di atas ambang tajam segitiga dapat dihitung dengan :

2 Konstruksi V-NOTCH Dalam pembuatan V'Notch ada ukuran-ukuran tertentu yang harus ditetapkan sebagai acuan agar hasil dan konstruksinya dapat diperhitungkan. Untuk menentukan tinggi nilai He pada weir maka persamaan yang digunakan adalah

BAB II METODOLOGI 1.1 Gambar Alat Uji Pompa Seri Dan Paralel 2.1. Prosedur Pengujian a. Pengujian pornpa tunggal 1 1. Buka penuh katup 1 dan tutup penuh katup yang lain 2. Hidupkan pompa 1 3. Buka secara perlahan-iahan katup 3 sehingga terbuka penuh 4. Buka secara perlahan-lahan katup 6 sehingga terbuka penuh 5. Tutup secara perlahan-iahan katup 1 sehingga tertutup penuh

6. Tutup secara perlahan-lahan katup 6 sehingga tekanan pada pressure gauge (P1) menunjukkan tekanan 0,2 bar 7. Catat kenaikan air (H) pada V-notch 8. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan menunjukkan anoka 2 bar b. Pengujian pompa tunggal 2 1. Buka penuh katup 4,5dan 6 serta dan tutup penuh katup yang lain 2. Hidupkan pompa 2 3. Tutup secara perlahan-iahan katup 4 sehingga tertutup penuh 4. Tutup secara perlahan-lahan katup 6 sehingga tekanan pada pressure gauge (P2) menunjukkan tekanan 0,2 bar 5. Catat kenaikan air (H) pad a V-notch 6. Ulangi langkah 4 dan 5 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan menunjukkan angka 2 bar c. Pengujian pompa seri 1. Buka penuh katup 1 dan 4 kemudian tutup penuh katup yang lain 2. Hidupkan pompa 1 dan 2 3. Buka secara perlahan-iahan katup 2 sehingga terbuka penuh 4. Buka secara perlahan-iahan katup 6 sehingga terbuka penuh 5. Tutup secara perlahan-lahan katup 1 dan katup 4 sehingga tertutup penuh 6. Tutup secara perlahan-iahan katup 6 sehingga tekanan pada pressure gauge (P3) menunjukkan tekanan 0,2 bar

7. Catat kenaikan air (H) pada V-notch 8. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan menunjukkan angka 2 bar d. Pengujian pompa pararel 1. Buka penuh katup 1, 4 dan 5 kemudian tutup penuh katup yang lain 2. Hidupkan pompa 1 dan 2 3. Buka secara perlahan-iahan katup 3 sehingga terbuka penuh 4. Buka secara perlahan-iahan katup 6 sehingga terbuka penuh 5. Tutup secara perlahan-iahan katup 1 dan katup4 sehingga tertutup penuh 6. Tutup secara perlahan-iahan katup 6 sehingga tekanan pada pressure gauge (P3) menunjukkan tekanan 0,2 bar 7. Catat kenaikan air (H) pada V-notch 8. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan menunjukkan angka 2 bar Analisa: I. Grafik Q Vs H pada pompa 1 tunggal dan pompa 2 tunggal 2. Grafik Q Vs H pada pompa seri dan pararel 3. Ulasan dan analisa masing-masing grafik

BAB III PENUTUP 1. Hasil Pengujian Data Pengujian pompa tunggal Data Pompa tunggal 1 n h1 h2 ρ g P (pa) Δh o (m) (m) (kg/m 3 ) (m/s 2 ) ϴ V (m3) t (s) Q (act) 1 25000 0,125 0,16 0,035 1000 9,81 90 0,001 3,6 0,000277778 2 50000 0,125 0,16 0,035 1000 9,81 90 0,001 3,2 0,0003125 3 75000 0,125 0,16 0,035 1000 9,81 90 0,001 3,4 0,000294118 4 10000 0 0,125 0,16 0,035 1000 9,81 90 0,001 3,5 0,000285714 H (m) kn He Qtheo Heat total 2,54842 0,0008 0,0358 0,000573 2,58422 5,09684 0,0008 0,0358 0,000573 5,13264 7,6452599 0,0008 0,0358 0,000573 7,68106 10,19368 0,0008 0,0358 0,000573 10,22948 Data pompa tunggal 2 no P (pa) h1 h2 ρ g Δh (m) (m) (kg/m 3 ) (m/s 2 ) ϴ V (m3) t (s) Q (act) 1 25000 0,125 0,16 0,035 1000 9,81 90 0,001 2,6 0,000384615 2 50000 0,125 0,165 0,04 1000 9,81 90 0,001 2,8 0,000357143 3 75000 0,125 0,165 0,04 1000 9,81 90 0,001 3,5 0,000285714 4 100000 0,125 0,165 0,04 1000 9,81 90 0,001 3,6 0,000277778 H (m) kn He Qtheo Heat total 2,54842 0,0008 0,0358 0,000573 2,58422 5,09684 0,0008 0,0408 0,000794 5,13764 7,6452599 0,0008 0,0408 0,000794 7,68606 10,19368 0,0008 0,0408 0,000794 10,23448

Data Pompa Seri no P (pa) h1 h2 ρ g Δh (m) (m) (kg/m 3 ) (m/s 2 ) ϴ V (m3) t (s) Q (act) 1 25000 0,14 0,165 0,025 1000 9,81 90 0,001 2,4 0,000416667 2 50000 0,14 0,165 0,025 1000 9,81 90 0,001 2,7 0,00037037 3 75000 0,14 0,165 0,025 1000 9,81 90 0,001 2,7 0,00037037 4 100000 0,14 0,164 0,024 1000 9,81 90 0,001 2,7 0,00037037 H (m) kn He Qtheo Heat total 2,54842 0,0008 0,0258 0,000253 2,57422 5,09684 0,0008 0,0258 0,000253 5,12264 7,6452599 0,0008 0,0258 0,000253 7,67106 10,19368 0,0008 0,0248 0,000229 10,21848 Data Pompa Paralel no P (pa) h1 h2 ρ g Δh (m) (m) (kg/m 3 ) (m/s 2 ) ϴ V (m3) t (s) Q (act) 1 25000 0,17 0,175 0,005 1000 9,81 90 0,001 1,7 0,000588235 2 50000 0,17 0,175 0,005 1000 9,81 90 0,001 1,6 0,000625 3 75000 0,17 0,175 0,005 1000 9,81 90 0,001 1,5 0,000666667 4 100000 0,17 0,175 0,005 1000 9,81 90 0,001 1,7 0,000588235 H (m) kn He Qtheo Heat total 2,54842 0,0008 0,0058 6,05E- 06 2,55422 5,09684 0,0008 0,0058 6,05E- 06 5,10264 7,6452599 0,0008 0,0058 6,05E- 06 7,65106 10,19368 0,0008 0,0058 6,05E- 06 10,19948

0,0007 Grafik Perbandingan Q Terhadap H Total Pada Pompa Tunggal 1 0,0006 0,0005 Debit (m3/s) 0,0004 0,0003 0,0002 0,0001 0 0 2 4 6 8 10 12 Head Total (m) Q act Q theo Grafik Perbandingan Q Terhadap H Total Pada Pompa Tunggal 2 0,0009 0,0008 0,0007 Debit (m3/s) 0,0006 0,0005 0,0004 0,0003 0,0002 0,0001 0 0 2 4 6 8 10 12 Q Act Q theo Head Total (m)

Grafik Perbandingan Q Terhadap H Total Pada Pompa Seri 0,00045 0,0004 0,00035 Debit (m3/s) 0,0003 0,00025 0,0002 0,00015 0,0001 0,00005 0 0 2 4 6 8 10 12 Q act Q theo Head Total (m) Grafik Perbandingan Q Terhadap H Total Pada Pompa Paralel 0,0007 0,0006 0,0005 Debit (m3/s) 0,0004 0,0003 0,0002 0,0001 0 0 2 4 6 8 10 12 Q act Q theo Head Total (m)

2. Kesimpulan Setelah Melakukan beberapa kali pengambilan pengujian dan pengambilan sampel sehingga di dapat kesimpulan 1.Berdasarkan data Grafik Pada Pompa 1 Untuk Q Act mengalami kenaikan debit dari debit awal kemudian cendrung stabil sedangkan untuk Q theo tidak mengalami perubahan yang signifikan. 2.Berdasarkan grafik untuk Pompa tunggal 2 untuk Qact Mengalami penurunan debit dari debit awal sedangkan untuk Q the mengalami kenaikan yang cukup Sigifikan 3.Berdasarkan grafik yang di dapat untuk pompa seri Q act debit air mengalami penurun kemudian cendrung stabil sedangkan untuk Qtheo dari awal stabil kemudian mengalami penurunan secara signifikan. 4.Berdasarkan Analasia grafik untuk pompa parallel untuk Qact Mengalami stabil kemudian ada kenaikan dan penurunan level debit sedangkan pada Qthe tidak mengalami perubahan